Jakarta, ICMES. Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayjen Hossein Salami, menegaskan bahwa serangan balasan Iran terhadap Rezim Zionis Israel akan melampaui segala yang terbayang oleh kaum Zionis.
Media militer Perlawanan Islam Lebanon Hizbullah merilis video dokumentasi serangannya terhadap pangkalan Sharaga dan Ein Shemer serta kamp Eliakim dalam sebuah operasi kompleks yang mencakup peluncuran rudal-rudal tertentu dan drone kamikaze.
Sedikitnya 10 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil, gugur akibat serangan Israel di wilayah Qusayr di Suriah tengah, dekat perbatasan dengan Lebanon, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sementara tentara Israel mengklaim serangan itu ditujukan terhadap depot senjata Hizbullah.
Berita selengkapnya:
Panglima IRGC: Serangan Balasan Iran Mendatang Tak Terbayangkan oleh Kaum Zionis
Panglima Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Mayjen Hossein Salami, menegaskan bahwa serangan balasan Iran terhadap Rezim Zionis Israel akan melampaui segala yang terbayang oleh kaum Zionis.
“Israel mengira akan dapat mengubah keseimbangan kekuatan di kawasan dengan meluncurkan beberapa rudal,” kata Salami dalam pidatonya di kota Shiraz, Kamis (30/10).
Menurutnya, Israel menyaksikan bagaimana pertahanan udaranya runtuh diterjang serangan kedua Iran terhadap Israel dalam operasi bersandi True Promise 2.
“Kali ini mereka juga melakukan kesalahan, dan mereka akan melihat tanggapan kami, yang akan melampaui semua imajinasi,” tegas Salami.
“Entitas Zionis bertindak membabi buta dan tidak rasional, sebagai rezim yang runtuh,” sambungnya.
Panglima IRGC juga mengatakan, “Kami memperingatkan Zionis dan meminta mereka membaca sejarah operasi kami dalam perang sampai mereka tahu bagaimana perlakuan bangsa Iran terhadap musuh-musuh mereka.”
Secara terpisah, Wakil Panglima IRGC, Brigjen Ali Fadavi, memastikan balasan Iran terhadap agresi Israel tidak akan terelakkan.
“Selama lebih dari 40 tahun, Iran tidak membiarkan serangan apa pun tanpa tanggapan, dan kami dapat membidik semua yang dimiliki oleh para Zionis dalam satu operasi,” ujar Fadavi kepada TV Al-Mayadeen.
Fadavi juga memastikan kesyahidan para pemimpin Poros Resistensi memperkuat perlawanan, alih-alih melemahkannya.
“Israel merasa telah membasmi Hizbullah dengan kesyahidan Sayid Hassan Nasrallah dan para pemimpin lainnya, padahal Hizbullah malah lebih kuat daripada sebelumnya,” pungkas Fadavi.
Sementara itu, Perusahaan Penyiaran Israel, yang notabene lembaga penyiaran resmi Rezim Zionis, di hari yang sama mengutip pernyataan sumber anonim bahwa Iran berencana untuk membalas Israel dari wilayah Irak dengan menggunakan drone dan rudal balistik, dan bahwa tidak ada indikasi Iran sedang bersiap untuk serangan itu dari wilayahnya.
Teheran maupun Baghdad belum mengomentari hal ini, namun para pejabat Iran mengkonfirmasi bahwa tanggapan terhadap Israel “tak terelakkan”.
Sabtu lalu, Iran mengumumkan bahwa Israel menyerang beberapa titik militer di provinsi Teheran, Khuzestan, dan Ilam, sehingga menyebabkan “kerusakan terbatas.”
Serangan Israel itu juga mengakibatkan terbunuhnya empat tentara Iran dan satu warga sipil, menurut data resmi Iran.
Serangan itu terjadi dengan latar belakang serangan Iran terhadap Israel dengan lebih dari 180 rudal pada awal Oktober ini, sebagai balasan atas serangan Israel yang menggugurkan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada akhir Juli lalu, dan pemimpin Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut pada akhir September lalu. (alalam/raialyoum)
Serangan Hizbullah Tewaskan Belasan Orang Israel
Media militer Perlawanan Islam Lebanon Hizbullah pada hari Kamis (31/10) merilis video dokumentasi serangannya terhadap pangkalan Sharaga dan Ein Shemer serta kamp Eliakim dalam sebuah operasi kompleks yang mencakup peluncuran rudal-rudal tertentu dan drone kamikaze.
Serangan itu sendiri dilancarkan pada Rabu malam (30/10), dan disebutkan telah mencapai tujuannya dengan tepat, dan Israel tidak mampu menghadapi rudal dan drone Hizbullah, yang terbang selama jangka waktu tertentu di wilayah Palestina pendudukan, menurut pernyataan Hizbullah.
Pangkalan Ein Shemer , di sebelah timur Hadera, adalah pangkalan pertahanan udara rudal dan pangkalan brigade regional tentara pendudukan, sedangkan kamp Eliakim di selatan Haifa adalah milik komando militer wilayah utara, menurut Al-Mayadeen.
Di pihak lain, media Israel menyebutkan bahwa serangan tersebut membuat ratusan ribu orang Israel terpaksa mengungsi ke tempat perlindungan dalam keadaan terkejar waktu selama 1 jam 9 menit, menurut laporan saluran Kan Israel, sebagai bentuk pengakuan atas klaim Hizbullah bahwa Israel gagal menangkis serangan itu.
Tentara Israel mengakui ledakan dua drone dari Lebanon, sementara media Israel mengkonfirmasi ledakan sebuah drone di pangkalan Sharaga, yang merupakan pangkalan utama Brigade Golani di utara Acre.
Dilaporkan bahwa serangan Hizbullah menewaskan sembilan orang Israel serta menjatuhkan sejumlah korban luka di Galilea dan Krayot, utara Haifa, sejak Kamis pagi.
Media Israel membincang tentang “hari yang sangat rumit di utara dengan akibat yang sangat mematikan”.
Saluran 14 Israel mengkonfirmasi tujuh orang tewas di Metulla di Galilee Atas akibat serangan rudal yang diluncurkan dari Lebanon, yang sebagian di antaranya tepat menimpa kerumunan tentara di Metulla.
“Hizbullah tidak hanya memiliki kemampuan, melainkan juga niat. Ketika mereka menembakkan rudal ke Metulla, mereka tahu persis di mana harus meluncurkannya, dan hasilnya sangat telak,” ungkap saluran tersebut.
“Tidak ada keraguan bahwa setelah kejadian hari ini, dan dengan adanya peristiwa ini, masyarakat di utara menyadari bahwa hal ini akan memerlukan waktu yang lama bagi mereka untuk kembali ke permukiman,” lanjutnya.
Menyusul jatuhnya rudal di Metulla, media Israel melaporkan bahwaorang-orang yang terluka akibat rudal Hizbullah dilarikan ke Rumah Sakit Rambam di Haifa.
Saluran 14 juga menyebutkan dua warga Israel tewas, dan dua lainnya terluka akibat serangan yang rudal jatuh di sebelah timur Krayot.
Media Israel juga melaporkan adanya serangan langsung di Faraam, dan tim penyelamat bergegas ke sana. (raialyoum)
Serangan Israel terhadap Suriah Gugurkan 10 Warga Sipil.
Sedikitnya 10 orang, yang sebagian besar adalah warga sipil, gugur akibat serangan Israel di wilayah Qusayr di Suriah tengah, dekat perbatasan dengan Lebanon, pada hari Kamis (31/10), menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sementara tentara Israel mengklaim serangan itu ditujukan terhadap depot senjata Hizbullah.
Menurut SOHR, tiga serangan Israel terjadi di kota Qusayr dan sekitarnya, salah satunya menyasar “depot senjata dan gudang bahan bakar untuk Hizbullah di dalam kota industri” di Qusayr, hingga menewaskan tujuh warga sipil dan tiga pejuang Suriah.
Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan bahwa agresi Israel menargetkan daerah Qusayr di pedesaan selatan Homs, menyebabkan “kerusakan material pada kota industri itu dan beberapa lingkungan pemukiman.”
Serangan itu menimbulkan suara keras yang bergema di seluruh wilayah dekat perbatasan, tempat markas dan gudang Hizbullah berada.
Belakangan, tentara Israel mengaku melancarkan serangan terhadap “depot senjata dan markas komando yang digunakan oleh Pasukan Radwan (unit elit) dan unit persenjataan Hizbullah” di wilayah Qusayr. (raialyoum)