Rangkuman Berita Utama Jumat 21 Maret 2025

Jakarta, ICMES. Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk AS Harry S. Truman dengan beberapa rudal jelajah dan pesawat tak berawak di utara Laut Merah.

Sumber-sumber Palestina mengumumkan kontinyuitas serangan pasukan pendudukan Zionis di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban gugur bertambah menjadi lebih dari 460 dalam putaran serangan baru.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi empat warga Suriah pada hari Rabu (19/3) akibat serangan udara Israel di provinsi Daraa pada hari Senin lalu, setelah seorang pemuda meninggal karena luka-lukanya.

Berita selengkapnya:

“Siap Tempur Hingga Kiamat”, Yaman Gempur Kapal Induk AS untuk Keempat Kalinya

Angkatan Bersenjata Yaman kubu Ansarullah mengumumkan bahwa mereka telah melakukan operasi militer gabungan yang menargetkan kapal induk AS Harry S. Truman dengan beberapa rudal jelajah dan pesawat tak berawak di utara Laut Merah.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Brigadir Jenderal Yahya Saree pada hari Rabu (19/3) menyatakan, “Kami telah mendeteksi pergerakan militer musuh di Laut Merah sebagai persiapan untuk serangan udara skala besar terhadap negara kami, dan kami telah melaksanakan operasi militer gabungan.”

Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan bahwa mereka melakukan operasi tersebut menggunakan sejumlah rudal jelajah dan pesawat nirawak, yang menargetkan kapal induk AS Harry S. Truman dan sejumlah kapal perang.

Angkatan bersenjata menambahkan bahwa pserangan terhadap kapal induk AS itu adalah yang keempat kalinya dalam 72 jam.

Dia memastikan agresi AS tidak akan menghalangi Yaman memenuhi kewajiban agama, moral, dan kemanusiaannya terhadap rakyat Palestina.

Dia juga menegaskan kembali komitmennya untuk meningkatkan operasi militer terhadap Rezim Zionis Israel kecuali jika mereka menghentikan agresi  dan blokadenya terhadap Gaza.

Sementara itu, juru bicara gerakan Ansarullah Mohammad al-Bukhaiti menegaskan Yaman tidak akan gentar dalam melanjutkan perjuangannya membela Gaza meskipun AS pasang badan membela Israel.

Saat diwawancara Al-Jazeera pada hari Selasa (18/3), ketika di tanya apakah pasukan Yaman masih akan terus beraksi meskipun AS membela Israel, Al-Bukhaiti menegaskan, “Ya, tentu saja demkian, sebab tujuan dari operasi dan agresi militer (AS) terhadap Yaman ialah mematahkan kehendak Yaman agar menghentikan operasi dukungannya kepada saudara-saudara kami di Gaza. Ini tidak mungkin terwujud, walaupun kami akan terpaksa berperang sampai hari kiamat, dan walaupun langit ditimpakan ke bumi. Kami sungguh akan terus melancarkan operasi militer kami terhadap entitas Zionis, meski AS dan negara lain manapun terlibat dalam agresi terhadap Yaman. Hal ini takkan menghalangi kami. dari melanjutkan dukungan kami kepada Gaza. Mereka akan merugi dan kalah sebagaimana terjadi pada babak sebelumnya.”

Presiden AS dalam pernyataannya pada hari itu menegaskan bahwa semua yang dilakukan oleh Ansarullah (Houthi) tak lain lain adalah permainan Iran. Dia bahkan mengatakan bahwa Iran mengirim senjata dan membekali apa yang disebutnya – sayang sekali- “teroris”.

“Iran mengirim senjata dan membekali teroris dengan dana dan perlengkapan militer canggih. Kami akan memandang setiap peluru yang ditembakkan oleh Houthi mulai sekarang dan seterusnya sebagai tembakan dari senjata Iran dan para pemimpinnya, dan Iran akan dikenai hukuman,” sumbar Trump.

Saat ditanya mengenai klaim Trump tersebut, Al-Bukhaiti mentatakan, “Ini juga merupakan bagian dari proganda AS dan Israel. Sayang sekali, hal ini juga diadopsi oleh saudara-saudara kami sesama Arab dan Muslimin. Duduk persoalannya bukanlah dari mana kami memperoleh senjata. Masalah yang harus kita pertanyakan ialah; Apakah kami (Yaman) mengusung isu keadilan terkait dengan dukungan kami kepada  saudara-saudara kami di Gaza dan membela orang yang tertindas? Apakah kami menggunakan senjata ini dalam perang yang sah? Inilah pertanyaan seharusnya kita lontarkan. Pernyataannya harus sedemikian rupa. Dan jawabannya pun jelas bahwa ya, kami menggunakan senjata ini demi tujuan moral dan kemanusiaan, dan demi menjalani perang berbasis kerakyatan dan sah untuk membela kaum tertindas di Gaza, ataupun demi membela diri kami. Adapun dari mana kami mendapatkan senjata maka ini merupakan urusan sekunder.”

Dia menambahkan, “Karena itu, tujuan dari klaim dan propanda AS itu ialah memframing opini publik Arab, Islam dan global serta mengaburkan masalah substansial, yaitu Palestina, dan bahwa ada orang-orang tertindas yang harus dibela. Sekarang giliran kami yang menyoal: Apakah kami berhak membela Palestina dengan segenap kemampuan, seberapa besarpun risikonya?” (alalam/aljazeera)

Korban Gugur Akibat Gempuran Israel di Gaza Bertambah Menjadi 460-an Orang

Sumber-sumber Palestina mengumumkan kontinyuitas serangan pasukan pendudukan Zionis di Jalur Gaza, sehingga jumlah korban gugur bertambah menjadi lebih dari 460 dalam putaran serangan baru.

Sumber-sumber itu melaporkan bahwa helikopter Israel mengebom bagian timur kamp pengungsi Bureij dan desa Juhar al-Dik di Jalur Gaza tengah.

Pesawat Israel juga menyerang lokasi di Jalan Al-Muntar di lingkungan Shuja’iyya di Gaza timur, kota Abasan al-Kabira di timur Khan Yunis di Jalur Gaza selatan, dan sebuah rumah di kamp Nuseirat.

Menurut laporan ini, jumlah korban gugur telah mencapai lebih dari 460 sejak dimulainya kembali serangan Israel. Seorang anggota pertahanan sipil juga gugur dalam pemboman rumahnya di wilayah Sabra, Gaza.

Pasukan pendudukan juga menutup Jalan Salah al-Din, yang menghubungkan bagian utara dan selatan Jalur Gaza.

Radio militer Israel melaporkan bahwa pesawat tempur Israel mengebom 20 lokasi di Jalur Gaza pada Selasa malam.

“Siapa pun yang terluka parah dalam serangan ini akan menghadapi kematian pasti, karena kurangnya fasilitas medis,” kata direktur rumah sakit lapangan di Gaza.

Pasukan pendudukan juga mengebom pusat kota Rafah di Jalur Gaza selatan sebanyak tiga kali.

Dilaporkan bahwa dua pertiga korban tewas Israel dalam serangan di Gaza adalah perempuan dan anak-anak. (alalam/aljazeera)

Serangan Israel di Suriah Tewaskan Empat Orang

Jumlah korban tewas meningkat menjadi empat warga Suriah pada hari Rabu (19/3) akibat serangan udara Israel di provinsi Daraa pada hari Senin lalu, setelah seorang pemuda meninggal karena luka-lukanya.

Hal ini sesuai dengan apa yang diumumkan Pertahanan Sipil Suriah dalam sebuah pernyataan melalui akunnya di platform X.

Pada hari Senin, pesawat Israel melancarkan serangan udara di beberapa lokasi di provinsi selatan Daraa, yang mengakibatkan jatuhnya korban dan cedera. Beberapa negara Arab dan asing mengecam insiden tersebut, menganggapnya sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap kedaulatan Suriah, hukum internasional, dan Piagam PBB.

Pernyataan tersebut melaporkan bahwa salah satu pemuda yang terluka meninggal karena luka-lukanya, “sehingga jumlah korban tewas menjadi empat orang dan 18 lainnya terluka, termasuk empat anak-anak dan seorang wanita,” tanpa memberikan perincian lebih lanjut tentang identitasnya.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa di antara yang terluka terdapat tiga relawan pertahanan sipil.

Sejak 1967, Israel telah menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan Suriah. Memanfaatkan situasi baru di Suriah setelah jatuhnya rezim Assad, Israel menduduki zona penyangga Suriah dan menyatakan runtuhnya perjanjian penarikan pasukan tahun 1974 dengan Suriah.

Israel juga melancarkan ratusan serangan udara terhadap Suriah, menghancurkan lokasi militer, kendaraan, dan amunisi Suriah.

Negara-negara Arab mengutuk serangan Israel di wilayah Suriah dua hari lalu, dan menganggapnya sebagai “pelanggaran mencolok” terhadap persatuan dan kedaulatan Suriah.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh kementerian luar negeri Mesir, Kuwait, Yordania, Oman, Qatar, dan Arab Saudi. (raialyoum)