Rangkuman Berita Utama Rabu 9 Juli 2025

Jakarta, ICMES. Kelompok peretas Handala mengumumkan keberhasilan mereka membobol secara total jaringan “Iran International” anti pemerintah Iran.

Seorang petinggi militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan rudal Iran telah menghantam sejumlah lokasi militer Israel di wilayah pendudukan Palestina dalam peristiwa perang 12 hari.

Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa di Washington September mendatang.

Berita selengkapnya:

Saluran Oposisi “Iran International” Diretas, Identitas 71,000 Kontributornya Terungkap

Kelompok peretas Handala mengumumkan keberhasilan mereka membobol secara total jaringan “Iran International” anti pemerintah Iran.

Saluran “Iran Internasional” merupakan platform propaganda yang beroperasi dengan perangkat perang lunak yang digunakan oleh entitas Zionis Israel terhadap Iran dalam upaya untuk menghasut opini publik dan menyebarkan perselisihan serta misinformasi media.

Handala menyatakan bahwa semua saluran milik entitas Zionis itu, termasuk server, infrastruktur, dan komunikasi internal, telah dinonaktifkan, dan sejumlah besar data sensitif telah diekstraksi.

Dalam sebuah pernyataannya, Handala menjelaskan bahwa informasi yang mereka diperoleh mencakup korespondensi rahasia, data pribadi karyawan, catatan keuangan, dan koneksi dengan pihak eksternal.

Kelompok Handala menambahkan bahwa publikasi data ini akan segera dimulai.

Handala telah menangkap semua pesan yang dikirim ke jaringan Iran International, dan telah mengidentifikasi identitas 71.000 orang yang telah mengirim konten ke saluran tersebut.

Handala mengaku telah mengantongi berkas pribadi dan identitas lengkap lebih dari 71.000 individu yang berinteraksi dengan jaringan media antek Israel. Nama-nama dan data ini telah dikatalogkan, diindeks, diarsipkan, dan beberapa bagian tertentu akan segera diterbitkan.

Analisis awal data tersebut menunjukkan keberadaan jaringan mata-mata dan peretasan media yang dipimpin Mossad dan beroperasi dengan kedok “jurnalisme independen.”

Handala dalam pesannya kepada para agen jaringan tersebut menyatakan; “Kepada semua yang terlibat dalam jaringan ini, Anda sedang diawasi. Informasi Anda sedang direkam, dan akun Anda akan segera terekspos. Ini bukan sekadar peretasan; ini adalah pengumuman langsung tentang keberadaan perlawanan di jantung sistem musuh.” (alalam)

Petinggi Militer Israel Akui Serangan Iran Mengena Situs-Situs Militer

Seorang petinggi militer Israel mengonfirmasi bahwa serangan rudal Iran telah menghantam sejumlah lokasi militer Israel di wilayah pendudukan Palestina dalam peristiwa perang 12 hari.

Konfirmasi itu menandai pengakuan publik pertama bahwa lokasi-lokasi militer Israel terkena serangan Iran.

Petinggi anonim itu pada hari Selasa (8/7) mengatakan kepada Reuters bahwa “sangat sedikit” lokasi militer Israel yang menjadi sasaran, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang lokasi mana yang terkena serangan atau tingkat kerusakan infrastruktur militer.

Dia juga mengklaim bahwa lokasi-lokasi militer tersebut masih berfungsi meskipun terkena serangan.

Sebelumnya, surat kabar Inggris The Telegraph pada hari Sabtu melaporkan bahwa citra satelit yang dianalisis oleh para peneliti di Oregon State University menunjukkan bahwa rudal Iran menghantam lima fasilitas militer Israel selama perang 12 hari pada bulan lalu.

The Telegraph menyebutkan enam rudal Iran telah menghantam target yang terletak di wilayah utara, tengah, dan selatan wilayah pendudukan, termasuk pusat pengumpulan intelijen dan pangkalan logistik.

Serangan Iran tersebut sebelumnya tidak diungkapkan oleh militer Israel akibat ketatnya undang-undang sensor.

Pada hari Minggu, anggota parlemen Israel juga mengunjungi reruntuhan Institut Weizmann, yang berafiliasi dengan militer, yang hancur akibat serangan balik Iran di wilayah pendudukan.

Institut tersebut merupakan salah satu lokasi strategis yang diserang oleh pasukan Iran di wilayah pendudukan sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap Iran.

Pada tanggal 13 Juni, rezim Israel melancarkan agresi terhadap Iran hingga menggugur sejumlah komandan senior, ilmuwan nuklir, dan banyak warga sipil.

Dalam waktu kurang dari 24 jam, Iran melancarkan serangan balik dengan rentetan rudal dan pesawat nirawak serta melanjutkannya dengan serangkaian operasi balasan dalam operasi bersandi True Promise (Janji Nyata) III.

AS kemudian melibatkan diri dalam perang demi membela Israel pada tanggal 22 Juni dengan melakukan pengeboman terhadap tiga situs nuklir Iran sehingga menjadi pelanggaran hukum internasional yang mencolok.

Iran kemudian melancarkan serangan balik dengan melepaskan badai rudalnya ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar, yang notabene pangkalan udara militer AS terbesar di Timteng. Rezim Israel kemudian terpaksa menerima kesepakatan gencatan senjata secara sepihak pada 24 Juni. (presstv)

Media Israel Kabarkan Rencana Pertemuan Penguasa Suriah dengan Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bertemu dengan Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa di Washington September mendatang.

Pertemuan langka antara pemimpin Israel dan Suriah ini dijadwalkan berlangsung sebelum Sidang Umum PBB tahunan, menurut Channel 24 Israel.

Beberapa sumber menyebutkan bahwa pertemuan tersebut akan difokuskan pada kemungkinan perjanjian keamanan antara Israel dan Suriah, yang akan menjadi langkah pertama menuju perjanjian normalisasi antara kedua negara yang mirip dengan Perjanjian Abraham.

Pertemuan tersebut, yang notabene sebuah perkembangan diplomatik yang mengejutkan, akan terjadi setelah beberapa bulan perundingan informal jalur belakang antara Israel dan Suriah.

Pertemuan potensial ini diperkirakan akan berdampak besar pada keseimbangan kekuatan regional, terutama mengingat upaya Suriah belakangan untuk mendapatkan kembali pengaruhnya di kawasan setelah bertahun-tahun terisolasi akibat perang.

Sumber-sumber tersebut menambahkan bahwa salah satu hambatan bagi tercapainya kesepakatan adalah desakan pemerintah baru Suriah agar Israel menarik diri dari sisi Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang direbut Israel sebagai zona penyangga keamanan setelah penggulingan rezim Assad pada akhir 2024.

Sebelumnya, al-Shara menyatakan kesiapan negaranya untuk berdamai dengan Israel dan membahas penyelesaian politik dengannya, termasuk masalah Dataran Tinggi Golan.

Presiden AS Donald Trump telah ditemui oleh Ahmad al-Shara pada 13 Mei di ibu kota Saudi, Riyadh, dan Trump lantas mengumumkan pencabutan sanksi terhadap seluruh Suriah. Dia juga memberitahunya tentang perlunya mengambil beberapa langkah, terutama menormalisasi hubungan dengan Israel. (raialyoum)