Jakarta, ICMES. Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyatakan bahwa negara-negara musuh Iran sedang marah besar karena semua kebijakan mereka terhadap Iran kandas lagi.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengecam gerakan terbaru anti-Iran dari pemerintah Jerman, dan menekankan bahwa Iran berkomitmen penuh terhadap HAM, namun tidak akan mengizinkan campur tangan asing dalam urusan dalam negerinya.
Anggota Biro Politik Hamas, Mahmoud al-Zahar, menyatakan bahwa operasi heroik orang Palestina terhadap pemukim Zionis di kota pendudukan Quds (Yerussalem) tidak akan berhenti di situ, melainkan akan memiliki beragam bentuk kelanjutan.
Milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengumumkan delapan anggotanya tewas akibat serangan udara Turki yang menyasar tempat kamp Al-Hol di provinsi Hasakah, Suriah timur laut, tempat berlindung puluhan ribu pengungsi dan anggota keluarga kelompok teroris ISIS.
Berita Selengkapnya:
Panglima IRGC: Akan Kami Tenggelamkan Siapapun yang Bermaksud Melanggar Keamanan Iran
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Mayjen Hossein Salami menyatakan bahwa negara-negara musuh Iran sedang marah besar karena semua kebijakan mereka terhadap Iran kandas lagi.
Dalam pidato pada HUT pasukan relawan Basij, Kamis (24/11), Salami mengatakan bahwa pasukan ini meski bersifat sukarela namun tak memiliki batas akhir.
“Pasukan Basij selalu ada di semua gelanggang dan di saat-saat kritis, menghadapi semua konspirasi musuh serta mengandaskan semua angan-angan dan kebijakan musuh di semua bidang,†ujarnya.
Dia menyebutkan bahwa pasukan Basij dalam peristiwa perang Iran-Irak telah merebut kembali tanah-tanah yang sempat diduduki musuh, meski menghadapi banyak kesulitan dan risiko.
“Keksatriaan dan kepahlawanan pasukan Basij serta spirit kesyahidan yang dimilikinya merupakan sekolah bagi ideologi pembebasan dan perlawanan terhadap mustakbirin,†ungkapnya.
Menurutnya, pasukan Basij menyerukan keamanan, ketenangan, kemajuan, kemakmuran dan ketentraman bagi rakyat Iran, serta menjaga hukum Allah dan menjalankan amar makruf nahi munkar.
“Pasukan relawan ini sekarang berdiri tegak di hadapan fitnah kekuatan besar internasional berupa kerusuhan yang terjadi belakangan ini,†tuturnya.
Salami memastikan musuh Iran marah besar dan terluka karena semua kebijakan mereka terhadap Iran kandas.
Dia mengatakan, “AS dan sekutunya bertujuan untuk mengisolasi Iran dan rakyatnya dari dunia, tapi Iran tetap melanjutkan jalur kemajuan, pembangunan, dan pencapaian barunya .â€
Panglima IRGC juga mengatakan: “Musuh tak tahan melihat negara kita diatur oleh sistem Islam, yang melawan negara-negara arogan, dan menggagalkan rencana mereka.”
Dia menyebutkan bahwa presiden dan penguasa AS sekarang adalah kelanjutan dari yang sebelumnya dan tidak mengubah kebijakan mereka, dan bahwa Rezim Zionis Israel berperan dalam pelaksanaan rencana AS dan Inggris.
“Musuh ingin mendirikan tiran lagi di negara kita.. tetapi impian dan visi musuh tidak akan pernah terwujud di negara kita,†imbuhnya.
Di bagian akhir pidatonya, Brigjen Salami memperingatkan, “Kami tegaskan kepada musuh bahwa siapa pun yang ingin melanggar keamanan negara kami, kami akan menenggelamkannya. Saya memperingatkan musuh yang menyebar ke mana-mana untuk mengasihani diri mereka sendiri.†(alalam)
Iran Tolak Mentah-Mentah Resolusi Dewan HAM PBB
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengecam gerakan terbaru anti-Iran dari pemerintah Jerman, dan menekankan bahwa Iran berkomitmen penuh terhadap HAM, namun tidak akan mengizinkan campur tangan asing dalam urusan dalam negerinya.
Amir-Abdollahian menyatakan demikian dalam serangkaian postingan Twitter, Kamis (24/11), beberapa jam setelah pertemuan Dewan HAM PBB (UNHRC), yang diminta diadakan oleh Jerman dan Islandia untuk membahas dugaan pelanggaran HAM dalam kerusuhan yang melanda Iran belakangan ini.
Dewan itu mengeluarkan resolusi anti-Iran, dan menyerukan pembentukan misi pencarian fakta internasional untuk menyelidiki reaksi Iran terhadap gelombang aksi protes pasca kematian Mahsa Amini.
Menanggapi hal ini, Amir-Abdollahian mengungkit fakta sejarah bahwa Jerman adalah penyedia utama senjata kimia untuk mantan diktator Irak, Saddam Hussein, dalam agresinya terhadap Iran pada dekade 1980-an, dan senjata ini kerap digunakan terhadap Iran.
“Sekarang, mereka menyalahgunakan mekanisme HAM untuk melakukan lebih banyak pelanggaran HAM, semuanya atas nama lelucon solidaritas dengan warga Iran,†ungkapnya.
Dia menambahkan, “Bahkan lebih buruk dan lebih memalukan lagi, mereka melakukan ini untuk permainan domestik murahan. Iran, sebagai negara yang kuat dan stabil, berkomitmen penuh pada HAM, tapi tidak akan mengizinkan campur tangan asing dalam urusan internalnya.†(presstv)
Peledakan di Quds, Tokoh Hamas: Al-Aqsa Simbol Pertempuran di Masa Mendatang
Anggota Biro Politik Hamas, Mahmoud al-Zahar, menyatakan bahwa operasi heroik orang Palestina terhadap pemukim Zionis di kota pendudukan Quds (Yerussalem) tidak akan berhenti di situ, melainkan akan memiliki beragam bentuk kelanjutan.
Seperti diketahui, satu orang tewas dan 12 lainnya luka-luka dalam dua ledakan terpisah yang mengguncang kota Quds (Yerusalem), Rabu (23/11), dan polisi Israel menyebutnya sebagai serangan Palestina.
Ledakan itu terjadi beberapa jam setelah seorang remaja Palestina berusia 16 tahun dibunuh oleh pasukan Israel di kota Nablus, Tepi Barat.
Dalam wawancaranya dengan TV Al-Aqsa, Kamis (24/11), Mahmoud al-Zahar mengatakan, “Jika perlawanan berlanjut di Tepi Barat, pendudukan Zionis (Israel) akan terenyahkan dari tanah kami.”
Dia menambahkan , “Apa yang terjadi di Tepi Barat adalah reproduksi dari apa yang terjadi di Gaza sebelum penarikan pasukan pendudukan.”
Al-Zahar menekankan bahwa Masjid Al-Aqsa merupakan simbol pertempuran berikutnya, dan bahwa semakin besar perlawanan di Tepi Barat, semakin kuat entitas Zionis merasakan kemusnahannya.â€
Dia menilai serangan terhadap para pemukim Zionis di Tepi Barat sangat berpengaruh pada pemerintahan Zionsi, sementara aksi-aksi penangkapan yang dilakukan oleh pasukan Zionis terhadap para pejuang resistensi Palestina tak akan pernah berpengaruh pada dinamika resistensi.
Al-Zahar mengingatkan bahwa Quds merupakan isu sentral bagi dunia Arab dan Islam. Dia juga memastikan bahwa gerakan resistensi anti-Israel di Tepi Barat akan terus meningkat. (alalam)
SDF Mengaku 8 Anggotanya Tewas Akibat Serangan Turki ke Kamp Pengungsi di Suriah
Milisi Kurdi Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengumumkan delapan anggotanya tewas akibat serangan udara Turki pada Rabu lalu (23/11), yang menyasar tempat kamp Al-Hol di provinsi Hasakah, Suriah timur laut, tempat berlindung puluhan ribu pengungsi dan anggota keluarga kelompok teroris ISIS.
Milisi yang didukung AS itu dalam sebuah pernyataannya pada hari Kamis (24/11), menyebutkan, “Serangan Turki menyebabkan delapan pejuang kami gugur ketika sedang menjalankan tugas melindungi kamp itu”.
Pihak Kurdi Suriah pada Rabu malam menyatakan bahwa jet tempur Turki telah menggempur kamp itu dengan lima serangan. M​enurut Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), serangan itu memicu kepanikan di dalam kamp.
Pada Ahad lalu Turki juga melancarkan serangkaian serangan udara dan penembakan artileri secara intensif terhadap posisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Irak utara dan Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) di Suriah timur laut.
Ankara menuding PKK dan YPG bertanggung jawab atas peledakan di Istanbul yang menewaskan enam orang dan melukai 81 lainnya pada 13 November, namun kedua milisi Kurdi itu membantahnya. (raialyoum)