Jakarta, ICMES. Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashat, mengatakan bahwa pertahanan udara Yaman “akan menjadikan pesawat Zionis (Israel) sebagai bahan ejekan dalam beberapa hari mendatang.”

Tentara Zionis Israel membunuh sedikitnya 50 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya pada hari Jumat (30/5) dalam serangkaian serangan yang menjadi kelanjutan dari genosida yang telah berlangsung selama 20 bulan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis dapat “menerapkan sanksi” terhadap Israel kecuali jika Tel Aviv mengakhiri blokade bantuan kemanusiaan di Gaza.
Berita selengkapnya:
Pemimpin Yaman: Kami akan Jadikan Tempur Israel “Bahan Ejekan”
Kepala Dewan Tinggi Politik Yaman, Mahdi al-Mashat, mengatakan bahwa pertahanan udara Yaman “akan menjadikan pesawat Zionis (Israel) sebagai bahan ejekan dalam beberapa hari mendatang.”
Hal itu dinyatakan Al-Mashat kepada Al-Mayadeen, Jumat (30/5), sembari menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman akan mampu menghadapi “pesawat musuh, Zionis, tanpa menyebabkan kerusakan pada navigasi udara dan laut,” dan bahwa “kabar baik akan datang mengenai pesawat pendudukan Israel yang digunakan dalam agresi terhadap negara kita.”
Kepala Dewan Politik Tinggi Yaman menyatakan bahwa rute musuh Israel dalam serangannya ke Yaman telah diidentifikasi sebagai “area berbahaya bagi semua perusahaan” guna memastikan keselamatan navigasi udara dan laut di area operasi Angkatan Bersenjata.
Al-Mashat meminta berbagai perusahaan menghindari pelayaran di sepanjang rute yang digunakan oleh pendudukan Israel untuk menyerang Yaman.
Dua hari sebelumnya, Al-Mashat memperingatkan “kawanan Zionis” bahwa “tempat perlindungan tidak akan menjadi tempat yang aman bagi mereka.”
Dia juga mengatakan, “Pertahanan udara kami mampu menghadapi pesawat F-35, apa yang menghalangi adalah pesawat itu bersembunyi di dekat pesawat sipil.”
Secara terpisah, pemimpin gerakan Ansarullah, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, mengatakan bahwa “Laut Merah tetap ditutup, dan pelayaran masih dilarang bagi Israel,” dan bahwa “agresi Israel di Bandara Sanaa tidak akan menghentikan operasi Yaman dalam mendukung rakyat Palestina.”
Sementara itu, Ibu kota Yaman, Sanaa, diwarnai aksi akbar peduli Palestina dengan slogan “Tidak ada keamanan bagi entitas Zionis, Gaza dan Al-Aqsa sedang diserang.”
Massa menyerukan hari mobilisasi dan kesetiaan kepada Rasulullah dan untuk mendukung rakyat Palestina. Mereka memperbarui kesetiaan mereka kepada Rasulullah saw, kepada Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci Islam, dan kepada rakyat Palestina, yang menjadi sasaran kejahatan genosida selama lebih dari enam ratus hari.
Massa menyatakan dukungan kepada operasi militer Angkatan Bersenjata Yaman terhadap Israel, serta menyerukan intensifikasi operasi demikian demi menekan Israel agar menghentikan agresi dan blokadenya terhadap Gaza.
Massa menyerukan kepada bangsa-bangsa Arab dan umat Islam agar menunaikan tanggung jawab mereka membela tempat-tempat suci Islam yang dinodai oleh kaum Zionis.
Mereka juga memperbarui mandat mutlak mereka kepada pemimpin revolusi, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, dengan menegaskan kelanjutan mobilisasi umum dan jihad di jalan Allah. (alalam/ raialyoum)
Serangan Israel Gugurkan 50 Orang, Brigade Al-Qassam Pamerkan Video Serangannya
Tentara Zionis Israel membunuh sedikitnya 50 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya pada hari Jumat (30/5) dalam serangkaian serangan yang menjadi kelanjutan dari genosida yang telah berlangsung selama 20 bulan.
Sumber medis dan saksi mata mengatakan bahwa pemboman Israel menyasar rumah, kendaraan, dan tenda-tenda pengungsi, serta pertemuan warga sipil yang mencari bantuan kemanusiaan di berbagai wilayah di Jalur Gaza.
Dalam perkembangan ini antara lain dilaporkan bahwa di Jalur Gaza utara, menurut keterangan sumber medis, tentara Israel membunuh 15 warga Palestina dalam beberapa serangan di berbagai wilayah. Serangan pertama menyasar keluarga Nasr di Jabalia al-Nazla, menggugurkan tujuh warga Palestina, sementara yang kedua menggugurkan tiga warga Palestina dalam pemboman sebuah pertemuan warga sipil di wilayah Saftawi.
Serangan ketiga menyasar bagian barat kamp Jabalia, menggugurkan dua warga Palestina, sementara tiga warga Palestina gugur dalam penembakan terpisah di wilayah utara, menurut sumber medis.
Menurut saksi mata, tentara Israel terus membombardir berbagai wilayah di Jalur Gaza, sembari terus menghancurkan bangunan permukiman di bagian utara dan selatan Jalur Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel, dengan dukungan penuh AS, melancarkan perang genosida di Gaza, hingga menjatuhkan korban jiwa dan luka lebih dari 178.000 warga Palestina, yang sebagian besar anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang dan ratusan ribu orang mengungsi.
Sementara itu, sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, menyiarkan rekaman aksi penembak jitunya terhadap tentara pendudukan Israel di sepanjang poros penyerbuan di lingkungan Shuja’iyya di sebelah timur Kota Gaza, sebagai bagian dari serangkaian operasi yang dijuluki “Batu-batu Daud.”
Brigade tersebut menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya mereka untuk menghadapi penyerbuan darat Israel dan menimbulkan kerugian pada pasukan penyerang. Mereka menekankan bahwa perlawanan mereka akan terus berlanjut dan tidak akan membiarkan pemaksaan fakta di lapangan.
Sejak tentara Israel melanjutkan perang genosida pada tanggal 18 Maret, pejuang Palestina tersebut telah berhasil melakukan beberapa penyergapan hebat terhadap pasukan Israel yang maju ke Jalur Gaza, hingga menewaskan dan melukai pada beberapa tentara. (raialyoum)
Presiden Prancis Serukan “Penerapan Sanksi” terhadap Israel
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan Prancis dapat “menerapkan sanksi” terhadap Israel kecuali jika Tel Aviv mengakhiri blokade bantuan kemanusiaan di Gaza.
Dalam kunjungannya ke Singapura pada hari Jumat (30/5), pemimpin Prancis itu mendesak masyarakat internasional untuk tidak bersikap pasif terkait krisis kelaparan yang mendera penduduk Gaza.
“Jika tidak ada tanggapan dalam beberapa jam dan hari mendatang sesuai dengan situasi kemanusiaan, kami harus memperkeras posisi kolektif kami,” tambahnya, yang mengisyaratkan bahwa Prancis dapat mempertimbangkan penerapan sanksi terhadap Israel.
“Blokade kemanusiaan menciptakan situasi yang tidak dapat dipertahankan di lapangan,” kata Macron dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Israel telah memblokade Jalur Gaza selama hampir tiga bulan, sementara berbagai lembaga bantuan memperingatkan akan terjadinya kelaparan.
Kementerian Luar Negeri Israel menuduh Presiden Macron melancarkan “perang salib” terhadap rezim Israel setelah Macron mengatakan bahwa negara-negara Eropa harus mempertimbangkan pengetatan sikap mereka terhadap Israel jika gagal mengatasi situasi kemanusiaan di Gaza.
Sementara itu, Jerman akan memutuskan apakah akan menyetujui pengiriman senjata baru ke Israel berdasarkan penilaian situasi kemanusiaan di Gaza, kata Menteri Luar Negeri Johann Wadephul dalam sebuah wawancara dengan Süddeutsche Zeitung pada hari Jumat.
Wadephul mempertanyakan apakah tindakan Israel di Gaza sejalan dengan hukum internasional.
“Kami sedang memeriksa ini dan, jika perlu, kami akan mengesahkan pengiriman senjata lebih lanjut berdasarkan pemeriksaan ini,” katanya.
Israel telah memanfaatkan kelaparan terhadap warga Palestina setelah gagal mencapai tujuannya melalui pemboman genosida.
Israel telah mengabaikan seruan masyarakat internasional mengenai krisis kelaparan yang dahsyat di Gaza, dengan mengatakan bahwa mereka telah mengizinkan pasokan bantuan “minimal” di bawah kendali sebuah LSM baru AS, Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF).
Namun, GHF dilaporkan telah direkayasa untuk memfasilitasi penjarahan dan kekerasan. GHF, yang disambut baik oleh rezim Israel dan didukung oleh AS, mendapat kecaman dari PBB dan badan-badan lain karena dianggap tidak memadai, dikelola dengan buruk, dan tidak mematuhi prinsip-prinsip kemanusiaan.
Pusat-pusat GHF malah membuka jalan bagi pasukan Israel untuk menembaki warga Palestina di pusat daerah kantong tersebut saat mereka mencoba mencapai titik-titik distribusi bantuan yang didirikan oleh LSM tersebut. (presstv/aljazeera)