Jakarta, ICMES: Kemhan Rusia merilis foto markas komando kelompok teroris ISIS yang telah dibombardir dan diduga sebagai tempat pemimpin ISIS Abu Bakar al-Badhdadi diduga tewas di kota Raqqa, Suriah utara, pada 28 Mei 2017.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kelompok teroris ISIS menjadikan lebih dari warga sipil di kota Mosul sebagai perisai manusia.
Enam hari setelah tentara Suriah dan sekutunya mencapai perbatasan Irak-Suriah di bagian selatan Suriah pasukan Irak akhirnya berhasil mencapai wilayah perbatasan yang sama.
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) diduga akan segera menyerahkan daftar persyaratannya kepada Qatar untuk menyudahi isoloasi Saudi dan beberapa negara sekutunya terhadap Qatar.
Berita selengkapnya;
Rusia Rilis Foto Area Kemungkinan Tewasnya al-Baghdadi
Kemhan Rusia merilis foto markas komando kelompok teroris ISIS yang telah dibombardir dan diduga sebagai tempat pemimpin ISIS Abu Bakar al-Badhdadi diduga tewas di kota Raqqa, Suriah utara, pada 28 Mei 2017.
Disebutkan bahwa foto yang dirilis itu merupakan gambar markas komando ISIS di selatan Raqqa yang telah diberikan kepada media usai pemboman yang dilancarkan oleh jet tempur Rusia, dan di situ banyak petinggi ISIS di berbagai levelnya terbunuh, namun masih dipelajari dugaan tewasnya al-Baghdadi.
Jubir Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa pemboman markas ISIS dan dugaan terbunuhnya al-Bahghdadi telah dilaporkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin sehingga masih dilakukan pendalaman atas dugaan ini.
Kemlu Rusia sebelumnya menyatakan masih dilakukan upaya-upaya optimal untuk mencari kejelasan atas dugaan tewasnya al-Baghdadi akibat serangan udara Rusia.
“Berdasarkan informasi yang masuk, lokasi yang telah dibombardir oleh jet-jet tempur Rusia terletak di dekat kota Raqqa, Suriah, yang menjadi tempat kediaman para petinggi ISIS,” bunyi statemen Kemlu Rusia, Jumat (16/6/2017).
Statemen yang dikutip oleh koran Rusia Kommersant ini menjelaskan bahwa serangan udara di selatan Raqqa itu menewaskan banyak petinggi ISIS, termasuk 34 pejabat, 30 komandan berbagai level, dan 300 anggota ISIS lainnya.
Menurut laporan yang tersiar, tokoh ISIS yang tewas akibat serangan itu antara lain Abu al-Haji al-Misri, komandan ISIS kawasan Raqqa, Ibrahim al-Nayef, komandan wilayah al-Sahnah, dan Sulaiman al-Sheikh , kepala bidang keamanan ISIS.
Di pihak lain, pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) di hari yang sama menyatakan tidak dapat mengonfirmasi laporan Rusia mengenai kemungkinan tewasnya al-Baghdadi di Raqqa.
“Kami tak dapat mengonfirmasi laporan Rusia mengenai tewasnya al-Baghdadi dalam serangan jet tempur Rusia ke kota Raqqa di Suriah,” ungkap Jubir pasukan ini, Kol. John Dorian. (sputnik/reuters)
ISIS Jadikan Puluhan Ribu Warga Sipil Sebagai Perisai Di Mosul
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan kelompok teroris ISIS menjadikan lebih dari warga sipil di kota Mosul sebagai perisai manusia.
“Lebih dari 100.000 warga sipil bisa jadi masih tertahan di Kota Tua. Kami tahu bahwa ISIS memindahkan mereka bersama mereka saat mereka pergi … lokasi di mana pertempuran sedang berlangsung. Warga sipil ini pada dasarnya dipegang sebagai perisai manusia di Kota Tua, ” ungkap Bruno Geddo yang memimpin perwakilan UNHCR di Irak kepada wartawan di Jenewa, Swiss, Jumat (16/6/2017).
Dia menambahkan bahwa di daerah itu nyaris tidak tersedia makanan, air, listrik dan bahan bakar, dan warga sipil “tinggal dalam situasi penindasan dan kepanikan yang semakin memburuk karena mereka dikelilingi oleh pertempuran di setiap sisi.”
Geddo mencatat bahwa penembak jitu ISIS mengancam membunuh siapa saja yang mencoba meninggalkan bagian kota Mosul yang mereka kuasa, dan sejumlah kecil warga sipil yang berhasil melarikan diri mengalami kondisi yang “sangat trauma.”
Pejabat senior AS mengatakan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) sejauh ini telah memberikan bantuan kepada lebih dari 500.000 pengungsi, dan membantu mereka yang sudah pulang ke bagian kota Mosul yang telah dibebaskan oleh pasukan Irak.
Sementara itu, pasukan Irak berhasil membebaskan dua desa di sebelah barat Mosul
Komandan Operasi Pembebasan Nineveh, Jenderal Abdul Amir Rashid Yarallah, Jumat, mengumumkan bahwa tentara dari Divisi 15 Angkatan Darat Irak telah merebut kembali desa al-Zanazal dan Abu Kaddour serta sebuah gereja di sebelah timur al-Kasik al-Mahalibiyah, dan mengibarkan bendera Irak di beberapa bangunan di sana.
Pasukan pemerintah Irak juga menggempur sebuah kelompok gerilyawan ISIS di distrik al-Shifa, menyebabkan puluhan teroris tewas dan terluka.
Secara terpisah, Panglima Pasukan Polisi Federal Letnan Jenderal Shaker Jawdat mengatakan bahwa tentara Irak terlibat dalam pertempuran sengit dengan ISIS di Mosul barat, dan berhasil mengendalikan 30 persen distrik al-Shifa. (presstv)
Pasukan Irak Bertemu Dengan Pasukan Suriah Di Perbatasan
Enam hari setelah tentara Suriah dan sekutunya mencapai perbatasan Irak-Suriah di bagian selatan Suriah pasukan Irak akhirnya berhasil mencapai wilayah perbatasan yang sama. Beberapa lembaga pemberitaan, termasuk Sputnik dan Asharq al-Awsat, melaporkan hal ini.
Asharq al-Awsat, Jumat (16/6/2017), menyebutkan bahwa dengan keberadaan pasukan relawan Irak al-Hashd al-Shaabi di perbatasan Irak-Suriah di provinsi Nineveh, Irak, Kamis lalu, satuan-satuan pasukan perbatasan serta kelompok-kelompok pasukan adat Irak telah ditempatkan di kawasan al-Rutbah, provinsi Anbar, Irak, untuk menghadapi pergerakan pasukan teroris ISIS.
Imad al-Dulaimi, pejabat kawasan al-Rutbah, mengatakan kepada Sputnik bahwa pasukan penjaga perbatasan dan pasukan adat berada di sekitar pintu perbatasan al-Walid dan al-Taribil.
Enam hari sebelumnya pasukan Suriah dan sekutunya mencapai perbatasan Suriah-Irak, namun di kawasan Irak yang diseberangnya masih dikuasai ISIS. Kamis lalu pasukan Irak berhasil mencapai kawasan itu hingga dapat bertemu dengan pasukan Suriah. (fna)
Saudi Dan UEA Akan Ajukan Daftar Persyaratan Kepada Qatar
Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) diduga akan segera menyerahkan daftar persyaratannya kepada Qatar untuk menyudahi isoloasi Saudi dan beberapa negara sekutunya terhadap Qatar.
Sumber pejabat mengatakan bahwa daftar itu akan siap dalam dua hari ke depan untuk meredakan keterangan yang terjadi antara Qatar dan negara-negara jirannya sesama Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
“Meskipun dewasa ini kedua pihak berjauhan satu sama lain, namun terdapat sinyalemen positif untuk memulihkan perdamaian, dan sebagaimana dikehendaki oleh kedua pihak, Kuwaitlah yang menjadi penengah,” ungkap sumber anonim itu sembari menyebutkan bahwa Turki akan ikut membantu proses itu.
Pemerintah Qatar sebelumnya menyatakan tidak adanya daftar tuntutan yang jelas dari Saudi telah membuat krisis Teluk terlihat rumit.
Seperti diketahui, Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir pada 5 Juni lalu telah memutuskan hubungannya dengan Qatar lalu memboikot negara kecil namun kaya raya ini.
Beberapa negara menyerukan supaya krisis Teluk segera diatasi, termasuk Kuwait yang emirnya telah berkunjung ke Saudi, UEA, dan Qatar, serta mengadakan pertemuan dengan para pemimpin negara-negara jirannya itu dengan membawa misi “persaudaraan”.
Pemerintah Kuwait menyatakan bahwa kunjungan itu bertujuan meredakan krisis dalam bingkai “rumah Teluk yang satu.” (rayalyoum)