Jakarta, ICMES: Polisi Israel menyatakan bahwa dua orang Israel tewas dan satu lainnya terluka di sebuah kawasan industri dekat pemukiman ilegal Ariel di wilayah pendudukan Tepi Barat.
Senator Republikan dari Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mendesak negaranya agar menunjukkan reaksi keras jika jurnalis dan kritikus ternama Arab Saudi, Jamal Khashoggi, memang terbunuh.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku memantau perkembangan penyelidikan atas kasus hilangnya Khashoggi.
Beberapa laporan media menyebutkan adanya pengerahan dan pergerakan militer Rusia di Suriah timur untuk pertama kalinya sejak Pasukan Arab Suriah (SAA) dan beberapa pasukan sekutunya menduduki sisi barat Sungai Eufrat.
Berita selengkapnya:
Dua Orang Israel Tewas Tertembak Di Tepi Barat
Polisi Israel menyatakan bahwa dua orang Israel tewas dan satu lainnya terluka di sebuah kawasan industri dekat pemukiman ilegal Ariel di wilayah pendudukan Tepi Barat, Ahad (7/10/2018).
Media lokal melaporkan bahwa penembak, yang diidentifikasi oleh polisi sebagai seorang pria Palestina berusia 23 tahun dari Shuwaikah di Tulkerem utara, Tepi Barat, adalah seorang karyawan di sebuah pabrik di zona industri Barkan, di mana insiden itu terjadi.
Sedangkan dua orang Israel yang tewas teridentifikasi sebagai pria dan wanita yang berusia 30-an tahun dan merupakan karyawan di pabrik yang sama.
Menurut media setempat, warga Israel yang terluka adalah seorang perempuan berusia 54 tahun dan telah dilarikan ke rumah sakit.
Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan tentara Israel dan polisi sedang memburu pelaku penembakan.
Barkan adalah satu di antara dua zona industri yang berdekatan, dan menjadi komplek bagi lebih dari 130 pabrik dan perusahaan yang dibangun di tanah Palestina yang dirampas Israel.
Menurut kantor berita Palestina WAFA, pasukan Israel menutup pintu masuk ke setidaknya empat desa Palestina terdekat yang terletak di distrik Salfit, Tepi Barat.
Kelompok Jihad Islam Palestina menyebut serangan itu sebagai “respons alamiah” terhadap kejahatan Israel di Jalur Gaza yang terblokade serta di Al-Quds dan Khan al-Ahmar, sebuah desa suku pedalaman di Tepi Barat yang hendak dihancurkan oleh Israel. (mm/aljazeera)
Senator Marco Rubio Minta AS Bereaksi Keras Jika Jamal Khashoggi Terbunuh
Senator Republikan dari Negara Bagian Florida, Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, mendesak negaranya agar menunjukkan reaksi keras jika jurnalis dan kritikus ternama Arab Saudi, Jamal Khashoggi, memang terbunuh.
“Saya berharap wartawan Saudi Jamal Khashoggi masih hidup. Tetapi jika berita yang mengganggu ini terkonfirmasi, Amerika Serikat (AS) dan dunia yang beradab harus mengambil reaksi keras, dan saya akan meninjau semua opsi di Senat,” tegasnya, Ahad (7/10/2018).
Kantor berita Bloomberg melaporkan bahwa Khashoggi hilang ketika Presiden AS Donald Trump menekan Arab Saudi agar berbuat lebih banyak untuk menurunkan harga minyak. Jika benar Khashoggi terbunuh oleh seperti yang diduga sebagian pejabat Turki maka ini menimbulkan ketegangan tambahan dengan Dewan Senat AS.
Seperti pernah diberitakan, dua sumber keamanan Turki menyatakan bahwa kepolisian Turki menduga jurnalis ternama Arab Saudi Jamal Khashoggi yang hilang sejak beberapa hari lalu setelah memasuki konsulat jenderal (konjen) negaranya di Istanbul, Turki, telah dibunuh dalam sebuah aksi terencana di dalam Konsulat Saudi.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku memantau perkembangan penyelidikan atas kasus yang menggemparkan ini. (raialyoum)
Erdogan Pantau Proses Penyelidikan Dugaan Tewasnya Jamal Khashoggi
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengaku masih berharap akan ada kejelasan terkait dengan nasib wartawan Saudi Jamal Khashoggi yang hilang, sementara laporan sudah tersiar bahwa kritikus Saudi itu diduga telah dihabisi tak lama setelah memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
Kepada wartawan, Ahad (7/10/2018), Erdogan menyatakan pihak berwenang sedang menyelidiki semua rekaman video pengawasan di pintu masuk Konsulat serta memantau semua terminal kedatangan dan keberangkatan di pelabuhan udara sejak Khashoggi menghilang pada Selasa lalu.
“Saya mengikuti (masalah ini) dan kami akan memberitahu dunia apa pun hasilnya (dari penyelidikan resmi)… Insya Allah kita tidak akan dihadapkan pada situasi yang tidak kita inginkan. Saya masih berharap “, kata Erdogan.
“Ini sangat, sangat menjengkelkan bagi kita bahwa itu terjadi di negara kita,” imbuhnya.
Sumber-sumber Turki mengatakan kepada kantor berita Reuters, Sabtu, bahwa mereka percaya Khashoggi tewas di Konsulat dalam apa yang mereka gambarkan sebagai “pembunuhan terencana”. (aljazeera)
Assad: Perang Suriah Tak Lepas Dari Makar Barat Terhadap Palestina
Presiden Suriah Bashar Assad menyatakan bahwa perang yang berkobar di Suriah sejak tahun 2011 tak dapat dipisahkan dari makar “Deal of The Century” yang dikampanyekan AS untuk penyelesaian konflik Palestina-Israel
Dalam rapat Dewan Pusat Partai Baath Suriah, Ahad (7/10/2018), Assad menjelaskan bahwa serangan terhadap Suriah sama tuanya dengan masalah Palestina-Israel, namun baru muncul belakangan secara fenomeal karena Amerika Serikat(AS) dan sekutunya menemukan kesempatan setelah sejumlah negara Arab keluar dari gelanggang perlawanan terhadap Israel.
Menurut Assad, kepanikan Barat belakangan ini terkait potensi perang di Idlib terjadi karena Barat menganggapnya determinan, sebab kemenangan bangsa Suriah di Idlib akan menamatkan semua makar Barat di Suriah dan kawasan secara umum, terutama “Deal of The Century”, dan Suriah akan menjadi model baru bagi negara-negara regional dan dunia.
Presiden Suriah bersumpah bahwa Idlib maupun wilayah Suriah lainnya yang masih diduduki teroris pasti akan kembali kepada kedaulatan negara Suriah, dan bahwa perjanjian Idlib hanyalah tindakan temporal yang dilakukan oleh pemerintah Suriah melalui beberapa capaian yang didapat di lapangan, terutama pencegahan pertumpahan darah.
Bashar Assad mengatakan bahwa setiap kali Pasukan Arab Suriah (SAA) bergerak maju menuju kemenangan selalu saja musuh-musuh Suriah memacu upayanya untuk melumpuhkan Suriah secara militer, politik, dan ekonomi agar kemudian negara ini berhadapan dengan ancaman yang tak kalah besarnya daripada perang. (alalam)
Rusia Perkuat Pasukan Di Suriah Timur, Ada Apa?
Beberapa laporan media menyebutkan adanya pengerahan dan pergerakan militer Rusia di Suriah timur untuk pertama kalinya sejak Pasukan Arab Suriah (SAA) dan beberapa pasukan sekutunya menduduki sisi barat Sungai Eufrat.
Sumber media oposisi Suriah, Ahad (7/10/2018), melaporkan, “Puluhan anasir dan mobil-mobil lapis baja tentara Rusia telah tiba di pinggiran kota Abu Kamal (Bukamal) kemarin dulu, dan menyebar di sejumlah posisi yang berhadapan dengan posisi-posisi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang bersekutu dengan pasukan Amerika Serikat (AS).”
Sebelumnya, SAA melakukan pengerahan militer ke kawasan al-Sayyal di pinggiran Abu Kamal di bagian timur provinsi Deir Ezzor serta membaur dengan para pemuda setempat setelah terjadi peningkatan serangan dari kawanan teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Pengerahan pasukan Rusia ini terjadi bersamaan dengan operasi militer SAA terhadap ISIS yang bertahan di kawasan Badiyah Deir Ezzor, dan bersamaan pula dengan berlanjutnya serangan SDF secara meluas untuk menguasai kota Hajin yang menjadi sarang terakhir ISIS di Deir Ezzor timur. (alalam)