Jakarta, ICMES. Sirene pertanda adanya serangan udara meraung di wilayah tengah wilayah Palestina pendudukan setelah tentara Israel mengumumkan telah mendeteksi rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman ke Tel Aviv dan menyebabkan penutupan bandara.

Tiga tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan antitank yang menargetkan pasukan tentara Israel di Jalur Gaza utara, dalam eskalasi keamanan yang digambarkan oleh sejumlah sumber sebagai “sangat sulit.”
Media militer AS Stars and Stripes melaporkan bahwa kapal induk USS Harry S. Truman kembali ke kampung halamannya setelah menjalani pengerahan tempur yang melelahkan.
Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada kepresidenan Joe Biden, dalam sebuah wawancara dengan podcast Sky News mengakui bahwa Israel “tidak diragukan lagi” melakukan “kejahatan perang” di Jalur Gaza.
Berita selengkapnya:
Yaman Kembali Menyerang, Gelombang Peringatan Terbesar Melanda Israel
Sirene pertanda adanya serangan udara meraung di wilayah tengah wilayah Palestina pendudukan setelah tentara Israel mengumumkan telah mendeteksi rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman ke Tel Aviv dan menyebabkan penutupan bandara.
Laporan yang dikutip TV Al Masirah Yamandari media berbahasa Ibrani menyebutkan bahwa wilayah Palestina pendudukan dilanda peringatan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Senin malam Senin (2/6) setelah rudal balistik jarak jauh ditembakkan dari Yaman ke Israel.
Saluran tersebut melaporkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di Al-Quds (Yerusalem) dan menjalar ke wilayah yang luas, termasuk Tel Aviv, Netanya, dan Beersheba di tengah laporan tentang sistem pertahanan udara intensif yang diaktifkan di sebagian besar wilayah Palestina pendudukan.
Seorang juru bicara militer Israel menyatakan “sistem pertahanan udara berupaya mencegat rudal tersebut,” sementara sumber-sumber media berbahasa Ibrani menyatakan telah diaktifkan “gelombang peringatan terbesar” sejak eskalasi dimulai, sehingga sirene berbunyi di ratusan kota dan permukiman dari Negev di selatan hingga wilayah di utara wilayah pendudukan.
Situasi darurat diumumkan di Bandara Internasional Ben Gurion, tempat lalu lintas udara dihentikan sementara, di tengah laporan gangguan signifikan pada lalu lintas udara, menurut observatorium navigasi internasional.
Media Israel mengatakan bahwa sekitar 4 juta pemukim berhamburan ke tempat-tempat perlindungan di tengah kekhawatiran akan eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam front Yaman-Israel.
Saluran swasta Channel 7 Israel melaporkan bahwa lalu lintas udara dihentikan sementara di Bandara Internasional Ben Gurion, dan pendaratan serta lepas landas pesawat dihentikan setelah sirene berbunyi.
Pesawat yang mencoba mendarat di bandara terpaksa berputar-putar di udara, menunggu izin untuk mendarat.
Saluran 12 melaporkan bahwa tentara mengklaim telah mencegat rudal balistik Yaman dengan rudal Arrow 3.
Kelompok Ansar Allah bersikeras untuk terus menembakkan roket ke Israel selagi Israel melanjutkan perang genosida terhadap Jalur Gaza.
Sebanyak 49 rudal telah ditembakkan dari Yaman ke Israel sejak dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza pada 18 Maret, menurut Channel 12.
Tiga Tentara Israel Tewas
Tiga tentara Israel tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan antitank yang menargetkan pasukan tentara Israel di Jalur Gaza utara, dalam eskalasi keamanan yang digambarkan oleh sejumlah sumber sebagai “sangat sulit.”
Sumber-sumber Israel pada Senin malam mengumumkan bahwa sebuah kendaraan militer Hummer di Jabalia menjadi sasaran peluru antitank, yang menewaskan tiga tentara dan melukai dua lainnya, dan jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat.
Berbagai laporan menyebutkan bahwa Hamas berhasil menggagalkan operasi militer besar yang sedang dipersiapkan pasukan Israel di daerah tersebut, dan bahwa tentara Israel telah mulai secara bertahap menarik diri dari tempat kejadian.
Media melaporkan bahwa upaya pertama untuk mengevakuasi tentara yang terluka dengan helikopter gagal karena tembakan hebat. Tiga helikopter militer berupaya mengevakuasi tentara yang terluka.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan perang genosida di Gaza, termasuk pembunuhan, pelaparan, penghancuran, dan pengusiran. Dengan demikian, rezim Zionis itu mengabaikan semua seruan internasional dan perintah dari Mahkamah Internasional untuk penghentian perang.
Genosida yang didukung AS ini telah menjatuhkan korban jiwa dan luka lebih dari 179.000 warga Palestina, yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan wanita, serta menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, ratusan ribu orang mengungsi, dan kelaparan pun telah merenggut banyak nyawa, termasuk anak-anak. (alalam/raialyoum)
Media AS Laporkan Kapal Induk USS Harry Truman Rusak Akibat Serangan Yaman
Media militer AS Stars and Stripes melaporkan pada hari Senin (2/6) bahwa kapal induk USS Harry S. Truman kembali ke kampung halamannya setelah menjalani pengerahan tempur yang melelahkan.
Disebutkan bahwa retakan besar muncul di sisi kanan sayap USS Harry S. Truman, dan menjadi bukti apa yang dialami kapal raksasa ini dan awaknya di Laut Merah.
Stars and Stripes mengonfirmasi bahwa pihak komando pasukan menolak untuk membahas insiden yang dialami USS Harry S. Truman di Laut Merah di tangan Angkatan Bersenjata Yaman, dengan dalih bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Komandan Grup Serangan Laksamana Sean Bailey menjelaskan bahwa pelajaran terpenting di Laut Merah adalah “kita terus belajar dari kesalahan dalam kelompok kita dan di seluruh Angkatan Laut.” Dia menambahkan, “Semua keadaan unik yang kita hadapi di Laut Merah berkontribusi dalam membentuk pertempuran kita di masa mendatang.” (alalam)
Mantan Jubir Kemlu Pemerintahan Joe Biden Akui Israel Lakukan Kejahatan Perang
Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada kepresidenan Joe Biden, dalam sebuah wawancara dengan podcast Sky News, pada hari Senin (2/6), yang juga dilaporkan oleh media Israel, termasuk Israel Hayom dan The Times of Israel, mengakui bahwa Israel “tidak diragukan lagi” melakukan “kejahatan perang” di Jalur Gaza.
Selama 20 bulan, Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, dan tiga bulan lalu, Israel memulai kampanye kelaparan sistematis dan mencegah semua organisasi internasional membawa pasokan.
Miller mengatakan, “Tidak diragukan lagi bahwa Israel melakukan kejahatan perang di Gaza…Tentara Israel di Jalur Gaza melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan hukum internasional, tetapi mereka belum diadili.”
Ketika ditanya apakah ada genosida di Gaza, tempat Israel telah membunuh ribuan warga Palestina sejak Oktober 2023 dan berdampak kelaparan, Miller menjawab, “Saya tidak percaya itu merupakan genosida, tetapi saya yakin bahwa kejahatan perang telah dilakukan.”
Meski demikian, demi meringankan dosa Israel, Miller membedakan antara kebijakan negara yang sistematis dan tindakan militer individual. Dia mengklaim bahwa tentara Israel melakukan kejahatan perang dalam insiden tertentu, bukan sebagai bagian dari kebijakan pemerintah yang disengaja.
Mantan juru bicara tersebut mengakui keterbatasan posisi sebelumnya, dan mengaku tidak dapat mengungkapkan pandangan pribadinya dari podium.
“Saat Anda berada di podium, Anda tidak mengungkapkan pendapat pribadi Anda. Anda mengungkapkan kesimpulan pemerintah AS,” kata Miller.
Menurutnya, pemerintah AS belum secara resmi menyimpulkan bahwa Israel melakukan kejahatan perang.
Dia mengkritik langkah-langkah akuntabilitas Israel, dengan mengatakan, “Kami belum melihat mereka meminta pertanggungjawaban cukup banyak personel militer.”
Ia menyimpulkan dengan mengatakan, “Pertanyaannya adalah apakah mereka (pemerintah Israel) akan melakukannya pada suatu hari nanti.” (raialyoum)