Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji para pahlawan besar Poros Resistensi semisal Syahid Yahwa Sinwar dari kelompok pejuang Hamas Palestina dan Syahid Hassan Nasrallah dari kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, dan menyebut keduanya sebagai figur yang menentukan sejarah Asia Barat (Timur Tengah).
Kepala Dewan Strategu Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi kembali menyatakan negaranya mampu membuat bom nuklir, dan bisa saja mengubah doktrin nuklirnya.
Serangan brutal Zionis menggugurkan ratusan warga sipil Palestina dalam hitungan jam, dan sejumlah tentara Zionis tewas dalam pertempuran dengan para pejuang Palestina di Jalur Gaza utara.
Berita selengkapnya:
Ayatullah Khamenei: Tanpa Orang Seperti Sinwar dan Nasrallah, Sejarah Asia Barat akan Melenceng
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei memuji para pahlawan besar Poros Resistensi semisal Syahid Yahwa Sinwar dari kelompok pejuang Hamas Palestina dan Syahid Hassan Nasrallah dari kelompok pejuang Hizbullah Lebanon, dan menyebut keduanya sebagai figur yang menentukan sejarah Asia Barat (Timur Tengah).
Dalam kata sambutannya pada peringatan Syuhada Garda Fars, Jumat (1/11), Ayatullah Khamenei mengatakan, “Kita sekarang menghadapi perkara utama dan penting yang mencetak sejarah, dan ini berkenaan dengan kawasan Asia Barat, (terutama) Lebanon, Gaza dan Tepi Barat.”
Dia menambahkan, “Tanpa para tokoh semisal Syahid Yahya Sinwar yang berlaga hingga titik darah penghabisan niscaya kawasan ini akan berbeda nasibnya. Tanpa figur-figur besar seperti Syahid Sayyid Hassan Nasrallah yang telah mengolah jihad, kebijaksanaan, keberanian dan pengorbanan serta memanifestasikannya di lapangan niscaya pergerakan (historis) akan berjalan ke lain arah.”
Pemimpin Besar Iran memandang entitas Zionis Israel dan peradaban Barat menderita kekalahan besar.
“Entitas ini gagal, karena mengira dapat dengan mudah menumpas faksi-faksi perlawanan… Rezim Zionis membunuh lebih dari 50,000 warga sipil yang terisolasi serta para pemimpin terkemuka kubu perlawanan, tapi tak dapat mempengaruhi front perlawanan. Front ini justru sekarang bertempur dengan kekuatan dan tekad yang sama, dan ini merupakan kekalahan besar yang diderita oleh rezim Zionis,” terangnya.
Mengenai besarnya dukungan Amerika Serikat dan Eropa kepada Israel, Ayatullah KHamenei mengatakan, “Mereka telah belanja banyak, berusaha banyak. AS dan sejumlah negara Eropa membantu Rezim Zionis dengan sekuat tenaga, citra mereka pun kelam, buruk dan dibenci di dunia, sehingga muncul aksi-aksi demo protes terhadap mereka di jalanan di Amerika dan berbagai universitas Amerika. Namun demikian, faksi-faksi perlawanan masih tetap eksis. Hamas, Jihad Islam dan Hizbullah masih eksis. Penduduk dan para pemuda pejuang di Tepi Barat masih eksis, dan di berbagai tempat lain juga ada perlawanan terhadap musuh. Semua ini merupakan kekalahan besar (bagi musuh).” (alalam)
Kamal Kharazi Kembali Tegaskan Iran Dapat Mengubah Doktrin Nuklirnya
Kepala Dewan Strategu Hubungan Luar Negeri Iran Kamal Kharrazi kembali menyatakan negaranya mampu membuat bom nuklir, dan bisa saja mengubah doktrin nuklirnya.
Kharazi yang juga mantan menlu Iran dalam wawancara dengan Al-Mayadeen, Jumat (1/11), menanggapi pertanyaan pertama tentang serangan Israel terhadap Iran serta perbandingannya dengan serangan Iran sebelumnya.
“Apa yang dilakukan Israel terhadap serangan rudal kami tidaklah seberapa. Tentu saja, pertahanan udara menjadi salah satu faktor yang menghadang mereka, dan hal ini menimbulkan banyak pertentangan di Israel, sebab mereka memiliki ekspektasi yang jauh lebih tinggi. Jadi jelas sekali bahwa apa yang mereka lakukan tidak proporsional,” terangnya.
Dia juga memastikan Iran akan membalas serangan itu “pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar.”
Mengenai nuklir, wartawan Al-Mayadeen menyebut Kharazi adalah orang pertama di Iran yang berbicara bahwa tidak tertutup kemungkinan suatu saat Iran mengubah doktrin nuklirnya. Karena itu, dia meminta penjelasan kepada Kharazi mengenai maksud pernyataan tersebut.
Kharazi pun menjelaskan, “Kebijakan (tidak membuat senjata nuklir) itu masih berjalan, sedangkan statemen saya itu (berdasarkan asumsi bahwa) jika secara eksistensial terancam maka Republik Islam Iran akan mengubah doktrin nuklirnya. Sampai sekarang kebijaka itu masih bertahan, karena jika tidak, maka kami memiliki kemampuan yang diperlukan untuk membuat segala senjata, tak ada masalah, hanya fatwa pemimpin besarlah yang sejauh ini melarangnya.”
Menyinggung soal sensitivitas Eropa terhadap jangkauan rudal Iran, dia mengatakan, “Ketika mereka (Eropa) tidak mempertimbangkan sensitivitas Iran maka Iran tak perlu memahami sensitivitas mereka, maka ada kemungkinan Iran akan mengembangkan dan meningkatkan jangkauan rudalnya.”
Kharazi juga memastikan Iran tidak campur tangan dalam perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza.
“Iran tidak terlibat dalam gencatan senjata dan negosiasinya, masalah ini berkaitan dengan Lebanon dan Palestina, dan kami akan mendukung apapun keputusan yang mereka ambil,” ungkapnya. (alalam)
Ratusan Warga Sipil Gugur dan Sejumlah Tentara Zionis Tewas di Jalur Gaza
Serangan brutal Zionis menggugurkan ratusan warga sipil Palestina dalam hitungan jam, dan sejumlah tentara Zionis tewas dalam pertempuran dengan para pejuang Palestina di Jalur Gaza utara, Jumat (1/11).
Kantor media pemerintah dalam beberapa pernyataan mengumumkan 84 warga Palestina gugur dalam beberapa jam terakhir akibat serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal milik keluarga Shlail dan Ghandor di utara Jalur Gaza, dan 34 orang gugur akibat serangan Israel yang menerjang rumah dan perkampungan di Nuseirat di Kegubernuran Tengah.
Disebutkan bahwa di antara para korban gugur terdapat lebih dari 50 anak kecil, dan puluhan lainnya terluka dan hilang dalam dua pembantaian sadis yang dilakukan dengan pemboman dua bangunan tempat tinggal yang menampung lebih dari 170 warga sipil.
Kantor media itu menyebut aksi kejam pasukan Zionis itu sebagai kelanjutan dari “kejahatan genosida dan pembersihan etnis” yang dilancarkan Israel terhadap bangsa Palestina.
Sementara itu, para pejuang Palestina terus melakukan operasi khusus terhadap tentara Israel di berbagai wilayah konflik di Jalur Gaza,.
Sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, melakukan operasi gabungan di lingkungan al-Qasaib di Jabalia, Jalur Gaza utara, dan menyatakan bahwa para pejuangnya telah menggempur kendaraan pengangkut pasukan Israel dengan peluru Al-Yassin 105 serta membom sebuah rumah yang di dalamnya terdapat 12 tentara Zionis dengan peluru TBG hingga jatuh sejumlah korban tewas dan luka di pihak Zionis.
Brigade Al-Qassam juga menyatakan para pejuangnya telah menyerang sebuah tank Merkava dengan perangkat peledak kuat ketika tiga tentara Zionis kabur ke arah tank itu.
Media militer Al-Qassam merilis video pemantauan dan serangan pejuangnya dengan peluru Al-Yassin 105 terhadap kendaraan pengangkut pasukan Israel jenis Achzarit di sebelah timur Jabalia, Jalur Gaza utara. (raialyoum)