Rangkuman Berita Timteng Sabtu 1 September 2018

Tor-M2 rusiaJakarta, ICMES: Rusia telah mengirim sistem pertahanan udara Tor-M2 ke Suriah, dan mesin tempur canggih ini telah tiba di Pangkalan Udara Hmeimim yang menjadi pangkalan jet tempur Rusia di Suriah.

Seorang menteri negara Zionis Israel menyerukan pembasmian para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, di Gaza, serta perlucutan dan penghancuran senjata Hamas.

Kelompok pejuang Palestina Hamas menegaskan bahwa aksi Great March of Riturn akan membuat Israel terpaksa mencabut blokadenya terhadap Gaza.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan kepada khalayak dunia bahwa Yaman berkemungkinan dilanda “gelombang ketiga” wabah kolera terbesar.

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif mengadakan pertemuan dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa dan menyatakan kesiapan Iran bekerjasama dengan negara jirannya ini dalam perang melawan terorisme.

Berita selengkapnya;

Rusia Kirim Sistem Pertahanan Udara Tor-M2 Ke Suriah

Rusia telah mengirim sistem pertahanan udara Tor-M2 ke Suriah, dan mesin tempur canggih ini telah tiba di Pangkalan Udara Hmeimim yang menjadi pangkalan jet tempur Rusia di Suriah. Demikian dilaporkan oleh media Rusia, Jumat (31/8/2018).

Pengerahan baru sistem pertahanan udara Rusia ke Suriah ini dilakukan setelah Kementerian Pertahanan Negeri Beruang Merah ini menuding Barat sedang bersiap melancarkan serangan rudal secara masif ke Suriah dengan dalih serangan bom kimia yang juga direncanakan oleh Barat melalui para anteknya di Suriah untuk menyalahkan pemerintah Suriah.

Sebuah laporan yang tersiar sebelumnya menyebutkan bahwa salah satu pesawat angkut militer Rusia telah melakukan penerbangan ke Suriah. Para pengamat kemudian menduga pesawat itu ke Suriah memboyong sistem pertahanan udara S-300 yang berkemampuan melumat sasaran udara “samar” dan membendung serangan udara masif. (alalam)

Menteri Israel Serukan Pembasmian Para Pemimpin Hamas Di Gaza

Seorang menteri negara Zionis Israel menyerukan pembasmian para pemimpin Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, di Gaza, serta perlucutan dan penghancuran senjata Hamas.

“Kita harus membasmi para pemimpin Hamas serta menghancurkan sistem produksi rudal gerakan ini… Saya mendukung penumpasan para pemimpin Hamas. Kita hendaknya melakukan apa yang kita lakukan di Judea dan Samaria, “ kata Menteri Pendidikan Israel Naftali Bennett, sebagaimana dilansir surat kabar Israel Maariv, Jumat (31/8/2018). Judea dan Samaria adalah istilah yang digunakan Israel untuk menyebut kawasan Tepi Barat.

Dia menyoal, “Mengapa orang sana (Tepi Barat) tidak menembak kita? Karena pasukan Israel tidak memperkenankan mereka mengangkat kepala. Tapi ini hanya satu sisi saja sehingga kita juga harus mencegah pertumbuhan kekuatan Hamas.”

Mengomentari pernyataan pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, yang telah mengisyaratkan penembakan roket secara kontinyu terhadap Israel jika rezim Zionis ini menyerang Gaza, Bennett mengatakan, “Pernyataan Sinwar tidak mempengaruhi saya. Tanggungjawab kita ialah mencabut kemampuan Hamas menyentuh kita.”

Bennett kembali menyerukan perlucutan senjata Hamas serta mengritik Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman dengan menyatakan bahwa apa yang dilakukan Lieberman adalah sesuatu yang tidak realistis ketika berusaha membujuk masyarakat Gaza agar mengganti Hamas dengan faksi lain.

Kamis lalu Lieberman mengatakan ada dua opsi terkait dengan Gaza. Pertama, tindakan militer yang menjurus pada penguasaan atas Gaza. Kedua, gerakan penduduk Gaza sendiri agar mengganti kekuasaan Hamas.  Lieberman kemudian mengaku mengutamakan opsi kedua. (anadolu)

Hamas: Aksi Great March of Riturn Paksa Israel Cabut Blokade

Kelompok pejuang Palestina Hamas melalui juru bicaranya, Abdul Latif al-Qanu, Jumat (31/8/2018), menegaskan bahwa aksi Great March of Riturn akan membuat Israel terpaksa mencabut blokadenya terhadap Gaza yang sudah berlangsung sejak tahun 2006.

Dia memastikan bahwa aksi unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan setiap hari Jumat di wilayah perbatasan Gaza-Israel itu akan terus dilakukan oleh penduduk Gaza untuk penyelesaian perkara Palestina dan penegakan hak para pengungsi Palestina pulang ke kampung halaman mereka, termasuk di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).

“Muqawamah (resistensi) akan tetap menjadi pilihan strategis bangsa kita dalam menghadapi pendudukan Zionis dan merealisasikan impian untuk kepulangan dan pembebasan,” tegas al-Qanu.

Dia menambahkan ”Great March of Riturn telah membuktikan kemampuan bangsa kita menghadapi  Deal of The Century  (prakarsa Amerika Serikat untuk penyelesaian masalah Palestina) serta menunjukkan persatuan nasionalnya di lapangan dan di kancah politik.”

Great March of Riturn adalah unjuk rasa yang dilancarkan oleh ribuan orang Palestina di sejumlah lokasi dekat pagar perbatasan Gaza-Israel sejak Maret lalu untuk meneriakkan tuntutan pemulangan seluruh pengungsi Palestina yang telah mengungsi sejak tahun 1948 serta tuntutan pencabutan blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

Aksi damai itu selalu direaksi oleh pasukan Zionis dengan kekerasan hingga jatuh ratusan korban jiwa dan ribuan korban luka. (raialyoum)

PBB: Yaman Terancam Wabah Kolera Gelombang Ketiga

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan kepada khalayak dunia bahwa Yaman berkemungkinan dilanda “gelombang ketiga” wabah kolera terbesar yang pernah tercatat selama ini.

Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan lebih dari 1,1 juta orang telah terdampak karena mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi sejak April 2017, dan jumlah ini masih terus bertambah.

Lebih dari 385.000 orang divaksinasi pada bulan Agustus, tetapi ini mungkin tidak cukup untuk menghentikan epidemi yang sejauh ini dinyatakan telah merenggut lebih dari 2.300 nyawa.

PBB juga mengeluarkan peringatan kepada pihak yang bertikai untuk melindungi warga sipil dalam krisis kemanusiaan terburuk di dunia ini.

“Akses ke layanan ini sangat penting untuk mencegah epidemi kolera lain. Semua pihak dalam konflik harus memenuhi kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil,” seru juru Dujarric.

Organisasi-organisasi kemanusiaan sekarang berusaha meningkatkan fasilitas air, kebersihan, sanitasi dan kesehatan untuk mencegah penyebaran epidemi. (alalam/oann)

Iran Nyatakan Siap Bekerjasama Dengan Pakistan Perangi Terorisme

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif dalam pertemuan dengan Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Qamar Javed Bajwa menyatakan keharusan pengembangan kerjasama perbatasan antara kedua negara, dan kesiapan Iran bekerjasama dengan negara jirannya ini dalam perang melawan terorisme.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kota Rawalpindi, Pakistan, Jumat (31/8/2018), itu keduanya sama-sama menekankan keharus pengembangan hubungan serta kerjasama militer dan keamanan bilateral.

Zarif  dan Bajwa menyatakan gembira atas meningkatnya kerjasama keduanya pada tahun lalu, dan menyebut pengembangan kerjasama ini bertolak dari tujuan dan interes bersama serta kekuatiran akan keamanan wilayah perbatasan kedua negara.

Pada kesempatan ini Zarif memuji prestasi Pakistan dalam upaya penumpasan terorisme. Dia mengatakan bahwa terorisme merupakan fenomena regional dan global, dan Iran siap bekerjasama di bidang ini. (alalam)