Rangkuman Berita Utama Selasa 22 Juli 2025

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran, Sayyid Ali Khamenei, melalui akunnya di platform X pada hari Senin (21/7) merilis pernyataan tegas terkait agresi terhadap Gaza dengan menyatakan,Saat ini bukan saat untuk berdiam terkait Gaza.”

Sebanyak 25 negara meneken sebuah pernyataan yang mendesak pencabutan pembatasan penyaluran bantuan ke Jalur Gaza, dan menegaskan penolakan mereka terhadap segala tindakan yang bertujuan menciptakan perubahan demografis di wilayah pendudukan Palestina.

Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan operasi militer kualitatif menggunakan lima unit drone yang menyasar beberapa lokasi vital di wilayah pendudukan, termasuk Bandara Lod, Pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), Bandara Ramon, dan wilayah Ashdod.

Berita selengkapnya:

Ayatullah Khamenei Kecam Kebungkaman Negara-Negara Islam di Depan Tragedi Gaza

Pemimpin Besar Iran, Sayyid Ali Khamenei, melalui akunnya di platform X pada hari Senin (21/7) merilis pernyataan tegas terkait agresi terhadap Gaza dengan menyatakan,Saat ini bukan saat untuk berdiam terkait Gaza.”

Dia menambahkan bahwa “pemerintah-pemerintah Islam bertanggung jawab” dan bahwa “aib akan selalu melekat pada dahi mereka” jika mereka mendukung entitas Zionis “dengan cara apa pun atau dengan dalih apa pun” atau mencegah bantuan kepada Palestina.

Pernyataan Ayatullah Khamenei tersebut mengemuka ketika agresi dan blokade Israel terus berlangsung di Jalur Gaza, dan telah menjatuhkan korban gugur dan luka ratusan ribu orang di tengah ketidak berdayaan internasional dan ketidakpedulian berbagai rezim Arab dan Islam.

Dalam berbagai pidato dan pernyataannya, Ayatullah Khamenei secara konsisten menekankan keharusan mendukung rakyat Palestina dan perlawanan mereka, serta penolakannya terhadap segala bentuk normalisasi atau kerja sama dengan rezim pendudukan Israel.

Dia memastikan bahwa isu Palestina merupakan biang konflik di kawasan Timteng dan menjadi barometer bagi komitmen negara-negara Islam kepada prinsip-prinsip Islam dan kemanusiaan mereka.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dalam sidang umum para gubernur Iran mengatakan bahwa berkat kepemimpinan Ayatullah Khamenei, Iran mampu mengelola perang dan membalas agresi Israel hingga membuat  rezim Zionis ini meminta gencatan senjata tanpa syarat.

Dia juga mengatakan, “Dengan mempelajari pelajaran dari perang 12 hari dan menutup kelemahan yang muncul selama perang tersebut, kita akan tampil sebagai Republik Islam yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.” (alalam/almayadeen)

25 Negara, Termasuk Inggris, Kecam Israel terkait Aksi Pelapara Penduduk Gaza

Sebanyak 25 negara meneken sebuah pernyataan yang mendesak pencabutan pembatasan penyaluran bantuan ke Jalur Gaza, dan menegaskan penolakan mereka terhadap segala tindakan yang bertujuan menciptakan perubahan demografis di wilayah pendudukan Palestina.

Pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (21/7) menegaskan, “Inggris dan negara-negara lain menyerukan diakhirinya segera perang di Gaza.” Inggris menekankan penolakan mereka terhadap pemindahan paksa permanen di berbagai wilayah pendudukan karena melanggar hukum humaniter internasional.

Negara-negara penandatangan pernyataan itu mengecam lambatnya distribusi bantuan dan pembunuhan warga sipil, termasuk anak-anak, serta mendesak Israel untuk segera mencabut pembatasan penyaluran bantuan ke Jalur Gaza.

Negara-negara itu menyatakan kesiapan mereka untuk “mengambil langkah-langkah tambahan guna mendukung gencatan senjata segera di Gaza.”

Mereka menyatakan bahwa usulan pemindahan warga Palestina di Gaza ke kota kemanusiaan sama sekali tidak dapat diterima, dan menegaskan dukungan mereka terhadap upaya AS Serikat, Qatar, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza.

Pernyataan tersebut mendesak Israel supaya memungkinkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan organisasi lainnya melaksanakan tugas mereka di Jalur Gaza dan menuntut agar Israel memenuhi kewajibannya berdasarkan hukum internasional.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa “pembunuhan lebih dari 800 warga Palestina saat mereka mencari bantuan di Gaza sangat mengerikan,” dan menganggap bahwa “model pemerintah Israel dalam memberikan bantuan di Gaza berbahaya dan memicu instabilitas.”

Pernyataan itu juga menunjukkan bahwa penderitaan warga sipil di Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Mereka menegaskan penolakan keras mereka terhadap langkah apa pun menuju perubahan demografis di wilayah Palestina pendudukan, dan menekankan bahwa rencana permukiman E1 merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional, melemahkan solusi dua negara, dan “akan memecah belah negara Palestina.” (aljazeera)

Pasukan Yaman Serang Israel dengan Sejumlah Drone

Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan operasi militer kualitatif menggunakan lima unit drone yang menyasar beberapa lokasi vital di wilayah pendudukan, termasuk Bandara Lod, Pelabuhan Umm al-Rashrash (Eilat), Bandara Ramon, dan wilayah Ashdod.

Juru bicara resmi Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan militer pada Senin malam (21/7) mengatakan, “Operasi ini dilakukan untuk mendukung rakyat Palestina yang tertindas dan para pejuang mereka, sebagai tanggapan atas genosida yang dilakukan musuh Zionis terhadap saudara-saudara kami  di Jalur Gaza, dan sebagai tanggapan atas agresi mereka belakangan ini di pelabuhan Hodeidah.”

Saree menambahkan, “Yaman nan agung telah menjadi sasaran agresi brutal selama beberapa bulan terakhir dan telah berhasil menghadapinya dengan gigih. Yaman siap menghadapi segala bentuk agresi di masa mendatang yang bertujuan mencegahnya memenuhi kewajiban agama, moral, dan kemanusiaannya di depan rakyat tertindas Palestina.”

Saree menutup pernyataannya dengan menekankan, “Kami akan terus berlanjut dan berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan kepada rakyat tertindas Palestina. Operasi kami tidak akan berhenti sampai agresi di Gaza berhenti dan blokade dicabut.”

Sebelumnya pada hari Senin, Mohammed al-Bukhaiti, anggota senior gerakan perlawanan Ansarullah di Biro Politik Yaman, memperingatkan bahwa Yaman akan meningkatkan operasi pembalasannya jika rezim Israel mengintensifkan serangannya terhadap Yaman.

Sejak dimulainya perang genosida Israel di Gaza pada Oktober 2023, pasukan Yaman telah melakukan berbagai operasi untuk mendukung warga Gaza, dan menyerang target-target di seluruh wilayah pendudukan Palestina. Yaman juga telah menyerang kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju pelabuhan di wilayah-wilayah pendudukan.

Kebrutalan pasukan Zionis Israel di Gaza sejauh ini telah menggugurkan sedikitnya 59.029 warga Palestina, yang sebagian besarnya perempuan dan anak-anak. (alalam)