Jakarta, ICMES. Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendatangi Bandar Abbas untuk memantau operasi tanggap darurat sehari setelah ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan. Menteri Pertahanan menyatakan tak ada kargo militer di pelabuhan itu, dan Pemimpin Besar Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyerukan penyelidikan tuntas.

Rezim Zionis Israel menyerang kawasan Dahieh di pinggiran selatan Beirut setelah mengeluarkan peringatan evakuasi. Peristiwa ini tercatat sebagai serangan Israel yang ketiga kalinya di ibu kota Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada akhir November 2024.
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah mengumumkan bahwa AS telah menyerang sebuah kawasan di Sanaa, ibu kota Yaman.
Berita selengkapnya:
Presiden Iran Tinjau Lokasi Ledakan, Menhan: Tak Ada Kargo Militer
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mendatangi Bandar Abbas untuk memantau operasi tanggap darurat sehari setelah ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Shahid Rajaee di Iran selatan. Menteri Pertahanan menyatakan tak ada kargo militer di pelabuhan itu, dan Pemimpin Besar Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyerukan penyelidikan tuntas.
Kepada wartawan saat tiba di Bandar Abbas pada hari Minggu (27/4), Pezeshkian mengatakan pemerintahannya sedang menindaklanjuti semua aspek ledakan mematikan tersebut, dan para pejabat pun hadir di pelabuhan untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Dia menyebutkan bahwa upaya oleh tim penyelamat dan bantuan dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Angkatan Darat sedang dilakukan untuk mengendalikan api.
Sebelum mendarat, Pezeshkian melakukan survei udara di lokasi yang terkena dampak, dan kemudian pergi ke rumah sakit dan bertemu dengan para korban luka ledakan tersebut.
Sedikitnya 40 orang meninggal dunia dan lebih dari 1.000 lainnya terluka akibat ledakan dahsyat yang mengguncang pelabuhan peti kemas di kota Bandar Abbas.
Pemerintah Iran mengumumkan hari Senin sebagai hari berkabung nasional menyusul insiden tragis tersebut.
Dalam sebuah unggahan di X pada hari Minggu, Juru Bicara Pemerintah Fatemeh Mohajerani mengumumkan hari berkabung, dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban insiden “pahit” tersebut.
Gubernur Hormozgan Mohammad Ashouri Taziani juga mengumumkan tiga hari berkabung di provinsi tersebut.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Iran Reza Talaei-Nik, pada hari Minggu, membantah rumor adanya kargo militer di lokasi ledakan.
Dia mengatakan bahwa menurut penyelidikan, tidak ada kargo impor atau ekspor untuk bahan bakar atau keperluan militer di lokasi insiden.
Dia menilai spekulasi media yang menyatakan sebaliknya merupakan bagian dari perang psikologis musuh.
Dia menekankan bahwa penyebab pasti ledakan tersebut akan diumumkan.
Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban ledakan dan menyerukan penyelidikan menyeluruh atas insiden tersebut.
Dalam sebuah pesan pada hari Minggu, dia mengatakan bahwa insiden tragis di Pelabuhan Shahid Rajaee itu telah menimbulkan kesedihan dan kekhawatiran. Dia mendesak pejabat keamanan dan peradilan untuk mengidentifikasi setiap kelalaian ataupun tindakan yang disengaja yang mungkin telah menyebabkan tragedi tersebut, dan untuk mengambil tindakan hukum yang diperlukan. (presstv/alalam)
Israel Serang Beirut Selatan, Presiden Aoun Serukan Tekanan Internasional
Rezim Zionis Israel pada hari Ahad (27/4) menyerang kawasan Dahieh di pinggiran selatan Beirut setelah mengeluarkan peringatan evakuasi. Peristiwa ini tercatat sebagai serangan Israel yang ketiga kalinya di ibu kota Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada akhir November 2024.
Kepulan asap tebal mengepul di atas area tersebut setelah serangan, namun belum ada kabar tentang korban jiwa yang mungkin jatuh.
Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan udara tersebut dan meminta Prancis dan AS selau penjamin gencatan senjata 27 November antara Israel dan Hizbullah memaksa Israel menghentikan serangannya.
Israel telah berulang kali melanggar gencatan senjata itu dalam beberapa bulan dan minggu terakhir dengan serangan terhadap ibu kota dan di berbagai daerah di Lebanon selatan.
Aoun mengatakan Israel merusak stabilitas di Lebanon dan meningkatkan ketegangan, sehingga menimbulkan “bahaya nyata bagi keamanan” kawasan.
Tanpa menunjukkan bukti apapun, militer Israel mengklaim serangan itu menghancurkan “infrastruktur tempat rudal presisi” disimpan oleh Hizbullah. Tidak ada ledakan sekunder yang dilaporkan setelah serangan itu.
Kantor Berita Nasional Lebanon melaporkan bahwa serangan udara dahsyat dengan tiga rudal menghantam daerah di kawasan Hadath-Jamous di pinggiran selatan Beirut, menyusul tiga serangan drone. Serangan udara itu menghancurkan sebuah hanggar dan merusak beberapa bangunan dan kendaraan.
Serangan dan pelanggaran beruntun ini memunculkan pertanyaan mengenai peran komite gencatan senjata dan sikap diamnya terkait pelanggaran ini. Sementara pemerintah Lebanon juga tetap diam dan tidak mengambil tindakan untuk menghentikan serangan tersebut.
Dalam perang yang berlangsung selama setahun, pesawat nirawak dan jet tempur Israel secara rutin membombardir pinggiran selatan Beirut, tempat Hizbullah memiliki pengaruh dan dukungan yang luas. Israel membunuh beberapa pemimpin tinggi Hizbullah di sana, termasuk Sekretaris Jenderal Sayid Hassan Nasrallah. (aljazeera/alalam)
AS Serang Kota Sanaa Tak Lama Setelah Yaman Serang Pangkalan Udara Israel
Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah pada hari Minggu (27/4) mengumumkan bahwa AS telah menyerang sebuah kawasan di Sanaa, ibu kota Yaman.
Saluran Al-Masirah milik Ansarullah dalam sebuah pernyataan singkat di saluran Telegramnya menyatakan; “Agresi Amerika menyasar wilayah Thaqban di Distrik Bani Al Harith.”
Al-Masirah tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai dampak serangan tersebut, dan juga tidak ada komentar dari AS.
Sebelumnya di hari yang sama, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree dalam sebuah pernyataan yang disiarkan televisi mengumumkan bahwa pangkalan udara Nevatim Israel telah menjadi sasaran rudal balistik hipersonik Yaman. Dia juga memastikan operasi tersebut “berhasil mencapai tujuannya.”
Serangan itu merupakan yang kedua kalinya terhadap pangkalan udara Israel tersebut dalam 24 jam terakhir.
Angkatan Bersenjata Yaman pada hari Sabtu mengaku telah menyerang Nevatim dengan rudal balistik hipersonik Palestina 2, dan juga memastikan rudal ini “berhasil mencapai targetnya.”
Di pihak lain, militer Israel mengaku telah mencegat sebuah drone yang terbang dari timur menuju wilayah Israel, namun sirene tidak diaktifkan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan.
Militer Israel tidak menyebutkan secara rinci sumber peluncuran drone tersebut, namun surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkannya berasal dari Yaman.
Pasukan Yaman berulang kali mengumumkan pihaknya telah meluncurkan rudal balistik terhadap lokasi dan pangkalan militer di dalam Israel “untuk mendukung rakyat Palestina dan Jalur Gaza.”
Dengan dukungan AS, Israel telah melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, hingga menjatuhkan korban gugur dan luka sekitar 170.000 warga Palestina, yang sebagian besarnya anak-anak dan wanita, dan menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang. (raialyoum)