Jakarta, ICMES. Suriah kembali membara dan diwarnai pertempuran besar dan sengit antara tentara negara ini dan kelompok-kelompok bersenjata di pinggiran kota Aleppo hingga menjatuhkan ratusan korban tewas
Pemimpin kelompok pejuang Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, memastikan kelanjutan serangan rudal dan drone Yaman terhadap Israel.
Surat kabar Israel Ma’ariv melaporkan bahwa pasukan Zionis mulai membangun infrastruktur di poros Netzarim, dan bahwa Israel sedang mengupayakan kehadiran pasukannya dalam jangka panjang di poros tersebut.
Berita selengkapnya:
Suriah Membara, Jenderal Iran dan Ratusan Teroris Takfiri Terbunuh,
Suriah kembali membara dan diwarnai pertempuran besar dan sengit antara tentara negara ini dan kelompok-kelompok bersenjata di pinggiran kota Aleppo hingga menjatuhkan ratusan korban tewas sejak Rabu (28/11).
Koresponden Al-Alam Hossam Zaidan pada hari Kamis (28/11) melaporkan bahwa pertempuran terjadi di pinggiran Idlib, Suriah, dan terkonsentrasi di sekitar distrik Dadikh, di tengah pemboman intensif yang menargetkan perkumpulan, markas dan jalur pasokan militan teroris di Al-Nayrab, Sarmin, Afes, dan pinggiran kota Idlib.
Dia menjelaskan, “Desa Jubas, yang terletak di distrik Saraqeb di wilayah tengah Idlib, berada di bawah kendali tentara Suriah, dan pertempuran terjadi dari arah distrik San.”
Desa Kafr Battikh, yang terletak di pinggiran Idlib, berada di bawah kendali tentara Suriah dan pertempuran sedang terjadi di pinggiran selatannya. Jalur internasional menuju Aleppo ditutup demi mencegah jatuhnya jumlah korban sipil pengendara akibat pertempuran yang sedang berlangsung di poros Dadikh.
Serangan udara pesawat tempur Suriah di poros barat Aleppo menyebabkan kehancuran kendaraan dan markas serta kematian dan cederanya para teroris, termasuk warga negara asing.
Kelompok teroris menggunakan drone canggih, yang diyakini buatan Ukraina, dalam serangan mereka di pinggiran Aleppo dan Idlib.
Pertempuran sengit menyebabkan terbunuh dan terlukanya lebih dari 80 militan Hay’at Tahrir al-Sham dalam bentrokan yang terjadi selama berjam-jam di pinggiran Aleppo.
Rekaman video memperlihatkan pesawat tempur Suriah-Rusia mengendalikan markas kelompok teroris yang berafiliasi dengan apa yang disebut Front Al-Nusra di kota Dara Azza yang terletak di sebelah barat kota Aleppo di Suriah.
Komando Umum Angkatan Bersenjata Suriah menyatakan; “Organisasi teroris bersenjata yang berafiliasi dengan apa yang disebut Front Al-Nusra dan berlokasi di pedesaan Aleppo dan Idlib melancarkan serangan besar-besaran di front yang luas kemarin pagi, Rabu (27/11) dengan jumlah teroris yang besar, dan menggunakan senjata sedang dan berat, menargetkan desa-desa dan kota-kota serta titik-titik militer kami di wilayah tersebut.”
Komando tersebut menambahkan,“Angkatan bersenjata kami menanggapi serangan teroris, yang masih berlangsung, dan serangan terhadap organisasi teroris tersebut menimbulkan kerugian besar dalam peralatan dan jiwa.”
400 Militan Tewas
Wakil Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, Oleg Ignasyuk, mengumumkan bahwa tentara Suriah, dengan dukungan Angkatan Udara Rusia, telah menumpas setidaknya 400 militan yang menyerang provinsi Aleppo dan Idlib.
Ignasyuk dalam konferensi pers mengatakan: “Sejak pukul 07:50 tanggal 27 November, kelompok bersenjata ilegal yang terkait dengan organisasi teroris Front Al-Nusra telah menyerang wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Suriah di provinsi Aleppo dan Idlib. Tentara Arab Suriah bertempur dengan gigih, didukung oleh Angkatan Udara Rusia.”
Dia menambahkan, selama 24 jam terakhir, para teroris menderita kerugian besar baik peralatan maupun personel, dan sedikitnya 400 orang tewas.
Menurutnya, selama 24 jam terakhir, tercatat 13 serangan terhadap posisi pasukan pemerintah Suriah oleh pejuang Front Al-Nusra, 12 di antaranya di Provinsi Idlib, dan serangan lainnya di Provinsi Aleppo.
Jenderal Iran Terbunuh
Seorang penasihat militer dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran terbunuh di Suriah dalam peristiwa serangan besar teroris terhadap posisi militer Suriah di provinsi barat laut Aleppo.
“Brigadir Jenderal Kioumars Pour Hashemi, yang dikenal sebagai Haj Hashem, salah satu pembela Makam Sayyida Zainab dan penasihat militer senior IRGC di Suriah, gugur dalam serangan semalam oleh teroris takfiri Zionis di pinggiran Aleppo,” ungkap IRGC dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Penasihat militer Iran, yang hadir di Suriah atas undangan resmi pemerintah Suriah, telah memainkan peran penting dalam membantu warga Suriah memerangi terorisme dan membangun perdamaian, stabilitas, dan keamanan abadi di Suriah.
Suriah dilanda pemberontakan dan terorisme yang disponsori asing sejak Maret 2011. Pemerintah Damaskus mengatakan negara-negara Barat dan sekutu regional mereka membantu kelompok-kelompok teroris untuk menciptakan malapetaka di Suriah.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ismail Baghaei memperingatkan ihwal kebangkitan kembali “kelompok teroris takfiri” di Suriah. Dia menyerukan pengambilan tindakan tegas untuk mencegah penyebaran terorisme di kawasan.
Baghaei mengatakan: “Pinggiran Aleppo dan Idlib merupakan zona ‘de-eskalasi’. Serangan kelompok teroris di daerah ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap Perjanjian Astana, dan hal ini akan menggiring kawasan kepada peningkatan ketegangan. Ketidak amanan dan instabilitas adalah bagian dari proyek Amerika-Zionis di kawasan.” (alalam/raialyoum/presstv)
Pemimpin Ansarullah Pastikan Yaman akan Terus Menyerang Israel Demi Gaza
Pemimpin kelompok pejuang Ansarullah Yaman, Sayid Abdul-Malik al-Houthi, memastikan kelanjutan serangan rudal dan drone Yaman terhadap Israel.
“Operasi dari front Yaman untuk mendukung rakyat Palestina dengan serangan rudal dan drone terhadap musuh, Israel, terus berlanjut,” tegasnya pada hari Kamis (28/11), sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah di Lebanon mulai diberlakukan.
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah, sebagai bagian dari Poros Resistensi yang dipimpin Iran, telah meluncurkan drone dan rudal ke Israel secara teratur sejak dimulainya perang Gaza pada Oktober 2023.
Mereka juga menyerang kapal-kapal kargo milik Israel ataupun yang terkait dengannya di Laut Merah dan Teluk Aden, sehingga secara signifikan mengganggu Israel dan sekutunya di jalur perdagangan penting ini.
Sayid Al-Houthi mengatakan, “Saya berharap dari semua orang di militer dan di tingkat rakyat bahwa kita menyadari tanggung jawab kita untuk melakukan upaya dan memohon kepada Allah agar menolong kita dalam melakukan apa yang lebih kuat dan lebih besar terhadap musuh, Israel.”
Dia menambahkan, “Kami, di garis depan dukungan di Yaman, dengan izin Allah, berusaha melakukan yang terbaik dalam membela rakyat Palestina.”
Dia juga menyebut Israel gagal mewujudkan tujuan dan ambisinya menumpas Hizbullah dan memaksanya keluar dari jalur jihad serta gagal mengubah konstruksi politik di Lebanon berkat perlawanan sengit Hizbullah yang telah mengguncang Tel Aviv dan pangkalan-pangkalan militer Israel dengan rudal dan drone. (raialyoum)
Israel Mulai Bangun Infrastruktur Pemisah Wilayah Utara dan Selatan Jalur Gaza
Surat kabar Israel Ma’ariv melaporkan bahwa pasukan Zionis mulai membangun infrastruktur di poros Netzarim, dan bahwa Israel sedang mengupayakan kehadiran pasukannya dalam jangka panjang di poros tersebut.
“Tentara Israel mulai membuat poros Netzarim, yang membagi Jalur Gaza menjadi dua bagian dan mencegah lalu lintas dari selatan Jalur ke utara area. Tentara memperluas poros ini dan telah dilakukan pembangunan yang memungkinkan tentara Israel mengungkap kawasan yang tertutupi pepohonan dan banguan serta mencegah tembakan sniper atau serangan anti-tank terhadap pasukan yang bekerja di poros ini,” lapor Ma’ariv.
Menurut surat kabar tersebut, tentara Israel mengatakan bahwa karena pasukan Israel bercokol di daerah tersebut maka diputuskan untuk membuka poros yang memungkinkan pergerakan kendaraan militer bahkan dalam kondisi cuaca badai, dan untuk menghindari kecelakaan yang menyebabkan kendaraan terjebak.”
Ma’ariv menyebutkan bahwa Israel tampak sedang mengupayakan kehadiran pasukannya dalam jangka panjang di poros tersebut.
“Selain membangun jalan utama, tentara Israel mendirikan sejumlah pos pemukiman, dan memasang saluran air dan bahan bakar, selain membangun infrastruktur komunikasi,” ungkap Ma’ariv. (raialyoum)