Jakarta, ICMES. Iran mengumumkan peluncuran pertama rudal balistik Kheibar Shekanmulti- hulu ledak dalam gelombang ke-20 Operasi True Promise III.

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengutuk serangan AS “yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terang-terangan” terhadap Iran, dan bersumpah untuk menanggapi dengan cara yang melampaui perhitungan AS.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip keterangan sumber-sumber politik Israel bahwa Tel Aviv akan menerima gencatan senjata dengan Iran jika Pemimpin Besar Iran Ayatullah Ali Khamenei menyetujuinya.
Berita selengkapnya:
Pertama Kalinya, Iran Lesatkan Rudal Kheibar Shekan Multi-Hulu Ledak terhadap Israel
Iran mengumumkan peluncuran pertama rudal balistik Kheibar Shekanmulti- hulu ledak dalam gelombang ke-20 Operasi True Promise III.
Departemen Humas Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah stetemennya menyatakan fase operasi pembalasan pada dini hari Minggu (22/6) tersebut merupakan debut rudal balistik Kheibar Shekan generasi ketiga, dan berhasil menyasar target.
Gelombang ke-20 terjadi hanya beberapa jam setelah AS mengaku telah menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.
Menurut IRGC, total 40 rudal berbahan bakar padat dan cair diluncurkan ke target strategis di seluruh wilayah Palestina yang diduduki pada hari Minggu.
“Dalam operasi ini, untuk pertama kalinya, Divisi Dirgantara IRGC mengerahkan rudal balistik multi-hulu ledak Kheibar Shekan generasi ketiga, menggunakan taktik baru dan mengejutkan untuk mencapai presisi, daya rusak, dan efektivitas yang lebih tinggi,” bunyi pernyataan itu.
Sasaran utama serangan itu antara lain Bandara Ben Gurion di Tel Aviv, pusat penelitian biologi Israel, dan lokasi komando dan kontrol alternatif. Rudal tersebut menggunakan hulu ledak yang dapat bermanuver dan mampu menyesuaikan lintasannya saat turun, mempertahankan arah hingga menghantam, dan mengirimkan beberapa muatan berdaya ledak tinggi dan sangat merusak.
Sirene dilaporkan berbunyi hanya setelah rudal tersebut mengenai sasaran secara langsung, yang membuat wilayah pendudukan menjadi kacau, seperti terlihat dalam beberapa gelombang Operasi True Promise III sebelumnya.
“Kami menyatakan bahwa kemampuan inti pasukan Republik Islam Iran belum diaktifkan dalam pertahanan suci ini,” simpul pernyataan IRGC.
Pasukan Iran sejauh ini telah melaksanakan 20 fase True Promise III, yang menyasar lokasi militer dan intelijen strategis dan sensitif di wilayah Palestina pendudukan. Operasi ini merupakan balasan terhadap berlanjutnya agresi Israel yang telah merenggut nyawa lebih dari 400 warga Iran sejak 13 Juni, termasuk komandan militer, ilmuwan, profesor universitas, atlet, siswa sekolah, dll. (presstv)
IRGC Bersumpah Balas Serangan AS terhadap Situs Nuklir Iran
Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengutuk serangan AS “yang belum pernah terjadi sebelumnya dan terang-terangan” terhadap Iran, dan bersumpah untuk menanggapi dengan cara yang melampaui perhitungan AS.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, IRGC mengatakan AS berkoordinasi penuh dengan Rezim Zionis Israel dan melakukan “serangan militer dan ilegal terhadap fasilitas nuklir damai Republik Islam Iran.”
“Tindakan ini merupakan pelanggaran nyata terhadap Piagam PBB, hukum internasional, perjanjian NPT, dan prinsip-prinsip dasar penghormatan terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” bunyi pernyataan tersebut.
IRGC memastikan AS sejak semula telah memberikan dukungan dan kerja sama yang komprehensif kepada rezim Israel dalam “merencanakan dan melaksanakan agresinya.”
“Sekali lagi, tindakan ini telah mengungkap ketidakmampuan front agresor menciptakan perubahan nyata di lapangan. Mereka tidak memiliki inisiatif dan kapasitas untuk menghindari pembalasan yang menghancurkan,” ungkap IRGC.
IRGC menilai “kegagalan berulang” kebijakan AS mencerminkan “ketidakmampuan strategis dan ketidakpeduliannya terhadap realitas di lapangan di kawasan tersebut.”
“Alih-alih belajar dari kemunduran di masa lalu, Washington, dengan langsung menyerang fasilitas damai, kini telah menempatkan dirinya pada garis depan agresi,” tegas IRGC.
IRGC menyebutkan bahwa titik keberangkatan pesawat yang terlibat dalam agresi tersebut telah diidentifikasi dan dipantau, berkat intelijen komprehensif pasukan Iran.
IRGC memperingatkan, “Seperti yang telah berulang kali kami tekankan, jumlah, penyebaran, dan skala pangkalan militer AS di kawasan bukanlah sumber kekuatan, melainkan kerentanan utama.”
IRGC memastikan teknologi nuklir sipil Iran “tidak akan terhilangkan oleh serangan apa pun”, sedangkan agresi demikian hanya “memperkuat tekad para ilmuwan muda dan berkomitmen kita untuk mengejar kemajuan dan pembangunan yang lebih besar.”
IRGC mengatakan tidak akan pernah terintimidasi oleh “kegaduhan Trump atau geng kriminal yang menguasai Gedung Putih dan Tel Aviv.”
IRGC menyatakan, “Menanggapi agresi dan kriminalitas ini, Operasi True Promise III—yang telah dilawan oleh Zionis sebanyak 20 gelombang—akan terus berlanjut dengan ketepatan, kekuatan, dan tujuan, yang menargetkan infrastruktur, pusat-pusat strategis, dan kepentingan rezim Zionis.”
IRGC lantas menegaskan,“Lebih jauh, agresi hari ini oleh rezim teroris AS telah memberikan Republik Islam Iran, dalam kerangka hak sahnya untuk membela diri, pilihan untuk menanggapi dengan cara yang melampaui perhitungan delusi aliansi agresor. Mereka yang telah melanggar tanah ini sekarang harus menunggu tanggapan yang akan membawa penyesalan yang mendalam.”
Agresi AS terhadap situs nuklir Iran dilaporkan pada dini hari Minggu, dan diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump sendiri di platform media sosialnya.
Ali Shamkhani, penasihat Pemimpin Besar Iran Ayatullah Ali Khamenei, memastikan bahwa negaranya masih mempertahankan persediaan uranium yang diperkaya meskipun ada serangan AS terhadap tiga lokasi nuklir Iran.
“Bahkan seandainya pun lokasi nuklir dihancurkan, permainan belum berakhir. Material yang diperkaya, pengetahuan lokal, dan kemauan politik tetap ada,” tulis Ali Shamkhani di platform X.
Dia menambahkan, “Inisiatif politik dan operasional sekarang berada di tangan pihak yang memainkan permainan dengan cerdas dan menghindari serangan membabi buta. Kejutan terus berlanjut.” (presstv/raialyoum)
Israel Siap Terapkan Gencatan Senjata dengan Iran Jika Ayatullah Khamenei Setuju
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth mengutip keterangan sumber-sumber politik Israel bahwa Tel Aviv akan menerima gencatan senjata dengan Iran jika Pemimpin Besar Iran Ayatullah Ali Khamenei menyetujuinya.
Para pejabat Israel pada hari Minggu (22/6) mengatakan Israel tidak berusaha memperpanjang konfrontasi dengan Iran, dan bahwa keputusan sekarang ada di tangan Ayatullah Khamenei.
“Jika Khamenei menghentikan tembakan besok dan menyatakan keinginan untuk mengakhiri insiden tersebut, kami akan menerimanya,” ungkap salah satu pejabat Israel.
Mengenai kemungkinan mencapai kesepakatan nuklir baru, sumber-sumber Israel mengesampingkan opsi ini untuk sementara waktu.
“Peluang Iran untuk memasuki negosiasi sekarang sangat kecil, jika tidak bisa dikatakan tidak ada,” katanya.
Mengenai koordinasi dengan AS, sumber-sumber tersebut mengonfirmasi adanya kesepahaman antara kedua belah pihak mengenai akibat dari serangan tersebut, namun rinciannya tetap bergantung pada perkembangan sikap Iran.
Mereka mengatakan bahwa jika Ayatullah Khamenei memilih untuk melancarakan serangan balasan terhadap pangkalan AS, situasinya akan berubah secara radikal, sedangkan jika dia memutuskan untuk menyerang Israel saja maka setiap skenario memiliki perhitungan yang berbeda. (raialyoum)