Jakarta, ICMES. Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida memastikan bahwa para pejuang sayap militer Hamas ini masih terus bertempur dan berjuang melawan agresi pasukan pendudukan Israel, dan sejauh ini telah menggempur 740 kendaraan militer dan menimbulkan kerugian fatal pada pihak Israel.

Surat kabar AS Wall Street Journal (WSJ) mengutip penyataan juru bicara militer Israel bidang internasional, Letkol. Jonathan Conricus, bahwa kelompok pejuang Hizbullah telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan terhadap Israel sejak tanggal 7 Oktober lalu.
Pemerintah Yaman kubu Ansarullah mengancam akan bereaksi terhadap negara manapun yang membuka zona udaranya bagi AS dan para sekutunya untuk melakukan pemboman terhadap Yaman.
Berita Selengkapnya:
Abu Obeida: Kami Telah Menggempur 740 Kendaraan Militer Israel
Juru bicara Brigade Al-Qassam Abu Obeida memastikan bahwa para pejuang sayap militer Hamas ini masih terus bertempur dan berjuang melawan agresi pasukan pendudukan Israel, dan sejauh ini telah menggempur 740 kendaraan militer dan menimbulkan kerugian fatal pada pihak Israel.
Melalui rekaman audio yang dirilis pada hari Kamis (21/12), dia mengungkapkan bahwa mujahidin Brigade Al-Qassam dalam seminggu terakhir telah sukses melakukan lebih dari 15 operasi penembak jitu, yang semuanya berada di wilayah invasi militer Israel.
Menurut Abu Obeida, apa yang dilakukan pasukan pendudukan ialah “mencari gambaran kemenangan dan prestasi”.
“Musuh yang kalah dan kesusahan belum belajar satu pelajaran pun dari pengalaman sejarah,” tegasnya.
Dia menilai pasukan pendudukan masih mengulangi kebodohan dan kesalahan sejarahnya, dan “terpisah dari realitas bangsa Palestina dan tidak mengetahui peradaban mereka.”
Mengenai tawanan Israel, dia memastikan bahwa kelanjutan agresi tidak memungkinkan pembebasan para tawanan.
“Jika musuh ingin menangkap mereka hidup-hidup maka tidak punya pilihan selain menghentikan agresi,” tandasnya.
Dia menambahkan, “Tujuan menumpas resistensi pasti akan gagal.”
Abu Obeida mengingatkan bahwa operasi militer Israel sudah jelas-jelas gagal, dan “membuktikan apa yang telah kami umumkan sejak hari pertama perang, yaitu bahwa urusan ini menjurus pada pertukaran (tawanan).”
Dia mengapresiasi para pejuang Palestina di Tepi Barat dan Al-Quds serta para pejuang lain di Yaman dan Lebanon.
Menyusul pernyataan Abu Obeida, Brigade Al-Qassam merilis video berisi pernyataan “Meski kami sangat menginginkan mereka (tawanan Israel) tetap hidup, tapi Netanyahu justru bersikeras untuk membunuh mereka.” Pernyataan ini mengacu pada tindakan pasukan Israel membunuh tiga tawanan yang ada di Gaza. (almayadeen)
Media AS: Hizbullah Lancarkan Lebih dari 1000 Serangan terhadap Israel
Surat kabar AS Wall Street Journal (WSJ) mengutip penyataan juru bicara militer Israel bidang internasional, Letkol. Jonathan Conricus, bahwa kelompok pejuang Hizbullah telah melancarkan lebih dari 1.000 serangan terhadap Israel sejak tanggal 7 Oktober lalu.
WSJ menyebutkan bahwa Hizbullah berusaha untuk mempertahankan front kedua untuk membela sekutunya di selatan, yaitu para pejuang Palestina yang bertempur sengit melawan pasukan pendudukan.
Conricus menjelaskan bahwa front utara “sedang mengalami peningkatan yang stabil dalam hal cakupan dan variasi amunisi yang ditembakkan Hizbullah ke Israel.”
Ketika ditanya tentang kemungkinan pecahnya perang di utara, komandan divisi cadangan tentara Israel itu tertawa, karena “front itu sudah terbuka,” dan “dibuka oleh sebuah organisasi (Hizbullah) yang merupakan bagian dari pemerintah Lebanon.”
Menurutnya, menjelang 7 Oktober, terdapat konsensus dalam lembaga keamanan Israel bahwa “tidak masalah apa yang ada di seberang perbatasan, selama tembok Israel kuat. ”
Namun, menurut WSJ , konsensus ini telah hilang , dan kini tampak bahwa “Israel harus memilih antara melakukan tindakan pencegahan terhadap Hizbullah, atau benar-benar menyerahkan wilayah perbatasan utara.”
WSJ menyebutkan bahwa kehidupan di wilayah Lebanon tetap berjalan normal, sementara permukiman Israel ditutup akibat trauma peristiwa 7 Oktober sehingga para pemukim di wilayah utara “belum siap untuk kembali.”
Sementara itu, Mayjen Israel Ziv dari pasukan cadangan memandang apa yang terjadi di permukiman di wilayah utara Palestina pendudukan sebagai “kebalikan (resolusi PBB) 1701”, karena Israellah yang “mundur”.
Ziv menggambarkan situasi di utara sebagai “lebih sulit daripada di selatan,” dan pemukiman Kiryat Shmona , yang merupakan salah satu salah satu pemukiman terbesar di utara, sudah menjadi kota “kota hantu.” (almayadeen)
Yaman Ancam Negara yang Membuka Zona Udaranya untuk Pemboman Yaman
Pemerintah Yaman kubu Ansarullah mengancam akan bereaksi terhadap negara manapun yang membuka zona udaranya bagi AS dan para sekutunya untuk melakukan pemboman terhadap Yaman.
Tentang ini, Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Tinggi Politik Yaman, dalam pernyataan kepada saluran Al-Mayadeen, Kamis (21/12), mula-mula menyatakan bahwa tujuan “koalisi maritim” yang diumumkan oleh AS bukan untuk melindungi pelayaran internasional, melainkan demi melindungi Israel semata.
Dia menekankan bahwa apa yang ditegaskan oleh Angkatan Bersenjata Yaman ialah bahwa pelayaran internasional aman bagi semua, kecuali kapal Israel atau mereka yang menuju ke pelabuhan Israel.
Al-Houthi menyatakan bahwa pihak yang menginginkan keamanan di Laut Merah harus menghentikan genosida Israel yang didukung AS di Gaza.
Mengenai dampak aliansi maritim yang diumumkan AS belakangan ini, Al-Houthi mengatakan bahwa dengan cara itu AS sengaja memiliterisasi Laut Merah dan justru menyerang lalu lintas pelayaran internasional.
Dia mengingatkan bahwa bangsa Yaman tidak bisa berdiam diri jika Yaman terkena agresi AS maupun non-AS.
“Semua opsi tersedia untuk merespons serangan apa pun,” tegasnya.
Dia lantas berpesan kepada Arab Saudi dan UEA “untuk tidak berpihak pada Israel di hadapan pihak yang mendukung bangsaPalestina,” dan menyebutkan bahwa tidak tepat jika Arab Saudi bersikap netral terhadap apa menimpa Palestina, dan bahwa Yaman tidak ingin Arab Saudi berada dalam aliansi apa pun yang mendukung Israel.
Al-Houthi memperingatkan bahwa Yaman akan bereaksi terhadap negara mana pun yang membuka wilayah udaranya untuk pemboman terhadap Yaman
Dia juga menyerukan kepada mengimbau setiap Muslim “yang hatinya tertekan oleh apa yang terjadi di Palestina” untuk menarik aset keuangannya dari bank-bank negara yang mendukung Israel. (almayadeen)