Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 21 Agustus 2020

pakistan imran khanJakarta, ICMES. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan negaranya tidak akan mengakui Israel sampai berdiri negara Palestina yang dapat diterima oleh orang-orang Palestina.

Seorang remaja Palestina yang ditembak dan kemudian dibawa pergi oleh tentara Israel meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya.

Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Pemerintahan  Iran Mohsen Rezaei, menegaskan bahwa balasan negara ini atas darah Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh oleh serangan Amerika Serikat (AS) di Baghdad pada Januari 2020 sudah dimulai namun belum selesai sehingga masih akan berlanjut.

Gerakan Ansarallah mengumumkan bahwa pasukannya telah membunuh amir tertinggi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (IS/ISIS/ISIL) di Yaman.

Berita selengkapnya:

 

Pakistan Pastikan Tak akan Ikut Mengakui Eksistensi Israel

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengatakan negaranya tidak akan mengakui Israel sampai berdiri negara Palestina yang dapat diterima oleh orang-orang Palestina.

Seperti dilaporkan situs pemberitaan Aljazeera, Kamis (20/8/2020), dalam sebuah wawancara dengan penyiaran lokal Dunya News Khan secara tidak langsung menyindir Uni Emirat (UEA) dengan menyatakan Islamabad “tidak akan ikut” mengakui Israel sebagai sebuah negara.

Seperti diketahui, Timteng dihebohkan oleh perjanjian normalisasi hubungan UEA dan Israel dengan mediasi Amerika Serikat yang dideklarasi pada 13 Agustus lalu.

Dengan demikian, UEA menjadi negara Arab Teluk Persia pertama  dan ketiga di Timur Tengah setelah Mesir dan Yordania  yang mencapai kesepakatan mengenai normalisasi hubungan dengan Israel, serta mengakhiri periode kontak rahasia antara kedua negara dalam perdagangan dan teknologi.

“Apa pun yang dilakukan oleh negara mana pun, posisi kami sangat jelas. Dan posisi kami dijelaskan oleh (pendiri Pakistan) Quaid-e-Azam Muhammad Ali Jinnah pada tahun 1948 bahwa kami tidak akan pernah menerima Israel selagi hak-hak Palestina tidak diberikan dan tidak ada penyelesaian yang adil,” ujar Khan.

Khan menjelaskan bahwa jika Pakistan menerima Israel dan mengabaikan penindasan terhadap Palestina, maka “kami juga harus menyerahkan Kashmir”, dan ini bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan Pakistan.

“Ketika Anda berbicara tentang Israel dan Palestina, kami perlu berpikir;, akankah kami dapat menjawab (di hadapan Allah) jika kami menelantarkan orang-orang yang menghadapi segala jenis ketidakadilan dan yang hak-haknya diambil? Hati nurani saya tidak akan pernah mengizinkan saya untuk melakukan ini. Saya tidak pernah bisa menerimanya, ” tegas Khan.

Kedutaan Besar Palestina untuk Pakistan di Islamabad berterima kasih kepada Khan atas kebijakannya tersebut. (aljazeera)

Satu Remaja Palestina Gugur Diterjang Peluru Pasukan Zionis

Seorang remaja Palestina yang ditembak dan kemudian dibawa pergi oleh tentara Israel meninggal dunia akibat luka tembak yang dideritanya.

Departemen Kesehatan Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, Kamis (20/8/2020, mengumumkan bahwa remaja berusia 16 tahun bernama Mohammad Damir Matar itu adalah satu di antara tiga warga Palestina yang ditembak oleh pasukan Israel di dekat desa Deir Abu Meshal, dekat Ramallah, pada Rabu malam.

Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan telah membawa dua korban luka ke rumah sakit, namun tak dapat membawa korban yang ketiga karena ditahan oleh pasukan Israel.

Emad Zahran, kepala dewan lokal Deir Abu Meshal, mengatakan kepada kantor berita Anadolu bahwa keluarga korban diberitahu kematiannya oleh tentara Israel beberapa jam setelah dia ditahan.

Sementara itu, jet tempur Israel melancarkan serangan besar-besaran di Jalur Gaza pada Kamis malam, dengan menggempur sejumlah situs di semua wilayah yang terblokade ini.

Aktivis Palestina melaporkan bahwa serangan udara itu menyebabkan ledakan besar yang bisa dirasakan di seluruh Gaza.

Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melalui Twitter pada malam itu mengaitkan serangan ke Gaza dengan penerbangan balon berbahan peledak dari Gaza ke wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).

“Balon peledak diluncurkan dari #Gaza ke #Israel sepanjang hari,” cuit IDF.

IDF menambahkan, “Sebagai balasan, jet tempur kami baru saja menyerang infrastruktur milik Hamas di Gaza yang digunakan untuk membangun terowongan.”

Serangan udara IDF pada malam ini merupakan hari ke-10 berturut-turut serangan Rezim Zionis ke Jalur Gaza, yang menyasar terutama daerag Khan Younis di bagian selatan Jalur Gaza. (aljazeera)

Rezaei: Iran Masih akan Membalas Darah Jenderal Soleimani

Sekretaris Dewan Kebijaksanaan Pemerintahan  Iran Mohsen Rezaei, menegaskan bahwa balasan negara ini atas darah Jenderal Qassem Soleimani yang terbunuh oleh serangan Amerika Serikat (AS) di Baghdad pada Januari 2020 sudah dimulai namun belum selesai sehingga masih akan berlanjut.

Dia juga mengatakan bahwa Iran menentang perang, dan tidak akan memulai perang, namun jika sampai mendapat serangan dari musuhnya maka balasannya tidak akan terbatas.

“Kejahatan pembunuhan rekan Syahid Qassem Soleimani yang merupakan simbol jihad, resistensi, dan pembalasan telah dimulai dari serangan ke Pangkalan Ain Al-Assad, dan masih akan berlanjut,” ungkap Rezaei dalam wawancara dengan saluran TV Al-Alam, Kamis (20/8/2020), tepat pada hari di mana Iran memamerkan dua rudal baru buatannya, yang satu di antaranya dinamai “Syahid Qassem Soleimani”.

Dia menyebut Presiden AS Donald Trump sebagai sosok petualang yang tak akan segan-segan mengobarkan perang jika dia rasa akan menguntungkan AS, namun dia mendapat kenyataan yang memalukan dirinya ketika berhadapan dengan Iran.

“Apa yang dilihat Iran selama enam bulan terakhir ini ialah upaya AS untuk mendongkrak peluang Trump memenangi pemilu mendatang,” tutur Rezaei.

Rezim Zionis Israel, lanjutnya, menyokong “langkah-langkah bunuh diri AS” karena mereka kuatir Trump kalah, sedangkan Eropa terus menyoroti hasil-hasil jajak pendapat mengenai pemilu tersebut, namun kecil kemungkinan Eropa menggantungkan nasibnya kepada petualangan Trump.

Menurut Rezaei, tak ada orang yang percaya kepada Trump karena kebohongannya sudah melimpah, dan sejak terjadi pandemi Covid-19 semua keberhasilan yang dibanggakan Trump luruh di mata publik.

Mengenai normalisasi hubungan Uni Emirat Arab (UEA) dengan Israel, tokoh berpengaruh di Iran ini menyebutnya “tindakan bodoh dan tikaman ke punggung umat Islam secara keseluruhan, dan terlebih pengkhianatan terhadap urusan Palestina”.

Dia memastikan bahwa sejak adanya perjanjian normalisasi UEA-Israel itu perlauan Iran terhadap UEA akan berubah karena Abu Dhabi telah memperumit masalah dan melakukan tindakan yang berdampak negatif terhadap hubungannya dengan Teheran.

Rezaei mengatakan bahwa dalam jangka waktu 10 tahun mendatang AS akan keluar dari kawasan Teluk Persia, dan dalam kondisi demikian Israel akan mengalami mimpi buruk ihwal siapa yang akan menggantikan posisi AS.

Dia menambahkan, “Proyek pendirian Rezim Israel dari Eufrat hingga Nil sudah buyar sepenuhnya, dan rezim ini tak menemukan rasa aman bahkan meskipun AS masih eksis di kawasan.”

Dia lantas menegaskan bahwa Poros Resistensi akan lebih keras terhadap rezim Zionis tersebut di masa-masa mendatang. (alalam)

Ansarullah Bunuh Pentolan Teroris ISIS di Yaman

Gerakan Ansarallah mengumumkan bahwa pasukannya telah membunuh amir tertinggi kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (IS/ISIS/ISIL) di Yaman.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh saluran TV Al-Masirah, Ansarallah (Houthi), Kamis (20/8/2020),  menyatakan pihaknya telah membunuh seorang amir ISIS bernama Abu Al-Walid Al-Adani dan meringkus pemimpin ISIS lainnya dalam operasi operasi militer masif di wilayah provinsi Al-Bayada pada pekan ini.

Pasukan Ansarallah dikabarkan melancarkan operasi penyergapan di Distrik Qifah, yang mengakibatkan terbunuhnya Al-Adani, dan tewasnya sejumlah teroris ISIS lain.

“Senin lalu, pasukan Sanaa (ibu kota Yaman) mampu membersihkan wilayah Hama Awaja dan Hama al-Qah di front Qifah dari elemen ISIS,” ungkap Ansarullah.

Dalam beberapa hari terakhir, pasukan Ansarallah bergerak maju di provinsi Al-Bayda, dan berhasil merebut setidaknya 80 persen wilayah itu setelah terlibat pertempuran sengit dengan kawanan teroris ISIS dan Al-Qaeda. (amn)