Rangkuman Berita Utama  Selasa 27 Mei 2025

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan Iran dan Pakistan perlu mengambil langkah-langkah “bersama dan efektif” untuk menghentikan kejahatan Rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengaku telah menyampaikan pesan Presiden Donald Trump kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa kedua negara harus sejalan dalam menyikapi Iran.

Seorang pejabat Mesir mengumumkan negaranya tengah menggelar kontak “intensif” untuk mendekatkan pihak-pihak terkait guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza “secepatnya,” seraya menyerukan Israel dan Hamas agar menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan guna mencapai kesepakatan.

Berita selengkapnya:

Ayatullah Khamenei Ajak Pakistan Ikut Berusaha Hentikan Kejahatan Israel

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei mengatakan Iran dan Pakistan perlu mengambil langkah-langkah “bersama dan efektif” untuk menghentikan kejahatan Rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.

Saat ditemui Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif di Teheran pada hari Senin (26/5) , Ayatullah Khamenei mengatakan Pakistan memiliki posisi tersendiri di dunia Islam. Dia juga mengapresiasi berakhirnya konfrontasi militer antara Pakistan dan India, dan mengharapkan  kedua negara dapat menyelesaikan pertikaian mereka.

Ayatullah Khamenei menyebut Pakistan sebagai negara Muslim yang memiliki sikap yang “sangat bagus dan kuat” dalam masalah Palestina selama beberapa tahun terakhir.

“Selalu ada godaan bagi negara-negara Muslim dalam beberapa tahun terakhir untuk menjalin hubungan dengan rezim Zionis, tapi Pakistan tidak pernah terpengaruh oleh godaan ini,” ungkapnya.

Menyinggungnya besarnya kapasitas umat Islam untuk memiliki kekuatan yang lebih besar di dunia saat ini, Ayatullah Khamenei menekankan pentingnya persatuan dan pengembangan hubungan antarnegara Muslim dalam situasi di mana para penghasut perang di dunia memiliki banyak motivasi untuk menebar perselisihan dan mengobarkan perang.

“Ini adalah satu-satunya hal yang dapat menjamin keamanan negara-negara Muslim,” tuturnya.

Dia juga mengingatkan bahwa Palestina merupakan “masalah utama dunia Islam”, dan bahwa ketika orang-orang di Eropa dan AS bahkan berdemonstrasi dan menyuarakan protes mereka terhadap pemerintah mereka terkait situasi  bencana  yang melanda Gaza, beberapa negara Muslim malah cendrung mendukung rezim Israel.

Ayatullah Khamenei mengatakan Iran dan Pakistan dapat memainkan peran penting di dunia Muslim dengan bekerja sama dan membawa isu Palestina ke jalur yang benar.

Dalam pertemuan tersebut, yang juga dihadiri oleh Presiden Iran Masoud Pezeshkian, Perdana Menteri Pakistan mengapresiasi peran positif Iran dalam penyelesaian konfrontasi militer antara Pakistan dan India.

Mengenai Palestina, Sharif mengaku prihatin karena masyarakat internasional tidak mengambil langkah-langkah efektif untuk mengakhiri situasi bencana yang  terus mendera Gaza.

Memimpin sebuah delegasi, Sharif tiba di Teheran pada hari Senin atas undangan presiden Iran. Dia memulai safari regional pada hari Minggu dengan mengunjungi Turki, dan juga berencana untuk mengunjungi Azerbaijan dan Tajikistan.

Sebelumnya menemui Ayatullah Khamenei, Sharif menemui Presiden Pezeshkian dan menghadiri konferensi pers bersama dengannya. (alalam/presstv)

Trump Berharap Netanyahu Sependapat Dengannya Soal Iran

Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem mengaku telah menyampaikan pesan Presiden Donald Trump kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa kedua negara harus sejalan dalam menyikapi Iran.

Noem, yang mengakhiri kunjungan ke Israel pada hari Senin (26/5), kepada Fox News mengatakan bahwa pembicaraannya dengan Netanyahu “terus terang dan langsung”. Pernyataan Noem ini mengemuka beberapa hari setelah pejabat AS dan Iran mengadakan putaran kelima perundingan nuklir di Roma.

“Presiden Trump secara khusus mengirim saya ke sini untuk berbincang dengan Perdana Menteri mengenai bagaimana negosiasi tersebut berlangsung dan betapa pentingnya kita tetap bersatu dan membiarkan proses ini berjalan,” katanya.

Trump pada hari Minggu mengisyaratkan bahwa pembicaraan dengan dengan Iran berjalan dengan baik.

“Kami telah melakukan beberapa pembicaraan yang sangat, sangat baik dengan Iran. Dan saya tidak tahu apakah saya akan memberi tahu Anda sesuatu yang baik atau buruk selama dua hari ke depan, tetapi saya merasa mungkin akan memberi tahu Anda sesuatu yang baik,” katanya kepada wartawan.

Di pihak lain, militer Iran dalam beberapa hari terakhir terus melontarkan peringatan terhadap AS dan Israel untuk tidak mencoba bertindak ceroboh terhadap Iran.

Dalam perkembangan terbaru, Komandan Umum Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Abdolrahim Musawi menegaskan Iran sepenuhnya siap memberikan pukulan yang tepat jika Israel memprovokasi.

“Rezim Zionis terlalu lemah untuk dapat melancangi kebesaran Iran, sementara pasukan Republik Islam Iran mampu memasukkan entitas ini dan para pendukung ke dalam krisis berbahaya,” tegasnya.

Dia juga mengatakan, “Jelas bahwa para pemimpin rezim itu sangat menyadari bahwa mereka tidak mampu menanggung konsekuensi dari konfrontasi langsung dengan kami. Mereka tidak memiliki kapasitas untuk menahan tantangan yang mungkin kami hadapi. Namun, selama mereka yang berkuasa di sana saat ini adalah pembunuh anak-anak dan individu yang ceroboh, tindakan bodoh tetap menjadi kemungkinan setiap saat.”

Musawi menambahkan, “Jika mereka sudah tidak sabar menunggu True Promise baru, kami siap memberikan pukulan yang setimpal, dan kami juga akan menagih tagihan yang belum mereka bayar.”

True Promise adalah sandi operasi militer yang telah dua kali dilakukan Iran terhadap Israel dengan meluncurkan ratusan rudal dan pesawat nirawak. (aljazeera/alalam)

Simpang Siur, Kabar Mengenai Gencatan Senjata di Gaza

Seorang pejabat Mesir pada Senin malam (26/5) mengumumkan negaranya tengah menggelar kontak “intensif” untuk mendekatkan pihak-pihak terkait guna mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza “secepatnya,” seraya menyerukan Israel dan Hamas agar menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan guna mencapai kesepakatan.

Menurut laporan Cairo News Channel, yang mengutip sumber anonim di Mesir, hal itu terjadi  di tengah pembicaraan tidak resmi di Doha mengenai upaya pencapaian kesepakatan.

Sumber tersebut mengatakan bahwa “koordinasi Mesir-Qatar-Amerika terus berlanjut mengenai negosiasi gencatan senjata dan pertukaran tawanan di Gaza.”

Dia menekankan adanya “kontak intensif dengan Mesir untuk mendekatkan pandangan pihak-pihak terkait guna mengembalikan ketenangan.”

“Kontak sedang dilakukan dengan semua pihak dalam upaya mencapai kesepakatan sesegera mungkin,” ujarnya.

Dia meminta  kedua pihak  Israel dan Hamas “menunjukkan fleksibilitas yang diperlukan guna mencapai kesepakatan demi mengatasi krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.”

Mesir, Qatar, dan AS memimpin upaya mediasi gencatan senjata di Gaza.

Sebelumnya pada hari Senin, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencabut pernyataannya bahwa kesepakatan dengan Hamas dapat diumumkan “hari ini atau besok.”  Dalam sebuah pernyataan dari kantornya disebutkan bahwa dia tidak bermaksud mengumumkan tanggal secara persis.

Penarikan pernyataan itu terjadi setelah tersiar kabar simpang siur perihal sikap Hamas dan pemerintah Israel tentang usulan utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff mengenai pertukaran tawanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Sumber Palestina yang dekat dengan Hamas mengatakan gerakan ini telah menyetujui usulan Witkov, sementara situs web Walla Israel mengklaim bahwa Witkov membantah adanya persetujuan itu dan mengatakan bahwa “Tel Aviv menerimanya.”

Sumber anonim Palestina mengatakan kepada Anadolu bahwa “Hamas menyetujui usulan Witkov untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, karena peduli terhadap kepentingan rakyat kami dan demi menghentikan genosida yang sedang berlangsung.”

Dia menjelaskan, “Beberapa hari lalu Wittkov mengajukan usulan yang mencakup pembebasan 10 tahanan Israel dari Jalur Gaza dalam dua gelombang dengan imbalan gencatan senjata selama 60 hari dan penarikan pasukan pendudukan Israel dari Gaza ke zona penyangga yang membentang di sepanjang perbatasan Jalur Gaza.”

Dia menambahkan, “Selama masa gencatan senjata, negosiasi serius akan dimulai untuk mengakhiri perang genosida, dengan jaminan Amerika.” (raialyoum)