Rangkuman Berita Utama Senin 1 September 2025

Jakarta, ICMES. Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, menyatakan bahwa pasukan Houthi (Ansarullah) menciduk setidaknya 11 staf PBB menyusul tewasnya perdana menteri Yaman kubu Ansarullah dan beberapa menterinya akibat serangan udara Israel di Ibu Kota Sanaa.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengklaim bahwa Abu Ubaidah (40 tahun), juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, terbunuh dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Ini merupakan serangan terbaru terhadap para pemimpin gerakan Palestina tersebut, yang banyak pejabat seniornya gugur sejak dimulainya perang 23 bulan lalu.

Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan bahwa dunia akan menyaksikan meningkatnya perang dan aksi teror oleh Israel jika rezim Zionis ini tidak segera dibendung.

Berita selengkapnya:

Ansarullah Tangkap 11 Petugas PBB Menyusul Gugurnya PM Akibat Serangan Israel

Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, pada hari Minggu (31/8), menyatakan bahwa pasukan Houthi (Ansarullah) menciduk setidaknya 11 staf PBB menyusul tewasnya perdana menteri Yaman kubu Ansarullah dan beberapa menterinya akibat serangan udara Israel di Ibu Kota Sanaa.

Keterbunuhan kepala pemerintahan di Sanaa memicu kemarahan di kalangan pimpinan Ansarullah, yang bersumpah untuk melanjutkan serangannya terhadap Israel untuk mendukung Jalur Gaza, dalam pola yang “berkelanjutan dan meningkat”.

Gerakan Ansarullah di Sanaa pada Senin akan melakukan prosesi pemakaman perdana menteri mereka, Ahmad Ghaleb al-Rahwi, dan beberapa menterinya, yang gugur akibat serangan udara Israel saat sedang rapat pada hari Kamis.

Program Pangan Dunia (WFP) sebelumnya dalam pernyataan berbahasa Inggris pada hari Minggu melaporkan, “Pada pagi hari tanggal 31 Agustus, pasukan keamanan setempat menyerbu kantor WFP di Sanaa dan menahan salah satu stafnya, dan ada laporan penangkapan  staf WFP lainnya di wilayah lain.”

Badan PBB tersebut menganggap “penahanan sewenang-wenang terhadap pekerja bantuan kemanusiaan tidak dapat diterima. Keselamatan dan keamanan staf sangat penting untuk melaksanakan pekerjaan kemanusiaan yang menyelamatkan jiwa.”

Sementara itu, Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) dalam pernyataan berbahasa Inggris pada Minggu malam menyatakan, “Pada pagi hari tanggal 31 Agustus, pasukan keamanan setempat menyerbu kantor UNICEF di Sanaa dan menahan sejumlah stafnya,” tanpa menyebutkan jumlahnya.

Seorang sumber keamanan Ansarullah mengatakan kepada AFP bahwa “tujuh pegawai WFP dan tiga pegawai UNICEF ditangkap” setelah kantor kedua badan PBB tersebut digerebek.

Al-Rahwi adalah pejabat politik paling senior Yaman yang gugur dalam konfrontasi Yaman-Israel terkait perang di Jalur Gaza.

Seorang warga Sanaa, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan, mengatakan, “Serangan terhadap pertemuan tingkat menteri dengan beberapa rudal, tentu saja, merupakan serangan pengecut dan brutal oleh musuh yang agresif dan zalim.”

Warga lainnya, Ali, yang memilih untuk menggunakan nama depannya, mengatakan, “Ini adalah serangan terang-terangan tidak hanya terhadap individu, melainkan juga terhadap kedaulatan seluruh bangsa.”

Keterbunuhan Al-Rahwi disusul serangkaian penangkapan terhadap puluhan orang yang dicurigai menjadi mata-mata Israel.

Sebuah sumber keamanan Yaman mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu bahwa otoritas Ansarullah telah menangkap puluhan orang di ibu kota, Amran, utara Sanaa, dan Dhamar, selatan ibu kota, “atas dugaan bekerja sama dengan Israel.”

Ansarullah telah menahan puluhan pegawai PBB dan pegawai organisasi kemanusiaan lokal dan internasional selama lebih dari setahun atas tuduhan “spionase.”

Pemimpin Ansarullah Sayyid Abdul Malik al-Houthi mengancam Israel dengan serangan rudal dan pesawat nirawak yang “berkelanjutan, stabil, dan meningkat.”

“Serangan terhadap Israel dengan rudal dan pesawat nirawak adalah langkah yang berkelanjutan, stabil, dan meningkat,” katanya dalam pidato televisi pada hari Minggu. Dia memastikan serangan Israel tersebut “tidak akan mengarah pada kemunduran, kelemahan, atau kehinaan” bagi Yaman.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Yaman, Mayjen Mohammed Abdul Karim Al-Ghamari, mengatakan Israel tahu persis bahwa dengan melakukan kejahatan keji ini, mereka telah membuka gerbang neraka bagi diri mereka sendiri. (raialyoum/alalam)

Israel Mengklaim Abu Ubaidah Terbunuh  di Jalur Gaza

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada hari Minggu (31/8) mengklaim bahwa Abu Ubaidah (40 tahun), juru bicara sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam, terbunuh dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza. Ini merupakan serangan terbaru terhadap para pemimpin gerakan Palestina tersebut, yang banyak pejabat seniornya gugur sejak dimulainya perang 23 bulan lalu.

Israel melanjutkan operasi militernya di berbagai wilayah Jalur Gaza, di mana setidaknya 24 orang tewas pada hari Minggu, menurut Pertahanan Sipil di Gaza, di mana penduduknya semakin dihantui ketakutan akan fase selanjutnya.

Katz mengatakan di akun Twitter-nya, “Juru bicara terorisme Hamas di Gaza, Abu Ubaidah, telah dieliminasi.”

Tidak ada tanggapan langsung dari Hamas maupun Brigade Qassam.

Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Minggu menyatakan bahwa Abu Obeida menjadi sasaran serangan.

Dia mengatakan bahwa Shin Bet (dinas keamanan dalam negeri Israel) dan militer melancarkan serangan pada hari Sabtu terhadap juru bicara Hamas, Abu Obeida.

“Kita belum tahu hasil akhirnya, dan saya harap dia sudah tidak ada lagi di antara kita,” ujarnya.

Pertahanan Sipil di Jalur Gaza pada hari Sabtu menyatakan setidaknya 66 orang gugur dalam serangan Israel, salah satunya menghantam sebuah bangunan tempat tinggal di dekat persimpangan Thailand di lingkungan Rimal di Kota Gaza bagian barat. Bangunan ini kemungkinan merupakan tempat Abu Ubaidah dan beberapa anggota keluarganya berada.

Kepala Staf Israel Eyal Zamir pada hari Minggu menyatakan bahwa para pemimpin Hamas di luar negeri akan menjadi sasaran, menyusul pernyataan Menteri Pertahanan Israel atas terbunuhnya Abu Obeida. “Kemarin kami menyerang salah satu pemimpin senior Hamas, Abu Ubaidah… Operasi kami belum berakhir. Sebagian besar pemimpin Hamas yang tersisa berada di luar negeri, dan kami juga akan menjangkau mereka,” kata Zamir.

 Abu Ubaidah mengumumkan serangan “Badai Al-Aqsa” dalam sebuah pernyataan video pada 7 Oktober 2023. Dia menjadi juru bicara Brigade Izzuddin al-Qassam sejak tahun 2002.

Sejak pecahnya perang, dia telah menyampaikan puluhan pernyataan dan pesan audio di televisi, selain juga merilis siaran pers dan tweet melalui kanal media sosial yang berafiliasi dengan Brigade al-Qassam. Dia selalu tampil mengenakan seragam militer dan keffiyeh. Dia dikenal karena suaranya yang serak dan retorikanya yang berapi-api terhadap Israel.

Menurut sumber-sumber Hamas, Abu Ubaidah saat ini dianggap sebagai pemimpin terkemuka dan dekat dengan lingkaran pengambil keputusan dewan militer Brigade Qassam. Dia juga sangat dekat dengan Mohammed Deif dan Mohammed Sinwar. Menurut sumber-sumber Hamas, Abu Ubaidah meraih gelar magister hukum Islam dari Universitas Islam di Gaza. Dia lahir pada 11 Februari 1985 dan besar di kamp pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara. (raialyoum)

Militer Iran Peringatkan Israel Harus ‘Dibendung’ Setelah Serangan Mematikan di Yaman

Angkatan Bersenjata Iran memperingatkan bahwa dunia akan menyaksikan meningkatnya perang dan aksi teror oleh Israel jika rezim Zionis ini tidak segera dibendung.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu (31/8), militer Iran menyampaikan belasungkawa atas gugurnya Perdana Menteri Yaman Ahmed Ghaleb Al-Rahawi dari Pemerintah Nasional Perubahan dan Pembangunan, dan delapan menterinya dalam serangan udara Israel di ibu kota Yaman, Sanaa, pada hari Kamis (28/8).

Militer Iran menyatakan bahwa rezim Zionis kembali menunjukkan watak biadab, kriminal, dan tidak manusiawinya dengan membunuh para negarawan Yaman.

“Masyarakat internasional kini semakin menyadari bahwa rezim Zionis yang jahat dan kriminal ini merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan,” ungkap militer Iran.

Tentara Iran mendoakan lebih banyak kesuksesan bagi rakyat Yaman, yang selama ini berani melanjutkan perjuangan melawan  Zionis.

Serangan udara Israel juga mengakibatkan beberapa menteri senior terluka.

Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu menegaskan bahwa pasukan perlawanan Islam di kawasan sekitar, terutama rakyat Yaman yang tangguh, akan memberikan respon yang menghancurkan kepada para penjahat Zionis.

Para pengamat mengatakan kejahatan Israel di Yaman akan mengintensifkan kemarahan anti-Zionis di seluruh dunia Arab, dan akan meningkatkan ketegangan regional. (presstv)