Jakarta, ICMES. Iran dan Zimbabwe telah menandatangani 12 perjanjian untuk meningkatkan hubungan bilateral saat Presiden Iran Ebrahim Raisi menyelesaikan safarinya ke tiga negara Afrika.

Iran menyampaikan bantahan sengit terhadap tuduhan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) bahwa negara republik Islam itu menyuplai drone ke Rusia, dan mendesak negara-negara anggota aliansi militer ini untuk menahan diri dari melontarkan tuduhan demikian.
Kepala Forum Daerah Garis Depan di Israel (Palestina pendudukan 1948) utara, Moshe Davidovich, kepada saluran 13 Israel menyatakan perkiraan yang ada menunjukkan bahwa akan ada ribuan orang tewas akibat amukan rudal Hizbullah.
Berita Selengkapnya:
Akhiri Safari ke Afrika, Presiden Iran Teken 12 Perjanjian dengan Presiden Zimbabwe
Iran dan Zimbabwe telah menandatangani 12 perjanjian untuk meningkatkan hubungan bilateral saat Presiden Iran Ebrahim Raisi menyelesaikan safarinya ke tiga negara Afrika.
Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa menyapa Raisi sebagai “saudaraku” di landasan setelah pesawat pemimpin Iran itu mendarat di ibu kota, Harare, Kamis (13/7).
Spanduk bertuliskan “selamat datang†dibentangkan oleh ratusan orang yang hadir di Bandara Internasional Robert Mugabe untuk menyambut Presiden Raisi, termasuk banyak dari komunitas Muslim Zimbabwe, negara yang lebih dari 80% penduduknya beragama Kristen.
“Ketika Anda melihatnya, Anda melihatku. Ketika Anda melihatku, Anda melihatnya,†kata Mnangagwa kepada kerumunan orang yang mengibarkan bendera Zimbabwe dan Iran yang berkumpul di sekitar kedua kepala negara.
“Ketika kami berperang, Iran adalah sahabat kami,†kata Mnangagwa, mengacu pada perjuangan Zimbabwe melawan Inggris untuk kemerdekaan, yang dicapai pada tahun 1980.
“Saya senang Anda datang untuk menunjukkan solidaritas,†imbuhnya kepada Presiden Raisi.
Beberapa lama kemudian, 12 perjanjian diteken, termasuk rencana untuk membuat pabrik pembuatan traktor di Zimbabwe dengan perusahaan Iran dan mitra lokal. Beberapa perjanjian lain memetakan kerja sama di bidang energi, pertanian, farmasi dan telekomunikasi serta proyek penelitian, sains dan teknologi.
Kedua negara sama-sama dikenai sanksi oleh Amerika Serikat (AS), dan perjalanan Raisi ke Afrika, di mana dia juga singgah di Kenya dan Uganda, dilakukan ketika Iran mencoba untuk menopang dukungan diplomatik dan mengurangi isolasi internasionalnya.
“Kerja sama kita dengan Zimbabwe dan kerja sama kita dengan benua Afrika yang merupakan benua penuh potensi dapat membantu kita untuk kemajuan bersama,†kata Raisi di Zimbabwe.
Di pihak lain, Mnangagwa mengatakan Zimbabwe menyambut “investasi di beberapa sektor ekonomi kita”, tanpa menyebutkan berapa banyak investasi yang diharapkan negaranya dari Iran.
Juru bicara kementerian luar negeri Iran Nasser Kanani menyebut safari Raisi itu sebagai “titik balik baru” yang dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara Afrika.
Dia juga mengatakan pada hari Senin lalu bahwa Teheran dan tiga negara Afrika memiliki “pandangan politik yang samaâ€. Iran juga menandatangani perjanjian dengan Kenya dan Uganda pada hari Rabu.
Safari Raisi ke Afrika dilakukan setelah pada Juni lalu dia bersafari ke tiga negara Amerika Latin yang juga terkena sanksi AS, yaitu Kuba, Nikaragua, dan Venezuela.
Kunjungan terakhir seorang pemimpin Iran ke Zimbabwe dilakukan pada tahun 2010 yaitu oleh presiden Iran saat itu, Mahmoud Ahmadinejad. (aljazeera/sbs)
Dituduh NATO Suplai Drone ke Rusia, Ini Reaksi Sengit Iran
Iran menyampaikan bantahan sengit terhadap tuduhan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO) bahwa negara republik Islam itu menyuplai drone ke Rusia, dan mendesak negara-negara anggota aliansi militer ini untuk menahan diri dari melontarkan tuduhan demikian.
Kedutaan Besar (Kedubes) Iran untuk Belgia di Brussel dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (13/7), menyatakan Teheran mempertahankan sikap netral dalam konflik Ukraina dan tetap berkomitmen penuh pada prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan hukum internasional, yang mencakup penghormatan terhadap kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah semua negara.
Sehari sebelumnya, NATO mendesak Teheran untuk menghentikan apa yang mereka sebut dukungan militer Iran ke Rusia, termasuk pasokan drone untuk digunakan dalam perang terhadap Ukraina.
Kedubes Iran di Brussel menyebut tuduhan “tidak berdasar” itu dimotivasi oleh “keuntungan jangka pendek.”
Pernyataan itu juga mengingatkan bahwa Iran telah menderita kerugian besar akibat tindakan beberapa anggota NATO yang secara aktif memicu kerusuhan di Iran dengan menawarkan perlindungan dan dukungan kepada berbagai elemen dan organisasi teroris, serta mengabaikan kepatuhan Iran terhadap prinsip-prinsip hukum internasional.
“Iran juga memainkan peran konstruktif dalam membantu pemerintah daerah dalam melawan kekuatan destabilisasi yang sering mendapat dukungan dari sumber-sumber eksternal,†katanya.
Kedubes Iran balik mendesak negara-negara anggota NATO untuk menghormati komitmen mereka di bawah Piagam PBB dan berhenti membuat tuduhan tak berdasar terhadap Iran.
Dalam deklarasi akhir NATO pada pertemuan puncak di Lithuania pada hari Rabu, aliansi beranggotakan 31 negara itu meminta Iran “menghentikan dukungan militernya ke Rusia, khususnya pengiriman Kendaraan Udara Tak Berawak (UAV) yang telah digunakan untuk menyerang infrastruktur kritis, menyebabkan korban sipil yang meluas.â€
Iran dan Rusia telah berulang kali membantah klaim bahwa Teheran telah menyuplai drone ke Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina. (mna)
Sembari Meratap, Pakar Zionis: Ribuan Nyawa akan Melayang Diamuk Rudal Hizbullah
Kepala Forum Daerah Garis Depan di Israel (Palestina pendudukan 1948) utara, Moshe Davidovich, kepada saluran 13 Israel menyatakan perkiraan yang ada menunjukkan bahwa akan ada ribuan orang tewas akibat amukan rudal Hizbullah.
Davidovich memastikan kepada saluran tersebut bahwa penduduk Israel utara hidup dalam keadaan sangat cemas.
“Saya tidak bisa tidur nyenyak di malam hari, serta semua penduduk di garis depan. Tuhan, orang-orang di sini tidak hanya kesal, mereka juga khawatir,†katanya.
Dia menyebutkan kelemahan kubu-kubu pertahanan, yang telah disinggung oleh pejabat Israel dalam pernyataan sebelumnya.
“Hal yang paling berbahaya adalah penduduk tidak dibentengi, dan siapa pun yang memiliki bilik berpelindung dan siapa pun yang tidak memilikinya, harus berdoa agar perang tidak terjadi di sini,†ungkapnya.
Davidovich menyebutkan bahwa tentara pendudukan Israel “berada di puncak kesiagaan , dan saraf mereka sangat tegang”.
Menyinggung adanya sekitar lima ribu unit rumah di daerah tersebut, dia mengatakan bahwa puluhan ribu pemukim “tidak punya pilihan selain berdoa untuk perlindungan mereka dari ribuan rudal yang akan jatuh pada masa perangâ€, dan memperkirakan bahwa “akan ada ratusan, atau bahkan mungkin ribuan orang tewas.â€
Davidovich juga mengungkapkan bahwa ada peringatan tentang “terowongan-terowongan yang coba digali oleh Hizbullah,†dan bahwa masalahnya bukan apakah itu akan terjadi atau tidak, melainkan “kapan dan apa yang akan dilakukan penduduk di wilayah utara.†(almayadeen)