Rangkuman Berita Timteng Senin 7 Januari 2019

john bolton dan netanyahuJakarta, ICMES: Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat  mengatakan bahwa penarikan militer negara ini dari kawasan timur laut Suriah dikondisikan setelah  penumpasan kelompok teroris ISIS tuntas.

Oposisi Suriah meminta kepada negara-negara Arab agar tidak menjalin lagi hubungan mereka dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Helikopter tempur Israel telah menyerang dua pos Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di bagian selatan Jalur Gaza dengan dalih membalas serangan bom balon para pejuang Palestina.

Utusan PBB untuk Yamanmemuji konsistensi Ansarullah (Houthi) kepada perjanjian Stockholm, dan menekankan perlunya menyelesaikan penyebaran pihak PBB di Hodeidah.

Berita selengkapnya:

 

AS Konfirmasi Penguluran Waktu Penarikan Pasukan Dari Suriah

Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat (AS) John Bolton mengatakan bahwa penarikan militer negara ini dari kawasan timur laut Suriah dikondisikan setelah  penumpasan kelompok teroris ISIS tuntas dan Turkipun memastikan keamanan pasukan Kurdi yang merupakan sekutu AS.

Bolton yang berkunjung ke Israel untuk meyakinkan sekutu AS dari penarikan yang dicanangkanTrump mengatakan tidak ada jadwal penarikan pasukan AS di Suriah timur laut, tetapi menegaskan bahwa hal itu bukan komitmen yang tidak berbatas.

“Ada tujuan yang ingin kami capai dengan syarat penarikan itu…  Jadwal itu mengalir dari keputusan-keputusan yang perlu kita terapkan ” kata Bolton kepada wartawan di Al-Quds (Yerusalem), Ahad (6/1/2019).

Dia menjelaskan bahwa pengkondisian itu antara lain berkenaan dengan kekalahan sisa-sisa ISIS di Suriah, dan perlindungan bagi milisi Kurdi yang telah berjuang bersama pasukan AS melawan kelompok itu.

“Kami bukan hanya berpikir bahwa Turki tidak akan berusaha melakukan aksi militer yang tidak sepenuhnya dikoordinasikan dengan dan disetujui oleh AS sehingga mereka tidak membahayakan pasukan kami, melainkan juga agar mereka memenuhi persyaratan Presiden (AS) bahwa pasukan oposisi Suriah yang telah berjuang bersama kami tidak terancam, “katanya kepada wartawan.

Bolton berkunjung ke Israel untuk menghapus kekhawatiran terkait dengan keputusan Presiden Donald Trump menarik pasukan dari Suriah dan mendiskusikan prosesnya dengan para pejabat Turki.

Penarikan yang diumumkan bulan lalu itu semula diharapkan akan selesai dalam beberapa minggu, tetapi kemudian ternyata diperlambat oleh Trump sesuai imbauan dari pembantu, sekutu dan anggota Kongres AS.

Komentar Bolton menandai konfirmasi publik pertama atas penguluran waktu penarikan pasukan itu.

Menjelang pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu, Bolton mengatakan bahwa penarikan pasukan AS dari Suriah akan dilakukan dengan cara yang “memastikan terjaminnya pertahanan Israel dan teman-teman lain di kawasan. ”

Sebelumnya, Rezim Zionis Israel telah menyatakan kekecewaannya terhadap penarikan segera sekitar 2.000 tentara AS  dan menilainya akan membuka peluang  bagian perluasan pengaruh dan eksistensi Iran di Suriah. (aljazeera)

Oposisi Minta Negara-Negara Arab Tidak  Pulihkan Hubungan Dengan Suriah

Tokoh oposisi Suriah Nasr al-Hariri meminta kepada negara-negara Arab agar tidak menjalin lagi hubungan mereka dengan pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Permintaan itu dia sampaikan sembari mengaku frustasi atas adanya upaya di tengah masyarakat Dunia Arab untuk memulihkan hubungan mereka dengan Damaskus.

Pada Desember 2018 Uni Emirat Arab (UEA) membuka lagi kedutaan besarnya untuk Suriah di Damaskus, dan tindakan serupa kemudian disusul oleh Bahrain.

“Kami benar-benar heran terhadap tindakan saudara-saudara kami membangun jembatan pemahaman, komunikasi, dan hubungan dengan rezim (Suriah) ini. Padahal mereka tahu betul bahwa tujuan Iran dalam perencanaannya adalah menjauhkan Suriah dari tetangga-tetangganya di Arab,” kata Hariri kepada wartawan di Riyadh, Arab Saudi, tempat ia tinggal di pengasingan, Ahad (6/1/2019).

“Kami berharap semua saudara kita, para pemimpin negara-negara Arab, tidak menipu dan meninggalkan orang-orang Suriah. Sebaliknya, ini adalah saat ketika orang-orang Suriah harus benar-benar didukung, dan bagaimanapun juga jangan sampai menyokong rezim kriminal.”

Liga Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada November 2011 ketika negara ini mulai dilanda pemberontakan dan terorisme sehingga banyak negara dan kekuatan regional bertaruh pada jatuhnya rezim Assad. Karena itu, sebagian besar negara-negara Teluk menutup kedutaan mereka di Damaskus pada 2012.

Namun, belakangan ini banyak negara Arab berusaha memulihkan hubungan dengan pemerintahan Assad setelah pasukannya menang perang.

Beberapa hari sebelum kedutaan UEA dibuka kembali, Presiden Sudan Omar al-Bashir mengunjungi Damaskus sehingga dia menjadi pemimpin Arab pertama yang berkunjung ke Suriah sejak 2011.

Upaya untuk mengembalikan Suriah rezim Suriah kembali ke Dunia Arab kemungkinan akan terus meningkat sebelum KTT Liga Arab yang akan diadakan di Tunisia pada bulan Maret mendatang. (raialyoum/alalam)

Helikopter Tempur Israel Serang Dua Pos Hamas Di Gaza

Helikopter tempur Israel telah menyerang dua pos Gerakan Perlawanan Islam Palestina (Hamas) di bagian selatan Jalur Gaza dengan dalih membalas serangan bom balon para pejuang Palestina.

Militer Israel dalam statemennya mengenai serangan helikopter tersebut, Ahad (6/1/2019), menyatakan, “Sebelumnya pada hari ini, sebuah alat peledak yang terpasang pada sejumlah besar balon diluncurkan dengan  pesawat model dari Jalur Gaza (ke Israel)”.

Tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh “serangan” lintas-perbatasan dari Jalur Gaza itu, dan sebuah perangkat berbentuk drone mendarat tanpa meledak di lahan wortel.

Militer Israel menambahkan bahwa sebagai balasan atas “alat peledak yang dibawa oleh balon” itu, militer Israel mengirim “helikopter tempur” dan menyerang “dua pos pemantau” yang dijalankan oleh Hamas pada Ahad malam.

Menurut sumber keamanan Hamas, satu serangan terjadi di timur Khan Younis dan yang lainnya di timur kota Gaza. Sumber itu menambahkan bahwa tidak korban yang dilaporkan setelah serangan udara itu.

Sementara itu, media Palestina melaporkan bahwa militer Israel bukan hanya menyerang pos-pos Hamas , melainkan juga “target” di sekitar Jabalia di Gaza utara, dan di daerah Zeitoun di Kota Gaza. Militer Israel enggan mengomentari laporan ini.

Israel kerap menggempur Gaza dari waktu ke waktu sembari mengklaimnya sebagai balasan terhadap serangan para pejuang Palestina. (presstv)

PBB Apresiasi Konsistensi Yaman Pada Perjanjian Gencatan Senjata

Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, memuji konsistensi pihak badan nasional Yaman yang berafiliasi dengan kelompok Ansarullah (Houthi) kepada perjanjian Stockholm, dan menekankan perlunya menyelesaikan penyebaran pihak PBB di Hodeidah.

Menurut sebuah sumber, pertemuan delegasi nasional Yang Griffith di Sana’a, ibu kota Yaman, telah berakhir, Ahad (6/1/2018).

Griffith menggaris bawahi bahwa perjanjian Hodeidah mengenai pasukan keamanan setempat sudah gamblang dan telah selesai diperdebatkan di Swedia.

Utusan PBB untuk Yaman, Martin Griffith, tiba di ibukota Sanaa pada hari Sabtu lalu untuk pembicaraan yang bertujuan memperkuat penerapan gencatan senjata di kota strategis Hodeidah.

Kunjungannya itu dilakukan di tengah upaya keras ketua tim pengawas PBB, Jenderal Patrick Kamert, di Hodeidah, di depan kendala-kendala yang dipaksakan oleh kubu koalisi pimpinan Saudi yang mengagresi di Yaman dalam penerapan perjanjian Stockholm. Perjanjian ini mencanangkan gencatan senjata di Hodeidah dan memfasilitasi akses kemanusiaan kepada rakyat Yaman. (malalam)