Rangkuman Berita Utama Rabu 3 September 2025

Jakarta, ICMES. Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan lima operasi militer kualitatif yang menyasar gedung Staf Umum Israel, sebuah pembangkit listrik dan Bandara Ben Gurion di Jaffa, pelabuhan Ashdod, dan sebuah kapal di Laut Merah utara, menggunakan sejumlah pesawat nirawak dan rudal jelajah.





Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menyatakan bahwa Kota Gaza dilanda perang terbuka Israel terhadap warga sipil Palestina.

Pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan bahwa Amerika Serikat menghalangi potensi perundingan dengan mengajukan tuntutan yang “tidak realistis”, termasuk pembatasan program rudal Iran.

Berita selengkapnya:

Serang Beberapa Target Sensitif dan Kapal Israel, Pasukan Yaman Mengadukan Umat kepada Nabi Saw

Angkatan Bersenjata Yaman pada hari Selasa (2/9) mengumumkan pelaksanaan lima operasi militer kualitatif yang menyasar gedung Staf Umum Israel, sebuah pembangkit listrik dan Bandara Ben Gurion di Jaffa, pelabuhan Ashdod, dan sebuah kapal di Laut Merah utara, menggunakan sejumlah pesawat nirawak dan rudal jelajah.

Berikut ini pernyataan lengkap Jubir  Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree:

Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Allah SWT berfirman:

“Sungguh, Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.”

(QS. Al-Hajj: 40)

Demi membela rakyat tertindas Palestina dan para pejuang mereka nan mulia, dan sebagai tanggapan atas kejahatan genosida dan pelaparan yang dilakukan musuh, Zionis terhadap saudara-saudara kami di Jalur Gaza, Pasukan Nirawak Angkatan Bersenjata Yaman telah melancarkan empat operasi militer dengan empat unit drone.

Operasi pertama menyasar bangunan staf militer Israel di daerah pendudukan Jaffa dengan menggunakan drone Samad 4, sedangkan tiga operasi lainnya menyasar stasiun pembangkit listrik Hadera, Bandara Lod (Ben Gurion) di Jaffa, Pelabuhan Ashdod di Palestina pendudukan. Semua itu mengena pada sasaran masing-masing, berkat pertolongan Allah.

Dalam rangka menegaskan kontinyuitas larangan pelayaran Israel di Laut Merah dan Laut Arab, Pasukan Drone dan Pasukan Rudal Angkatan Bersenjata Yaman melancarkan operasi militer gabungan terhadap kapal MSC ABY karena kapal ini telah melanggar larangan masuk ke pelabuhan Palestina pendudukan, dan berkomunikasi dengan Israel di bagian utara Laut Merah. Operasi itu menggunakan dua unit pesawat nirawak dan rudal jelajah, dan mengena kapal itu secara langsung, berkat pertolongan Allah.

Kepada pemimpin kami, Nabi Besar Muhammad saw, pada peringatan maulid beliau nan mulia, kami menegaskan bahwa kami orang Yaman, wahai Rasulullah, adalah orang yang beriman dan bijaksana. Kamilah orang yang menolong kemarin serta hari ini, dan juga akan menolongmu esok hari. Kami tetap bertahan pada janji kami kepadamu, menjaganya, berpegang teguh dan konsisten padanya. Kami terus berjalan pada garismu, menjalankan manhajmu, dan bersatu di jalurmu.

Kami tak mundur mana kala yang lain mundur. Kami tak berlepas tangan mana kala yang lain berlepas tangan. Kami tak ragu mana kala yang lain ragu, bersembunyi dan berbalik arah, lalu mereka menjadi orang yang merugi.

Kami memperingati maulidmu nan mulia dari lokasi jihad suci dan ribath nan agung demi mendukung dan menyokong saudara kami yang tertindas di Gaza. Sungguh agresi terhadap mereka berkepanjangan, blokade semakin ketat, musuh mereka membunuh dan melaparkan mereka. Mereka ditelantarkan oleh para pengkhianat, dan para antekpun berbuat makar terhadap mereka, karena para pengecut tak bisa memejamkan mata.

Kami akan terus menyokong mereka sampai agresi dan blokade terhadap mereka berhenti.

Cukuplah Allah sebaik-baik pelindung, dan Dialah sebaik-baik maula dan penolong.

Hidup Yaman serta mulia dan merdeka.

Kemenangan bagi Yaman dan bagi segenap kaum merdeka umat Islam.

Sanaa, 10 Rabiul Awwal 1447 H/2 September 2025

Demikian dirilis oleh Angkatan Bersenjata Yaman.

(alalam)

Hamas: Israel Kobarkan Perang Terbuka terhadap Warga Sipil Gaza

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, pada hari Selasa (2/9) menyatakan bahwa Kota Gaza dilanda perang terbuka Israel terhadap warga sipil Palestina.

Menurut pernyataan Hamas, hal ini terjadi manakala tentara Israel yang terus menghancurkan rumah-rumah Palestina di kota tersebut sebagai persiapan untuk okupasinya, hingga menggugurkan dan melukai ratusan warga sipil.

Sebelumnya pada hari Selasa, tentara Israel mengaku mulai merekrut puluhan ribu tentara sebagai bagian dari persiapan untuk menduduki Kota Gaza, sembari mengabaikan peringatan internasional tentang bencana kemanusiaan di kota tersebut, yang merupakan rumah bagi hampir satu juta warga Palestina.

Hamas menyatakan pasukan pendudukan Israel terus melakukan penghancuran sistematis di permukiman Gaza sebagai bagian dari kejahatan genosida dan pembersihan etnis.

“Penghancuran sistematis permukiman Kota Gaza oleh tentara pendudukan fasis, melalui pemboman udara intensif dan penggunaan robot yang membawa berton-ton bahan peledak dan meledakkannya di tengah permukiman, merupakan pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkap Hamas.

Hamas menambahkan, “Pemerintahan penjahat perang (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu melancarkan perang terbuka terhadap warga sipil tak berdosa, khususnya di Kota Gaza, sebagai bagian dari rencana kriminal untuk genosida dan pemindahan paksa.”

Mengenai pembantaian terbaru Israel, Hamas menyebutkan, “Pasukan pendudukan melakukan pembantaian di permukiman Al-Daraj di Kota Gaza terhadap keluarga Al-Af, yang mengakibatkan lebih dari sepuluh warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak, gugur syahid.”

Menurut Hamas, di kota Khan Yunis di selatan, “pasukan pendudukan kembali melakukan pembantaian, menggugurkan sebelas orang, termasuk tujuh anak-anak, yang menjadi sasaran pesawat nirawak saat mengisi air. Kejahatan ini mengungkap watak kriminal dan fasis musuh.”

Hamas menganggap kejahatan ini sebagai “kejahatan perang yang didefinisikan berdasarkan hukum internasional dan hukum humaniter internasional, dan membutuhkan intervensi segera oleh Dewan Keamanan PBB untuk mengakhiri genosida brutal ini dan meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.”

Hamas menegaskan, “Pemerintah AS adalah mitra aktif dalam kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak akan pernah dimaafkan oleh sejarah, dan semua yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban, berapa pun lamanya.”

Hamas juga berseru, “Negara-negara Arab dan Islam serta masyarakat bebas di dunia untuk mengambil tindakan efektif dan terus menekan guna menghentikan genosida yang dilakukan oleh pendudukan Zionis di Jalur Gaza.”

Pada hari Jumat, Israel mendeklarasikan Kota Gaza sebagai “zona pertempuran berbahaya” dan memulai serangan udara serta operasi pengeboman yang ekstensif, hingga menewaskan dan melukai banyak warga Palestina serta menyebabkan kerusakan besar.

Sumber-sumber medis melaporkan kematian 86 warga Palestina dan puluhan lainnya luka-luka sejak Selasa dini hari, akibat serangan udara Israel terhadap rumah-rumah serta para petugas bantuan di Kota Gaza serta wilayah lain di utara dan selatan Jalur Gaza. (raialyoum)

Iran Sebut AS Halangi Jalur Negosiasi dengan Tuntutan yang Tidak Realistis

Pejabat tinggi keamanan Iran mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS) menghalangi potensi perundingan dengan mengajukan tuntutan yang “tidak realistis”, termasuk pembatasan program rudal Iran.

Sekretaris Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Larijani, dalam sebuah unggahan di X, Selasa (2/9), menyatakan Teheran tetap terbuka untuk berdialog dengan Washington, tapi pendekatan AS justru melemahkan kemungkinan negosiasi yang bermakna.

“Jalan negosiasi dengan AS belum tertutup; namun orang Amerika ini hanya memberikan dukungan lisan untuk perundingan dan tidak mau berunding; dan mereka secara keliru menyalahkan Iran atas hal itu,” tulis Larijani.

Dia menambahkan,”Kami memang mengupayakan negosiasi yang rasional. Dengan mengajukan isu-isu yang tidak realistis seperti pembatasan rudal, mereka justru menciptakan jalur yang meniadakan pembicaraan apa pun.”

Iran mengadakan lima putaran perundingan mengenai pengganti kesepakatan nuklir 2015 sebelum serangan udara AS-Israel terhadap Iran dan fasilitas nuklirnya pada pertengahan Juni.

AS dan para sekutunya di Eropa telah berulang kali menyerukan agar perjanjian apa pun di masa mendatang tidak hanya membahas aktivitas nuklir Iran melainkan juga program rudal balistiknya.

Teheran secara konsisten menolak tuntutan tersebut, bersikeras bahwa kemampuan militernya tidak dapat dinegosiasikan.

Pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan 2015, yaitu Inggris, Prancis, dan Jerman, baru-baru ini memicu mekanisme “snapback” untuk memulihkan sanksi PBB, sehingga semakin mempersulit diplomasi untuk menyelesaikan ketegangan. (presstv)