Rangkuman Berita Utama Jumat 31 Januari 2025

Jakarta, ICMES. Juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Obeida, mengkonfirmasi gugurnya komandan tertinggi sayap bersenjata Hamas tersebut, Mohammad al-Deif, setelah militer Israel mengaku berhasil membunuhnya dalam serangan udara pada bulan Juli 2024.

Israel telah membebaskan 110 tahanan Palestina setelah penundaan sementara yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahkan ketika Hamas telah membebaskan delapan tawanan pada tahap ketiga pertukaran tahanan.

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berjumpa dengan delegasi Hamas, yang dipimpin oleh kepala dewan pimpinan Mohammed Darwish, di Ibu kota Qatar, Doha.

Berita selengkapnya:

Hamas Konfirmasi Gugurnya Panglima Mohammad Deif

Juru bicara Brigade al-Qassam, Abu Obeida, pada hari Kamis (30/1), mengkonfirmasi gugurnya komandan tertinggi sayap bersenjata Hamas tersebut, Mohammad al-Deif, setelah militer Israel mengaku berhasil membunuhnya dalam serangan udara pada bulan Juli 2024.

Abu Obeida menyatakan bahwa kesyahidan merupakan kehormatan yang layak tersemat sosok pejuang segigih Al-Daif.

“Ini pantas bagi pemimpin kami Mohammed al-Deif, yang telah membuat musuh kelelahan selama lebih dari 30 tahun,” kata Abu Obeida.

“Demi Allah, bagaimana mungkin Mohammed al-Deif disebutkan dalam sejarah tanpa gelar syahid dan tanpa medali kesyahidan?” sambungnya.

Al-Deif adalah salah satu pendiri Brigade Qassam pada 1990-an. Dia memimpin pasukan tersebut selama lebih dari 20 tahun, dan dilaporkan telah merencanakan serangan yang menyebabkan kematian puluhan warga Israel. Dia juga diyakini telah mengembangkan jaringan terowongan dan keahliannya dalam membuat bom.

Pada pagi hari tanggal 7 Oktober 2023, Hamas mengeluarkan rekaman suara langka al-Deif yang mengumumkan operasi “Badai Al-Aqsa”, yang mengisyaratkan bahwa serangan yang dipimpin Hamas hari itu di Israel selatan merupakan tanggapan terhadap serangan Israel di Masjid Al-Aqsa di kota al-Quds (Yerussalem), situs tersuci ketiga bagi umat Islam.

Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) memutuskan mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk al-Daif “atas dugaan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang”.

ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan “kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang” atas tindakan Israel dalam perang di Gaza.

Abu Obeida juga mengkonfirmasi kesyahidan wakil komandan militer Marwan Issa, sebagaimana kesyahidan sejumlah komandan lainnya, termasuk Ghazi Abu Tamaa, komandan persenjataan dan layanan tempur; Raed Thabet, komandan pekerja dan kepala unit pasokan; dan Rafei Salama, komandan Brigade Khan Younis.

Israel mengataku telah membunuh Issa pada bulan Maret. Saat itu, pejabat senior Hamas mengatakan bahwa biro politik kelompok tersebut belum menerima bukti kematian Issa. (aljazeera)

Israel Bebaskan 110 Tahanan Palestina dengan Imbalan Pembebasan 8 Tawanan Israel

Israel telah membebaskan 110 tahanan Palestina setelah penundaan sementara yang diperintahkan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahkan ketika Hamas telah membebaskan delapan tawanan pada tahap ketiga pertukaran tahanan.

Tahanan yang dibebaskan pada Kamis malam (30/1) mencakup 30 anak di bawah umur, 32 warga Palestina yang dijatuhi hukuman seumur hidup, dan 48 lainnya yang menjalani hukuman penjara dengan durasi berbeda. Semua tahanan yang dibebaskan itu laki-laki dengan usia 15-69 tahun.

Sebagian besar mereka bersatu kembali dengan keluarga mereka di wilayah pendudukan Tepi Barat, sementara 23 dari mereka dikirim ke Mesir.

Tahanan yang dibebaskan yang diangkut dengan bus Palang Merah ke kedua wilayah Palestina disambut dengan sorak-sorai oleh ribuan warga Palestina yang gembira.

Zakaria Zubeidi, Mohammed Abu Warda, dan Mohammed Aradeh termasuk di antara warga Palestina terkemuka yang dibebaskan pada Kamis.

Pesawat nirawak Israel menjatuhkan selebaran di Jalur Gaza yang memperingatkan warga Palestina untuk tidak mengibarkan bendera atau spanduk atau merayakan pembebasan tahanan dengan cara apa pun, Al Jazeera melaporkan.

Tentara Israel sering menyerang kerumunan yang berkumpul di dekat penjara untuk merayakan pembebasan tahanan Palestina.

Sebelumnya pada hari Kamis, 12 warga Palestina terluka oleh tentara Israel di Beitunia, dekat penjara di Tepi Barat tempat tahanan Palestina akan dibebaskan.

Dua warga Palestina terluka oleh peluru tajam, dua oleh peluru karet, dan delapan oleh gas air mata, menurut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.

Pasukan Israel juga menangkap 26 warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis dini hari, menurut kantor berita Wafa.

Sebelumnya pada hari itu, Hamas membebaskan tiga tawanan Israel, seorang tentara wanita dan dua pemukim, ditambah lima warga negara Thailand, memenuhi bagiannya dari fase ketiga pertukaran tahanan, membuka jalan bagi Israel untuk membebaskan 110 tahanan Palestina, sesuai jadwal.

Israel telah menarik diri dari beberapa wilayah Gaza sebagai bagian dari gencatan senjata, yang mulai berlaku Minggu lalu.

Gencatan senjata ini bertujuan mengakhiri perang Israel selama 15 bulan di Gaza dan membebaskan tawanan yang masih ditahan di Gaza dengan imbalan ratusan tahanan Palestina.

Selama enam minggu, Hamas akan membebaskan 33 tawanan Israel – sekitar sepertiga dari mereka yang ditawan – dengan imbalan hampir 2.000 tahanan Palestina.

Dalam dua pertukaran terakhir, Hamas membebaskan tujuh tawanan Israel dengan imbalan 290 tahanan, yang hampir semuanya adalah warga Palestina, kecuali satu warga Yordania. Pertukaran keempat yang dijadwalkan pada hari Sabtu akan melibatkan pembebasan tiga pria Israel, menurut kantor Netanyahu. (presstv)

Bertemu Menlu Iran, Delegasi Hamas Apresiasi Dukungan Teheran kepada Palestina

Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi berjumpa dengan delegasi Hamas, yang dipimpin oleh kepala dewan pimpinan Mohammed Darwish, di Ibu kota Qatar, Doha, Kamis (30/1).

Dewan itu sendiri dibentuk setelah pemimpin Hamas Yahya Sinwar gugur syahid di Jalur Gaza pada 16 Oktober 2024.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Hamas menyebutkan bahwa delegasi gerakan perlawanan Islam Palestina ini melibatkan Khalil Al-Hayya, Hussam Badran, Izzat Al-Rishq, dan Basem Naim.

Darwish memuji “peran Iran dalam mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk kebebasan dan kemerdekaan,” dan menekankan bahwa “Pertempuran Badai Al-Aqsa yang diberkahi merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan bangsa kami untuk mengalahkan pendudukan.”

Dia menegaskan, “Rencana dan impian rezim pendudukan untuk mencabut rakyat kami dari tanah mereka dengan melancarkan perang kriminal pemusnahan, dan segala bentuk kejahatan lainnya, tidak akan pernah berguna, dan bahwa rakyat kami berakar di tanah mereka dan berkomitmen pada hak-hak mereka, Al-Quds dan Al-Aqsa.”

Pernyataan itu juga menyatakan bahwa pertemuan tersebut “meninjau perkembangan politik dan lapangan terkini, pelaksanaan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza dan pertukaran tahanan, serta upaya pendudukan untuk menunda proses rekonstruksi dan memberikan bantuan kepada rakyat kami.”

Pernyataan Hamas juga mengutip penegasan Menteri Luar Negeri Iran bahwa “Republik Islam Iran terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan perlawanan gagah berani mereka  dan memuji kemampuan mereka melaksanakan operasi heroik kualitatif di lapangan, dan mengelola negosiasi tingkat tinggi, yang menghasilkan gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan secara terhormat.” (alalam)