Jakarta, ICMES. Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengadakan pertemuan dengan Sekjen Hizbullah Sayid Nasrallah di Beirut, ibu kota Lebanon.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi mengumumkan bahwa tekanan maksimumnya terhadap Iran gagal secara memalukan.
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Israel tiba di Ankara, ibu kota Turki, Kamis (23/6) di tengah meningkatnya ketegangan Israel dengan Iran serta santernya klaim Israel bahwa Iran merencanakan pembunuhan dan atau penculikan orang-orang Israel di wilayah Turki.
Kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham atau disingkat Tahrir al-Sham menyayangkan pemulihan hubungan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dengan pemerintah Suriah.
Berita Selengkapnya:
Ismail Haniyeh dan Sayid Hassan Nasrallah Adakan Pertemuan di Beirut
Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh mengadakan pertemuan dengan Sekjen Hizbullah Sayid Nasrallah di Beirut, ibu kota Lebanon, Kamis (23/67).
Keduanya mendiskusikan cara-cara mempromosikan poros perlawanan regional terhadap Israel dan menggagalkan ancaman yang ditimbulkan oleh rezim penjajah tersebut, serta membahas perkembangan terbaru di Palestina, Lebanon, dan kawasan sekitarnya.
Humas Hizbullah menyebutkan bahwa Sayid Nasrallah dan Ismail Haniyeh membicarakan upaya memperkuat poros resistensi serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh poros ini.
“Mereka menekankan perlunya kerjasama di semua bidang perlawanan untuk mencapai tujuan utamanya;mempromosikan perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel, termasuk pembebasan Al-Quds dan kesucian Islam,†ungkap Humas Hizbullah.
Sehari sebelumnya, Haniyeh menemui Mufti Besar Lebanon Sheikh Abdul Latif Derian serta memuji pendiriannya mengenai kota Quds, bangsa Palestina, dan perjuangan mereka.
Keduanya juga menyorot rencana Israel mengubah status quo Masjid Al-Aqsha.
Haniyeh menyuarakan solidaritasnya dengan Lebanon sehubungan dengan haknya atas sumber daya alam.
Delegasi Hamas berkunjung ke Libanon beberapa hari setelah sebuah kapal pengeboran gas tiba di perairan yang disengketakan di Laut Mediterania untuk melakukan eksplorasi hidrokarbon bagi Israel pada awal bulan ini sehingga meningkatkan ketegangan antara Tel Aviv dan Beirut.
Lebanon dan Israel mengadakan pembicaraan secara tidak langsung mengenai demarkasi pada tahun 2020. Namun pembicaraan itu terhenti setelah Lebanon menuntut area yang lebih luas, termasuk bagian dari ladang gas Karish di mana Israel telah memberikan hak eksplorasi kepada sebuah perusahaan Yunani.
Wasekjen Hizbullah Sheikh Naim Qassem menegaskan Hizbullah siap mengambil tindakan, “termasuk dengan kekuatan”, terhadap operasi gas Israel di perairan yang disengketakan setelah Beirut menetapkan kebijakan yang lebih jelas.
Haniyeh berkunjung ke Lebanon sebagai kepala delegasi tingkat tinggi Hamas. Dia juga dijadwalkan menemui Presiden Lebanon Michel Aoun, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, dan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri. (presstv)
Presiden Raisi: Percuma, Jangan Bicara kepada Bangsa Iran dengan Bahasa Otot
Presiden Iran Sayid Ebrahim Raisi menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) telah secara resmi mengumumkan bahwa tekanan maksimumnya terhadap Iran gagal secara memalukan.
Dalam pidato dari Provinsi Khorasan, Kamis (23/6), Raisi mengatakan: “Sebagai wakil rakyat Iran, saya mengatakan kepada Amerika: Jangan berbicara kepada rakyat Iran dengan bahasa kekerasan, tak ada gunanya.”
Dia menjelaskan, “Bangsa Iran telah melampau perang dan memenanginya, dan resisten selama 40 tahun. Karena itu, mereka juga pasti akan menang dalam perang ekonomi. Mereka sabar dan teguh menghadapi sanksi dipaksakan terhadap mereka.â€
Presiden Raisi juga mengatakan, “Melalui perang ekonomi dan media, musuh berusaha menanamkan frustasi pada anak-anak bangsa Iran. Karena itu, semua pejabat harus menebar spirit harapan pada orang-orang Iran, dan ini dapat diwujudkan dengan kerja nyata, bukan sekedar kata. Semua pejabat harus memberikan layanan kepada rakyat dan menebar optimisme di tengah mereka agar perang psikologis yang dikobarkan musuh sia-sia.â€
Senada dengan ini, Pemimpin Besar Iran Sayid Ali Khamenei beberapa hari sebelumnya, mengatakan, “Lemahnya iman dan pessimisme terhadap masa depan negara, semua ini adalah bagian dari elemen perang lunak yang dilancarkan terhadap bangsa Iran. Orang yang menjatuhkan harapan masyarakat pada masa depan adalah orang yang bekerja demi kepentingan musuh.â€
Mengenai bencana gempa bumi Afghanistan yang telah menewaskan sedikitnya 1000 orang dan melukai 1500 lainnya, Presiden Raisi mengatakan, “Iran selalu terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, dan akan memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan yang terdampak gempa bumi baru-baru ini.â€
Kedubes Iran untuk Afghanistan Rabu lalu menyatakan Teheran telah mengirim dua unit pesawat pemberi pertolongan pertama ke daerah-daerah terdampak gempa bumi Afghanistan. (raialyoum)
Dikunjungi Menlu Israel, Ini Sikap Turki Mengenai Permusuhan Iran-Israel
Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid Israel tiba di Ankara, ibu kota Turki, Kamis (23/6) di tengah meningkatnya ketegangan Israel dengan Iran serta santernya klaim Israel bahwa Iran merencanakan pembunuhan dan atau penculikan orang-orang Israel di wilayah Turki, sementara Turki berusaha meningkatkan hubungan dengan Israel dan Iran.
Lapid adalah salah satu pejabat Israel memperingatkan warga Zionis agar membatalkan rencana berkunjung keTurki dan meminta mereka yang berada di Turki untuk segera berdiam di dalam rumah atau hotel.
Israel memuji kerjasama Turki dalam menggagalkan apa yang disebut Israel sebagai operasi Iran untuk membalas pembunuhan yang dilakukan oleh para agen Israel di Iran belakangan ini.
Mengenai klaim Israel tersebut, Kementerian Luar Negeri Turki pekan lalu menyatakan bahwa negara ini “adalah negara yang aman dan terus berjuang melawan terorismeâ€.
“Turki berusaha untuk tidak memihak dalam konflik antara Iran dan Israel, tapi juga memberikan pesan tegas bahwa mereka tidak akan mengizinkan operasi semacam ini – seperti yang diklaim Israel – di wilayah Turki sendiri,†kata Suha Cubukcuoglu, pengamat geopolitik yang berbasis di Istanbul.
Al-Jazeera melaporkan bahwa Turki dalam satu tahun terakhir bukan hanya memperbaiki hubungannya dengan sejumlah rival regional, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir, melainkan juga mengupayakan adanya jembatan penghubung antara Israel dan Iran.
Bulan lalu, Mevlut Cavusoglu adalah menteri luar negeri Turki pertama dalam 15 tahun terakhir yang mengunjungi Israel, setelah Presiden Israel Isaac Herzog berkunjung ke Ankara pada Maret lalu.
Cavusoglu dan Lapid membuka jalan untuk meningkatkan hubungan diplomatik, keamanan dan ekonomi. (aljazeera)
Teroris Jabhat Al-Nusra Desak Hamas Urungkan Pemulihan Hubungan dengan Suriah
Kelompok Hay’at Tahrir Al-Sham atau disingkat Tahrir al-Sham menyayangkan pemulihan hubungan Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) dengan pemerintah Suriah.
Karena itu, kelompok yang semula bernama Jabhat Al-Nusra, cabang kelompok teroris Al-Qaeda di Suriah, itu menyampaikan sebuah pesan yang mereka sebut “ajakan dan nasihat†kepada Hamas.
Dilaporkan RT, Kamis (23/6), dalam pesan itu Tahrir Al-Sham mendesak Hamas agar menarik keputusannya memulihkan hubungan dengan Damaskus.
Kelompok yang dipimpin Abu Mohammad Al-Julani dan bermarkas di provinsi Idlib, Suriah utara, itu merilis sebuah pernyataan yang menyebutkan dokumen-dokuman Hamas serta sikap faksi pejuang Palestina ini terhadap krisis Suriah yang berlangsung sejak tahun 2011, dan kemudian menyampaikan “ajakan dan nasihat kepada saudara-saudara di gerakan Hamasâ€.
Dalam pernyataan itu yang diposting di halaman Facebook-nya itu Tahrir al-Sham “bernasihat†kepada Hamas agar “mempertimbangkan kembali kebijakannya, dan kembali mengindahkan prinsip-prinsip asalnyaâ€.
Dua hari sebelumnya, Hamas mengumumkan bahwa hubungannya dengan pemerintah Damaskus akan kembali pulih seperti semula setelah 10 tahun terputus akibat sikap Hamas mendukung oposisi Suriah dalam krisis pemberontakan dan terorisme yang melanda negara ini sejak tahun 2011. (rt)