Jakarta, ICMES: Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa pihak lain suka atau tidak Iran akan terus mengembangkan rudal dan berjuang membela kaum tertindas di kawasan Timteng.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia memastikan bahwa sejauh ini sebanyak hampir 90 persen wilayah Suriah telah berhasil dibebaskan dari pendudukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan bahwa Israel telah melancarkan serangan udara terhadap sebuah gudang senjata milik kelompok pejuang Hizbullah dekat Bandara Internasional Damaskus, Suriah.
Pemimpin wilayah otonomi Kurdistan Irak Masoud Barzani mengaku pihaknya bersedia berunding dengan pemerintah pusat Irak tapi setelah referendum desintegrasi wilayah ini selesai diselenggarakan.
Berita selengkapnya;
Rouhani: Iran Tetap Kembangkan Rudal Dan Bela Kaum Tertindas
Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan bahwa pihak lain suka atau tidak Iran akan terus mengembangkan rudal dan berjuang membela kaum tertindas di kawasan Timteng.
Berbicara di podium di depan parade angkatan bersenjata Iran pada peringatan peristiwa Perang Iran-Irak 1980 – 1989 di Teheran, Jumat (22/9//2017), Rouhani menegaskan bahwa semangat Asyura, yaitu perjuangan cucunda Nabi SAW, Imam Husain ra, di Karbala melawan penguasa zalim Yazid bin Muawiyah pada tahu 61 H, telah sedemikian membudaya di tengah umat Islam Iran dan menjadi sumber inspirasinya dalam memperjuangkan kehormatan, kedaulatan, dan kejayaan.
“Angkatan bersenjata dan daya pertahanan kami senantiasa ditujukan untuk meneguhkan kemuliaan dan perdamaian di negeri ini, dan kami menggalang kekuatan militer sama sekali bukan untuk mengagresi negara lain, namun akan selalu siap membela diri dan melawan para agresor,” ungkapnya.
Dia menambahkan, “Naifnya, pada zaman sekarang ketika ada suatu bangsa merdeka ingin membuat sendiri senjata yang dibutuhkannya justru menjadi sasaran tuduhan para mustakbiri dunia dan menimbulkan gempita propaganda mereka. Padahal mereka sendiri setiap hari dan setiap tahun menggelontorkan miliaran bom ke negara-negara kawasan dan membuat rencana-rencana yang menimbulkan kerusakan di Suriah dan Irak serta menghalangi perkembangan, pembangunan, dan pertumbuhan bangsa-bangsa regional.”
Rouhani juga menegaskan, “Senjata kami untuk membela negara kami dan bangsa-bangsa regional di depan kekuatan-kekuatan besar agresor dan terorisme.”
Mengenai suasana sidang Majelis Umum PBB terkait dengan perjanjian nuklir Iran dia mengatakan, “Saya senang tahun ini di PBB di antara semua negara dunia yang berkumpul di lembaga ini dan Majelis Umum ini hanya dua suara yang berlawanan dengan suara dunia. Amerika Serikat (AS) dan Rezim Zionis perampas adalah dua suara yang berbeda dengan suara seluruh dunia itu. Seluruh dunia menyokong kesepakatan nuklir (Iran) dan proses perdamaian yang telah mereka teken, tapi hanya dua orang yang merasa cemas terhadap perdamaian dan penciptaan keamanan di kawasan.”
Presiden Iran kemudian menegaskan, “Ini merupakan suatu ujian yang telah menyingkap kenyataan para penguasa Washington dan Tel Aviv kepada dunia. Bangsa Iran selalu mencari perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia. Anda (AS dan Israel) suka atau tidak, kami akan terus membela rakyat tertindas Yaman, Suriah dan Palestina.” (fna)
Rusia Jelaskan Berapa Wilayah Suriah Yang Telah Bebas Dari Pendudukan ISIS
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia memastikan bahwa sejauh ini sebanyak hampir 90 persen wilayah Suriah telah berhasil dibebaskan dari pendudukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
“Sampai hari ini 87.4 persen wilayah Suriah telah bebas dari kawanan teroris ISIS,” ungkap Kemhan Rusia dalam statemennya, Jumat (22/9/2017).
Kemhan Rusia menjelaskan bahwa pasukan Negeri Beruang Merah ini telah membersihkan ranjau dari sekira 5300 hektar tanah Suriah serta menjinakkan lebih dari 64.000 bom rakitan.
“Pasukan khusus telah membersihkan lebih dari 5295 hektar dengan rincian 2956 hektar di Aleppo dan 2339 di Palmyra (Tadmur),” ungkapnya.
Kemhan Rusia menyebutkan bahwa Angkatan Udaranya telah melancarkan lebih dari 30,000 serangan udara di Suriah, membom lebih dari 92000 kali posisi-posisi kawanan teroris ISIS, dan menghancurkan 96000 sasaran.
“Sejak 20 September 2017 sampai sekarang Angkatan Udara Rusia telah melakukan lebih dari 30,000 serangan,” terangnya.
Kemhan Rusia juga mendata bahwa serangan udara negara ini telah menghancurkan 8332 markas komando, 17194 titik kubu, 53707 tempat konsentrasi, 970 kamp pelatihan, 6769 gudang amunisi dan perlengkapan militer, 212 ladang minyak, 184 pabrik penyulingan minyak, 132 stasiun pengisian bahan bakar dan tanker, dan 9328 obyek lain. (alalam)
Israel Serang Gudang Senjata Hizbullah Dekat Bandara Damaskus
Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan bahwa Israel telah melancarkan serangan udara terhadap sebuah gudang senjata milik kelompok pejuang Hizbullah dekat Bandara Internasional Damaskus, Suriah, pada Kamis malam (21/9/2017), sementara pasukan pertahanan udara Suriah berhasil merontokkan pesawat tempur nirawak Israel.
Sumber-sumber informasi menyebutkan bahwa pasukan pertahanan udara Suriah telah menghadapi serangan udara Israel terhadap sebuah posisi dekat bandara tersebut.
Pakar militer dan strategi Suriah Brigjen Mohammad Isa, Jumat (22/9/2017), memastikan rudal-rudal Israel pada Kamis malam telah menyerang sebuah posisi dekat Bandara Internasional Damaskus, dan pada 27 Mei 2017 tentara Suriah berhasil menembak jatuh pesawat nirawak Israel yang telah menghabisi tiga tentara Suriah.
Ketua Eksekutif SOHR Rami Aldurrahman mengatakan kepada AFP, “Jet-jet tempur Israel telah merudal sebuah arsenal milik Hizbullah dekat Bandara Internasional milik Hizbullah Lebanon dekat Bandara Internasional di Damaskus. Bandara ini berjarak 25 kilometer di tenggara Damaskus, ibu kota Suriah.”
Sejak pecah perang di Suriah pada tahun 2011 Israel telah berulangkali menyerang sasaran-sasaran di Suriah atau sasaran Hizbullah. Peristiwa terbaru terjadi 7 September ketika serangan udara menggempur sebuah posisi dan bagian barat Suriah.
Suriah dan Israel masih terkurung dalam suasana perang. Sejak Juni 1967 Israel menduduki Dataran Tinggi Golan seluas 1200 kilometer persegi milik Suriah. Israel kemudian mengumumkan aneksasi kawasan ini pada tahun 1981, tapi tidak mendapat pengakuan internasional, sementara wilayah seluas 510 kilometer persegi di kawasan ini masih dikuasai Suriah.
Sedangkan Hizbullah telah beberapa kali berperang melawan Israel di Lebanon selatan. Perang yang terbaru di antaranya berkobar pada tahun 2006 dan menewaskan lebih dari 1200 orang yang sebagian besar adalah warga sipil di Lebanon, dan 160 orang di pihak Israel yang sebagian besar adalah militer.
Sejak tahun 2013 Hizbullah secara terbuka ikut berperang di Suriah membela pemerintahan Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontakan dan terorisme, dan dalam perang ini Hizbullah andil besar dalam kemenangan pasukan pemerintah. (rayaloum)
Barzani: Kurdi Siap Berunding Dengan Baghdad, Tapi Usai Referendum
Pemimpin wilayah otonomi Kurdistan Irak Masoud Barzani mengaku pihaknya bersedia berunding dengan pemerintah pusat Irak tapi setelah referendum desintegrasi wilayah ini selesai diselenggarakan.
“Kami siap berdialog dengan pemerintah Irak, tapi setelah penyelenggaraan referendum,” katanya dalam pidato kampenye referendum kemerdekaan Kurdistan di gedung olah raga kota Arbil, Irak, Jumat (22/7/2017).
Dia menambahkan sudah sekian tahun pihak Kurdi Irak berkesimpulan bahwa kerjasama dan partisipasi dengan Baghdad telah membentur jalan buntu.
Dia kemudian berkilah dengan mengatakan bahwa keputusan menyelenggarakan referendum sekarang sudah bukan lagi di tangannya maupun partai-partai Kurdi, melainkan rakyat Kurdistanlah yang mengambil keputusan soal ini.
Karena itu, dia menegaskan lagi bahwa Kurdistan tidak akan bersedia menghentikan ataupun menunda referendum kemerdekaan yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 25 September 2017. (fna)
..