Rangkuman Berita Timteng Rabu 9 Mei 2018

trump dan iranJakarta, ICMES: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan negaranya keluar dari perjanjian nuklir Iran, dan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani segera menanggapi keputusan Trump itu menegaskan Iran siap menghadapi segala keadaan selanjutnya, sementara Kemlu Rusia menilai keputusan itu sebagai pelanggaran dan ancaman bagi keamanan internasional.

Sistem pertahanan udara Suriah merontokkan dua rudal yang dilesakkan Israel dengan sasaran kawasan pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah.

Israel mengumumkan status siaga setelah tentara Israel mengaku telah memantau “pergerakan tak wajar pasukan Iran di Suriah.”

Berita selengkapnya;

Trump Umumkan AS Keluar Dari Perjanjian Nuklir Iran

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan negaranya keluar dari perjanjian nuklir Iran, dan kembali menerapkan sanksi terhadap Iran, Selasa (8/5/2018).

Dalam pidato televisi di Gedung Putih, Trump mengumumkan penarikan negaranya dari perjanjian nuklir Iran sembari mengaku memiliki bukti bahwa Iran “berdusta” .

Trump juga mengatakan bahwa Israel telah menyiarkan dokumen yang menunjukkan bahwa Iran berambisi meraih senjata nuklir.

“Sekarang kita memiliki bukti kuat bahwa janji Iran menghentikan pengayaan uranium adalah dusta,” tudingnya.

Dia menambahkan bahwa perjanjian nuklir Iran merupakan tragedi yang telah membuat “rezim teroris Iran” meraup keuntungan jutaan miliar USD.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut gembira keputusan Trump ini. Netanyahu mengatakan, “Kami menghargai keputusan Trump keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran.”

Dalam jumpa pers setelah pengumuman Trump, Netanyahu menambahkan, “Kami bersekeras mencegah konsentrasi militer Iran di Suriah, dan kami siap menyerang siapapun yang berusaha mencelakakan kami.”

Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab juga menyambut gembira keputusan Trump, sedangkan  Suriah mengecamnya. Perancis, Jerman, dan Inggris menyayangkan keputusan Trump, dan Uni Eropa mengaku tetap konsisten sepenuhnya kepada perjanjian nuklir Iran meskipun AS keluar darinya.  (rayalyoum)

Rouhani: AS Memang Tidak Akan Pernah Konsisten Kepada Perjanjian

Presiden Iran Hassan Rouhani dalam pidato yang ditujukan kepada rakyat Iran segera menanggapi keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump keluar secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran, Selasa (8/5/2018).

Rouhani mengaku yakin sejak awal bahwa AS tidak akan konsisten kepada perjanjian nuklir Iran.

“Sejak awal kami sudah mengetahui bahwa AS tidak akan pernah memenuhi janji-janjinya, dan inilah yang terbukti pada kami dalam keputusan Trump keluar dari perjanjian nuklir… Kami akan berunding dengan negara-negara yang terkait dengan perjanjian nuklir. Pemerintah Iran konsisten kepada janjinya, tapi Washington tidak menghargai perjanjian internasional,” ujar Rouhani.

Dia juga menegaskan, “Keluarnya AS dari perjanjian nuklir merupakan penegaskan bahwa negara ini tidak menghargai perjanjian internasional… Ketika Dewan Keamanan percaya kepada perjanjian nuklir, Washinton malah secara resmi mengumumkan keputusan yang tidak menghormati semua perjanjian internasional.”

Presiden Iran kemudian menegaskan bahwa negaranya siap menghadapi segala keadaan pasca keputusan Trump.

“Jika perjanjian ini hanyalah sebatas tinta di atas kertas dan tidak menjamin kepentingan kami, maka ada jalan yang jelas bagi kami, dan kami siap menghadapi segala keadaan… Perjanjian ini bukan hanya antara AS dan Iran, melainkan perjanjian internasional,” tegasnya.

Rouhani menetapkan tenggat waktu “beberapa minggu” bagi masyarakat internasional, dan setelah itu dia akan memerintahkan kepada Badan Energi Atom Iran agar siap melakukan pengayaan uranium.

“Saya telah mengeluarkan doktrin kepada Badan Energi Atom Iran untuk melakukan tindakan yang urgen,” katanya. (alalam)

Rusia Nilai Keputusan Trump Keluar Dari Perjanjian Nuklir Iran Ancaman Bagi Keamanan Dunia

Sumber Kemlu Rusia menilai keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir Iran (JCPOA) sebagai pelanggaran dan ancaman bagi keamanan internasional.

“Langkah ini merupakan pelanggaran terbuka terhadap undang-undang dan perjanjian internasional, dan tindakan yang merusak citra Badan Energi Atom Internasional (IAEA)… Keputusan Presiden AS itu mengancam keamanan internasional” ungkap sumber itu, Selasa (8/5/2018).

Senada dengan ini, Duta Besar Rusia untuk Uni Eropa Vladimir Chizhov mengatakan bahwa pemerintah Rusia “berkomunikasi secara kontinyu dengan segi tiga Eropa (Perancis, Inggris, dan Jerman), dan baru sekarang dilakukan pembicaraan mengenai tindakan-tindakan signifikan.”

Namun dia menambahkan, “Anda hendaknya tidak meragukan akan berlanjutnya upaya-upaya yang ditujukan untuk menjaga apa yang disebut JCPOA… Sejauh ini segi tiga Eropa dalam pernyataan terbukanya saja berbicara mengenai upayanya untuk merespon hal-hal yang menimbulkan kerisauan AS, tapi selamanya saya tidak pernah mendengar apa yang mereka usulkan kepada Iran. Saya kuatir ini menjadi salah satu problema yang akan kita hadapi.” (rt)

Suriah Rontokkan Dua Rudal Israel

Sistem pertahanan udara Suriah merontokkan dua rudal yang dilesakkan Israel dengan sasaran kawasan pinggiran Damaskus, ibu kota Suriah, Selasa (8/5/2018), seperti dilansir kantor berita resmi Suriah, SANA.

SANA mengutip keterangan sumber militer bahwa dua rudal Israel hancur di angkasa kawasan al-Kiswah, provinsi Damakus, diterjang rudal pertahanan udara Suriah, dan beberapa lama kemudian SANA memublikasi gambar kobaran api serpihan rudal Israel yang hancur.  SANA juga melaporkan terdengarnya suara ledakan di kawasan al-Kiswah.

Media perang Suriah di halaman Facebook-nya menyebutkan bahwa sistem pertahanan udara Suriah telah mencagat serangan musuh di kawasan selatan Damaskus.

Serangan rudal Israel terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan keputusan penarikan negaranya dari perjanjian nuklir Iran, dan kemudian Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan Israel menyambut baik keputusan itu serta menegaskan bahwa Israel bersikeras mencegah konstrasi militer Iran di Suriah. (rayalyoum)

Israel Siagakan Pasukan Setelah Meneropong “Pergerakan Iran Di Suriah”

Rezim Zionis Israel mengumumkan status siaga setelah tentara Israel mengaku telah memantau “pergerakan tak wajar pasukan Iran di Suriah.”

Dalam rangka ini, otoritas Israel, Selasa (8/5/2018), menginstruksikan kepada administrasi lokal kawasan Golan agar menyiapkan tempat-tempat perlindungan, sementara militer Israel dalam sebuah pernyataannya menyebutkan bahwa sistem-sistem pertahanan telah disebar, dan pasukannya berada dalam kondisi siaga penuh untuk mengantisipasi serangan.

Militer Israel juga menyerukan kepada warga Zionis agar dalam kondisi darurat hendaknya memperhatikan dengan seksama petunjuk-petunjuk yang sudah ada.

Jubir militer Israel menyatakan adanya “panggilan secara terbatas” untuk kesiagaan, dan menegaskan “kesiapannya menghadapi berbagai perkembangan skenario.”

“Segala serangan terhadap Israel akan mendapat reaksi telak,” ancam jubir militer Israel terhadap Iran.

Militer Israel tidak menyebutkan secara persis bagaimana pergerakan tak wajar militer Iran di Suriah tersebut.  (rt)