Rangkuman Berita Timteng Sabtu 15 Juli 2017

tiga pejuang palestina 14 juli 2017Jakarta, ICMES: Tiga pejuang Palestina gugur syahid setelah melepaskan tembakan yang menewaskan dua polisi Israel dan melukai satu lainnya di kota lama Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem).

Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, mengecam tindakan Rezim Zionis Israel memblokir Masjid al-Aqsa, Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem), dan melarang warga Muslim Palestina menunaikan shalat Jumat di masjid yang sangat disucikan oleh seluruh umat Islam tersebut.

Tentara Suriah, Jumat (14/7/2017), terus bergerak maju di provinsi Raqqa dan berhasil membebaskan beberapa daerah dan posisi dari cengkraman kelompok teroris ISIS dalam upaya mengepung sejumlah besar kawanan teroris besar ini.

Berita selengkapnya;

Baitul Maqdis Meradang, Tiga Pejuang Palestina Gugur, Dua Polisi Israel Tewas

Tiga pejuang Palestina gugur syahid setelah melepaskan tembakan yang menewaskan dua polisi Israel dan melukai satu lainnya di kota lama Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem), dini hari Jumat (14/7/2017). Setelah menembak para pejuang berusaha kabur ke halaman Masjid al-Aqsa namun terkejar dan diterjang peluru pasukan Zionis.

Kejadian menimbulkan ketegangan hingga shalat Jumat di Masjid al-Aqsa tak jadi dilaksanakan karena dilarang oleh otoritas keamanan Israel, sementara Mufti al-Quds Syeikh Mohammad Husain menyerukan kepada jemaah agar berkonsentrasi di sekitar pos penjagaan untuk mendirikan shalat Jumat.

Polisi Israel memastikan dua anggotanya tewas akibat luka tembak di rumah sakit setelah tiga warga Palestina tertembak mati oleh pasukan keamanan Israel yang mengejar mereka yang kabur ke halaman Masjid al-Haram di kota lama al-Quds.

Ketua otoritas Palestina Mahmoud Abbas dalam kontak telefonnya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di hari yang sama mengecam serangan pejuang Palestina di dekat Masjid al-Aqsa tersebut. Namun dia juga mendesak Netanyahu agar berhenti memblokir Masjid al-Aqsa.

Di pihak lain, Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, balik mengecam sikap Mahmoud Abbas tersebut.

“Hamas menolak kecaman Ketua Ototitas Palestina, Abbas, terhadap operasi al-Quds, dan menganggapnya sebagai sangkalan terhadap bangsa kita dalam melawan pendudukan dan sebagai tindakan keluar dari aspirasi nasional,” ungkap Abdul Latif al-Qanou.

Polisi Israel menangkap Mufti al-Quds Syeikh Mohammad Husain di dekat Masjid al-Aqsa. Putera sang Mufti, Umar, mengatakan, “Polisi Israel telah menangkap ayah saya dengan kasar dan menggelandangnya ke tempat tersembunyi.”

Mufti diringkus saat berada di lokasi Gerbang al-Asbath, salah satu gerbang al-Quds yang mengarah ke Masjid al-Aqsa usai shalat Jumat di tempat yang sama. Ratusan orang Palestina mendirikan shalat Jumat di lokasi itu setelah mereka dilarang menunaikannya di Masjid al-Aqsa.

Peristiwa ini tercatat sebagai insiden paling krusial dalam beberapa tahun terakhir, dan berpotensi meningkatkan ketegangan dan konflik Palestina-Israel.

Jubir kepolisian Israel Luba Samri mengatakan bahwa pelaku serangan adalah orang Palestina yang berasal dari satu keluarga yang tinggal kota Um al-Fahm Arab Israel dan tidak memiliki rekam jejak keamanan.

“Mereka adalah Mohammad Ahmad Mohammad Jabarin, 29 tahun, Mohammad Hamid Abdul Latif Jabarin, 19 tahun, dan Mohammad Ahmad Mufdal Jabarin, 19 tahun,” ungkap Samri.

Peristiwa ini juga tercatat sebagai serangan pertama kalinya dengan menggunakan senjata api di kota lama Baitul Maqdis dalam beberapa tahun terakhir, dan belum ada keterangan lebih lanjut mengenai identitas pelaku. (rayalyoum/anadolu/maan/rt)

Al-Azhar Ingatkan Israel “Kemarahan Umat Islam Sedunia”

Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir, mengecam tindakan Rezim Zionis Israel memblokir Masjid al-Aqsa, Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem), dan melarang warga Muslim Palestina menunaikan shalat Jumat di masjid yang sangat disucikan oleh seluruh umat Islam tersebut, Jumat (14/7/2017).

Al-Azhar mengingatkan Israel bahwa tindakan sewenang-wenang itu dapat memancing “kemarahan umat Islam di seluruh penjuru dunia.”

Dalam statemen resminya lembaga pendidikan terkemuka di Dunia Islam ini menegaskan, “Al-Azhar mengecam dan menolak keras tindakan otoritas pendudukan Zionis, Jumat, berupa penutupan Masjid al-Aqsa yang diberkahi dan pelarangan pendirian syiar shalat Jumat di tengah pemberitaan mengenai serangan terhadap jemaah shalat dan petugas penjaga masjid ini.”

Al-Azhar kemudian mengutuk penangkapan Mufti Baitul Maqdis Syeikh Mohammad Husain dan mantan mufti dan khatib Masjid al-Aqsa Syeikh Ikrimah Sabri.

“Tindakan ini menambah koleksi kriminalitas yang telah terekam panjang berupa penistaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan, tanah, dan kesucian,” tegas al-Azhar.

Menurut al-Azhar, Rezim Zionis Israel memanfaatkan gejolak Palestina untuk menjalankan proyek Judaisasi al-Quds dan Masjid al-Aqsa.

“Inilah yang terlihat jelas dari suara-suara Zionis yang menyerukan penutupan secara permanen Masjid al-Aqsa yang diberkahi. Tindakan demikian membangkitkan kemarahan umat Islam di seluruh penjuru dunia serta mengancam stabilitas,” lanjut al-Azhar.

Lembaga pendidikan ini menyerukan kepada khalayak internasional agar menunaikan tanggungjawabnya di depan bangsa Palestina dan kesucian al-Qus serta semua wilayah Palestina. Al-Azhar mengingatkan bahwa mereka seharus bangkit mencegah pelanggaran Israel terhadap undang-undang dan konvensi internasional dan memaksanya agar membuka kembali komplek Masjid al-Aqsa bagi jemaah shalat, membebaskan Syeikh Mohammad Husain dan Syeikh Ikrimah.

“Masyarakat internasional berkewajiban bertindak melindungi hak semua bangsa dengan setara,” imbau al-Azhar.

Tiga pejuang Palestina gugur syahid setelah melepaskan tembakan yang menewaskan dua polisi Israel dan melukai satu lainnya di kota lama Baitul Maqdis (al-Quds/Yerussalem), dini hari Jumat (14/7/2017). Israel kemudian menutup Masjid al-Aqsa dan menangkap Mufti Baitul Maqdis Syeikh Mohammad Husain dan mantan mufti dan khatib Masjid al-Aqsa Syeikh Ikrimah Sabri. (rt)

Tentara Suriah Bergerak Maju Di Provinsi Raqqa Untuk Kepung ISIS

Tentara Suriah, Jumat (14/7/2017), terus bergerak maju di provinsi Raqqa dan berhasil membebaskan beberapa daerah dan posisi dari cengkraman kelompok teroris ISIS dalam upaya mengepung sejumlah besar kawanan teroris besar ini.

Pusat Media Perang Suriah melaporkan bahwa pasukan pemerintah Suriah telah memperkuat kekuasaannya atas Haql Kadir di selatan Bi’r Al-Zanati dan Khirbah al-Halul di timurnya, di selatan kota kuno al-Rasafah di bagian selatan provinsi Raqqa setelah terlibat kontak senjata sengit yang menewaskan sejumlah korban tewas dan luka di pihak teroris.

Para aktivis Suriah menyebutkan bahwa tentara negara ini telah bergerak maju di Raqqa selatan dan dari provinsi ini mereka masuk untuk pertama kalinya ke daerah perbatasan administrasi provinsi Homs.

Para aktivis ini menjelaskan bahwa jika tentara Suriah dapat bergerak maju sejauh 70 km ke arah selatan mulai dari perbatasan Homs-Raqqa hingga kawasan Haql al-Hil maka mereka akan dapat mengepung secara total kawasan yang diduduki ISIS seluas lebih dari 11,000 km persegi di tiga provinsi Homs, Hama, dan Raqqa, dan pada gilirannya tidak ada pilihan bagi ISIS kecuali menyerah atau bertempur hingga titik darah penghabisan.

Sementara itu, tentara Suriah juga terus bergerak maju di bagian timur provinsi Hama dan berhasil merebut kembali kawasan pertanian dan daerah perbukitan Kujan di selatan distrik al-Sa’an. Hal ini terjadi bersamaan dengan serangkaian serangan udara Suriah terhadap pergerakan dan basis-basis teroris di berbagai wilayah lain Hama, Homs, Raqqa, dan Deir Ezzor hingga menewaskan dan melukai banyak teroris dan menghancurkan peratalan tempur mereka.

Di pihak lain, kelompok teroris Jabhat al-Nusra justru terlibat pertempuran hebat dengan kelompok teroris Jaish al-Islam dan Ahrar Sham di Ghota Timur Damaskus, dan di provinsi Idlib.

Pihak oposisi Suriah menyebutkan bahwa kawanan bersenjata Hayat Tahrir Sham alias Jabhat al-Nusra telah melancarkan serangan sengit terhadap posisi-posisi Jaish al-Islam di Ghouta Timur dan Ahrar Sham di Idlib.

Pertempuran sesama kelompok teroris ini kembali berkobar sejak satu minggu lalu dan telah menjatuhkan puluhan korban tewas dan luka di antara mereka. (rt/rayalyoum)