Jakarta, ICMES. Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul-Malik Badruddin al-Houthi, mengatakan Israel sedang melakukan genosida di Gaza menggunakan bom Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman yang bertenaga minyak dan sumber daya negara-negara Arab.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pelaksanaan operasi militer kualitatif terhadap Rezim Zionis Israel untuk mendukung rakyat Palestina dan sebagai tanggapan atas kejahatan genosida Zionis terhadap penduduk Gaza.
Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap sejumlah target di Lebanon selatan, Kamis (18/9), tak lama setelah militer rezim Zionis itu memerintahkan penduduk kota Meiss al-Jabal, Kfar Tibnit, dan Debbin di provinsi Nabatieh, Lebanon selatan, untuk mengungsi dari rumah mereka.
Berita selengkapnya:
Sayyid Al-Houthi: Israel Gunakan Bom Barat Bertenaga Minyak Arab untuk Genosida Gaza
Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul-Malik Badruddin al-Houthi, mengatakan Israel sedang melakukan genosida di Gaza menggunakan bom Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Jerman yang bertenaga minyak dan sumber daya negara-negara Arab.
Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Sanaa, ibu kota Yaman, pada hari Kamis (18/9), Sayyid Al-Houthi berbicara mengenai kejahatan rezim Israel yang terus berlanjut di Gaza, serta perkembangan regional dan global.
Dia mengatakan rezim Israel “terus melakukan ‘kejahatan abad ini’ di Gaza di depan mata dunia,” dan “melihat skala genosida dan bencana demikian seharusnya menggugah siapa pun yang memiliki barang secercah hati nurani.”
Sayid Al-Houthi menilai Rezim Zionis Israel memanfaatkan kelemahan dan kerentanan negara-negara Islam. Dia memperingatkan bahwa ancaman Israel ditujukan kepada “seluruh umat Islam dan tidak akan terbatas pada Palestina.”
Mengenai pertemuan puncak darurat belum lama ini yang diadakan di Doha, ibu kota Qatar, yang mempertemukan para pemimpin dari Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dia menilainya sebagai tanggapan atas meningkatnya agresi Israel di kawasan Timteng.
Dia menyebutkan bahwa meskipun penyelenggaraan pertemuan puncak tersebut merupakan upaya signifikan, namun hasilnya, seperti sebelumnya, “hanya sebatas mengeluarkan pernyataan tanpa tindakan praktis.”
Ketidak becusan ini, menurutnya, mendorong Israel untuk melancarkan serangan verbal bahkan terhadap negara-negara penengah seperti Qatar.
Pada 9 September, Israel meluncurkan rudal ke daerah permukiman di Doha dengan target para tokoh Hamas yang sedang mendiskusikan proposal gencatan senjata AS. Para tokoh itu selamat, namun lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar gugur.
Menanggapi hal tersebut, pertemuan puncak darurat para pemimpin Islam di Doha mengutuk upaya pembunuhan tersebut dan memperingatkan ancamannya terhadap stabilitas regional. Namun, meskipun mendapat kecaman keras, pertemuan puncak tersebut berakhir tanpa tindakan konkret.
Pemimpin Ansarullah juga menyoal mengapa negara-negara Islam gagal memberikan kepada Palestina dukungan finansial yang sebanding dengan bantuan militer Barat untuk Ukraina. Dia mendesak negara-negara Arab untuk menutup wilayah udara mereka bagi Israel dan menghapus nama kelompok-kelompok perlawanan Palestina, termasuk Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dan Brigade al-Quds, sayap militer Jihad Islam, dari daftar organisasi teroris.
Menyinggung kunjungan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bersama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tembok Buraq belakangan ini, serta pembukaan terowongan di dekat Al-Aqsa, Sayyid Al-Houthi menyebut semua itu sebagai bukti nyata persekongkolan erat antara AS dan Israel dan suatu aliansi yang menyoroti “kelalaian umat Islam.”
Tembok Buraq adalah tempat Nabi Muhammad (saw) mengikat Buraq, hewan tunggangan bersayap yang beliau tunggangi pada Malam Isra’ Mi’raj.
Dikenal oleh orang Yahudi sebagai Tembok Barat atau Tembok Ratapan, Tembok Buraq adalah bagian barat kompleks Masjid Al-Aqsa, yang bagi umat Islam merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Umat Yahudi menyebut area tersebut sebagai Bukit Bait Suci, dan mengklaim bahwa di sanalah terdapat dua kuil Yahudi pada zaman kuno.
Pada hari Senin, Rubio bergabung dengan Netanyahu dalam kunjungan ke Kota David – sebuah pemukiman ilegal Israel yang terletak di desa Palestina Silwan di wilayah al-Quds yang dianeksasi secara ilegal – untuk meresmikan “Jalan Ziarah” sebagai situs wisata arkeologi yang berakar pada pendudukan, apartheid, dan pemusnahan warga Palestina. (presstv)
Pasukan Yaman Serang Target Militer di Palestina Pendudukan
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pelaksanaan operasi militer kualitatif terhadap Rezim Zionis Israel untuk mendukung rakyat Palestina dan sebagai tanggapan atas kejahatan genosida Zionis terhadap penduduk Gaza.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (17/9), dia menyatakan bahwa pasukan rudal Yaman meluncurkan rudal balistik hipersonik, “Palestine 2,” terhadap target militer sensitif di wilayah Jaffa (Tel Aviv). Dia memastikan operasi tersebut tepat sasaran, menyebabkan pengungsian jutaan Zionis ke tempat perlindungan dan penutupan zona udara di angkasa Palestina pendudukan.
Pernyataan tersebut menambahkan bahwa Angkatan Udara Yaman melakukan dua operasi militer kualitatif. Operasi pertama menyasar beberapa target di wilayah Umm al-Rashrash dengan tiga drone, sementara yang kedua membidik target sensitif di Beersheba dengan sebuah drone. Saree menyatakan dua operasi tersebut sukses.
Dia juga menegaskan bahwa wilayah Umm al-Rashrash (Eilat) akan tetap menjadi sasaran langsung dan berkelanjutan, dan bahwa fakta telah membuktikan Israel merupakan ancaman bagi seluruh wilayah Timteng, bukan hanya di wilayah Palestina.
Saree menambahkan bahwa Yaman akan melanjutkan operasi dukungannya bagi rakyat Palestina hingga agresi di Gaza berhenti dan blokade terhadapnya dicabut. Dia juga menyebutkan Yaman terus mengembangkan kemampuan militernya sebagai bagian dari pertempuran melawan musuh, dan bahwa Yaman akan tetap setia pada tujuan bangsa dan akan terus menghadapi musuh Zionis hingga tercapai kemenangan.
Sementara itu, sumber-sumber Israel melaporkan sebuah pesawat nirawak menghantam sasaran di kota Eilat hingga menyebabkan kepulan asap mengepul dari sebuah bangunan.
Mereka menjelaskan bahwa pesawat nirawak diluncurkan dari Yaman meledak di pintu masuk sebuah hotel yang menghadap ke Laut Merah, yang mendorong otoritas pendudukan untuk memberlakukan jam malam di daerah tersebut, bersamaan dengan pemadaman listrik.
Mereka juga menyebutkan bahwa sirene serangan udara berbunyi di seluruh kota itu, sementara tim penyelamat dan ambulan bergegas ke lokasi serangan.
Terkait serangan ini, beredar dua rekaman video yang memperlihatkan pesawat nirawak menghantam sasaran dan terjadi kepulan asap. (alalam)
Israel Mengebom Desa-Desa di Lebanon Selatan
Israel melancarkan serangkaian serangan udara terhadap sejumlah target di Lebanon selatan, Kamis (18/9), tak lama setelah militer rezim Zionis itu memerintahkan penduduk kota Meiss al-Jabal, Kfar Tibnit, dan Debbin di provinsi Nabatieh, Lebanon selatan, untuk mengungsi dari rumah mereka.
Tentara Lebanon mengutuk kontinyuitas pelanggaran Israel atas gencatan senjata rapuh dengan Lebanon yang telah berlaku sejak November 2024. Jumlah pelanggaran itu tercatat telah mencapai lebih dari 4.500.
Tentara Lebanon dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa serangan Israel menghantam desa-desa di selatan dan daerah berpenduduk lainnya, hingga mengakibatkan jatuhnya korban sipil, dan bertentangan dengan klaim Israel bahwa serangan tersebut ditujukan terhadap target-target Hizbullah.
“Pelanggaran berulang ini, termasuk serangan di darat, laut, dan udara, serta serangan terhadap penduduk perbatasan dengan menggunakan alat pembakar dan penghancuran rumah, menghambat operasi militer di Lebanon selatan,” ungkap tentara Lebanon.
Militer Lebanon menambahkan bahwa pelanggaran yang berkelanjutan dapat menghambat rencana penempatan pasukannya di selatan Sungai Litani.
Pada Rabu malam, dua orang gugur akibat serangan Israel di Lebanon timur.
Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon menyatakan korban jiwa dilaporkan jatuh setelah sebuah pesawat nirawak Israel menghantam sebuah mobil di kota Baalbek.
Setelah hampir 14 bulan perang yang ditandai dengan kerugian besar dan kegagalan mencapai tujuannya dalam agresi terhadap Lebanon, Israel terpaksa menyetujui gencatan senjata dengan Hizbullah, yang mulai berlaku pada 27 November.
Namun, sejak itu, pasukan Israel melakukan serangan udara terhadap Lebanon, sehingga praktis melanggar gencatan senjata.
Pada 27 Januari, Lebanon mengumumkan keputusannya memperpanjang gencatan senjata dengan Israel hingga 18 Februari.
Meski demikian, Israel tetap menduduki lima lokasi penting di Lebanon selatan, termasuk Labbouneh, Gunung Blat, Bukit Owayda, Aaziyyeh, dan Bukit Hammamis, yang semuanya terletak di dekat perbatasan.
Serangan udara Israel terjadi hampir setiap hari dan pelanggaran berkelanjutan terhadap wilayah udara dan kedaulatan Lebanon, namun Hizbullah tetap menjadi satu-satunya entitas militer kredibel yang mampu menantang rezim pendudukan dan menggagalkan intrusi Israel lebih lanjut.
Seiring meningkatnya tuntutan Washington dan Israel untuk melucuti senjata Hizbullah, banyak tokoh Lebanon menilai upaya tersebut mengabaikan masalah mendasar berupa pelanggaran Israel yang terus berlanjut terhadap kedaulatan Lebanon. (presstv)









