Rangkuman Berita Timteng,  Sabtu 10 Juni 2017

khameneiJakarta, ICMES: Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam sebuah pesan yang dibacakan pada prosesi pemakaman korban serangan teror ISIS di Teheran telah menyidir Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi.

Kementerian Keamanan Iran  menyatakan aparat keamanan negara ini telah mencokok 41 orang terduga anggota kelompok teroris ISIS di empat provinsi Kermanshah, Kurdistan, Azerbaijan Barat, dan Teheran.

Kepala Kepolisian Federal Irak Mayjen Raid Shakir Jawdat menyatakan dua petinggi kelompok teroris ISIS dan sembilan asisten mereka tewas terkena serangan pasukan Iran di sekitar Masjid Jami al-Nouri di Mosul barat, Irak utara.

Organisasi “Rabithah al-Alam al-Islami” (Ikatan Dunia Islam) telah mencoret nama Syeikh Yusuf Qaradawi dari keanggotaanya dalam “Majma’ al-Fiqh al-Islami” (Forum Fikih Islam) yang bermarkas di Jeddah.

Berita selengkapnya;

Pemimpin Besar Iran Sebut Nama AS Dan Arab Saudi Terkait Teror Di Teheran

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei dalam sebuah pesan yang dibacakan pada prosesi pemakaman korban serangan teror ISIS di Teheran telah menyidir Amerika Serikat (AS) dan Arab Saudi, dan memastikan bahwa “kejahatan yang ditujukan terhadap Teheran sama sekali tidak akan mempengaruhi tekad, kehendak, dan kesatuan bangsa Iran.”

“Serangan ini merupakan petunjuk jelas kedengkian dan kebencian para antek mustakbir terhadap bangsa Iran dan segala sesuatu yang terkait dengan revolusi, pemerintahan Islam, dan Imam Khomaini,” tegasnya.

Dia menyatakan serangan ini tidak menghasilkan apa-apa kecuali meningkatnya kebencian kepada pemerintah AS dan antek regionalnya, termasuk Arab Saudi.

“Kejahatan ini menandakan kejahatan dan kehinaan para penjahat, provokator, dan pelakunya, namun terlalu kecil untuk dapat mengacaukan jalan dan tekad bangsa Iran,” imbuhnya.

Pada prosesi yang berlangsung usai shalat  Jumat (9/6/2017) di area  Universitas Teheran ini Ketua Parlemen Iran Ali Larijani menyatakan negaranya “menghadapi dua ISIS; satu global yaitu AS, dan yang lain regional, dan AS mendampingi ISIS regional.” ISIS regional yang dimaksud tampaknya adalah Arab Saudi.

Dia menyebut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) dan Pasukan al-Quds yang bernaung di bawahnya sebagai “dua garis merah” dan pasukan yang paling aktif memerangi teroris di Timteng.

Dia juga mengatakan bahwa Iran “tak berharap banyak kepada rezim kabilah (Saudi) yang menolak demokrasi dan menyokong terorisme,” sementara “AS telah sampai pada barter demokrasi dan HAM dengan uang.”

“Tak mungkin memerangi terorisme tanpa memerangi setan besar AS, dan balasan Iran terhadap para penyerang Teheran akan fatal,” imbuhnya.

Senada dengan ini, ketua komisi keamanan parlemen Iran Alaeddin Boroujerdi menuding AS sebagai dalang serangan teror di Teheran.

“Kami sama sekali tidak meragukan bahwa AS-lah perancang utama serangan ini,” katanya.

Sebelumnya, wakil komandan IRGC Hossein Salami menyatakan pihaknya serius merencanakan pembalasan atas serangan teror tersebut, namun “tempat pembalasan masih rahasia.” Dia juga mengatakan serangan itu dilakukan demi melicinkan agenda Saui, AS, dan Rezim Zionis Israel. (rayalyoum)

Iran Ringkus 41 Terduga Teroris ISIS

Kementerian Keamanan Iran  menyatakan aparat keamanan negara ini telah mencokok 41 orang terduga anggota kelompok teroris ISIS di empat provinsi Kermanshah, Kurdistan, Azerbaijan Barat, dan Teheran, Jumat (9/6/2017)

Dilaporkan bahwa puluhan orang itu diringkus setelah dilakukan operasi intelijen yang rumit dan dengan kerjasama keluarga sebagian terduga teroris di empat wilayah tersebut. Rencana mereka tercium sebelum sempat bertindak, dan di antara mereka terdapat regu-regu operasi dan para penanggujawab di bidang komunikasi dan layanan logistik.

Seperti diketahui, Rabu lalu Teheran digemparkan oleh serangan teror yang menyasar gedung parlemen Iran dan komplek makam Imam Khomaini serta menyebabkan 17 orang terbunuh dan 40 lainnya luka-luka. (tasnim)

Pasukan Irak Habisi 2 Petinggi ISIS Dan 9 Asistennya Di Mosul

Kepala Kepolisian Federal Irak Mayjen Raid Shakir Jawdat menyatakan dua petinggi kelompok teroris ISIS dan sembilan asisten mereka tewas terkena serangan pasukan Iran di sekitar Masjid Jami al-Nouri di Mosul barat, Irak utara, Jumat (9/6/2017).

“Pasukan kepolisian federal telah membunuh teroris Yaarab al-Khatuni, penanggungjawab apa yang disebut kelompok Nahawand, dan teroris yang berjulukan Abu Amal, penanggungjawab bidang keamanan, dan sembilan lainnya melalui serangan terhadap barak mereka di sekitar Masjid Jami’ al-Nouri,” ungkap Jawdat dalam keterangan persnya.

Pasukan Irak mengepung kawasan-kawasan tengah kota lama Mosul dari semua arah, dan menghadapi perlawanan sengit dari ISIS yang bertahan di rumah-rumah dan di antara ratusan penduduk.

Sementara itu, Komando Operasi Furat Tengah Irak membantah keras laporan mengenai korban serangan teror di kota Karbala yang terjadi Jumat pagi, dan menyatakan pula bahwa dalam serangan ini tak ada warga negara Iran yang menjadi korban.

Sebelumnya tersiar laporan bahwa serangan yang terjadi di sebuah area parkir di pusat kota Karbala itu menewaskan puluhan orang, namun otoritas Irak tersebut menyatakan bahwa serangan itu hanya melukai empat orang. Dijelaskan bahwa serangan terjadi pada pukul 6 pagi ketika pelaku meledakkan diri sebelum sempat masuk ke lokasi parkir. (rayalyoum/irna)

Yusuf  Qaradawi Dipecat Dari “Rabithah al-Alam al-Islami”

Organisasi “Rabithah al-Alam al-Islami” (Ikatan Dunia Islam) telah mencoret nama Syeikh Yusuf Qaradawi dari keanggotaanya dalam “Majma’ al-Fiqh al-Islami” (Forum Fikih Islam) yang bermarkas di Jeddah. Qaradawi adalah ulama kondang asal Mesir yang tinggal di Qatar dan dikenal dekat dengan kelompok Ikhawanul Muslimin, dan pemecatan ini dilakukan setelah namanya tercantum dalam daftar teroris versi Arab Saudi.

Seperti dilaporkan SPA  Jumat (9/6/2017),  organisasi tersebut mendukung daftar nama teroris yang dirilis oleh pemerintah Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab, dan Bahrain, yaitu negara-negara yang telah ramai-ramai memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Qatar.

Atas dasar ini, lembaga Rabithah al-Alam al-Islami “memutuskan untuk menghentikan keanggota Yusuf Qaradawi dalam Majma al-Fiqh al-Islami yang bernaung di bawah lembaga ini.” Menurut lembaga ini, daftar teroris tersebut menunjukkan komitmen Saudi dan “saudara-saudara sekandungnya untuk memerangi teroris dan memblokir sumber-sumber keuangannya dan dukungan kepadanya.”

Daftar tersebut mencantumkan 52 nama tokoh, termasuk Yusuf Qaradawi, dan 12 kelompok.  Negara-negara yang merilis daftar ini menyatakan bahwa nama-nama itu terhubung dengan Qatar yang telah dituduh mendukung teroris dan menjalankan “agenda-agenda mencurigakan.”

Menurut situs Rabithah al-Alam al-Islam, organisasi ini merupakan sebuah lembaga internasional yang bermarkas di kota suci Mekkah al-Mukarramah yang menjalankan program dakwah, sedangkan Majma al-Fiqh al-Islam dianggotai oleh para ulama dan cendikiawan dari berbagai negara Islam untuk kajian dan ijtihad mengenai “problematika kehidupan kontemporer.”  (spa)