Rangkuman Berita Timteng Sabtu 22 September 2018

IRGC IranJakarta, ICMES: Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) memulai latihan perang di Teluk Persia di dekat kawasan strategis Selat Hormoz, salah satu jalur terpenting pengiriman minyak di Timteng.

Organisasi Human Roght Watch (HRW) menyatakan Arab Saudi berusaha berkelit dari penyelidikan yang didukung oleh PBB terkait dengan kejahatan perang di Yaman.

Seorang petinggi militer Israel mengklaim bahwa koordinasi negara Zionis ini dengan Rusia masih sama dengan sebelum insiden tertembak jatuhnya pesawat militer Il-30 Rusia yang menewaskan 15 awaknya di Suriah.

Satu pemuda Palestina gugur syahid tertembus peluru pasukan Zionis Israel ketika mengikuti aksi “Great March of Riturn” di dekat perbatasan Gaza- Israel.

Berita selengkapnya:

Iran Mulai Latihan Militer Besar-Besaran Di Dekat Selat Hormuz

Angkatan Bersenjata Iran dan Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) memulai latihan perang di Teluk Persia di dekat kawasan strategis Selat Hormoz, salah satu jalur terpenting pengiriman minyak di Timteng, Jumat (21/9/2018).

TV Iran melaporkan manuver ini mengerahkan 26 jet tempur F-4, Su-22, dan Mirage F1 serta beberapa helikopter penyerang dan lain-lain.

Juru bicara IRGC, Brigjen Ramezan Sharif, menyatakan latihan perang ini digelar oleh Angkatan Bersenjata Iran di Bandar Abbas, Iran selatan, dengan IRGC selaku tuan rumahnya.

Dia menyebutkan bahwa latihan ini memperlihatkan kekuatan preventif Iran di semua level pertahanan bersamaan dengan momen peringatan “Pekan Pertahanan Suci”.

Menurutnya, manuver ini akan dimulai pada Sabtu pagi waktu setempat dengan melibatkan 600 kapal dari berbagai jenis berat dan ringan serta jet tempur Angkatan Bersenjata, IRGC, dan pasukan keamanan dalam negeri.

“Puluhan jet tepur Angkatan Udara IRGC juga akan mengikuti latihan perang ini, selain 200 kapal pasukan relawan yang merepresentasikan ribuan kapal lain relawan,” ungkapnya.

Dia menjelaskan bahwa berbagai raihan dan kemampuan pertahanan Angkatan Bersenjata akan diperagakan dalam manuver ini.

“Latihan perang ini akan diadakan di kawasan pantai  Teluk Persia dekat Selat Hormuz, dan akan terlihat baghwa Angkatan Bersenjata Iran siap menjalankan tekad pemimpin dan rakyat untuk menghadang segala bentuk ancaman agresor di kawasan strategis ini,” pungkasnya.

Iran pernah beberapa kali mengancam akan memblokir Selat Hormuz setelah Amerika Serikat (AS) menerapkan kembali sanksi larangan ekspor minyak Iran yang mulai diberlakukan sejak 4 November mendatang.

Iran menyatakan akan menempuh tindakan militer untuk memblokir ekspor minyak dari negara lain, termasuk sekutu AS di Timteng melalui Selat Hormuz, jika AS mengusik ekspor minyak Iran. (alalam/raialyoum)

HRW: Saudi Berusaha Menghindari Penyelidikan PBB Atas Kejahatan Perang Di Yaman

Organisasi Human Roght Watch (HRW) menyatakan Arab Saudi berusaha berkelit dari penyelidikan yang didukung oleh PBB terkait dengan kejahatan perang di Yaman.

HRW mendukung pengajuan dua draf resolusi yang bersaing mengenai Yaman pada sidang Dewan HAM PBB yang sedang berlangsung di Jenewa.

Satu resolusi di antaranya yang diajukan oleh sekelompok negara Eropa dan Kanada mencanangkan perpanjangan satu tahun masa penyelidikan, terutama setelah penyelidikan pada bulan lalu mendapat bukti-bukti untuk dugaan adanya kejahatan perang dari semua pihak yang bertikai di Yaman, termasuk pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Satu draf lainnya yang diajukan oleh Tunisia yang mewakili sekelompok negara Arab tidak menyinggung perpanjangan masa penyelidikan, namun menyerukan kepada komisi nasional agar melakukan penyelidikan di Yaman.

Saudi dan sekutunya dalam perang Yaman, Uni Emirat Arab (UEA), merupakan dua anggota dari pihak Arab di Dewan HAM yang terdiri atas 47 anggota.

Direktur HRW John Fisher di Jenewa dalam statemennya, Jumat (21/9/2018), menyatakan, “Kampanye koalisi yang dipimpin Saudi untuk mendiskreditkan dan merongrong penyelidikan PBB terhadap pelanggaran oleh semua pihak yang bertikai Yaman adalah upaya terang-terangan lain untuk menghindari penyelidikan aksi koalisi sendiri di Yaman.”

Dia menambahkan, “Dewan HAM tak boleh gagal untuk warga sipil Yaman. Negara harus memperbarui mandat (penyelidikan) atau risiko kredibilitas Dewan.”

Upaya diplomatik terkait draf ini diduga akan terus berlanjut sebelum sidang Dewan HAM ditutup minggu depan. Para diplomat Saudi mengancam akan melakukan pembalasan ekonomi terhadap negara-negara yang mendukung draf tersebut.

Koalisi pimpinan-Saudi mengintervensi Yaman sejak tahun 2015 untuk memerangi kelompok pejuang (Ansarullah) yang bertikai dengan pemerintahan presiden tersingkir Yaman, Abedrabbo Mansour Hadi.

Sejak itu Yaman mengalami apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia, dengan perkiraan 10.000 orang tewas dan jutaan orang berisiko kelaparan.

Koalisi pimpinan Saudi telah dituduh telah membom beberapa sasaran sipil, termasuk bus dan rumah sakit. (nst)

Israel Mengaku Pendiriannya Tak Berubah Pasca Terjatuhnya Pesawat Rusia Di Suriah

Seorang petinggi militer Israel mengklaim bahwa koordinasi negara Zionis ini dengan Rusia masih sama dengan sebelum insiden tertembak jatuhnya pesawat militer Il-30 Rusia yang menewaskan 15 awaknya di Suriah pada Senin malam lalu (17/9/2018).

Petinggi yang enggan disebutkan identitasnya itu mengatakan kepada wartawan, “Tak ada perubahan mengenai mekanisme non-engagement (antara Israel dan Suriah) akibat peristiwa mengenaskan ini. Mekanisme gencatan senjata dan tindakan operasional antara kami dan tentara Rusia masih utuh dan tidak berubah.”

“Non-engagement” di sini adalah istilah yang mengacu pada pertukaran informasi antara Rusia dan Israel serta antisipasi kemungkinan terjadinya benturan antara keduanya. Mekanisme atau koordinasi ini ditetapkan oleh Israel dan Rusia untuk menghindari konfrontasi antara pasukan Rusia dan pasukan Israel di Suriah sejak Rusia turun tangan membela pemerintahan Presiden Suriah Basyar al-Assad pada tahun 2015.

Namun, koordinasi ini terusik keras oleh insiden jatuhnya Il-30 akibat salah tembak sistem pertahanan udara Suriah yang saat itu beroperasi untuk melawan serangan udara Israel.

Kementerian Pertahanan Rusia dalam statemen resmi pertamanya terkait insiden itu menunjukkan reaksi keras dengan menyebut serangan Israel saat itu sebagai tindakan tak bertanggungjawab karena jet-jet tempur Israel diketahui menyelinap di balik pesawat Rusia sehingga kemudian pesawat Rusialah yang terkena tembakan.

Tapi belakangan ini Presiden Rusia Vladimir Putin tampak mengendurkan nadanya dengan menyebutkan adanya “serangkaian situasi aksidentil yang memprihatinkan”.

Menurut petinggi militer Israel, delegasi militer Israel pimpinan Jenderal Amikam Norkin Kamis lalu telah berkunjung ke Moskow untuk menyatakan keprihatinannya atas terbunuhnya tentara Rusia serta menjelaskan ihwal kejadian tersebut sembari mengklaim bahwa pihak Suriahlah yang bertanggungjawab karena “tidak profesional” dalam mengoperasikan sistem pertahanan udaranya. (raialyoum)

Satu Pemuda Palestina Gugur Diterjang Peluru Pasukan Israel

Juru bicara Departemen Kesehatan Di Gaza, dr. Ashraf al-Qudrah, menyatakan satu pemuda Palestina gugur syahid tertembus peluru pasukan Zionis Israel ketika mengikuti aksi “Great March of Riturn” di dekat perbatasan Gaza- Israel, Jumat (21/9/2018).

“Pemuda Karim Mohammad Kalab, 25 tahun, telah syahid akibat bagian perutnya terkena peluru yang ditembakkan kepadanya oleh pasukan Israel di timur kota Gaza,” ujar Al-Qudrah kepada AFP.

Dia melanjutkan, “312 warga juga terluka terkena serangan pasukan pendudukan, 54 di antaranya terkena peluru tajam, dan 4 orang berada dalam kondisi kritis dan telah dilarikan ke rumah sakit setempat untuk mendapat perawatan.”

Ribuan warga Palestina telah mengikuti aksi unjuk rasa tersebut. Dalam aksi ini para pemuda Gaza membakar ban-ban bekas dan menerbangkan bom balon dan layang-layang untuk dijatuhkan ke wilayah Israel agar menimbulkan kebakaran.

Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar mengikuti aksi itu dan terlihat untuk pertama kalinya di lokasi dekat pagar pembatasan Gaza-Israel, dan dia mengaku tidak takut meskipun yakin di lokasi itu pasti ada para penembak jitu Israel.  (raialyoum)