Rangkuman Berita Utama  Senin 5 Mei 2025

Jakarta, ICMES. Saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Doha, Qatar, melaporkan bahwa ledakan rudal Yaman di area Bandara Ben-Gurion, Israel, telah menimbulkan lobang atau kawah sedalam 25 meter.

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa tragedi Palestina dan genosida di Gaza tidak akan terjadi seandainya umat Islam bersatu, dan Yaman pun tidak akan mendapat tekanan sedemikian besar dari pihak-pihak yang membela Rezim Zionis Israel.

Iran pada hari Ahad (4/5) secara resmi memperkenalkan rudal balistik terbarunya, yang dinamai Qassem Basir, dan berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.200 kilometer.

Berita selengkapnya:

Al-Jazeera: Rudal Yaman Sisakan Kawah Sedalam 25 Meter

Saluran berita Al-Jazeera yang berbasis di Doha, Qatar, pada hari Ahad (4/5) melaporkan bahwa ledakan rudal Yaman di area Bandara Ben-Gurion, Israel, telah menimbulkan lobang atau kawah sedalam 25 meter.

Saat memberitakan dampak tersebut, presenter Al-Jazeera lantas menanyakan kepada pakar militer dan strategi Lebanon, Brigjen (purn.) Elias Hanna, dan sang pakar pun menjawab bahwa menurut informasi yang tersedia bahwa sejauh ini hulu ledak itu masih belum diketahui, namun dia memastikan bahwa hulu ledak itu sangat besar dengan bobot bahan peledak sekira 200-300 kilogram.

“Jika kita bicara angka 25-30 meter, kedalamannya juga, maka rudal ini berbobot sedikitnya 200 kilogram. Karena itu, seandainya rudal itu jatuh menimpa bagian ketiga bangunan atau bangunan utama administrasi bandara itu maka akan menimbulkan kerusakan besar,” ujarnya.

Dia menambahkan, “Tidak dijatuhkannya rudal itu terlimpahkan (kesalahannya) pada AS, sementara pada 3-4 hari lalu jet tempur F-18 sendiri terjatuh dari kapal induk UUS Harry Truman ketika jet ini berusaha menghindari rudal yang ditembakkan dari Yaman. Hal ini menunjukkan kemampuan Yaman menyerang senjata paling mutakhir di dunia.”

Sementara itu, setelah beberapa video terkait ledakan di bandara itu beredar luas di medsos, militer Israel untuk pertama kalinya mengakui kegagalan beberapa sistem pertahanan udaranya mengintersepsi rudal Yaman,

Dalam pernyataan singkat di Twitter mereka menyatakan: “Sistem pertahanan udara Arrow Israel dan THAAD Amerika gagal mencegat rudal balistik yang diluncurkan dari Yaman.”

Dalam pernyataan tersebut mereka mengklaim bahwa “hasil awal menunjukkan tidak ada cacat dalam proses deteksi atau dalam pengoperasian sistem intersepsi dan peringatan di garis depan.”

Mereka juga mengklaim bahwa kegagalan terjadi kemungkinan besar adalah akibat gangguan teknis saat berupaya mencegat rudal Yaman.

Dilaporkan di Israel bahwa rudal Yaman tersebut jatuh di tempat terbuka di area Bandara Ben-Gurion,  menyebabkan tujuh orang menderita luka ringan dan dihentikannya aktivitas bandara selama sekira satu jam. (aljazeera/raialyoum/mee)

Ayatullah Khamenei: Tragedi Palestina Tidak akan Terjadi Seandainya Umat Islam Bersatu

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menegaskan bahwa tragedi Palestina dan genosida di Gaza tidak akan terjadi seandainya umat Islam bersatu, dan Yaman pun tidak akan mendapat tekanan sedemikian besar dari pihak-pihak yang membela Rezim Zionis Israel.

“Bagi umat Islam tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat daripada persatuan. Seandainya umat Islam bersatu, bergandengan tangan, bekerja sama, dan saling melengkapi maka tidak akan terjadi apa yang terjadi di Gaza dan Palestina. Yaman pun tidak akan berada di bawah tekanan,” ungkapnya dalam kata sambutan saat menerima sejumlah calon jemaah haji dan panitia penyelenggara ibadah haji Iran di Teheran, Ahad (4/5).

Ayatullah Khamenei menambahkan, “Ketika kita terpecah belah maka imperialis AS, Rezim Zionis, sejumlah negara lain, Eropa dan non-Eropa, dengan cara masing-masing memaksakan kepentingan dan ketamakan mereka terhadap kepentingan berbagai bangsa. Anda melihat apa yang terjadi pada sejumlah negara yang berada dalam tekanan mereka, sebagaimana di Gaza.”

Ibadah Haji 100% Bernuansa Politik

Ayatullah Khamenei juga menyoroti dimenasi politik dalam ibadah haji. Dia mengatakan, “Bertentangan dengan upaya, kata-kata, dan tindakan beberapa orang yang menodainya, hakikat haji adalah politis, bentuknya politis, dan komposisinya politis. Ibadah haji mungkin adalah satu-satunya kewajiban yang bentuk dan penampilan luarnya serta komposisinya 100 persen politis.”

Dia menjelaskan, “Pengumpulan orang – yang berkemampuan- di satu tempat, pada satu waktu, setiap tahun, hakikat dari kebersamaan ini adalah politis.”

Dia juga menyebutkan bahwa lebih dari sekadar ziarah biasa dan perjalanan wisata, ibadah haji merupakan “partisipasi dalam praktik sangat penting yang ditetapkan oleh Allah SWT untuk pengelolaan umat manusia, bukan hanya pengelolaan orang-orang beriman dan Muslim, melainkan juga untuk pengelolaan umat manusia.”

Dia menambahkan, “Haji adalah untuk pengelolaan umat manusia. Haji yang sejati adalah pelayanan kepada umat manusia, bukan hanya untuk diri sendiri, negara Anda, dan umat Islam; ini adalah pelayanan kepada umat manusia.”

Ayatullah Khamenei menyatakan bahwa pemerintah Islam, khususnya Arab Saudi sebagai tuan rumah bagi jutaan peziarah, berkewajiban menjelaskan  hikmah dan tujuan ritual haji. Dia juga mengatakan bahwa pejabat negara, ulama dan intelektual, penulis, dan tokoh masyarakat juga berkewajiban menjelaskan hakikat ibadah haji kepada masyarakat. (alalam/presstv)

Iran Pamerkan Rudal Canggih Baru “Qassem Basir”

Iran pada hari Ahad (4/5) secara resmi memperkenalkan rudal balistik terbarunya, yang dinamai Qassem Basir, dan berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.200 kilometer.

Diperkenalkan pada hari Minggu, Qassem Basir telah dikembangkan sebagai versi terbaru dari rudal balistik Haj Qassem.

Menurut pejabat militer, rudal tersebut telah mengalami modifikasi signifikan pada desain hulu ledaknya, yang memungkinkannya bermanuver lebih efektif dan menghindari sistem pertahanan rudal.

Qassem Basir dilengkapi dengan sistem pemandu pencitraan termal, yang meningkatkan presisinya dan membuatnya tahan terhadap peperangan elektronik.

Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Aziz Nasirzadeh mengatakan bahwa rudal baru tersebut berhasil diluncurkan dari jarak lebih dari 1.200 kilometer, dan mengenai target yang ditentukan dengan tepat, tanpa penyimpangan atau ketergantungan pada navigasi GPS.

Nasirzadeh menekankan bahwa Qassem Basir telah ditingkatkan baik dari segi kendali maupun kemampuan manuver, sehingga memungkinkannya menembus sistem pertahanan berlapis.

Dia juga menjelaskan bahwa dalam pengujian, gangguan elektronik diterapkan secara intensif terhadap rudal Qassem Basir, namun rudal ini tetap tidak terpengaruh.

Di bagian lain pernyataannya, Nasirzadeh mengecam AS yang dia sebut mengirimkan sinyal kontradiktif, yaitu menyatakan keterbukaan terhadap negosiasi tapi di saat yang sama juga melontarkan ancaman aksi militer.

Nasirzadeh lantas menegaskan bahwa Iran tidak pernah memulai perang dan tidak akan memulainya di masa mendatang, namun akan memberikan tanggapan yang tegas jika diserang.

Menurutnya, jika terjadi agresi militer oleh AS atau Israel, Iran akan menyerang kepentingan, pangkalan, dan personel mereka di mana pun yang dianggap perlu.

Menteri Pertahanan Iran juga mengumumkan keberhasilan uji coba rudal balistik baru, yang dikembangkan berdasarkan pengalaman dari operasi True Promise 1 dan 2, yaitu serangan rudal besar-besaran yang diluncurkan oleh pasukan Iran terhadap Israel tahun lalu.

Iran telah menegaskan  bahwa kemampuan militernya, termasuk program rudalnya, tidak dapat dinegosiasikan. (alalam/presstv)