Jakarta, ICMES. Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, memuji pasukan kedirgantaraan negara republik Islam ini atas serangan balik rudal mereka yang sangat efektif terhadap Israel dan AS pada bulan lalu, dan memperingatkan bahwa setiap kesalahan yang berulang akan dibalas dengan respon yang lebih telak.

Tiga tentara Zionis Israel dari Brigade 401 tewas akibat serangan peluru anti-tank yang menghantam tank mereka di Jabalia, dan sebanyak 10 tentara Zionis tewas dalam seminggu pertempuran di Jalur Gaza.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan bahwa sekira 100 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya terluka akibat kontak senjata antara kelompok Druze di satu pihak dan pasukan yang terdiri dari suku Bedouin serta formasi pasukan dari Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri Suriah di pihak lain.
Berita selengkapnya:
Jenderal Mousavi: Rudal Iran Putuskan Tangan Musuh, dan Akan Ada Respon Lebih Telak Jika Israel Berulah lagi
Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdolrahim Mousavi, memuji pasukan kedirgantaraan negara republik Islam ini atas serangan balik rudal mereka yang sangat efektif terhadap Israel dan AS pada bulan lalu, dan memperingatkan bahwa setiap kesalahan yang berulang akan dibalas dengan respon yang lebih telak.
Mousavi menyatakan demikian saat mengunjungi fasilitas dan prajurit Divisi Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), pada hari Senin (15/7).
“Pedang tajam yang diayunkan oleh Divisi Dirgantara, dengan pertolongan ilahi, berhasil memenggal kepala dan tangan musuh,” katanya.
Seperti diketahui serangan udara intensif Israel terhadap Iran pada 13 hingga 25 Juni telah mendorong Iran untuk melancarkan serangan balik yang cepat dan dahsyat melalui operasi militer bersandi True Promise III (Janji Nyata III).
Iran membidik target-target vital militer, intelijen, dan industri Israel, hingga mengakibatkan kerusakan signifikan. Iran kemudian menyerang al-Udeid, pangkalan udara AS terpenting di Timur Tengah, setelah AS melibatkan diri dalam perang dengan menyerang situs-situs nuklir Iran.
Mousavi mengatakan bahwa pembalasan Angkatan Udara jauh melampaui serangan balasannya selama perang Iran melawan Irak pada tahun 1980-an.
Di bagian lain peryataannya, dia meyakinkan seluruh bangsa Iran bahwa “jika musuh membuat kesalahan lagi, prajurit kami sepenuhnya siap untuk memberikan respon yang lebih telak dan menjerakan.”
Mendampingi Mousavi, Komandan Pasukan Dirgantara, Brigjen Majid Mousavi, menyampaikan laporan tentang True Promise III, yang merinci pencapaian operasi bagi bangsa Iran dan tingkat koordinasi yang terlihat di antara pasukan dan sektor militer penting lainnya selama serangan balasan.
Dia mengatakan, “Berkat pertolongan Allah dan sejalan dengan arahan yang telah dikeluarkan dan mengamanatkan ‘kebertahanan jari di pelatuk,’ kami masih siap menghadapi setiap kesalahan perhitungan dan potensi tindakan avonturisme dari pihak musuh.” (alalam/presstv)
Tiga Tentara Zionis dan Sekira 50 Orang Palestina Terbunuh di Gaza
Tiga tentara Zionis Israel dari Brigade 401 tewas akibat serangan peluru anti-tank yang menghantam tank mereka di Jabalia, dan sebanyak 10 tentara Zionis tewas dalam seminggu pertempuran di Jalur Gaza.
Menurut media Israel, 10 tentara dari unit elit tentara Israel tewas pekan lalu dalam operasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
Dengan demikian, jumlah korban tewas di pihak tentara Israel bertambah menjadi 43 sejak dimulainya kembali pertempuran di Jalur Gaza Maret lalu.
Adapun jumlah tentara Israel yang tewas sejak dimulainya operasi darat di Jalur Gaza telah mencapai 451, menurut statistik, sementara total tentara Zionis yang tewas sejak pecahnya perang telah mencapai 893.
Sementara itu, pasukan pendudukan Israel melanjutkan perang genosidanya di Gaza hingga menggugurkan 51 orang Palestina pada hari Senin (14/7).
Puluhan warga Gaza itu gugur akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza dini hari.
Di antara para korban adalah lima warga yang gugur dan beberapa lainnya terluka akibat serangan sebuah pesawat tanpa awak Israel terhadap Blok 4 di kamp pengungsi Al-Bureij di wilayah tengah.
Di Kota Gaza, tiga orang gugur, termasuk seorang perempuan, akibat penembakan di dekat kampus universitas. Pasukan pendudukan meledakkan robot jebakan di sebelah timur permukiman Zeitoun dan juga meledakkan beberapa bangunan di permukiman yang sama.
Di Jalur Gaza selatan, enam orang gugur akibat penembakan Israel terhadap sebuah tenda pengungsi di kota Al-Qarara, utara Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Sejumlah orang juga gugur dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan pesawat nirawak Israel terhadap sebuah tenda pengungsi di daerah Al-Ard Al-Tayyiba, sebelah barat Khan Yunis.
Dua orang juga gugur dan beberapa lainnya terluka oleh tembakan pasukan pendudukan Israel di daerah Al-Shakoush, barat laut Rafah. (almayadeen)
Gejolak di Sweida Suriah Tewaskan 100-an Orang
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Senin malam (14/7) melaporkan bahwa sekira 100 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya terluka akibat kontak senjata antara kelompok Druze di satu pihak dan pasukan yang terdiri dari suku Bedouin serta formasi pasukan dari Kementerian Pertahanan dan Dalam Negeri Suriah di pihak lain.
Bentrokan terkonsentrasi di sekitar desa Kanaker dan di kota Tha’la dan Mazra’a, dan para korban dikirim dan tiba di Rumah Sakit Nasional di Sweida sejak Minggu pagi.
Pada saat yang sama, sebuah pesawat tempur Israel terbang di atas wilayah tersebut, meluncurkan balon-balon pembakar, dan terdengar suara-suara ledakan. Belum dapat dipastikan apakah ledakan tersebut merupakan serangan Israel atau suara tembakan senjata berat selama bentrokan, menurut Observatorium.
Gubernur Sweida Abdul Ghani melaporkan bahwa peluru artileri telah jatuh di kota Sweida, yang berasal dari kota Al-Maliha Al-Sharqiya, tempat suku Bedouin dan pasukan Kementerian Pertahanan berada.
Abdul Ghani menyebutkan bahwa terdapat komunikasi antara Kementerian Pertahanan dan faksi-faksi di Sweida.
Dia juga mengumumkan perebutan lahan pertanian di pedesaan Sweida, dan bahwa “Kanaker akan segera direbut.”
TV Syria melaporkan bahwa “tentara kini berada di 4 km dari pintu masuk barat kota Sweida,” dan bahwa “tentara dan keamanan internal telah mendirikan pos-pos di desa Walgha untuk menjaga keamanan.”
Dilaporkan pula bahwa “tentara dan pasukan keamanan sedang mengejar anggota kelompok bersenjata lokal yang bentrok dengan mereka.”
Warga Sweida dalam sebuah pernyataan mengungkapkan kepedihan mereka atas apa yang mereka sebut sebagai manifestasi kekerasan dan proliferasi senjata di semua pihak.
Mereka menyerukan pengindahan hati nurani kolektif dan kesediaan “mendengarkan suara kebijaksanaan, menjaga tatanan kota dan keamanannya, serta menolak transformasi permukimannya menjadi medan perang.” Mereka mengingatkan bahwa “darah anak-anak kita lebih berharga daripada konflik apa pun.” (almayadeen)









