Jakarta, ICMES: Aksi unjuk rasa akbar yang dinamai “Great March of Return” masih berlanjut dengan slogan “kami berlanjut meskipun diblokade” di daerah perbatasan Jalur Gaza-Israel, Jumat (25/5/2018).
Jubir Kemlu Iran Bahram Qasemi menyatakan bahwa beberapa minggu lagi Teheran akan menyatakan sikapnya apakah akan tetap mempertahankan perjanjian nuklirnya atau tidak.
Sistem pertahanan udara Suriah telah mematahkan serangan rudal di sebuah bandara di dekat kota Homs, Suriah tengah, kurang dari sehari setelah jet tempur pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) menyerang beberapa posisi militer Suriah di provinsi Deir Ezzor di bagian timur Suriah.
Pasukan rudal Yaman melesatkan rudal balistik Badr 1 ke pangkalan militer Arab Saudi di Najran di bagian selatan Saudi, dini hari Jumat (25/5/2018).
Berita selengkapnya;
Aksi “Great March of Return”Masuki Jumat Ke-9 Di Gaza
Aksi unjuk rasa akbar yang dinamai “Great March of Return” masih berlanjut dengan slogan “kami berlanjut meskipun diblokade” di daerah perbatasan Jalur Gaza-Israel, Jumat (25/5/2018).
Sebagaimana dilaporkan kantor berita Palestina, Safa, panitia nasional penyelenggara aksi yang menuntut pemulangan seluruh pengungsi Palestina ke kampung halamannya ini menyerukan kepada seluruh anak bangsa Palestina, “laki-laki dan perempuan serta anak-anak kecil untuk berpartisipasi dalam aksi akbar di hari jumat dengan slogan ‘kami berlanjut meskipun diblokade’.”
Panitia meminta warga Palestina di Jalur Gaza keluar sesudah shalat Asar pada hari Jumat menuju kamp-kamp Al-Awdah (Riturn) di bagian timur Jalur Gaza dekat pagar pembatas wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).
Selain itu, panitia juga mengimbau warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat dan al-Quds (Yerussalem) untuk “bangkit melawan pendudukan Israel.”
Panitia menegaskan bahwa partisipasi ini merupakan bentuk kesetiaan kepada darah suci yang telah tumpah di tanah Palestina demi kebaikan bangsa Palestina, serta kesetiaan bagi para seluruh pejuang yang ada, termasuk mereka yang telah bebas dari penjara Israel maupun yang masih tetap mendekam dalam penjara Israel.
Sejak memasuki bulan suci Ramadhan, aksi yang melibatkan lautan massa Palestina itu digelar usai shalat Asar agar tidak terlalu memberatkan warga yang sedang menjalani ibadah puasa. Sedangkan sebelum memasuki bulan Ramadhan, aksi itu dilakukan menjelang dan sesudah shalat Jumat.
Pada Kamis lalu dua lagi warga Palestina gugur karena luka parah yang dideritanya akibat serangan pasukan Zionis Israel terhadap massa Palestina dalam serangkaian aksi tersebut. Dengan demikian maka jumlah syuhada Palestina dalam aksi yang berlangsung sejak 30 Maret itu kini mencapai 123 orang. Sedangkan korban luka tercatat 13,190 orang dengan kondisi 330 di antaranya parah. (rayalyoum)
Soal Kelanjutan Perjanjian Nuklir, Iran Akan Umumkan Sikapnya Beberapa Minggu Lagi
Jubir Kemlu Iran Bahram Qasemi menyatakan bahwa beberapa minggu lagi Teheran akan menyatakan sikapnya apakah akan tetap mempertahankan perjanjian nuklirnya atau tidak.
“Komisi gabungan yang berkepentingan dengan perjanjian nuklir akan mengadakan pertemuan besok (Jumat, 25/5/2018) di Wina tanpa AS untuk pertama kalinya,” ungkap Qasemi, Kamis (24/5/2018).
Dia menjelaskan bahwa komisi ini akan menentukan sejauhmana negara-negara Eropa dapat memberi jaminan kepada Iran untuk memanfaatkan perjanjian nuklir, dan Iran akan menuntut sepenuhnya haknya dalam perjanjian ini.
Menurutnya, perundingan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif di Cina, Rusia, dan Belgia membuahkan hasil positif, motivatif, dan semua pihak konsisten kepada hak Iran dalam perjanjian nuklir.
Qasemi mengatakan bahwa dalam pertemuan yang dijadwalkan berlangsung tanpa AS pada hari Jumat itu akan dipelajari sejauh mana Eropa dapat memberikan jaminan untuk kepentingan Iran.
“Dan dalam beberapa pekan mendatang kami akan mengumumkan sikap kami apakah akan bertahan pada perjanjian ini atau tidak,” imbuhnya.
Qasemi menilai keluarnya AS dari perjanjian nuklir Iran sebagai kesalahan strategi yang fatal akibat pengaruh Rezim Zionis Israel.
“Keputusan AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran merupakan kesalahan fatal dan terjadi akibat tekanan para Zionis… AS tidak menduga bahwa Iran akan bersikap logis dan bijak. Karena itu, pengetahuan Iran akan kebijakan AS memungkinkan Iran untuk mengambil keputusan terbaik, dan perjanjian nuklir dengan negara-negara Eropa masih ada,” terangnya. (alalam)
Pasukan Suriah Cegat Rudal Israel di Dekat Homs
Sistem pertahanan udara Suriah telah mematahkan serangan rudal di sebuah bandara di dekat kota Homs, Suriah tengah, kurang dari sehari setelah jet tempur pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) menyerang beberapa posisi militer Suriah di provinsi Deir Ezzor di bagian timur Suriah.
“Salah satu bandara militer kami di wilayah tengah disasar rudal musuh, dan sistem pertahanan udara kami menghadapi serangan itu dan mencegahnya dari mencapai tujuannya,” ungkap kantor berita resmi Suriah, SANA, dalam laporannya pada Kamis malam (24/5/2018).
Sebelumnya, SANA melaporkan bahwa suara ledakan terdengar dekat bandara Dabaa, 20 kilometer selatan Homs dekat perbatasan Libanon.
Belum ada laporan mengenai kemungkinan jatuhnya korban, namun Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) menyatakan sebanyak “enam rudal” telah menyasar bandara militer Suriah yang ditempati kelompok-kelompok pertahanan rakyat yang bersekutu dengan pasukan pemerintah.
Lembaga yang berbasis di Inggris itu menduga serangan rudal itu merupakan ulah Israel.
AFP mengutip pernyataan narasumber di dekat perbatasan Libanon-Suriah bahwa beberapa jet tempur telah melesat di angkasa Libanon.
Sebelumnya, SANA melaporkan bahwa sejumlah posisi militer Suriah di kawasan perbatasan antara Albu Kamal dan Hmeimeh mendapat serangan udara pasukan koalisi pimpinan AS pada Kamis malam. Jubir Kemhan AS, Pentagon, Letkol Kone Faulkner menepis laporan bahwa pasukan koalisi telah melancarkan serangan tersebut.
Perkembangan ini terjadi manakala tentara Suriah baru berhasil membebaskan sepenuhnya kamp Yarmouk, distrik Tadamun dan ditsrik Hajar Aswad di selatan Damaskus dari pendudukan kawanan teroris ISIS, pembebasan yang membuat ibu kota Suriah dan sekitarnya aman dari serangan teroris. (presstv)
Pasukan Yaman Gempur Saudi Dengan Rudal Badr 1
Pasukan rudal Yaman melesatkan rudal balistik Badr 1 ke pangkalan militer Arab Saudi di Najran di bagian selatan Saudi, dini hari Jumat (25/5/2018).
Sumber militer Yaman mengatakan, “Rudal balistik Badr 1 telah ditembakkan ke pangkalan militer modern Sharq Beir di Najran.”
Dilaporkan bahwa sejak Maret lalu sampai sekarang pasukan Yaman telah melesakkan lebih dari 40 rudal Badr 1 ke 24 sasaran militer dan ekonomi Saudi di Jizan, Najran, dan Asir.
Di hari yang sama lima warga Yaman, satu di antaranya perempuan, terbunuh dan satu lainnya luka-luka akibat serangan pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi distrik Majaz, provinsi Sa’dah.
Pada hari itu Saudi melancarkan 16 kali serangan udara ke rumah-rumah dan lahan pertanian penduduk di berbagai kawasan di distrik Baqim.
Sementara itu, Kepala Kantor PBB untuk Kordinasi Urusan Kemanusiaan Sir Mark Andrew Lowcock menyatakan bahwa sebanyak 22 juta penduduk Yaman membutuhkan bantuan, dan sekira 8.5 juta jiwa di antaranya terancam bahaya kelaparan.
Dia menambahkan bahwa serangan Saudi dan sekutunya ke Yaman dalam beberapa pekan terakhir telah menambahkan kesulitan pada kerja kemanusiaan dan menurukan impor komoditas pokok.
Pada awal tahun ini Lowcock telah mengingatkan bahwa jika situasi di Yaman tidak berubah maka negara ini akan dilanda tragedi kemanusiaan yang terburuk selama kurun waktu 50 tahun terakhir. (alalam)