Jakarta, ICMES. Pemimpin gerakan Ansarulah, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, menekankan bahwa agresi Israel terhadap Yaman pada hari Rabu bukanlah sebuah pencapaian, melainkan “kebangkrutan dan kriminalitas.”

Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan dua operasi militenya terhadap dua target militer Israel di wilayah Negev dan Bandara Ramon di Eilat.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Kamis (11/9) mengumumkan pihaknya telah melakukan penyergapan yang mengakibatkan tewasnya dua tentara Israel dalam peledakan sebuah tank di kota Jabalia, utara Jalur Gaza.
Berita selengkapnya:
Pemimpin Ansarullah Tanggapi Serangan Israel terhadap Yaman dan Qatar
Pemimpin gerakan Ansarulah, Sayyid Abdul-Malik al-Houthi, menekankan bahwa agresi Israel terhadap Yaman pada hari Rabu bukanlah sebuah pencapaian, melainkan “kebangkrutan dan kriminalitas.”
Dalam pidatonya pada hari Kamis (11/9) mengenai perkembangan terbaru agresi di Jalur Gaza serta perkembangan regional dan internasional, Sayyid al-Houthi mengatakan, “Yaman, baik secara resmi maupun kerakyatan, mengambil sikap yang tulus, serius melancarkan pertempuran dan menyadari signifikansi dan kesuciannya serta nilai pengorbanannya.”
Dia menekankan bahwa agresi dan kejahatan Israel alih-alih mematahkan tekad rakyat Yaman, justru memperkuat tekad mereka.
Sayyid al-Houthi menegaskan bahwa di luar itu tidak ada pilihan lain kecuali menyerah, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang di kawasan sekitar.
Dia menyerukan kepada rakyat Yaman untuk turun ke jalan di Sanaa, ibu kota Yaman, dan di semua alun-alun pada hari Jumat (12/9).
Dia menyebut kejahatan genosida harian yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel di Palestina sebagai “kejahatan abad ini”, dan media pun memberitakannya secara luas sehingga khalayak mengetahui keganasan Israel.
Menurutnya, kaum Zionis yang menduduki Palestina juga terus melakukan serangan harian di Masjid Al-Aqsa, dan berupaya menjadikan pemandangan demikian sebagai hal yang biasa bagi publik.
Sayyid Al-Houthi memperingatkan bahwa rezim pendudukan sedang berupaya untuk menguasai seluruh Palestina dan memperluas wilayahnya ke luar Palestina, dan publik pun juga menyaksikan praktik Israel yang membuat dua juta orang kelaparan dalam kejahatan keji yang tak ada bandingannya.
Dia juga menyebutkan bahwa Israel juga masih terus bertindak lancang di Lebanon dan Suriah serta membuat rencana-rencana kotor terhadap Yordania, Mesir, dan Irak.
Mengenai Lebanon, Sayyid Al-Houthi menjelaskan bahwa tekanan politik terhadap pemerintah negara tersebut untuk melucuti senjata Hizbbullah bertujuan agar Israel dapat melicinkan rencananya untuk menguasai Lebanon tanpa hambatan apa pun.
“Berbeda dengan upayanya untuk melucuti senjata kubu perlawanan di Lebanon, entitas Zionis berupaya mempersenjatai seluruh lapisan entitas mereka,” sambungnya.
Sayyid Al-Houthi memandang agresi Israel yang terus berlangsung terhadap Suriah sebagai “pelajaran besar bagi semua orang Arab dan bagi semua orang yang memiliki pandangan yang berbeda tentang jihad.”
Mengenai serangan Zionis terhadap Qatar, pemimpin Ansarullah menekankan bahwa Israel berupaya memperluas cakupan agresinya di kawasan sekitar, dan ini menunjukkan bahwa mereka tidak menghormati hak, kedaulatan, maupun pertimbangan negara Arab mana pun.
Dia menyatakan solidaritasnya dengan Qatar dan delegasi Hamas atas terjadinya serangan Israel tersebut.
Dia menambahkan bahwa agresi terhadap Qatar melanggar martabat semua negara Teluk Persia, tapi sikap beberapa negara kawasan ini ternyata belum mencapai titik di mana mereka setidaknya bersedia memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Israel.
Dia menyebut AS sebagai mitra Israel dalam melestarikan agresi, penindasan, dan agresivitas. (railayoum)
Pasukan Yaman Serang Target-Target Strategis Israel di Negev dan Bandara Ramon
Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pelaksanaan dua operasi militenya terhadap dua target militer Israel di wilayah Negev dan Bandara Ramon di Eilat.
Dalam pernyataan yang dirilis pada Kamis malam (11/9), Angkatan Bersenjata Yaman melalui jubirnya, Brigjen Yahya Saree, menjelaskan bahwa pasukan rudal Yaman telah melakukan operasi militer terhadap target militer Israel di wilayah pendudukan Negev dengan rudal balistik hipersonik Palestine-2.
Dia memastikan operasi tersebut berhasil mencapai tujuannya, dan menyebabkan jutaan gerombolan Zionis mengungsi ke tempat perlindungan.
Saree juga menyebutkan bahwa unit pasukan pesawat nirawak Yaman melakukan operasi militer kualitatif dengan tiga pesawat nirawak, dua di antaranya membidik Bandara Ramon di wilayah Umm al-Rashrash (Eilat), sementara yang lain menyasar target militer Israel di wilayah pendudukan Negev, dan operasi militer ini berhasil mencapai tujuannya.
Dia menegaskan bahwa serangan ini dilakukan demi membela rakyat tertindas Palestina dan para mujahidin mereka, serta sebagai respon terhadap kejahatan genosida dan pelaparan yang dilakukan oleh Rezim Zionis terhadap penduduk di Jalur Gaza, dan sebagai bagian dari balasan atas agresi Israel terhadap Yaman.
Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan kembali bahwa operasi dukungan militer Yaman kepada Palestina akan terus berlanjut hingga agresi dan blokade Israel terhadap Jalur Gaza berakhir. (alalam)
Pejuang Brigade Al-Qassam Ledakkan Tank Hingga Menewaskan Sejumlah Tentara Zionis
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Kamis (11/9) mengumumkan pihaknya telah melakukan penyergapan yang mengakibatkan tewasnya dua tentara Israel dalam peledakan sebuah tank di kota Jabalia, utara Jalur Gaza.
Disebutkan bahwa penyergapan itu merupakan bagian dari serangkaian operasi “Tongkat Musa”, yang diumumkan oleh Brigade Al-Qassam pada tanggal 3 September, untuk menghadapi invasi militer Israel di Gaza. Operasi ini dinyatakan menyusul peluncuran “Operasi Gideon 2” yang diumumkan Israel dengan tujuan menduduki seluruh Kota Gaza.
Gideon 2merupakan kelanjutan dari operasi “Gideon”, yang dilancarkan tentara Israel di Jalur Gaza antara tanggal 16 Mei dan 6 Agustus. Media berbahasa Ibrani melaporkan bahwa operasi ini gagal.
Brigade Al-Qassam melampiri pengumumannya tersebut di kanal Telegram mereka dengan unggahan sebuah klip video, yang memperlihatkan para pejuang mempersiapkan alat peledak sebelum melancarkan operasi.
Al-Qassam menyatakan bahwa operasi itu dilakukan pada Senin lalu di daerah Al-Omari di pusat kamp Jabalia.
Menurut keterangan dalam video Al-Qassam, para pejuang melihat sebuah tank Merkava, dan salah seorang di antara mereka berhasil naik ke atas tank itu dan menempatkan alat peledak di dalam kokpit. Tank itu kemudian meledak dan terbakar hingga menimbulkan korban jiwa, tanpa menyebutkan jumlahnya.
Di bagian akhir video, Brigade Al-Qassam menegaskan, “Seperti biasa, kami akan melakukannya lagi.”
Senin lalu, militer Israel mengumumkan tewasnya empat tentara, termasuk seorang perwira, “dalam pertempuran” di Gaza utara.
Pada 21 Agustus, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana militer untuk menduduki Kota Gaza – rumah bagi sekitar satu juta warga Palestina- yang sebelumnya telah disetujui oleh Menteri Pertahanan Israel, Yisrael Katz.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikeras pada rencana pendudukan Kota Gaza meskipun para petinggi keamanan mendukung gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tawanan yang disepakati Hamas sekitar dua minggu lalu,.
Dengan dukungan AS, Israel terus melakukan genosida di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan 64.718 warga Palestina dan melukai 163.859 orang, yang sebagian besarnya adalah anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan ratusan ribu orang mengungsi, dan 411 warga Palestina, termasuk 142 anak-anak, meninggal akibat kelaparan. (raialyoum)









