Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 29 Juli 2022

Jakarta, ICMES. Panglima Korps Garda Revolusi Iran IRGC) Mayjen Hossein Salami menyatakan negaranya yang dikenai embargo justru berhasil mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengarahkan drone dan rudal, dan juga tak tertinggal oleh negara lain dalam teknologi kuantum.

Aparat keamanan Iran meringkus pemimpin dan empat anggota jaringan mata-mata lainnya yang berafiliasi dengan dinas rahasia Israel, Mossad.

Iran mengecam aksi Rezim Zionis Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, dan memastikan bahwa barbarisme Zionis yang didukung AS tidak akan dapat mengubah perjalanan takdir Israel menuju kebinasaan.

Presiden Chechnya  Ramzan Kadyrov  memublikasi penggalan  video yang memperlihatkan kesiapan tempur pasukan khusus Chechnya untuk membebaskan ibu kota Ukraina, Kyiv, dari “kejahatan dunia”.

Berita Selengkapnya:

IRGC: Teknologi IA Kendalikan Drone dan Rudal Iran, Teknologi Kuantumnya juga Tak Kalah

Panglima Korps Garda Revolusi Iran IRGC) Mayjen Hossein Salami menyatakan negaranya yang dikenai embargo justru berhasil mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk mengarahkan drone dan rudal, dan juga tak tertinggal oleh negara lain dalam teknologi kuantum.

“Di tengah situasi embargo, kami telah mengembangkan teknologi kecerdasan buatan untuk memandu drone dan teknologi panduan rudal balistik,” ujarnya dalam pidato di kota Mashhad pada Rabu malam (27/7).

“Dengan menggunakan teknologi ini, sebuah pesawat nirawak (drone) dapat melakukan perjalanan lebih dari 2.000 kilometer dari titik mana pun dan menargetkan target yang bergerak atau titik tertentu,” imbuhnya.

Salami juga menyinggung kemajuan Iran di bidang teknologi kuantum dengan mengatakan, “Kami telah mencapai teknologi yang lebih kuat dari ini. Hari ini kita tidak berada di belakang negara-negara lain dalam teknologi kuantum.”

Mengenai embargo internasional yang dikenakan terhadap Iran, PanglimaIRGC mengatakan: “Sanksi global yang dikenakan terhadap kita, jika dikenakan pada negara lain, tidak mungkin mereka lewati. Kita tahu ada masalah, tapi kita juga tahu bahwa mendaki puncak itu sulit.”

Mengenai musuh besar Iran, Amerika Serikat (AS), dia mengatakan, “AS memiliki setengah kekuatan militer di dunia pada saat kemenangan Revolusi Islam serta 40 persen dari volume ekonomi global, yang kini turun menjadi 20 persen. Kita berada di depan negara yang anggaran militernya lebih dari 700 miliar dolar dan setara dengan semua negara di dunia. Maka lihatlah kekuatan apa yang kita kalahkan, kita rampas kemauannya, dan  kita paksa kabur, dan kekuatan apa yang telah kita gempur pangkalan-pangkalan militernya.” (irna)

Iran Cokok Pemimpin dan Anggota Jaringan Spionase Mossad

Aparat keamanan Iran meringkus pemimpin dan empat anggota jaringan mata-mata lainnya yang berafiliasi dengan dinas rahasia Israel, Mossad.

Tanpa menyebutkan kewarganegaraan lima orang tersebut, otoritas Iran menyatakan bahwa mereka telah menerima pelatihan untuk operasi bersenjata dan aksi sabotase.

“Lima anggota jaringan mata-mata yang ditangkap ini diberi berbagai janji dari Mossad, termasuk janji keuangan, untuk mengumpulkan informasi dari daerah-daerah penting di seluruh negeri,” ungkap Organisasi Intelijen Komando Penegakan Hukum Iran dalam sebuah pernyataan, Kamis (28/7).

Di pihak lain, Kantor Perdana Menteri Israel, yang mengawasi badan intelijen asing Mossad, menolak mengomentari pernyatan Iran tersebut.   

Rabu lalu, Menteri Intelijen Iran Esmaeil Khatib mengatakan Teheran telah menggagalkan tindakan subversif Rezim Zionis.

“Pasukan keamanan Iran telah berhasil melakukan sejumlah operasi terhadap Israel selama beberapa bulan terakhir,” katanya.

Pekan lalu, pasukan keamanan Iran mengaku telah menangkap jaringan agen rahasia Israel yang memasuki Iran dari wilayah Kurdi Irak untuk melakukan sabotase dan “operasi teroris”. (fna)

Kemlu Iran: Barbarisme Israel Tak Halangi Takdirnya Menuju Kebinasaan

Iran mengecam aksi Rezim Zionis Israel menghancurkan rumah-rumah warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, dan memastikan bahwa barbarisme Zionis yang didukung AS tidak akan dapat mengubah perjalanan takdir Israel menuju kebinasaan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana’ani, Kamis (28/7), menyatakan bahwa aksi Zionis tersebut merupakan “contoh penghancuran, penembakan, pembantaian, kekerasan, penindasan, penangkapan bahkan terhadap anak kecil, perusakan lahan pertanian, dan penebangan pohon yang dilakukan oleh rezim pendudukan Israel setiap hari”.

Dia menambahkan, “Kelanjutan barbarisme ini, yang katanya terjadi dengan dukungan tanpa syarat AS, tidak akan mengubah takdir rezim apartheid Zionis.”

Rabu lalu, pasukan Israel meruntuhkan enam rumah Palestina di timur Jerikho, Tepi Barat, dalam sebuah langkah yang telah banyak dikecam sebagai kebijakan perampasan dan pembersihan etnis warga Palestina oleh rezim Tel Aviv.

Laporan terbaru menyebutkan bahwa pasukan Israel menghancurkan sekitar 1.032 rumah dan bangunan Palestina di kota-kota Tepi Barat dan Quds Timur pada tahun 2021.

Menurut Pusat Informasi Palestina, sebuah laporan yang diterbitkan oleh Land Research Center of the Arab Studies Society pada pertengahan Juni mencatat bahwa selama periode itu Israel telah menghancurkan 361 bangunan milik warga Palestina dan menggusur 1.834 warga Palestina, termasuk 954 anak kecil.

Laporan itu juga mendata bahwa pasukan Israel telah menghancurkan 671 fasilitas yang menyediakan berbagai layanan untuk lebih dari 5.455 warga Palestina, termasuk 2.600 anak kecil dan 1.800 wanita.

Selain itu, Israel juga menghancurkan sebanyak  93 sumur yang memasok air untuk 1.800 hektar tanah pertanian Palestina serta 216 bangunan yang menampung lebih dari 16.400 ekor domba.

Israel secara rutin menghancurkan rumah-rumah Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds Timur dengan dalih bahwa bangunan itu dibangun tanpa izin, yang hampir tidak mungkin didapat oleh warga Palestina.

Israel terkadang juga menyuruh warga Palestina menghancurkan rumah mereka sendiri atau membayar biaya pembongkaran.

Setidaknya 600.000 orang Israel tinggal di lebih dari 230 permukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan Al-Quds.

Semua permukiman Israel itu ilegal di mata hukum internasional. Beberapa resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga telah mengutuk kegiatan pemukiman Israel di wilayah pendudukan. (fna)

Kadirov: Pasukan Cechnya Siap Bebaskan Kyiv

Presiden Chechnya  Ramzan Kadyrov  memublikasi penggalan  video yang memperlihatkan kesiapan tempur pasukan khusus Chechnya untuk membebaskan ibu kota Ukraina, Kyiv, dari “kejahatan dunia”.

Menurut kantor berita Novosti milik Rusia, video berdurasi 10 menit yang dirilis di saluran Kadyrov di Telegram pada hari Kamis (28/7) itu memperlihatkan barisan pejuang Cechnya yang pada bagian dada mereka tertera tulisan berwarna hitam dan putih; “Menuju Kyiv”. Tulisan yang sama juga tertera pada perlengkapan lapis baja dan pasukan khusus di lapangan parade.

Ditujukan kepada pihak yang berkuasa di Kyiv, Kadyrov menegaskan, “Para elite Kyiv, yang duduk di kursi hangat di kantor emas mereka, harus tahu bahwa para pejuang – yang hatinya dipenuhi amarah atas  perintah kriminal kalian- akan segera mengetuk pintu mereka.  Kalian akan menderita akibat dari apa yang telah kalian lakukan selama delapan tahun. Ini tidak dapat kalian ragukan.”

Lebih jauh, Kadyrov menekankan bahwa pejuang Chechnya siap menyerbu daerah permukiman mana pun.

“Atas perintah Panglima Tertinggi Vladimir Putin, semua pejuang ini siap menyerbu daerah mana pun. Jika ada perintah, akan ada hasilnya. Ini adalah fakta yang tak terbantahkan.  Kami bersama Rusia, untuk dunia yang bebas dari nasionalisme ekstrem,” pungkasnya. (raialyoum)