Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 3 Maret 2023

Jakarta, ICMES. Surat kabar Suriah, Al-Watan, melaporkan bahwa Qatar telah mengosongkan gedung Kedubes Suriah di Doha, ibukota Qatar, dan menyingkirkan perwakilan  â€œkoalisi oposisi” dari sana, sejalan dengan pernyataan berulang kali dari Ankara mengenai keinginannya untuk memulihkan dan menormalisasi hubungan dengan Damaskus.

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa organisasi-organisasi teroris yang didukung dan diawasi oleh pasukan pendudukan AS menahan ribuan pengungsi Suriah di kamp al-Rukban di daerah al-Tanf di pedesaan timur Homs.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan satu  remaja laki-laki Palestina gugur ditembak oleh tentara Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Komandan Angkatan Laut (AL) Iran Laksamana Shahram Irani menyatakan pihaknya berencana mengadakan latihan maritim dengan partisipasi negara-negara pesisir Samudra Hindia.

Berita Selengkapnya:

Qatar Akhirnya Singkirkan Elemen Oposisi dari Kedubes Suriah

Surat kabar Suriah, Al-Watan, melaporkan bahwa Qatar telah mengosongkan gedung Kedubes Suriah di Doha, ibukota Qatar, dan menyingkirkan perwakilan  â€œkoalisi oposisi” dari sana, sejalan dengan pernyataan berulang kali dari Ankara mengenai keinginannya untuk memulihkan dan menormalisasi hubungan dengan Damaskus.

Penasihat koalisi oposisi Suriah Wael al-Khalidi di Twitter menyatakan bahwa otoritas Qatar telah mengosongkan gedung kedutaan Suriah di Doha dalam persiapan untuk menyerahkannya kepada pemerintah Suriah.

Pada tanggal 14 Februari 2013, Qatar secara resmi mengumumkan persetujuannya atas penunjukan Nizar al-Hiraki, yang meninggal pada Desember 2020 di sebuah rumah sakit di Istanbul setelah terinfeksi Covid-19, sebagai duta untuk koalisi oposisi. Qatar saat itu juga mengaku akan menyerahkan Kedubes Suriah di Doha kepada koalisi tersebut.

Al-Khalidi menjelaskan bahwa, berdasarkan arahan Turki dan sebagai awal normalisasi dengan Damaskus, banyak pemimpin Ikhwanul Muslimin di Turki, termasuk Basil Haffar, anggota biro politik Ikhwanul Muslimin di Suriah, telah memindahkan keluarga mereka ke Londondan negara-negara Eropa lainnya, dan siapa pun yang memilih untuk tinggal  diharuskan mematuhi aturan tidak lagi menebar propaganda.

Pada September lalu, Sputnik mengutip sumber-sumber swasta yang mengatakan bahwa dinas intelijen Turki telah memberi tahu anggota koalisi itu mengenai keharusan mereka meninggalkan wilayah Turki.

Beberapa sumber menyatakan bahwa negara-negara donatur oposisi berhenti menanggung biaya keuangan, pengeluaran pribadi, dan ongkos perjalanan yang dikeluarkan oleh kegiatan politik dan sosial, seminar, dan pertemuan yang diadakan oleh anggota koalisi itu di kota-kota Turki.

Koalisi tersebut semula berbasis di Istanbul, dan mendapat dukungan besar dari pemerintah Turki. (raialyoum)

Kemhan Rusia: Teroris Antek AS Tahan Ribuan Pengungsi Suriah di Al-Tanf

Kementerian Pertahanan Rusia mengungkapkan bahwa organisasi-organisasi teroris yang didukung dan diawasi oleh pasukan pendudukan AS menahan ribuan pengungsi Suriah di kamp al-Rukban di daerah al-Tanf di pedesaan timur Homs.

Dikutip kantor berita TASS, Kamis (2/3), Wakil kepala Pusat Koordinasi Rusia di Suriah, Mayjen Oleg Gorinov, dalam siaran persnya menyatakan, “Menurut informasi intelijen yang diterima dari kamp al-Rukban, kelompok teroris yang dijalankan oleh AS menahan setidaknya 2.000 orang dalam kondisi tragis dan sangat membutuhkan makanan, air, dan perawatan medis.”

Dia juga menyebutkan bahwa akses ke kamp itu “masih mustahil bagi organisasi kemanusiaan tanpa jaminan keamanan.”

Pejabat militer Rusia itu menyatakan bahwa dalam 24 jam terakhir dan dalam kondisi sulit, “tiga orang, dua wanita dan seorang anak, meninggalkan kamp itu, dan salah satu dari dua wanita itu berada dalam kondisi kritis dan  dilarikan ke pusat medis di Damaskus.”

Disebutkan bahwa badan koordinasi Suriah dan Rusia untuk kembalinya pengungsi Suriah telah berulang kali mengkonfirmasi bahwa AS masih bersikeras menunda proses penutupan kamp tersebut meskipun penduduknya mengalami kondisi mengenaskan, dan AS melakukan segala tindakan yang mengamankan kendali penuh pasukannya atas wilayah Al-Tanf, serta terus mendukung dan mempersenjatai teroris yang digunakannya untuk melanjutkan ketegangan dan terorisme di Suriah. (alalam)

Satu Remaja Palestina Gugur Diterjang Peluru Pasukan Zionis di Tepi Barat

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan satu  remaja laki-laki Palestina gugur ditembak oleh tentara Zionis Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Kementerian itu  dalam sebuah pernyataannya, Kamis (2/3), mengabarkan, “Muhammad Nidal Salim, 15 tahun, gugur diterjang peluru tajam tentara pendudukan (Israel), dan seorang anak lainnya terluka parah di bagian dada di kota Azzun, sebelah timur Qalqilya, di bagian utara Tepi Barat.”

Sementara itu, juru bicara gerakan Fatah di Qalqilya, Murad Eshtewi, melaporkan terjadinya “bentrokan antara pemuda Palestina dan tentara Israel di kota Azzun.”

“Tentara Israel menembakkan peluru tajam dan peluru logam berlapis karet, yang menjatuhkan beberapa korban, termasuk bocah Muhammad Salim yang gugur,” kata Shtewi.

Sejak awal tahun 2023, konfrontasi meningkat di Tepi Barat, termasuk Al-Quds (Yerusalem) Timur, dan mengakibatkan terbunuhnya 68 orang Palestina dan 14 orang Israel. (raialyoum)

Iran Rencanakan Latihan Militer Bersama dengan Negara-Negara Pesisir Samudera Hindia

Komandan Angkatan Laut (AL) Iran Laksamana Shahram Irani menyatakan pihaknya berencana mengadakan latihan maritim dengan partisipasi negara-negara pesisir Samudra Hindia.

“Kami berencana mengadakan latihan, dan kami telah mengundang semua negara di sepanjang Samudera Hindia untuk bekerjasama sehingga latihan ini dapat diadakan tahun ini dengan partisipasi negara-negara lain. Latihan ini diadakan setiap tahun dengan partisipasi Iran, China dan Rusia, dan tahun ini juga akan ada anggota lain dari kawasan,” kata Irani dalam sebuah wawancara dengan TV nasional Iran, Kamis malam (2/3).

Mengenai kunjungannya ke Oman belum lama ini, dia mengatakan bahwa MoU penting biasanya ditandatangani dalam kunjungan demikian.

“Salah satu misi kami adalah diplomasi pertahanan. Kedua negara adalah salah satu pemimpin pertemuan di negara-negara pesisir Samudra Hindia, dan sebagian dari kunjungan ini didedikasikan untuk pertemuan IONS (Simposium Angkatan Laut Samudera Hindia). Selain itu, kami memiliki hubungan regional,” terang Irani.

Dia juga menyebutkan bahwa tingkat kerjasama dalam IONS harus ditingkatkan dan para anggota harus memiliki peran yang lebih besar.

Sementara itu, Menhan Iran Brigjen Mohammad Reza Ashtiani menegaskan Teheran memantau latihan militer AS dengan Arab Saudi, UEA, dan negara-negara lain di Teluk Persia.

Kepada wartawan di sela-sela sidang kabinet, Rabu, Ashtiani menyatakan latihan militer AS dan sejumlah negara di kawasan itu bertujuan “meningkatkan semangat pasukan Amerika”.

“Latihan perang bukanlah ancaman bagi Republik Islam Iran. Kami selalu memiliki persiapan dan kewaspadaan yang diperlukan, dan melakukan pemantauan yang diperlukan dan terus memantau peristiwa tersebut ,” tuturnya.

Mengenai latihan militer Iran sendiri bersama negara-negara lain, dia mengatakan, “Latihan Iran yang direncanakan dengan negara lain akan diadakan setiap tahun dan kontinyu.”

Komando Pusat Angkatan Laut AS telah mengumumkan dimulainya latihan militer bersama dengan partisipasi 50 negara, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Mesir di perairan selatan Iran, Laut Arab, Laut Merah, Laut Oman, Samudera Hindia dan daerah pesisir Afrika Timur.

Militer Iran telah memperingatkan bahwa kesalahan apa pun oleh AS dan Israel akan ditanggapi tegas oleh Teheran.

Teheran telah berulang kali memperingatkan bahwa setiap rencana yang ditujukan untuk meningkatkan kehadiran AS di Timur Tengah hanya akan menimbulkan ketidakamanan dan ketidakstabilan serta menyebarkan terorisme. Karena itu Iran mendesak negara-negara jirannya agar waspada terhadap rencana AS-Israel yang jelas-jelas bertujuan mengganggu stabilitas dan ketertiban. (mna/fna)