Rangkuman Berita Utama Senin 17 Maret 2025

Jakarta, ICMES. Kementerian Kesehatan Yaman mengumumkan tak kurang dari 24 warga sipil gugur dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara  pasukan AS di ibu kota Sanaa dan kota-kota lainnya pada Sabtu malam (15/3). Serangan ini juga menyebabkan banyak kerugian materi.

Seorang pejabat Yaman mememastikan bahwa Sanaa sedang mengincar tujuan-tujuan strategis yang terkait dengan Amerika Serikat di seluruh kawasan Timur Tenga, dan bermaksud menyerang pada waktu yang tepat.

Komandan pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami menyatakan bahwa tindakan pasukan Yaman terhadap Israel dan AS dilakukan secara independen dan tidak berdasarkan pesanan dari Iran.

Berita selengkapnya:

AS Gunakan Bom Bersuara Aneh untuk Menakuti-Nakuti Yaman

Kementerian Kesehatan Yaman mengumumkan tak kurang dari 24 warga sipil gugur dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara  pasukan AS di ibu kota Sanaa dan kota-kota lainnya pada Sabtu malam (15/3). Serangan ini juga menyebabkan banyak kerugian materi.

Serangan AS juga terjadi pada terjadi dini hari Ahad (16/3) dengan menyasar kawasan Atal di ibu kota, Sanaa, sehingga menimbulkan kepanikan warga, terutama anak-anak. Ledakan dari serangan ini memecahkan kaca dan jendela, dan membuat warga berhamburan ke jalan dan lingkungan sekitar.

Reporter al-Alam di sana melaporkan bahwa serangan itu menimbulkan suara gemuruh yang “mengerikan”.

“Rudal-rudal yang dilesatkan, sebelum meledak, mengeluarkan suara aneh dan terdengar tidak biasa. Serangan ini tampak sengaja dirancang untuk menimbulkan kepanikan dan huru hara seluas mungkin di tengah masyarakat,” terangnya.

Serangan ini dilakukan karena Yaman merupakan salah satu pendukung utama cita-cita dan perjuangan bangsa Yaman, serta berani mengambil tindakan tegas dalam membela rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Karena itu, serangan tersebut ditujukan untuk menekan bangsa Yaman. Namun, menurut reporter al-Alam, serangan itu justru menambah tekad bangsa Yaman untuk bersikukuh pada pendiriannya.

Serangan udara itu tercatat sebagai reaksi terkeras AS belakangan ini terkait dengan perkembangan situasi regional, dan menandai eskalasi di Semananjung Arab. (mm/alalam)

Yaman Sedang Mengincar Target-Target Strategis AS di Kawasan untuk Pembalasan

Seorang pejabat Yaman mememastikan bahwa Sanaa sedang mengincar tujuan-tujuan strategis yang terkait dengan Amerika Serikat di seluruh kawasan Timur Tenga, dan bermaksud menyerang pada waktu yang tepat.

Abdul Majid Al-Hanash, anggota Komite Negosiasi Nasional Yaman, mengatakan, “Selama delapan tahun, Yaman telah menjadi sasaran agresi yang tidak membuat satu bagian pun dari negara ini aman. Di masa lalu, kami kurang mampu, tapi sekarang  kami telah jauh lebih kuat dan kemampuan militer kami telah meningkat dibandingkan dengan masa lalu.”

Dia menjelaskan bahwa bangsa Yaman telah memperoleh banyak pengalaman selama bertahun-tahun.

“Pengalaman pertama adalah bagaimana menyerap dan menangani pukulan, dan pengalaman kedua adalah bagaimana mengelola situasi sulit dalam melawan agresi,” ujarnya.

Al-Hanash memastikan bahwa pimpinan militer Yaman berupaya mengidentifikasi target yang dapat disasar kapan saja dan di mana saja, dengan menggunakan senjata yang tersedia dan pada saat yang tepat.

Ia menyebutkan bahwa para pemimpin politik Yaman juga telah mengancam musuh dan berjanji kepada rakyat Yaman bahwa mereka akan memberikan respons yang menyakitkan terhadap agresi apa pun.

“Washington menganggap seluruh kawasan (Timur Tengah) sebagai bagian dari keamanan nasionalnya dan telah memperluas kepentingannya ke seluruh geografi kawasan ini. Karena itu, di mana pun pasukan Yaman dapat mengakses kepentingan ini, mereka akan menyerang musuh,” pungkasnya.

Senada dengan ini, anggota Biro Politik Ansarullah, Mohammad al-Bukhaiti, mengatakan,  “Serangan AS ini tak dapat dibenarkan, dan akan mendapat balasan sehingga yang akan lebih menderita kerugian adalah AS sendiri, sebab kami meyakini kemenangan kami. Sebagian orang berusaha mendapatkan kesimpulan yang berbeda, dengan alasan bahwa orang yang berkuasa di AS adalah Trump, bukan Biden. Tapi kami katakan kepada mereka bahwa AS di masa Biden tak berbeda dengan AS di masa Trump.”

Dalam wawancara dengan saluran al-Mayadeen,dia juga mengatakan, “Anda mengatakan bahwa kami menduga kuat akan terjadi eskalasi.  Tapi ini tidak akan menghalangi kami dari opsi mendukung saudara-saudara kami di Gaza  serta dari opsi membela diri dengan menyerang AS di manapun tangan kami dapat menjangkaunya.”(mm/alalam/almayadeen)

Panglima IRGC: Ansarullah Yaman Bertindak Independen, Bukan Karena Intervensi Iran

Komandan pasukan elit Iran, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), Mayjen Hossein Salami menyatakan bahwa tindakan pasukan Yaman terhadap Israel dan AS dilakukan secara independen dan tidak berdasarkan pesanan dari Iran.

“Ansarullah, sebagai wakil rakyat Yaman, membuat keputusan strategis dan operasionalnya secara independen,” ucap Salami.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump kembali mengaitkan operasi militer Ansarullah dengan Iran, dan memperingatkan Iran agar  menghentikan dukungannya kepada Ansarullah.

Salami menegaskan, “Apa yang saya katakan ini ialah realitas. Kami sebagai Republik Islam Iran ketika berbuat di manapun dan kapanpun selalu menyatakan bertanggungjawab secara jelas dan terbuka. Kami bukan bangsa yang hidup di persembunyian. Kami adalah pemerintahan yang berkredibilitas dan diakui di dunia.  Kami berkata  terus terang  ketika kami menyerang manapun.”

Dia menambahkan, “Kami berkata  terus terang  ketika mendukung siapapun, sebagaimana di masa lalu dalam Operasi Janji Nyata, maupun sebelumnya. Segala tindakan yang kami lakukan, kami secara resmi menyatakan bertanggungjawab atasnya. Tak ada alasan bagi kami melakukan sesuatu kemudian tidak bertanggungjawab,  atau tidak melakukannya kemudian mengaku bertanggungjawab. Kami bukan orang yang bertipe demikian.”

Dia lantas menandaskan, “ Kami memperingatkan kepada semua musuh bahwa  segala bentuk ancaman mereka jika sampai terlaksana maka akan kami tanggapi dengan reaksi keras, tegas dan menghancurkan.” (alalam)