Rangkuman Berita Utama Selasa 12 Maret 2025

Jakarta, ICMES. Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam (10/3), memberikan peringatan terakhir terhadap Israel terkait penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Dia juga mengutuk aksi kekerasan militan takfiri yang telah menjatuhkan ribuan korban jiwa dengan motif sektarian di Suriah.

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (UNHCHR) Volker Türk menyatakan bahwa pembunuhan yang terdokumentasikan di Suriah barat laut adalah eksekusi singkat, dan bermotif sektarian.

Enam warga Palestina gugur syahid pada hari Selasa (11/3) akibat operasi militer Israel di kota Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara, yang telah berlangsung sejak 21 Januari.

Berita selengkapnya:

Pemimpin Ansarullah  Beri Peringatan Terakhir terhadap Israel, dan Kutuk Kejahatan Kaum Takfiri di Suriah

Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Senin malam (10/3), memberikan peringatan terakhir terhadap Israel terkait penyaluran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Dia juga mengutuk aksi kekerasan militan takfiri yang telah menjatuhkan ribuan korban jiwa dengan motif sektarian di Suriah.

Dia juga menekankan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman siap mengambil tindakan militer jika blokade terhadap Gaza tidak dicabut dalam tenggat waktu yang telah ditentukan.

Mengenai tenggat waktu yang telah ditetapkan untuk memasukkan bantuan ke Jalur Gaza, kami bersiteguh pada pendirian kami, dan angkatan bersenjata (Yaman) bersiap untuk melancarkan operasi militer dan memulai tindakan-tindakan untuk masuk ke tahap pelaksanaan sejak berakhirnya tenggat waktu jika bantuan tidak masuk ke Jalur Gaza,”tegasnya.

Dia menambahkan, “Tentu kami menekankan bahwa salah satu tanggungjawab semua pihak, semua orang di dunia, termasuk Arab dan Dunia Islam, ialah berusaha memasukkan bantuan ke Jalur Gaza dan melakukan tekanan untuk ini.  Kami mengetahui bahwa  banyak di antara mereka sama sekali tidak mengindahkan masalah ini.  Namun, (hal ini kami sampakan) demi mengingatkan dan menuntas argumen.”

Pada tanggal 7 Maret, Sayyid Abdul Malik telah memberikan tenggat waktu empat hari kepada para mediator dalam negosiasi terkait Jalur Gaza, dan menekankan bahwa jika Israel terus mencegah masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza maka operasi militer Angkatan Laut Yaman terhadap Israel akan dilanjutkan.

Sayyid Al-Houthi juga menekankan keharusan kecaman terhadap kejahatan yang terjadi di Suriah dan upaya penghentiannya

Dia menegaskan bahwa “para sponsor regional kelompok takfiri dapat menekan kelompok-kelompok ini untuk menghentikan kekerasan.”

Dia menjelaskan, “Kejahatan yang dilakukan terhadap warga sipil tak berdaya di pesisir Suriah tidak ada kaitannya dengan Islam,.

Dia juga mengatakan bahwa kejahatan yang “sangat mengerikan” ini merupakan bagian dari rencana Zionis yang bertujuan untuk menghancurkan tatanan sosial Suriah.

Pemimpin Ansarukkah mengingatkan, “Sponsor regional kelompok takfiri bisa saja menghubungi mereka atau mengarahkan perwakilan mereka di Suriah untuk menghentikan apa yang terjadi… Perilaku kriminal membunuh orang-orang damai yang tidak bersenjata, termasuk anak-anak dan wanita, tidak ada hubungannya dengan Islam.”

Dia menambahkan,  “Media yang berafiliasi dengan sponsor regional kelompok-kelompok ini ikut terlibat dalam kejahatan tersebut melalui liputan mereka tentang kejahatan tersebut dan pembenaran atas kejahatan tersebut di Suriah.”

Dia menyerukan kepada saluran-saluran berbasis satelit menyiarkan fakta-fakta tersebut dan “berusaha menyampaikan citra yang sebenarnya kepada masyarakat di negara kita sehingga mereka mengetahui kejahatan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok ini.”

Pemimpin gerakan Ansarullah juga menilai kelompok takfiri  melayani tujuan AS dan Israel, dengan menghancurkan tatanan sosial dan mendorong rakyat Suriah untuk “meminta perlindungan kepada pihak-pihak lain sebagai imbalan atas penerimaan pendudukan.” (raialyoum)

PBB: Terjadi Eksekusi-Eksekusi Cepat Bermotif Sektarian di Suriah

Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (UNHCHR) Volker Türk menyatakan bahwa pembunuhan yang terdokumentasikan di Suriah barat laut adalah eksekusi singkat, dan bermotif sektarian.

“Pembunuhan warga sipil di wilayah pesisir barat laut Suriah harus segera dihentikan,” katanya dalam sebuah pernyataan, Selasa (10/3).

Ada laporan yang sangat mengganggu tentang pembunuhan seluruh keluarga, termasuk wanita, anak-anak dan individu yang tidak ikut bertempur, serta laporan tentang eksekusi cepat berlatar belakang sektarian oleh pelaku yang tidak dikenal, oleh unsur-unsur pasukan keamanan dari otoritas sementara, serta oleh unsur-unsur yang terkait dengan pemerintahan sebelumnya,” terangnya.

Dia menambahkan, “Pengumuman oleh otoritas sementara tentang niat mereka untuk menghormati hukum harus diikuti dengan langkah-langkah cepat untuk melindungi warga Suriah, termasuk menempuh semua langkah yang diperlukan untuk mencegah segala pelanggaran dan penyalahgunaan, dan untuk mencapai akuntabilitas ketika pelanggaran dan penyalahgunaan itu terjadi.”

Volker Türk menyerukan “investigasi segera, transparan, dan tidak memihak terhadap semua pembunuhan dan pelanggaran lainnya, dan mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban sesuai dengan aturan dan standar hukum internasional, dan kelompok yang meneror warga sipil harus dimintai pertanggungjawaban.”

Volker Türk menambahkan, “Peristiwa-peristiwa ini, serta terus meningkatnya ujaran kebencian baik daring maupun luring, sekali lagi menunjukkan kebutuhan mendesak akan proses keadilan transisi yang komprehensif, dimiliki secara nasional, dan inklusif yang berfokus pada kebenaran, keadilan, dan akuntabilitas.” (alalam)

Operasi Militer Israel di Jenin Gugurkan Enam Orang Palestina

Enam warga Palestina gugur syahid pada hari Selasa (11/3) akibat operasi militer Israel di kota Jenin dan kampnya di Tepi Barat utara, yang telah berlangsung sejak 21 Januari.

Paramedis Palestina mengatakan bahwa lima orang gugur dan beberapa lainnya terluka dalam pemboman Israel yang menyasar pertemuan warga di sebelah timur Kota Gaza.

Para saksi yang mengatakan bahwa pesawat nirawak Israel mengebom sekelompok warga Palestina di daerah Netzarim dekat perbatasan tenggara Kota Gaza saat mereka berada di dekat sebuah rumah yang hancur, hingga menggugurkan lima orang, termasuk dua bersaudara.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Umum untuk Urusan Sipil – titik kontak dengan pihak Israel – memberitahukannya “tentang tewasnya seorang pemuda oleh peluru pendudukan di Jenin, sehingga jumlah martir yang jasadnya telah ditahan di Jenin sejak fajar hari ini menjadi tiga, dan identitas mereka belum diketahui.”

Sebelumnya di hari yang sama, kementerian tersebut mengatakan bahwa Otoritas Umum untuk Urusan Sipil memberitahukan tentang “kematian dua warga negara akibat peluru pendudukan, pada Selasa dini hari di Jenin.”

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Otoritas Umum Urusan Sipil, yang merupakan penghubung dengan pihak Israel, memberitahukannya “tentang gugurnya dua warga negara akibat peluru pendudukan, pada dini hari Selasa di Jenin.”

Kementerian tersebut menambahkan bahwa wanita Palestina, Faiza Ibrahim Abu Ghali (58 tahun), juga gugur akibat agresi pendudukan Israel di Jenin.

Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan telah menerima jenazah seorang wanita Palestina dari tentara Israel di pos pemeriksaan Jalameh, utara Jenin.

Asosiasi tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa krunya “di Jenin menerima seorang wanita yang gugur dari tentara Israel di pos pemeriksaan Jalameh,” tanpa memberikan rincian tentang bagaimana atau kapan wanita Palestina tersebut dibunuh. (raialyoum)