Rangkuman Berita Utama  Salasa 1 Juli 2025

Jakarta, ICMES. Seorang senator Pakistan mengutuk ancaman serangan AS dan Israel terhadap Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dan menilainya akan memicu reaksi dari semua negara Muslim, termasuk Pakistan.

Sumber-sumber di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 95 warga Palestina gugur akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak dini hari Minggu (29/6), termasuk 33 orang yang gugur dalam serangan udara Israel di sebuah rumah makan di pantai Kota Gaza.

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri sanksi AS terhadap Suriah.

Berita selengkapnya:

Senator Pakistan Nyatakan Negara Tidak akan Tinggal Diam Jika AS dan Israel Serang Ayatullah Khamenei

Seorang senator Pakistan mengutuk ancaman serangan AS dan Israel terhadap Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei, dan menilainya akan memicu reaksi dari semua negara Muslim, termasuk Pakistan.

Allamah Raja Nasir Abbas Jafari, anggota Senat Pakistan, menyebut Ayatullah Khamenei sebagai pemimpin agama dan marja’ (otoritas agama) yang juga seorang pemimpin politik.

Jafari mengatakan bahwa otoritas agama mengeluarkan fatwa yang mengatakan siapa pun yang mengancam Ayatullah Khamenei adalah musuh Allah, yang hukumannya adalah kematian dalam Islam.

Antara 13 dan 24 Juni, Israel mengobarkan perang terbuka terhadap Iran, membunuh sejumlah perwira senior militer, ilmuwan nuklir, dan warga sipil.

Pada tanggal 22 Juni, AS  turut mengebom tiga situs nuklir Iran sehingga melakukan pelanggaran berat terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), hukum internasional, dan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Selama perang 12 hari itu, Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa Ayatullah Khamenei adalah “target yang mudah.”

Benjamin Netanyahu dari Israel juga bersumbar bahwa pembunuhan Ayatullah Khamenei akan “mengakhiri” perang.

Senator Pakistan Abbas Jafari menegaskan Trump dan Netanyahu harus tahu bahwa jika serangan dilakukan maka itu bukan hanya serangan terhadap Iran, sehingga semua Muslim di dunia akan bereaksi terhadapnya.

“Kami di Pakistan juga akan menanggapi; jika aksi demikian dilakukan, tidak ada warga Amerika yang akan tinggal di Pakistan. Kami tidak akan tinggal diam ketika mereka (Trump dan Netanyahu) tidak mematuhi hukum apa pun,” ungkapnya, seperti dikutip Press TV 31 Juni 2025.

Pada hari Minggu, ulama senior Iran Ayatullah Nasser Makarem Shirazi dan Ayatullah Hossein Nouri-Hamedani mengeluarkan fatwa perihal serangan atau ancaman terhadap Ayatullah Khamenei.

Mereka mengatakan bahwa setiap orang atau rezim yang mengancam atau menyerang kepemimpinan dan otoritas keagamaan untuk merugikan Umat Islam dan kedaulatannya akan dikenakan hukum konfrontasi.

Sementara itu, Peradilan Iran mengatakan jumlah korban gugur akibat agresi Israel yang didukung AS terhadap Iran mencapai 900 orang.

Mengutip statistik terbaru dari Organisasi Kedokteran Forensik, juru bicara Peradilan Asghar Jahangir mengatakan pada hari Senin bahwa 935 syuhada, termasuk 38 anak-anak dan 102 wanita, beberapa di antaranya adalah ibu hamil, telah diidentifikasi selama perang 12 hari yang dilancarkan oleh rezim Zionis Israel terhadap Iran.

Dalam serangan terhadap Penjara Evin saja, 79 orang terbunuh, yang sebagian besar adalah anggota keluarga tahanan, pekerja bantuan, dan karyawan Penjara Evin. (presstv)

95 Warga Palestina Gugur Diserang Israel

Sumber-sumber di rumah sakit Gaza melaporkan bahwa 95 warga Palestina gugur akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak dini hari Minggu (29/6), termasuk 33 orang yang gugur dalam serangan udara Israel di sebuah rumah makan di pantai Kota Gaza.

Para korban mencakup kaum wanita dan anak-anak, dan sejumlah besar orang terluka dalam pemboman terhadap area yang sering dikunjungi oleh puluhan warga sipil.

Seorang juru bicara militer Israel yang mengakui bahwa warga sipil Palestina terluka di pusat-pusat distribusi bantuan di Jalur Gaza. Dia mengklaim bahwa insiden tersebut sedang ditinjau oleh otoritas terkait di militer Israel.

Dalam perkembangan militer, pertempuran berkecamuk di kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan antara tentara pendudukan Zionis dan pejuang perlawanan Palestina.

Brigade Al-Quds mengumumkan pihaknya telah menghancurkan tank Merkava Israel dalam operasi gabungan dengan Brigade Al-Qassam di daerah Abasan al-Kabira di timur Khan Yunis.

Mereka juga mengatakan bahwa para pejuangnya telah menghancurkan kendaraan militer Israel yang telah menembus daerah yang sama dengan meledakkan bom barel berdaya ledak tinggi yang telah ditanam sebelumnya.

Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan bahwa mengakhiri perang di Gaza merupakan prioritas Presiden Donald Trump, sementara Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan bahwa AS secara serius bermaksud untuk mendorong dimulainya kembali perundingan, tetapi ada beberapa komplikasi.

Di Tel Aviv, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa mereka siap untuk kesepakatan pertukaran tahanan yang tidak mencakup komitmen sebelumnya untuk gencatan senjata permanen. (aljazeera/reuters)

Trump Teken Instruksi Pencabutan Sanksi AS terhadap Suriah

Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang mengakhiri sanksi AS terhadap Suriah.

Sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web Gedung Putih menyatakan bahwa AS mencabut sanksi terhadap Suriah.

Pernyataan tersebut berbunyi: “Presiden Donald Trump hari ini (Senin 31/6) menandatangani perintah eksekutif bersejarah yang mengakhiri program sanksi yang dijatuhkan terhadap Suriah, demi menunjang proses negara ini menuju stabilitas dan perdamaian.”

Pernyataan itu menyebutkan bahwa sanksi yang dijatuhkan kepada rezim terguling Presiden Bashar al-Assad dan para pendukungnya, dan apa yang disebut AS sebagai pelanggar hak asasi manusia, penyelundup narkoba, individu yang terkait dengan aktivitas senjata kimia, ISIS dan afiliasinya, serta proksi Iran tetap berlaku.

“Presiden Trump ingin Suriah sukses, tetapi tidak dengan mengorbankan kepentingan Amerika,” ungkap pernyataan itu.

Gedung Putih mendesak penguasa Suriah untuk mengambil langkah konkret guna menormalisasi hubungan dengan Israel, dan meminta Israel menangani “teroris asing” secara efektif.

Menteri Luar Negeri penguasa Suriah Asaad al-Sheibani menyambut baik penandatanganan perintah eksekutif oleh Trump untuk mengakhiri program sanksi AS terhadap Damaskus pada hari Senin.

Hal ini disampaikan dalam dua unggahan oleh al-Sheibani di akun X miliknya.

Al-Shaibani mengatakan, “Kami menyambut baik pembatalan sebagian besar program sanksi yang dijatuhkan kepada Republik Arab Suriah, sesuai dengan perintah eksekutif bersejarah yang dikeluarkan oleh Presiden Trump.”

Menteri Luar Negeri Suriah menganggap keputusan tersebut sebagai “titik balik penting yang akan berkontribusi untuk memajukan Suriah menuju fase baru kemakmuran, stabilitas, dan keterbukaan terhadap komunitas internasional.”

Sejak penggulingan rezim Assad, penguasa baru Suriah yang dipimpin oleh gembong teroris Jabhat al-Nusra Ahmed al-Sharaa alias Abu Muhammad al-Julani menuntut pencabutan sanksi AS.

Pada tanggal 8 Desember 2024, faksi-faksi Suriah menguasai ibu kota, Damaskus, dan kota-kota lainnya, mengakhiri 61 tahun kekuasaan Partai Baath dan 53 tahun kekuasaan keluarga Assad. (raialyoum)