Jakarta, ICMES: Majelis Umum PBB menggelar sidang darurat mengenai krisis Gaza atas permintaan negara-negara Arab.
Jubir Kemhan Rusia Igor Konashenkov memastikan bahwa titik-titik konfrontasi pasukan Suriah dengan kelompok teroris ISIS hanya ada di kawasan yang kuasai oleh Amerika Serikat (AS).
Direktur channel al-Alam milik Iran, Hossein Morteza, membantah laporan bahwa kelompok teroris ISIS kembali menguasai kota Abu Kamal di bagian tenggara provinsi Deir Ezzor, Suriah timur.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa hubungannya dengan dunia Arab kini jauh membaik, dan bahwa negara-negara Arab menempuh proses normalisasi hubungan bawah tanah dengan Israel.
Berita selengkapnya:
Majelis Umum PBB Gelar Sidang Darurat Mengenai Krisis Gaza
Majelis Umum PBB menggelar sidang darurat mengenai krisis Gaza atas permintaan negara-negara Arab Rabu (8/6/2018), seperti dinyatakan ketua majelis ini, Miroslav Lajcak, dalam suratnya kepada 193 negara anggota.
Para diplomat mengatakan bahwa dalam sidang ini rencananya akan dilakukan pemungutan suara untuk draf resolusi yang menuntut perlindungan warga Palestina dan kecaman secara implisit terhadap Rezim Zionis Israel, sebagaimana draf resolusi Dewan Keamanan PBB yang diveto oleh Amerika Serikat (AS) pekan lalu.
Tak seperti resolusi Dewan Keamanan PBB, resolusi Majelis Umum PBB tidaklah mengikat.
Seorang diplomat yang meminta identitasnya dirahasiakan kepada AFP membenarkan adanya sidang darurat itu.
“Pekan depan kami akan bekerja untuk mendapatkan jumlah suara yang lebih besar,” katanya.
Wakil Israel di PBB Danny Danon dalam sebuah statemennya mengecam permohonan penyelenggaraan sidang darurat tersebut.
“Sayang sekali, alih-alih mengecam Hamas, sebagian negara malah berusaha memenuhi kebutuhan politik dalam negerinya dengan cara mencemarkan citra Israel di PBB,” kecamnya.
Pada Desember tahun lalu, setelah AS di Dewan Keamanan PBB menjatuhkan hak vetonya terhadap draf resolusi yang mengecam keputusan AS mengakui al-Quds (Yerussalem) sebagai ibu kota Israel negara-negara Arab menempuh upaya di Majelis Umum PBB yang tidak menerapkan hak veto.
Sumber tadi mengatakan bahwa inisiatif penyelenggaraan sidang darurat pekan depan datang dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan Liga Arab.
Negara-negara Eropa berusaha membujuk Palestina dan negara-negara Arab agar tidak menuntut pemungutan suara di Majelis Umum pasca veto AS pekan lalu. Seorang diplomat Eropa yang juga meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan, “Semua mengatakan kepada mereka agar tidak melakukannya.”
Belum jelas bagaimana bentuk dukungan internasional yang diminta oleh pihak Palestina di Jalur Gaza, dan apakah berkaitan dengan penugasan tim pengawas atau pasukan penjaga perdamaian.
Belakangan ini negara-negara Arab meminta Sekjen PBB António Guterres agar mengajukan usulan tentang ini. Namun, menurut diplomat anonim, Guterres mengaku perlu mendapat mandat dari Dewan Keamanan untuk mengajukan pendapat tentang ini.
Sebanyak empat orang Palestina gugur syahid di tangan pasukan Zionis Israel dalam aksi protes baru di Jalur Gaza, Jumat (8/6/2018). Dengan demikian, sejak dimulainya aksi protes ini pada 30 Maret lalu sampai sekarang tak kurang dari 129 warga Palestina gugur diserang pasukan Zionis. (alalam)
Rusia Nyatakan ISIS Sekarang Eksis Di Suriah Hanya Di Wilayah Yang Dikuasai AS
Jubir Kemhan Rusia Igor Konashenkov memastikan bahwa titik-titik konfrontasi pasukan Suriah dengan kelompok teroris ISIS hanya ada di kawasan yang kuasai oleh Amerika Serikat (AS).
Hal ini dia katakan Sabtu (9/6/2018) sebagai tanggapan atas klaim Menhan AS James Mattis bahwa dukungan Rusia dan Iran kepada Presiden Suriah Bashar Assad telah “menggiring rakyat Suriah kepada tragedi.”
“Kami dikejutkan oleh permaina kata Menhan AS James Mattis mengenai apa yang terjadi di Suriah. Sebelum segala sesuatunya saya ingin mengingatkannya bahwa ISIS muncul akibat invasi negaranya terhadap Irak dengan dalih palsu mengenai adanya senjata kimia pada Saddam Hossein,” katanya.
Igor Konashenkov menjelaskan bahwa ISIS kemudian berkembang di Suriah akibat tindakan pembiaran oleh pasukan koalisi internasional pimpinan AS sehingga kawanan teroris itu kemudian menguasai kawasan utama minyak Suriah, dan di saat yang sama AS menyuplai senjata senilai jutaan USD kepada oposisi Suriah, namun sebagian besar senjata itu malah jatuh ke tangan dua kelompok teroris ISIS dan Jabhat al-Nusra yang setujuan dengan AS, yaitu menggulingkan pemerintah Suriah.
Dia menambahkan, “Mengenai situasi Republik Arab Suriah dewasa ini, kami menyarankan kepada Menhan AS agar mempelajari peta situasi negara ini. Semua titik konfrontasi teroris ISIS di Suriah hanya ada di kawasan yang dikuasai oleh Washington.”
Konashenkov juga menerangkan bahwa kehidupan penduduk di semua provinsi yang dikuasai oleh pemerintah Suriah sudah memulih, warga sudah melakukan aktivitas sehari-hari secara normal, termasuk di pasar, sekolah, dan taman-taman hiburan anak-anak.
Dia menilai bahwa “tragedi yang sebenarnya” bagi bangsa Suriah ada di kawasan Tanaf dan Raqqah yang dikuasai secara ilegal oleh pasukan AS. (alalam)
AS Ingin Hidupkan Lagi ISIS Di Kota Abu Kamal
Direktur channel al-Alam milik Iran, Hossein Morteza, membantah laporan bahwa kelompok teroris ISIS kembali menguasai kota Abu Kamal di bagian tenggara provinsi Deir Ezzor, Suriah timur.
“Membukakan lagi sejumlah front perbatasan (Irak-Suriah) merupakan siasat pasukan pendudukan AS setelah berusaha mengembalikan nyawa ke tubuh organisasi teroris ISIS,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa Abu Kamal sangatlah strategis di lapangan sehingga masih menjadi incaran AS dalam banyak upayanya di Suriah.
“Karena itu dalam beberapa hari lalu terdapat upaya lebih dari satu kali untuk membuatkan kantung dan celah di kota ini,” terangnya.
Dia membantah laporan bahwa ISIS menguasai Abu kamal.
“Tak benar apa yang dipropagandakan oleh media bahwa ISIS menguasai Abu Kamal,” tegasnya.
Menurutnya, semua titik kota ini kembali tenang setelah tentara Suriah dan sekutunya merebut kembali berbagai titik wilayah yang semula kembali didatangi ISIS di sekitar distrik al-Jala dan al-Hasarat. Tentara Suriah juga telah mengamankan jalur Abu Kamal-Mayadin, dan berhasil menghabisi puluhan teroris ISIS.
Al-Alam menyebutkan bahwa beberapa hari lalu ISIS melancarkan serangan sengit disertai 10 serangan bom bunuh diri dengan bantuan logistik AS.
Abu Kamal sempat sekian tahun dikuasai oleh ISIS namun berhasil dibebaskan oleh tentara Suriah pada November 2017, dan sejak kalah perang ISIS kehilangan sebagian besar wilayah yang semula didudukinya di Suriah dan kini hanya tinggal di beberapa kantung yang terbatas dan tersebar di kawasan Badiah Suriah serta provinsi Deir Ezzor dan wilayah selatan negara ini. (alalam)
Netanyahu: Hubungan Israel dengan Dunia Arab Membaik Karena Iran
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa hubungannya dengan dunia Arab kini jauh membaik, dan bahwa negara-negara Arab menempuh proses normalisasi hubungan bawah tanah dengan Israel.
Seperti dilansir Ray al-Youm, Sabtu (9//2018), hal itu dia katakan dalam wawancara dengan BBC pada acara Newsnight sembari mengaku yakin bahwa kerjasama Israel secara lebih erat dengan negara-negara Arab merupakan jalan menuju perdamaian, dan sebelumnya dia tak pernah menduga akan terjalin hubungan persahabat sedemikian rupa antara Israel dan negara-negara Arab.
Netanyahu yang belakangan ini enggan berbicara dengan media Israel sendiri karena selalu dia dan keluarganya selalu disudutkan mengklaim publik Arab mulai berbeda dalam memandang Israel.
Sebelumnya, Middle East Eye memuat laporan khusus tentang menguatnya hubungan Israel dan Kerajaan Arab Saudi sehingga Riyadh antara lain menyokong prakarsa Deal of The Century yang diajukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengatasi kemelut Palestina-Israel.
Netanyahu melanjutkan bahwa terjadi pendekatan yang hebat antara Israel dan negara-negara Arab karena dua faktor; Pertama, adanya “ancaman Iran” yang mengarah kepada mereka secara kolektif; kedua, keinginan negara-negara Arab memanfaatkan teknologi dan inovasi Israel.
Menurut Ray al-Youm, membaiknya hubungan Israel-Arab ini membuat popularitas Netanyahu terangkat meskipun dia dan istrinya tersandung kasus korupsi, sebagaimana terlihat dalam hasil jajak pendapat di Israel Jumat lalu. (rayalyoum)