Rangkuman Berita Timteng Selasa 4 September 2018

menhan israel avigdor liebermanJakarta, ICMES: Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memberi isyarat bahwa tidak tertutup kemungkinan negara Yahudi Zionis ini menyerang sasaran-sasaran Iran di Irak jika keberadaan Iran di Negeri 1001 Malam ini dinilai mengancam keamanan Israel.

Perdana Menteri Israel Benjamin Nenyahu memastikan adanya proses normalisasi hubungan yang berjalan secara bertahap antara Israel dan “negara-negara utama Arab”.

Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Damaskus.

Pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mengaku lima tentaranya tewas dalam pertempuran “di balik perbatasan” melawan tentara Yaman dan pasukan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan kelompok Ansarullah (Houthi).

Berita selengkapnya;

Menhan Israel Isyaratkan Kemungkinan Serangan Terhadap Sasaran Iran Di Suriah

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman memberi isyarat bahwa tidak tertutup kemungkinan negara Yahudi Zionis ini menyerang sasaran-sasaran Iran di Irak jika keberadaan Iran di Negeri 1001 Malam ini dinilai mengancam keamanan Israel.

Dalam konferensi yang diadakan oleh sebuah perusahaan media Israel, Senin (3/9/2018), Lieberman menegaskan negaranya akan menyerang tempat manapun jika dirasa perlu.

Ketika ditanya soal laporan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini Iran mempersenjatai kelompok-kelompok sekutunya di Irak dengan rudal-rudal balistik, dia mengatakan, “Kita akan menghadapi segala bentuk ancaman Iran, dari manapun asalnya…. Kebebasan kita penuh untuk bertindak.”

Israel selama ini bersumber untuk menghentikan konsentrasi Iran di Suriah di mana Iran bersama Rusia mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad dalam perang melawan pemberontak dan teroris sejak tahun 2011 sampai sekarang.

Israel juga mengaku telah melancarkan puluhan kali serangan ke Suriah terhadap sasaran-sasaran yang diklaimnya sebagai proses penyerahan senjata canggih Iran kepada kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon namun juga terlibat dalam mendukung al-Assad di Suriah.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Israel menyerang posisi-posisi militer Iran di Irak atau di Iran sendiri, Lieberman mengatakan, “Kita tidak membatasi diri di wilayah Suriah saja, ini harus jelas.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad lalu mengadakan pembicaraan dengan Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) James Jeffrey mengenai situasi di Suriah dan Iran. (raialyoum)

Netanyahu: Israel Makin Dekat Dengan Dunia Arab

Perdana Menteri Israel Benjamin Nenyahu memastikan adanya proses normalisasi hubungan yang berjalan secara bertahap antara Israel dan “negara-negara utama Arab”.

Dalam pernyataan di depan para staf Kementerian Luar Negeri Israel, Senin (3/9/2018), Netanyahu menyatakan hal itu sembari menyebut perjanjian nuklir Iran sebagai perjanjian yang buruk dari semua aspeknya.

“Perjanjian ini buruk dari semua aspek, kecuali satu, yaitu membuat kita lebih dekat dengan dunia Arab dalam bentuk yang belum pernah terjadi sebelumnya,” ungkapnya, seperti dilansir surat kabar Yedioth Ahronoth milik Israel.

Dia menambahkan, “Hal lain yang penting, tentunya, ialah kenyataan adanya proses bertahap untuk normalisasi hubungan dengan negara-negara utama Arab.”

Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman dalam wawancara dengan surat kabar Elaph milik Arab Saudi pada April lalu mengatakan bahwa hubungan Israel dengan negara-negara Arab, terutama kawasan Teluk Persia, sangat baik dan mengalami perkembangan.

“Ada dialog dengan negara-negara Arab, urusan berjalan pada arah yang benar, dan ada kesefahaman pada 75% persoalan,” katanya.

Lieberman menyatakan ada dialog konstruktif dan kesepahaman yang tuntas dan rinci dengan negara-negara Arab mengenai berbagai isu regional. (raialyoum)

Bicarakan Idlib, Presiden Suriah Dan Menlu Iran Pastikan Makar Barat Gagal

Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di Damaskus, Senin (3/9/2018).

Kantor Kepresidenan Suriah dalam statemennya menyebutkan bahwa dalam pertemuan ini al-Assad dan Zarif telah membicarakan perkembangan situasi di Suriah dan kawasan serta berbagai persoalan yang tercantum dalam agenda pertemuan segi tiga Rusia, Iran dan Turki yang akan diselenggarakan di Iran dalam waktu dekat ini.

Menurut Kantor Kepresidenan Suriah, al-Assad dan Zarif sependapat dalam berbagai persoalan tersebut serta memastikan bahwa tekanan sejumlah negara Barat terhadap Suriah dan Iran “tidak akan menghalangi kelanjutan kedua negara dalam membela prinsip, kepentingan bangsa serta keamanan dan stabilitas kawasan secara keseluruhan.”

“Kebijakan intimidasi dan tekanan negara-negara (Barat) itu terhadap bangsa Suriah dan Iran telah menunjukkan kegagalan mereka mewujudkan rencana-rencana yang sudah mereka tetapkan untuk kawasan,” ungkap Kantor Kepresidenan Suriah.

Sebelumnya, Javad Zarif dalam kunjungan ini juga telah mengadakan pembicaraan dengan sejawatnya, Walid Muallem, mengenai persiapan pertemuan puncak segi tiga Rusia, Iran, dan Turki yang diduga kuat akan terfokus pada operasi militer yang akan segera dilancarkan oleh Pasukan Arab Suriah di provinsi Idlib untuk menumpas kelompok-kelompok teroris.

Kementerian Luar Negeri Suriah melalui halaman Facabook-nya melaporkan bahwa Muallem dalam pertemuan dengan Zarif telah “membahas perkembangan terbaru situasi politik dan lapangan di tengah komunikasi dan pergerakan politik yang terjadi belakangan ini sebagai persiapan pertemuan puncak segi tiga untuk menjalin proses Astana.”

Kementerian ini menyatakan, “Pendapat-pendapat yang ada telah berkesesuaian mengenai pentingnya koordinasi bilateral dan perundingan politik antara kedua pihak pada tahap mendatang.”

Zarif berkunjung ke Suriah ketika perhatian publik sedang tertuju ke provinsi Idlib yang menjadi markas dan pertahanan terakhir kelompok-kelompok teroris dan pemberontak, terutama Hayat Tahrir al-Sham alias Jabhat al-Nusra, di Suriah, dan belakangan ini militer Suriah terus mengerahkan personil dan perlengkapannya ke sana sebagai persiapan untuk perang besar babak terakhir.

Tiba di Damaskus, Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, “Suriah dewasa ini sedang membersihkan semua wilayahnya dari teroris. Sisa-sisa teroris, termasuk (Hayat) Tahris al-Sham harus meninggalkan Idlib.”

Jubir Kemlu Iran Bahram Qasemi dalam jumpa pers di Teheran pada hari yang sama mengatakan, “Republik Islam Iran akan terus mendukung pemerintah Suriah dalam berjuang membasmi teroris dari wilayahnya, dan akan terus memberikan nasihat dan bantuannya kepada pemerintah Suriah dalam serangannya yang ada datang di Idlib. Persoalan-persoalan ini akan dibahas dalam pertemuan-pertemuan Zarif di Suriah hari ini.”

Pada 29 Agustus lalu Zarif berkunjung ke Turki dan menemui Presiden Recep Tatyyip Erdogan di Ankara dengan tema pembicaran terutama mengenai Suriah.

Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam kunjungannya ke Damaskus pada 27 Agustus lalu menyatakan telah diteken perjanjian mengenai bantuan Teheran kepada Damaskus dalam rekonstruksi industri pertahanan Suriah. (raialyoum)

Koalisi Arab Akui Lima Tentaranya Tewas Dalam Pertempuran Dengan Pasukan Yaman

Pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi mengaku lima tentaranya tewas dalam pertempuran “di balik perbatasan” melawan tentara Yaman dan pasukan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan kelompok Ansarullah (Houthi).

Media pasukan koalisi itu, Senin (3/9/2018), merilis daftar nama dan pangkat lima tentaranya yang tewas tersebut.

Sementara itu, Ansarullah menyatakan telah menyerang fasilitas perusahaan minyak Saudi, Aramco, di kota industri Jizan di bagian selatan negara ini dengan rudal balistik Badr-1.

Di pihak lain, Saudi mengaku berhasil merontokkan rudal itu dengan sistem pertahanan udaranya.

Jubir pasukan koalisi Kol. Turki al-Maliki mengatakan bahwa sejak koalisi Arab memulai operasi militer di Yaman Ansarullah telah melesatkan sebanyak 185 rudal balistik.

Tanpa penjelasan lebih jauh dia juga menuding Ansarullah bekerjasama dengan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon dalam perdagangan obat-obatan terlarang. (alalam/raialyoum/rt)