Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 25 Agustus 2023

Jakarta, ICMES. Organisasi BRICS yang terdiri dari sejumlah negara berkembang telah mengambil langkah besar dalam memperluas jangkauan dan pengaruhnya dengan mengumumkan bahwa enam negara lagi telah diundang untuk bergabung sebagai anggota baru.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan negara ini menawarkan peluang unik bagi negara-negara anggota kelompok negara berkembang BRICS di bidang perdagangan, energi dan transit.

Puncak peringatan Arbain diperkirakan akan lebih unik dan berbeda pada tahun ini dalam hal kuantitas dan kualitas, meskipun jedanya masih lebih dari sepuluh hari sebelum tanggal ziarah besar ini.

Berita Selengkapnya:

Enam Negara akan Resmi Bergabung dengan BRICS

Organisasi BRICS yang terdiri dari sejumlah negara berkembang telah mengambil langkah besar dalam memperluas jangkauan dan pengaruhnya dengan mengumumkan bahwa enam negara lagi telah diundang untuk bergabung sebagai anggota baru.

Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab telah diundang untuk bergabung sebagai anggota penuh mulai 1 Januari tahun depan.

Blok tersebut, yang dibentuk pada tahun 2009 oleh Brazil, Rusia, India dan Tiongkok, diperluas untuk pertama kalinya hingga mencakup Afrika Selatan pada tahun 2010.

Saat ini, mereka disebut-sebut sedang berupaya menumbuhkan koalisi negara-negara berkembang yang lebih kuat dan  dapat menempatkan kepentingan negara-negara Selatan dalam agenda dunia dengan lebih baik.

Sebelum dimulainya pertemuan puncak tahunan di Afrika Selatan pada pekan ini, sebanyak lebih dari 40 negara telah menyatakan minatnya untuk bergabung dengan BRICS, 23 di antaranya telah secara resmi mengajukan permohonan untuk bergabung.

“Kami menghargai minat besar yang ditunjukkan oleh negara-negara Selatan dalam keanggotaan BRICS,” ungkap blok tersebut dalam deklarasi Johannesburg II yang diadopsi di akhir terakhir KTT pada hari Kamis (24/8).

Disebutkan bahwa keenam negara tersebut dipilih setelah “negara-negara BRICS mencapai konsensus mengenai prinsip-prinsip panduan, standar, kriteria dan prosedur proses ekspansi BRICS” – namun tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kriterianya secara spesifik.

Sekitar 50 kepala negara dan pemerintahan lainnya berpartisipasi dalam pertemuan puncak tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin melalui tautan video menyatakan terima kasihnya kepada Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa atas kepemimpinannya dalam KTT BRICS dan upayanya untuk memperluas blok tersebut.

Seorang pejabat senior Iran juga menyambut baik masuknya Iran ke dalam BRICS, dan menyebutnya sebagai “keberhasilan strategis” dalam kebijakan luar negerinya.

“Keanggotaan permanen kelompok ekonomi berkembang global adalah peristiwa bersejarah dan keberhasilan strategis bagi kebijakan luar negeri Republik Islam,” tulis Mohammad Jamshidi, penasihat politik Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi.

Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyatakan Mesir berharap dapat berupaya “meningkatkan suara negara-negara Selatan mengenai berbagai masalah dan tantangan pembangunan yang kita hadapi, dengan cara yang mendukung pembangunan, hak dan kepentingan negara-negara berkembang.”

Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan menyatakan negaranya berharap dapat mengadakan pertemuan bersama dengan negara-negara BRICS untuk membahas cara-cara kerja sama.

“Kerajaan Saudi menjaga hubungan strategis dengan negara-negara BRICS, dan kami di Kerajaan berharap dapat mengadakan pertemuan umum dengan negara-negara BRICS untuk membahas cara kerja sama di berbagai bidang,” tuturnya.

Blok Brics menganggap dirinya sebagai alternatif terhadap dominasi ekonomi Barat yang diwakili oleh negara-negara besar  G7, yang dipimpin oleh Amerika Serikat. (aljazeera/raialyoum)

Presiden Raisi: Manfaat Keanggotaan Iran di BRICS akan ‘Bersejarah’

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi mengatakan negara ini menawarkan peluang unik bagi negara-negara anggota kelompok negara berkembang BRICS di bidang perdagangan, energi dan transit.

Dalam pidatonya pada pertemuan puncak “Friends of BRICS” di Johannesburg, Afrika Selatan, Kamis (24/8), Presiden Raisi menyinggung keputusan BRICS menerima anggota baru ke dalam blok tersebut, dan menekankan bahwa langkah ini akan membuka jalan bagi pembangunan global berdasarkan keadilan.

“Manfaat keanggotaan Republik Islam Iran di BRICS tentunya akan sangat bersejarah. Hal ini akan membuka babak baru dan merupakan langkah baru menuju peningkatan keadilan, kesetaraan, etika, dan perdamaian berkelanjutan di seluruh dunia,” ujarnya.

Dia menekankan bahwa interaksi maksimal dan peningkatan mekanisme kerja sama multilateral, terutama dengan negara-negara independen dan berkembang, merupakan inti kebijakan luar negeri Iran.

“Karena lokasi transitnya yang unik, sumber daya energi yang luas serta keahlian tingkat tinggi di berbagai bidang, yaitu produksi industri serta teknologi nano dan medis, kami menyatakan kesiapan kami untuk kerja sama, proyek ekonomi bersama, dan investasi dengan negara-negara anggota BRICS,” sambung Raisi.

Dia menilai bagian penting dari masa depan komunitas internasional mulai terbentuk di wilayah geografis dunia ini.

 â€œHegemoni, ketidakadilan, diskriminasi dan dekadensi moral telah menempatkan dunia pada situasi yang sulit dan rumit,”ujarnya.

Dia  menjelaskan, “Muncul dan merebaknya permasalahan seperti kelaparan dan perubahan iklim, kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan medis, ketidakamanan dunia maya serta ancaman terhadap budaya, nilai-nilai dan identitas merupakan beberapa tantangan yang memerlukan upaya dan konvergensi untuk memperdalam wacana keadilan, dan menemukan sistem yang adil berdasarkan kepentingan bersama.”

Presiden Iran menyebut BRICS sebagai simbol perubahan dan transformasi dalam hubungan global, yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan komunitas internasional, terutama seiring dengan meningkatnya kepercayaan global terhadap keampuhannya.

Raisi memastikan Iran tegas mendukung keberhasilan upaya BRICS untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS, menggunakan mata uang nasional serta mekanisme pembayaran dan penyelesaian keuangannya.

Di bagian lain kata sambutannya, Presiden Iran tak lupa mengutuk mengecam apa yang disebutkan rasisme kaum Zionis Israel terhadap bangsa Palestina.  

BRICS merupakan sebuah blok yang semula terdiri atas Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, yang secara kolektif mewakili hampir 40% populasi global dan seperempat produk domestik bruto (PDB) dunia.

Iran adalah satu di antara banyak negara yang berharap dapat menjadi anggota BRICS, dan telah mengajukan permohonan resmi untuk ini. (presstv)

Peziarah Arbain Al-Husain Mulai Mengalir dari Berbagai Negara Menuju Karbala

Puncak peringatan Arbain diperkirakan akan lebih unik dan berbeda pada tahun ini dalam hal kuantitas dan kualitas, meskipun jedanya masih lebih dari sepuluh hari sebelum tanggal ziarah besar ini.

Namun, masuknya ratusan ribu orang dari dalam dan luar Irak dan dari 12 penyeberangan perbatasan telah dimulai lebih awal dan terus meningkat, disertai dengan peringatan dini untuk semua lembaga, kader, tim, layanan, medis, keamanan, organisasi dan departemen lainnya.

Maukib atau posko-posko Arbain Al-Husain terus menyebar di sepanjang jalan yang dilalui para peziarah, siap siang dan malam untuk menyediakan segalanya bagi mereka, termasuk air bersih, makanan, akomodasi, toilet, serta layanan kesehatan, medis, informasi dan edukasi, yang semuanya adalah demi sampainya para peziarah ke Karbala dengan selamat dan dapat berziarah dengan khidmat.

Menteri Dalam Negeri Irak dan Ketua Komite Tinggi Keamanan untuk pengamanan ziarah Arbain, Abdul Amir Al-Shammari, menilai perencanaan ziarah Arbain tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dia menyebutkan bahwa perencanaan tersebut mencakup pengoperasian drone untuk menjamin keamanan peziarah, serta pembukaan jalur baru bagi kendaraan.

Juru bicara operasi gabungan, Mayjen Tahseen Al-Khafaji, memperkirakan akan masuk sekitar enam juta peziarah luar negeri untuk menunaikan zairah Arbainn, dengan mengacu pada lima variabel penting pada  perencanaan ziarah dalam kaitannya dengan mekanisme penguasaan area , pengamanan jalur, dan layanan untuk kenyamanan jutaan peziarah yang datang dari berbagai provinsi di Irak.

Departemen Pemeliharaan Makam Suci Al-Husain telah mulai menyediakan aula seluas dua ribu meter persegi di dekat Komplek Makam Suci, yang berisi segala layanan dan fasilitas.

Hal itu termasuk dalam proyek akomodasi peziarah. Pada konferensi Ziarah al-Arbain yang diselenggarakan oleh dua sekretariat jenderal Atabah Husainiyyaf dan Al-Abbas, bekerja sama dengan Otoritas Media dan Komunikasi Irak, Sekjen Atabah Husainiyah menyerukan intensifikasi kerja media yang jujur ​​dan ekfektif untuk penginformasian fakta-fakta selama ziarah Arbain, pengungkapan tujuan mulia, serta pencegahan perilaku-perilaku menyimpang yang bertujuan mencemarkan revolusi besar Al-Husain beserta semua dimensinya.

Dia menegaskan keharusan memanfaatan prinsip dan nilai moral mulia serta penangkalan kebatilan, fasad dan penyimpangan moral sebagai dilakukan oleh Imam Husain. (alalam)