Jakarta, ICMES. Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht Ravanchi menyerukan pelucutan senjata nuklir sembari memperingatkan bahaya besar keberadaan lebih dari 14.000 hulu ledak nuklit bagi kehidupan di planet Bumi.
Otoritas Kurdi Suriah membebaskan ratusan anggota kelompok teroris ISIS yang dipenjara di Suriah utara sebagai bagian dari amnesti umum di wilayah yang dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS).
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menuding Rusia, China, dan Iran berusaha mempengaruhi hasil pemilu presiden (pilpres) di AS dengan cara “menyebarkan informasi yang menyesatkan”.
Seorang diplomat Armenia mengatakan bahwa sekira 4.000 militan loyalis Turki dari kelompok teroris Hay’at Tahrir Al-Sham alias Jabhat Al-Nusra dan Brigade Sultan Murad tiba di Karabakh dari Libya dan Suriah untuk bertempur bersama pasukan Azerbaijan.
Berita selengkapnya:
Iran Sebut Ribuan Hulu Ledak Nuklir Ancam Kehidupan di Muka Bumi
Wakil Tetap Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Majid Takht Ravanchi menyerukan pelucutan senjata nuklir sembari memperingatkan bahaya besar keberadaan lebih dari 14.000 hulu ledak nuklit bagi kehidupan di planet Bumi.
Seruan itu dinyatakan Ravanchi  pada Sesi ke-75  Komite Perlucutan Senjata dan Keamanan Internasional Majelis Umum PBB, Rabu (14/10/2020).
Dia menyinggung konflik yang sedang berlangsung dan beberapa bahaya saat ini seperti penggunaan atau ancaman kekerasan, meningkatnya biaya dan maraknya perlombaan senjata
“Kembalinya mentalitas era Perang Dingin bersama dengan ancaman kontinyu yang ditimbulkan oleh senjata pemusnah massal dan munculnya ancaman baru di bidang kecerdasan buatan, dunia maya, dan luar angkasa telah memperburuk situasi keamanan di dunia secara ekstrem,†ungkapnya.
“Selain itu, kondisi untuk dialog antarkekuatan besar juga menghilang,†lanjutnya.
Dia menyebutkan adanya hambatan pelucutan senjata nuklir, perlombaan untuk modernisasi persenjataan nuklir, dan minimnya kehendak politik bagi para pemiliknya untuk meninggalkan opsi senjata nuklir
“Lebih dari 14.000 senjata nuklir dan biaya tahunan US$ 100 miliar serta kemungkinan penggunaannya adalah bahaya yang mengancam umat manusia dan planet ini,†ujar Ravanchi.
Dia menambahkan, “Sayangnya, 50 tahun setelah implementasi Traktat Non-Proliferasi Nuklir (NPT), implementasi penuh kewajibannya, terutama perlucutan senjata nuklir, belum terlaksana dan tentunya kredibilitas NPT tergantung pada penguatan implementasi kewajiban tersebut pada konferensi tinjauan di masa mendatang,â€tegasnya.
Takht Ravanchi menyebut Amerika Serikat (AS) dan rezim Zionis sebagai penghalang utama pelucutan senjata nuklir di dunia dan kawasan.
Dia menjelaskan bahwa AS merupakan negara pemilik senjata nuklir terbesar di dunia, yang pada tahun 2019 saja telah  menghabiskan US$ 36 miliar untuk persenjataan nuklirnya dan untuk produksi model senjata nuklir terbaru. (amn)
Otoritas Kurdi Suriah Lepaskan 600-an Tahanan ISIS, Ini Alasannya
Otoritas Kurdi Suriah membebaskan ratusan anggota kelompok teroris ISIS yang dipenjara di Suriah utara sebagai bagian dari amnesti umum di wilayah yang dikendalikan oleh milisi Kurdi yang didukung Amerika Serikat (AS).
Ketua Dewan Demokratik Suriah (SDC), Amina Omar, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di kota Qamishli, Kamis (15/10/2020,) bahwa ratusan anggota ISIL yang dibebaskan itu “tidak memiliki darah di tangan mereka”, dan semuanya telah bertobat dari status sebagai anggota ISIS.
“Mereka adalah orang-orang yang bisa dibenahi,†ungkapnya sesaat sebelum pembebasan mereka.
SDC menyatakan bahwa sebanyak 631 tahanan dibebaskan, sementara 253 lainnya akan dipotong setengah masa hukumannya.
Omar menambahkan semua yang dibebaskan adalah warga Suriah yang telah menjalani setidaknya setengah dari hukuman penjara mereka.
“Mereka adalah orang-orang yang bisa direformasi,†kata Omar sesaat sebelum orang-orang itu dibebaskan.
Otoritas Kurdi saat ini mengoperasikan puluhan penjara yang tersebar di timur laut Suriah dan menampung sekitar 10.000 militan ISIS.
Di antara para tahanan itu terdapat sekitar 2.000 orang asing, yang negara asalnya menolak pemulangan mereka, termasuk 800-an warga negara Eropa. (aljazeera)
Pompeo Tuding Rusia, China, dan Iran Berupaya Pengaruhi Hasil Pilpres AS
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menuding Rusia, China, dan Iran berusaha mempengaruhi hasil pemilu presiden (pilpres) di AS dengan cara “menyebarkan informasi yang menyesatkan”.
“Upaya ini kenyataan, datang dari China, dari Iran. Rusia juga mencoba menyebarkan informasi yang menyesatkan,” kata Pompeo dalam wawancara dengan radio KTAR Phoenix yang dipublikasi pada hari Kamis (15/10/2020) di situs Departemen Luar Negeri AS.
“Kami memiliki dua tugas di pemerintahan … berusaha mengidentifikasi informasi ini dan menghentikan penyebarannya, dan memastikan bahwa itu tidak menyebar,†lanjutnya.
AS telah berulang kali menuduh kekuatan asing, terutama Rusia, China dan Iran berusaha mengambil “langkah-langkah pengaruh yang tersembunyi dan terbuka” di tengah konstituen AS.
Presiden petahana AS Donald Trump dari Partai Republik bersaing ketat dengan kandidat Demokrat, Joe Biden, mantan Wakil Presiden AS, dalam pilpres pada 3 November mendatang, di saat negara ini sedang mengalami masalah besar di dalam negeri akibat pandemi Covid-19, krisis ekonomi, dan meroketnya angka pengangguran secara akut.
Surat kabar The Hill sebelumnya menerbitkan laporan yang menyebutkan bahwa Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe, memberi tahu Kongres tentang adanya upaya luas dari luar negeri, terutama Rusia, China, dan Iran, untuk mempengaruhi hasil pilpres AS. (rta)
[Video]: 4000 Militan Suriah dan Libya Dilaporkan Ada di Azerbaijan
Seorang diplomat Armenia mengatakan bahwa sekira 4.000 militan loyalis Turki dari kelompok teroris Hay’at Tahrir Al-Sham alias Jabhat Al-Nusra dan Brigade Sultan Murad tiba di Karabakh dari Libya dan Suriah untuk bertempur bersama pasukan Azerbaijan.
Mantan duta besar Armenia untuk Italia, Sarkis Gazaryan, yang hadir bersama 100 orang pada aksi duduk yang diselenggarakan oleh komunitas Armenia di depan markas besar Dewan Perwakilan Rakyat di Roma untuk menuntut diakhirinya “agresi Turki-Azerbaijan “.
“Kehadiran para jihadis anti-Armenia ini berbahaya, dan terlebih lagi jika kita memperhitungkan apa yang diminta Sekretaris Jenderal PBB untuk menghentikan pertempuran guna mencegah pandemi Covid,†katanya kepada kantor berita Italia, AKI.
Dia lantas menyoal, “Di mana kredibilitas kebijakan beberapa negara Eropa?”
Turki  dituduh merekrut militan Suriah untuk berperang melawan pasukan Armenia di Karabakh, setelah kampanye mereka di Libya.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Azerbaijan Rabu mengumumkan pasukannya telah menghancurkan  beberapa sistem rudal taktis Armenia dengan drone penyerang.
Dalam rekaman yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Azerbaijan, drone serang mereka terlihat membidik sistem rudal Armenia.
Kementerian Pertahanan Armenia mengutik serangan itu dan berjanji bahwa pihaknya akan membalas setiap serangan di tanah mereka.
Serangan terbaru Azerbaijan ini juga menyebabkan eskalasi berbahaya dalam konfliknya dengan Armenia. (/amn)
Â