Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 11 Juni 2021

hamasJakarta, ICMES. Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Aqssam, kembali memperingatkan Rezim Zionis Israel ihwal bahaya tindakan para ekstremis Zionis mengusik kehormatan Masjid Al-Aqsa menyusul adanya upaya provokatif terbaru mereka di kota Quds yang diduduki Israel.

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengumumkan bahwa armada Angkatan Laut (AL)-nya telah tiba di Samudera Atlantik untuk pertama kalinya.

Sedikitnya 12 orang tewas, beberapa di antaranya anggota kelompok Hay’at Tahrir Sham alias Jabhat Al-Nusra, termasuk jubirnya, terkena serangan rudal Pasukan Arab Suriah (SAA) di bagian barat laut Suriah.

Wakil Sekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem menyatakan bahwa perang “Perang Pedang Quds” yang berkobar selama 11 hari antara para pejuang Gaza dan Rezim Zionis Israel pada bulan Mei 2021 telah membuahkan persatuan kelompok-kelompok pejuang resistensi anti-AS dan Israel.

Berita Selengkapnya:

Esktremis Zionis Mencoba Mengusik Al-Aqsa lagi, Ini Peringatan Terbaru dari Brigade Al-Qassam

Sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin Al-Aqssam, kembali memperingatkan Rezim Zionis Israel ihwal bahaya tindakan para ekstremis Zionis mengusik kehormatan Masjid Al-Aqsa menyusul adanya upaya provokatif terbaru mereka di kota Quds yang diduduki Israel.

Juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Obeida, dalam sebuah pernyataan yang dimuat di situs brigade ini, Kamis (10/6), menegaskan, “Brigade Al-Qassam dan para komandan resistensi memantau dari dekat apa yang terjadi di Quds dan Masjid Al-Aqsa berupa upaya-upaya provokatif dan agresif kaum perampas dan para pemimpin mereka, dan memperingatkan konsekuensi tindakan mengusik Al-Aqsa.”

Dia menambahkan bahwa sayap militer Hamas ini “mengucapkan selamat kepada kaum merdeka yang bertahan di Quds atas upaya mereka mencegah dan melawan penodaan dan agresi terhadap Al-Aqsa.”

Sebelumnya di hari yang sama, puluhan warga Zionis yang dikawal oleh polisi Israel mendatangi komplek Masjid Al-Aqsa. Polisi Israel saat itu merepresi puluhan orang Palestina yang berusaha mencegah masuknya Itamar Ben-Gvir, anggota parlemen Israel, ke kawasan Bab Al-Amud, di pusat kota Quds, sebelum kemudian menangkap empat orang di antaranya.

Ben-Gvir dan kelompoknya berusaha melurug Bab Al-Amud sebagai reaksi protes terhadap polisi yang melarang aksi  provokatif “parade bendera” yang diserukan oleh organisasi-organisasi sayap kanan Israel.

Selasa lalu kabinet keamanan Israel menunda jadwal parade itu menjadi Selasa mendatang tanpa menentukan rute, meskipun akan melintas di Bab Al-Amud, manakala pihak Palestina telah berulang kali memperingatkan konsekuensi aksi tersebut.

Parade itu semula akan digelar pada bulan lalu bersamaan dengan peringatan pendudukan Israel atas Quds timur pada tahun 1967, namun ditunda akibat pecahnya perang Israel-Gaza dan meningkatnya ketegangan di Quds.

Perang itu berunjung gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan diterapkan sejak dini hari tanggal 21 Mei setelah kedua belah terlibat saling serang selama 11 hari. (raialyoum)

Pertama Kali, Tentara Iran Unjuk Gigi di Samudera Atlantik

Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengumumkan bahwa armada Angkatan Laut (AL)-nya telah tiba di Samudera Atlantik untuk pertama kalinya.

Asisten Komandan Umum Angkatan Bersenjata Iran Urusan Koordinasi, Laksamana Habibollah Sayyari, Kamis (10/6), mengumumkan bahwa kapal perusak modern Sahand dan kapal Makran telah memasuki Samudera Atlantik dalam pelayaran tanpa jeda berlabuh di pelabuhan manapun.

“Armada 77 Iran telah mencapai perairan Samudera Atlantik setelah menempuh jarak 12,000 km selama 30 hari, dan bertekad untuk terus berlayar hingga wilayah utara Samudera Atlantik, dan ini tidak menyalahi undang-undang pelayaran internasional,” ungkap Sayyari.

Dia berterus terang bahwa keberadaan dua kapal militer Iran ini di sana ialah memperlihatkan kekuatan AL negara ini di perairan internasional, dan bahwa keberadaan AL Iran di perairan internasional adalah “hak alamiah yang tak boleh dicampuri oleh negara manapun”.

Kantor berita Fars milik Iran memublikasi penggalan-pengalan video yang memperlihatkan kapal perusak Sahand sedang mengarungi Samudera Atlantik.

Publikasi ini dilakukan setelah situs Politico yang berbasis di AS menyebutkan bahwa para pejabat AS semakin cemas terhadap masuknya dua kapal Iran ke Samudera Atlantik, yang diduga bergerak menuju Venezuela dengan membawa produk persenjatannya untuk diserahkan kepada pemerintah negara ini. (raialyoum)

Digempur Tentara Suriah, Jubir Tahrir Sham dan Belasan Orang Lainnya Tewas

Sedikitnya 12 orang tewas, beberapa di antaranya anggota kelompok Hay’at Tahrir Sham alias Jabhat Al-Nusra, termasuk jubirnya, terkena serangan rudal Pasukan Arab Suriah (SAA) di bagian barat laut Suriah, Kamis (10/6), menurut laporan Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR).

Kameramen AFP di lokasi kejadian mengaku melihat mayat-mayat bergelimpangan di atas tanah dan ditutupi dengan tangkai dan dedaunan pohon zaitun, sebuah rumah hancur, dan satu mobil hangus terbakar akibat serangan udara.

SOHR menyebutkan bahwa sejak lima hari sebelumnya kawasan selatan Idlib mendapat serangan udara berulang kali dari SAA bersamaan dengan serangan udara jet tempur Rusia.

SAA merudal sebuah mobil yang diparkir di dekat rumah di daerah Iblin di bagian selatan provinsi Idlib, dan kemudian menyerang lagi ketika para kombatan Hay’at Tahrir Sham berdatangan ke lokasi kejadian sehingga sedikit 12 orang tewas dan satu orang lainnya luka parah.

SOHR mengklaim bahwa empat warga sipil, termasuk satu pria, satu perempuan dan dua anak kecil juga tewas bersama delapan anggota Hay’at Tahrir Sham dan kelompok lain yang bersekutu dengannya.

Hay’at Tahrir Sham melalui aplikasi Watsapp mengkonfirmasi tewasnya juru bicara militernya, Abu Khalid Al-Shami, dan dua orang lain anggota kantor humas media kelompok ini.

Hay’at Tahrir Sham dan beberapa kelompok teroris lain menguasai sekira separuh wilayah provinsi Idlib dan sedikit wilayah provinsi Aleppo, Hama dan Latakia di kawasan perbatasan Idlib. (raialyoum)

Hizbullah: Perang “Pedang Quds” Berbuah Persatuan Resistensi

Wakil Sekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem menyatakan bahwa perang “Perang Pedang Quds” yang berkobar selama 11 hari antara para pejuang Gaza dan Rezim Zionis Israel pada bulan Mei 2021 telah membuahkan persatuan kelompok-kelompok pejuang resistensi anti-AS dan Israel.

“Salah satu hasil resistensi di Libanon ialah pembebasan yang terjadi pada tahun 2000 serta kebangkitan bangsa Palestina setelah melihat saudara-saudaranya (di Libanon) berhasil mewujudkan kemenangan atas musuh, Israel, meski dengan fasilitas seadanya,” ungkap Qassem saat menerima kunjungan sebuah delegasi Arab, Kamis (10/6).

Dia menambahkan, “Sejak intifada, bangsa Palestina bergerak sampai sekarang serta menghimpun kekuatan dan mencetak kemenangan demi kemenangan. Berkat resistensi, juga terjadi kebangkitan di tengah masyarakat Arab… Libanon yang lemah berubah menjadi kuat. Sebelum itu, siapa membayangkan Libanon yang kecil dan dengan fasilitas seadanya dapat berubah menjadi krisis bagi entitas Israel dan diperhitungkan olehnya?”

Syeikh Naim Qassem menjelaskan, “Semua ini adalah berkat resistensi, kekuatan yang dihimpunnya, dan keberhasilannya mencegah musuh…. Salah satu hasil resistensi ialah apa yang telah kita lihat dalam Perang Pedang Quds yang telah membuahkan titik balik sesungguhnya di Palestina, yang akan menelorkan pengaruhnya di masa mendatang.”

Dia mengatakan, “Perang Pedang Quds juga membuahkan persatuan resistensi di sepanjang wilayah Palestina, karena semua orang menekankan bahwa resistensi adalah solusi. Resistensi Palestina telah membuktikan ketercegahan musuh, dan tidaklah mudah pemerintah Israel mengambil keputusan untuk menunda parade bendera.” (alalam)