Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 10 Februari 2023

Jakarta, ICMES. Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang pada Senin  lalu menggetarkan Turki barat daya dan Suriah utara bertambah menjadi lebih dari 20.000, dan diperkirakan masih akan terus meningkat karena proses pencarian korban di balik reruntuhan yang tersebar luas terus dilakukan.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan penghargaannya atas bantuan dari negara-negara dunia kepada rakyat dan pemerintah Suriah terkait gempa dahsyat yang mengguncang Suriah utara, namun juga menekankan bahwa banyak negara enggan membantu Suriah karena “tekanan AS”.

Komandan Angkatan Udara Iran Brigjen Hamid Vahedi memuji swasembada negara ini dalam produksi berbagai jenis pesawar nirawak (drone/UAV), dan mengatakan bahwa kekuatan drone Iran telah meningkat sebesar 33 persen.

Berita Selengkapnya:

Jumlah Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Lampaui 20,000

Jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang pada Senin  lalu menggetarkan Turki barat daya dan Suriah utara bertambah menjadi lebih dari 20.000, dan diperkirakan masih akan terus meningkat karena proses pencarian korban di balik reruntuhan yang tersebar luas terus dilakukan.

Badan penanggulangan bencana Turki menaikkan jumlah korban tewas yang dikonfirmasi negara itu pada Kamis malam (9/2) menjadi 17.406, sementara jumlah korban tewas di Suriah mencapai 3.317.

Meskipun peluang untuk menemukan lebih banyak penyintas memudar setelah berlalunya lebih dari 72 jam sejak gempa bumi dahsyat, petugas penyelamat di Adana, Turki berhasil mengeluarkan Akgun Eker, 45 tahun, hidup-hidup dari bawah reruntuhan.

Sebelumnya, seorang anak laki-laki berusia dua tahun di Turki berhasil diselamatkan dari sebuah bangunan yang runtuh di Antakya, dan seorang anak laki-laki berusia delapan tahun ditemukan di Diyarbakir. Keduanya telah terperangkap selama hampir 80 jam di bawah reruntuhan.

Saat upaya penyelamatan berlanjut, puluhan ribu orang yang selamat dievakuasi dari kota-kota Turki yang paling parah terkena dampak, sementara warga di kota-kota Suriah membantu menguburkan jenazah korban yang tewas akibat gempa.

Lebih dari tiga hari setelah gempa bumi seismik, pengiriman pertama enam truk pasokan bantuan dari PBB menyeberang ke Suriah barat laut pada hari Kamis.

Aliran bantuan kemanusiaan masih terganggu sejak hari terjadinya gempa karena masalah logistik dan kerusakan jalan yang menghubungkan Gaziantep, Turki,  ke pusat pengiriman bantuan PBB di Hatay, Turki.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan lebih banyak akses bantuan ke Suriah barat laut dari Turki saat ia mencari mandat yang diperluas dari Dewan Keamanan PBB untuk memungkinkan bantuan PBB disampaikan melalui lebih dari satu penyeberangan perbatasan. Saat ini, perbatasan Bab al-Hawa adalah satu-satunya rute yang dipakai untuk bantuan PBB. (aljazeera)

Bashar Al-Assad: Banyak Negara Enggan Bantu Korban Gempa Suriah Akibat Tekanan AS

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan penghargaannya atas bantuan dari negara-negara dunia kepada rakyat dan pemerintah Suriah terkait gempa dahsyat yang mengguncang Suriah utara, namun juga menekankan bahwa banyak negara enggan membantu Suriah karena “tekanan AS”.

Al-Assad menyatakan demikian, Kamis (9/1), dalam pertemuan dengan delegasi Lebanon yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Abdallah Bou Habib yang berkunjung ke Suriah untuk meninjau dampak gempa mematikan yang terjadi pada Senin lalu (6/2) tersebut.

Delegasi Lebanon menekankan bahwa perjalanan mereka ke Damaskus bertujuan untuk mengungkapkan solidaritas dan simpati kepada warga Suriah.

 â€œRakyat Lebanon menganggap diri mereka sebagai mitra dalam kesedihan ini dengan bangsa dan pemerintah Suriah, dan merasa berkewajiban untuk bersama saudara-saudara Suriah mereka dalam situasi ini,” ungkap delegasi Lebanon.

Delegasi Lebanon juga meninjau langkah-langkah yang diambil oleh pemerintahan sementara negara itu untuk memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga Suriah yang bekerja di bidang bantuan dan penyelamatan korban gempa.

“Lebanon siap melayani rakyat Suriah dan telah membuka lapangan terbang dan pelabuhannya untuk mengirim bantuan ke negara itu dari segala arah,” kata Bou Habib.

Di pihak lain, Al-Assad menyatakan berterima kasih kepada pemerintah dan rakyat Lebanon atas penyediaan fasilitas dan bantuan yang diperlukan bagi para korban gempa bumi Suriah. Dia menilai bantuan demikian sangat efektif dan menunjang mental rakyat Suriah.

Dalam pertemuan dengan delegasi Lebanon, Presiden Suriah juga menekankan pentingnya kerjasama antara Beirut dan Damaskus di segala bidang sesuai kapasitas kedua negara dan kepentingan bersama.

Dia lantas mengatakan, “Kami tahu bahwa banyak negara berada di bawah tekanan AS untuk tidak membantu Suriah.”

Bou Habib juga menemui sejawatnya dari Suriah Faisal Mekdad dan memastikan Lebanon siap membantu saudara-saudara Suriah mereka dalam segala hal.

“Rakyat Suriah selalu mendukung Lebanon dalam situasi yang paling sulit dan kami memiliki kewajiban untuk berdiri bersama mereka,” katanya.

Duta Besar Suriah untuk Moskow, Bashar al-Jaafari, di hari yang sama mengecam diskriminasi Barat terhadap rakyat Suriah. Dia mengatakan lebih banyak pengiriman bantuan dikirim ke Turki daripada Suriah menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda kedua negara.

Jaafari juga mengecam sanksi AS yang menghambat pekerjaan bantuan di daerah-daerah yang dilanda gempa di Suriah, dan menyebut hal itu sebagai “penghalang serius” bagi penyaluran bantuan ke Suriah.

Bencana gempa melanda Turki dan negara tetangga Suriah pada dini hari Senin. Gempa berkekuatan 7,8 sejauh ini telah menewaskan lebih dari 20.000.

Saat upaya penyelamatan berlanjut di Suriah, seruan semakin meningkat terhadap AS dan sekutunya untuk mencabut sanksi mereka, yang dianggap menghambat upaya bantuan internasional untuk Suriah.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi Lebanon al-Mayadeen pada hari Selasa, Mekdad menyoroti kebutuhan Suriah akan bantuan kemanusiaan, dan memperingatkan bahwa sanksi AS telah memperburuk keadaan karena larangan ilegal menghalangi pengiriman segala sesuatu ke Suriah.

Sebelumnya pada hari Selasa, Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) meminta AS dan Uni Eropa untuk mencabut blokade dan sanksi ekonomi yang dikenakan pada Suriah dan sangat menghambat pekerjaan bantuan di daerah yang dilanda gempa di negara ini. (presstv)

Jenderal Vahedi: Kekuatan Drone Iran Bertambah 33%

Komandan Angkatan Udara Iran Brigjen Hamid Vahedi memuji swasembada negara ini dalam produksi berbagai jenis pesawar nirawak (drone/UAV), dan mengatakan bahwa kekuatan drone Iran telah meningkat sebesar 33 persen.

Hal itu dia katakan dalam  pertemuan sekelompok komandan dan personel Angkatan Udara Iran dengan Pemimpin Besar Iran Ayatullah Seyid Ali Khamenei di Teheran, Rabu (8/2).

“Kekuatan drone telah meningkat sebesar 33 persen,” kata Vahedi, mengacu pada pencapaian Angkatan Udara Iran selama tahun lalu.

Dia juga menyinggung sejumlah prestasi lainnya, termasuk desain dan pembuatan mesin piston dan turbin, produksi simulator jet tempur F-14, modifikasi 29 jet tempur, dan pengisian bahan bakar di udara di wilayah Teluk Persia untuk “melawan ancaman. “

Ayatullah Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran, serta melawan tekanan musuh  yang mencoba menggugat proyek rudal dan drone Iran.

Doktrin militer Republik Islam menyatakan bahwa kemampuan bersenjata negara ini semata-mata untuk tujuan pertahanan.

Teheran dalam beberapa tahun terakhir memperoleh kemajuan signifikan dalam mengembangkan UAV pengintai dan tempur. Pejabat militer Iran bahkan mengumumkan bahwa Iran masuk dalam daftar negara-negara pembuat UAV teratas dunia.

Pejabat militer mengatakan Teheran mandiri dalam membangun drone dari badan pesawat mereka ke berbagai subsistem dan mesin, dan Angkatan Bersenjata negara ini dilengkapi dan siap untuk melakukan segala jenis operasi dan misi drone.

Pejabat Iran telah berulang kali menekankan bahwa negara ini tidak akan ragu meningkatkan kemampuan militernya, termasuk kekuatan rudal dan drone, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah dinegosiasikan. (fna)