Jakarta, ICMES. Sedikitnya 88 orang gugur syahid, termasuk 40 pencari bantuan di Gaza akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.

Media Militer Yaman menyiarkan untuk pertama kalinya rekaman video awak kapal ETERNITY C, yang menjadi sasaran pada awal Juli di Laut Merah saat berlayar menuju pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) di wilayah Palestina selatan pendudukan.
Media Israel melaporkan bahwa enam tentara Israel terluka dengan kondisi satu di antaranya kritis dalam pertempuran di Jalur Gaza.
Berita selengkapnya:
Bantuan Dijarah, Penduduk Gaza Dibantai, 88 Orang Gugur
Sedikitnya 88 orang gugur syahid, termasuk 40 pencari bantuan di Gaza sejak Senin dini hari (28/7) akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza.
Di Jalan Rashid, barat laut Kota Gaza, pendudukan menyerang konvoi bantuan hingga menggugurkan 11 orang.
Kantor Media Pemerintah di Gaza menjelaskan bahwa pasukan pendudukan membuka pintu masuk bantuan setelah mengonfirmasi kesyahidan para anggota konvoi tersebut. Bantuan tersebut telah jatuh ke tangan geng-geng kriminal yang berada di bawah perlindungan langsung pasukan pendudukan.
Kantor tersebut mengonfirmasi bahwa pasukan pendudukan melakukan pembantaian secara kompleks, pertama-tama menolak truk masuk dan kemudian menargetkan titik-titik konvoi bantuan.
Kantor Media Pemerintah di Jalur Gaza menyebutkan bahwa 87 truk bantuan memasuki Gaza pada hari Senin, namun sebagian besar truk tersebut dijarah dengan keterlibatan langsung dan sistematis Israel.
Disebutkan bahwa bantuan udara terbatas yang dilakukan tidak melebihi setengah truk, itupun “jatuh di zona pertempuran merah di sebelah timur permukiman Tuffah dan Jabalia.”
Kantor itu menyerukan intervensi internasional segera dan mekanisme PBB yang netral untuk distribusi bantuan, “dengan cara yang mematuhi prinsip-prinsip aksi kemanusiaan.”
Dalam serangan Israel yang sedang berlangsung, pasukan pendudukan Zionis menyerang warga yang menunggu bantuan di dekat Persimpangan Nabulsi, sebelah barat Kota Gaza, melukai sekitar 70 orang.
Pasukan Zionis juga melancarkan penembakan artileri di permukiman Zeitoun dan Shuja’iyya, sebelah timur Kota Gaza, dan menjatuhkan bom cahaya di langit di atas permukiman tersebut.
Satu orang gugur dan lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel yang menyasar permukiman Al-Sabra, selatan Kota Gaza.
Di Jalur Gaza bagian tengah, pasukan pendudukan menargetkan bagian utara kamp pengungsi Nuseirat dengan tembakan artileri dan senapan mesin berat. Lima orang, termasuk dua anak-anak, gugurdi kamp tersebut ketika pendudukan menargetkan sebuah tenda yang menampung para pengungsi.
Serangan udara juga dilancarkan di kota Al-Sawarha, sebelah barat Nuseirat, dan satu lagi di bagian timur kamp pengungsi Al-Bureij.
Serangan Israel di Jalur Gaza selatan terbatas, dengan 16 orang gugur dan puluhan lainnya luka-luka di antara warga yang menunggu bantuan setelah pendudukan menargetkan mereka di dekat poros Morag, utara Rafah.
Seorang anak gugur akibat penembakan Israel di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Yunis. Seorang perempuan juga gugur akibat luka-luka akibat penembakan Israel di wilayah al-Mawasi di sebelah barat kota, dan tiga orang lainnya gugur dan terluka dalam serangan udara di sebuah tenda kedua.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengumumkan jumlah korban jiwa akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza bertambah menjadi 59.921 orang, dan korban luka 145.233 orang, sejak 7 Oktober 2023.
Jumlah korban sejak pasukan Zionis melanjutkan perang genosida pada 18 Maret telah mencapai 8.755 gugur dan 33.192 luka-luka. (almayadeen)
Awak Kapal yang Ditenggelamkan oleh Pasukan Yaman Meminta Maaf kepada Palestina
Media Militer Yaman menyiarkan untuk pertama kalinya rekaman video awak kapal ETERNITY C, yang menjadi sasaran pada awal Juli di Laut Merah saat berlayar menuju pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat) di wilayah Palestina selatan pendudukan.
Rekaman yang disiarkan pada hari Senin (28/7) tersebut memperlihatkan pengakuan awak kapal, kesaksian mengenai bagaimana kapal tersebut menjadi sasaran, dan pengakuan mereka atas pelanggaran larangan militer Yaman untuk pelayaran ke pelabuhan di Palestina pendudukan.
Mereka mengonfirmasi bahwa “pelabuhan Eilat adalah tujuan kapal dari pelabuhan Berbera di Somalia, dan bahwa pelabuhan Jeddah di Arab Saudi adalah tujuannya untuk tujuan kamuflase dan pasokan.”
Media Militer Yaman juga menyiarkan rekaman yang menunjukkan sebagian operasi pencarian dan penyelamatan awak kapal oleh Angkatan Laut Yaman. Operasi yang berlangsung selama dua hari tersebut berhasil menyelamatkan 11 awak kapal di laut, termasuk dua orang yang terluka dan mendapatkan perawatan medis. Satu jenazah, yang ditemukan di atas kapal sebelum tenggelam, telah dipindahkan ke kamar mayat rumah sakit.
Awak kapal meminta maaf kepada bangsa Palestina dengan mengatakan, “Kami menyesal kapal kami menuju Israel.” Mereka juga mengirimkan pesan kepada perusahaan-perusahaan yang berlayar ke pelabuhan-pelabuhan Palestina pendudukan, mendesak mereka untuk tidak berdagang atau bertransaksi dengan Zionis, dan memperingatkan “bahaya mengalami nasib yang sama.”
Awak kapal mengimbau semua kapal dan perusahaan untuk “tidak mematikan perangkat identifikasi mereka di area ini,” dan menjelaskan bahwa “kapten kapal tidak memberi tahu awak kapal tentang permintaan untuk tidak lewat dan peringatan untuk tidak lewat dari angkatan laut Yaman.”
Rekaman tersebut menunjukkan kepuasan awak kapal atas kondisi keberadaan mereka di Yaman di mana mereka dapat berkomunikasi dengan keluarga mereka, dan mendapat layanan kesehatan, yang semuanya menunjukkan perawatan baik yang mereka terima.
Kapal ETERNITY C menjadi sasaran setelah kapten mengabaikan peringatan dari Angkatan Laut Yaman. Kapal tersebut telah diperingatkan beberapa kali melalui saluran internasional (16) untuk segera berhenti. Kapal itu dioperasikan oleh COSMO SHIPMANAGEMENT SA, yang memiliki beberapa kapal yang beroperasi di pelabuhan-pelabuhan Israel. (alalam)
Enam Tentara Zionis Terluka, Satu di Antaranya Kritis, dalam Pertempuran di Gaza
Media Israel melaporkan bahwa enam tentara Israel terluka dengan kondisi satu di antaranya kritis dalam pertempuran di Jalur Gaza pada hari Senin (28/7).
Otoritas Penyiaran Israel melaporkan bahwa terjadi upaya pejuang Gaza menerobos posisi brigade Israel yang dibentengi di Khan Yunis sehingga “nyaris menyebabkan bencana”.
Beberapa situs berita Israel menyebutkan telah jatuh sejumlah korban dalam “insiden keamanan”, istilah yang rutin mereka gunakan berkenaan dengan operasi perlawanan Palestina tertentu terhadap pasukan pendudukan Israel dan kendaraan militer mereka.
Situs Hadashot TV melaporkan bahwa tentara Israel melakukan evakuasi dengan mengerahkan helikopter menuju Rumah Sakit Shaare Zedek di Al-Quds (Yerusalem).
Tanpa memberikan rincian lebih lanjut, Otoritas Penyiaran Israel mengabarkan, “Bencana berhasil dihindari hari ini di Khan Yunis ketika orang-orang bersenjata berusaha menerobos posisi pertahanan milik Brigade Kfir.”
Operasi perlawanan Palestina terhadap pasukan pendudukan Israel baru-baru ini meningkat di berbagai front serangan di Jalur Gaza, khususnya di Khan Yunis dan Rafah di selatan, hingga mengakibatkan banyak korban tewas dan luka.
Situs web Israel sebelumnya melaporkan tiga tentara tewas dalam penyergapan di Khan Yunis pada hari Sabtu. Brigade Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan pihaknya telah menyerang dua pengangkut personel lapis baja dengan dua alat peledak di dalam kokpit, dan kemudian menyerang kendaraan ketiga dengan peluru Yasin 105.
Sejak Oktober 2023, tentara pendudukan Israel telah melancarkan perang genosida terhadap penduduk Jalur Gaza. Sejauh ini, agresi brutal itu telah mengakibatkan sekitar 60.000 warga Palestina gugur, lebih dari 145.000 orang terluka, dan hampir seluruh penduduk Jalur Gaza terpaksa mengungsi, di tengah kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Perang Dunia II, menurut laporan Palestina dan internasional. (aljazeera)









