Rangkuman Berita Utama  Senin 9 Juni 2025

Jakarta, ICMES. Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib mengatakan bahwa badan intelijen negara ini telah memperoleh apa yang dia sebut “harta karun informasi strategis, operasional dan saintifik” Rezim Zionis Israel.

Media Israel memverifikasi laporan bahwa Iran telah memperoleh sejumlah besar dokumen strategis dan sensitif yang terkait dengan fasilitas nuklir dan rencana militer Israel, sehingga menunjukkan terjadinya “infiltrasi besar-besaran” Iran terhadap Israel.

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dalam sebuah unggahan di Telegram pada hari Minggu (8/6) mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil membunuh dua tentara Israel di lingkungan Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza Selasa lalu.

Berita selengkapnya:

Menteri Intelijen Iran: Kami Telah Mengeruk Harta Karun Informasi Strategis Israel

Menteri Intelijen Iran Esmail Khatib mengatakan bahwa badan intelijen negara ini telah memperoleh apa yang dia sebut “harta karun informasi strategis, operasional dan saintifik” Rezim Zionis Israel.

Ditanya wartawan saluran berita Al-Alam, Minggu (8/6), mengenai sejauh mana kebenaran laporan mengenai keberhasilan intelijen Iran membobol banyak dokumen dan arsip penting Israel, dia mengatakan, “Ini merupakan peristiwa spionase besar. Ungkapan adanya ribuan dokumen masih belum cukup untuk menggambarkan pencapaian ini. Saya memastikan bahwa sebuah harta karun informasi yang sangat berharga, strategis, operasional dan saintifik telah diperoleh oleh rekan-rekan.”

Ditanya apakah dokumen itu mengenai nuklir semata, Esmail Khatib menjelaskan, “Dokumen nuklir secara lengkap telah diperoleh dan dipindahkan. Berbagai dokumen lain juga ada mengenai AS, Eropa dan negara-negara lain serta dokumen-dokumen intelijen yang menunjang penguatan pertahanan udara negara.”

Dia juga mengatakan, “Sebagaimana semua dokumen itu penting, dan mekanisme pemindahannya juga penting. Karena itu, kami menjaga mekanisme pemindahan ini, dan menunda pengumuman mengenai operasi ini sampai semua dokumen terpindahkan sepenuhnya dengan aman ke Iran. Tentu saja, mekanisme pemindahan ini akan tetap ada dan terjaga.”

Menteri Intelijen Iran menambahkan, “Dokumen-dokumen tersebut belum dapat dipublikasi dalam waktu dekat ini, tapi akan dipublikasi pada saatnya yang tepat, insya Allah.”

Mengenai proses operasi intelijen Iran membobol dokumen rahasia dalam jumlah yang melimpah itu, Esmail Khatib menjelaskan, “Sebuah operasi berskala luas dan kompleks dari segala aspeknya telah diprogramkan dalam rangka ini, yang diawali dengan infiltrasi, rekrutmen, pengaksesan sumber, dan peningkatan akses sumber. Berkat pertolongan Allah, kita sekarang dapat melihat harta karun penting ini.”

Pernyataan ini mengemuka di tengah ketegangan terkait dengan program nuklir Iran, yang dianggap Israel sebagai ancaman nyata, meskipun para ahli menganggap Israel sebagai satu-satunya negara nuklir di Timur Tengah.

Negara-negara Barat, yang dipimpin oleh AS dan Israel, menuduh Iran berupaya memperoleh senjata nuklir, tapi negara republik Islam itu membantahnya. Iran bersikeras atas haknya memanfaatkan energi nuklir bertujuan sipil, khususnya untuk pembangkitan listrik, sesuai amanat Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang telah ditandatanganinya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam akan melancarkan serangan militer terhadap situs nuklir Iran, di tengah perang intelijen yang telah dilancarkan kedua negara selama bertahun-tahun.

Iran terkadang mengumumkan penangkapan individu atas tuduhan spionase dan menuding Israel berada di balik serangan teror atau tindakan sabotase yang terkait dengan program nuklirnya.

Pada tahun lalu, ketegangan mencapai puncaknya ketika Iran dua kali menyerang wilayah Israel secara langsung dengan ratusan unit rudal atau pesawat nirawak. Iran mengklaim serangan ini merupakan balasan yang sah atas serangan udara Israel terhadap konsulatnya di Suriah.

Teheran juga berbicara tentang pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di wilayahnya, yang Israel pun mengaku bertanggung jawab atasnya dan atas pembunuhan Sekjen Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, yang gugur dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut. (alalam/raialyoum)

Pejabat Israel Bungkam, Media: Terjadi Infiltrasi Masif Iran terhadap Arsip Israel

Media Israel memverifikasi laporan bahwa Iran telah memperoleh sejumlah besar dokumen strategis dan sensitif yang terkait dengan fasilitas nuklir dan rencana militer Israel, sehingga menunjukkan terjadinya “infiltrasi besar-besaran” Iran terhadap Israel.

Seperti diketahui, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, lembaga Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB) pada hari Sabtu (7/6) mengungkapkan bahwa aparat intelijen Iran telah membobol “sejumlah besar informasi dan dokumen strategis dan sensitif milik rezim Zionis.”

Tanpa memberikan perincian lebih lanjut, IRIB menyebutkan bahwa pembobolan itu membuat Iran berhasil menguasa “ribuan dokumen yang terkait dengan rencana dan fasilitas nuklir Israel.”

Pengungkapan ini mendapat beragam reaksi dari media Israel sementara pihak kementerian urusan militer Israel masih bungkam dalam masalah yang menghebohkan ini.

Mengacu pada laporan IRIB, saluran 12 Israel menyatakan Teheran telah “berhasil” memperoleh dan mengekstrak arsip intelijen yang terkait dengan proyek nuklir Israel.

Saluran TV Israel itu menyebutkan bahwa Iran menggambarkan operasi itu sebagai “pukulan menyakitkan” bagi rezim dan menekankan bahwa operasi itu melibatkan ribuan dokumen yang terkait dengan proyek nuklir Israel dan fasilitasnya.

Situs berita terkemuka Israel Walla, mengutip laporan televisi Lebanon al-Mayadeen, menyatakan Iran berhasil memperoleh sejumlah besar dokumen dan informasi strategis dan sensitif milik Israel, di antaranya informasi dan dokumen yang terkait dengan program dan fasilitas nuklir Israel.

“Luasnya dan kualitas dokumen tersebut menunjukkan adanya penyusupan besar-besaran ke Israel, dan diperkirakan peninjauannya akan memakan waktu yang cukup lama. Namun, dikatakan bahwa pejabat Iran bermaksud merilis lebih banyak detail dan video terkait hal ini dalam waktu dekat,”ungkap Walla.

Walla menekankan bahwa komisaris keamanan khusus kementerian perang Israel, yang bertanggung jawab atas keamanan dan perlindungan fasilitas nuklir Israel, dalam panggilan telepon dengan Walla mengatakan, “Kami tidak mengomentari laporan ini.”

Surat kabar Israel Maariv menyebut peristiwa itu sebagai “mengkhawatirkan”  dalam laporannya yang berjudul “Laporan yang mengkhawatirkan: Iran telah mencuri dokumen nuklir rahasia Israel.”

Maariv menyatakan bahwa, dinas intelijen Iran telah “berhasil” memperoleh “ribuan dokumen rahasia yang terkait dengan fasilitas nuklir dan proyek strategis Israel serta memindahkannya ke lokasi yang aman di dalam Iran.”

Surat kabar Israel Hayom, juga  mengutip pemberitaan media Iran dan laporan jaringan al-Mayadeen, serta menekankan bahwa dokumen yang diperoleh dari Israel mencakup dokumen yang sangat sensitif terkait dengan program nuklir Israel. (presstv)

Brigade Al-Qassam Habisi Dua Tentara Zionis dari Jarak Dekat di Gaza

Sayap militer Hamas, Brigade Qassam, dalam sebuah unggahan di Telegram pada hari Minggu (8/6) mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil membunuh dua tentara Israel di lingkungan Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza Selasa lalu.

Unggahan tersebut menyatakan bahwa para pejuangnya, setelah kembali dari garis depan, mengonfirmasikan “pembunuhan dua tentara Israel dari jarak dekat di Jalan al-Nazzaz di sebelah timur lingkungan Shuja’iyya” pada tanggal 3 Juni.

Dalam posting lain pada hari Minggu, Brigade Al-Qassam menyatakan pihaknya telah  menyerang buldoser militer D9 dengan peluru Yassin 105 pada hari Sabtu di dekat Yarmouk di lingkungan Al-Manara, selatan Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.

Pada hari Sabtu, Brigade Al-Qassam mengumumkan tewas dan terlukanya enam anggota pasukan infrantri Israel akibat peledakan mulut terowongan di Khan Yunis pada hari Jumat.

Dalam tiga hari terakhir, militer Israel mengumumkan tujuh tentaranya tewas, empat di antaranya di Khan Yunis, dan lebih dari 10 lainnya cedera dengan kondisi beberapa di antaranya serius. Lokasi korban yang tersisa tidak diungkapkan. (raialyoum)