Rangkuman Berita Timteng, Rabu 3 Mei 2017

hizbullah dan hamasJakarta, ICMES: Hizbullah Lebanon dalam tanggapannya terhadap dokumen politik HAMAS menyatakan Hizbullah menentang solusi dua negara untuk mengatasi konflik Palestina-Israel.’

Sayap militer HAMAS, Brigade Ezeddin al-Qassam, memberi Israel tenggat waktu 1x 24 jam untuk memenuhi tuntutan tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan dalam penjara-penjara Israel.

Kelompok teroris ISIS melancarkan serangan serempak di Suriah dan Irak hingga menjatuhkan puluhan korban tewas yang banyak di antaranya warga sipil di kamp pengungsi.

Wakil Putera Mahkota merangkap Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan Iran ingin menguasai kiblat umat Islam, Kaabah.

Berita selengkapnya;

Tanggapi Dokumen HAMAS, Hizbullah Menolak Solusi Dua Negara Palestina

Kelompok pejuang Lebanon Hizbullah tampak kecewa terhadap isi dokumen politik baru Gerakan Perlawanan Islam Palestina (HAMAS). Wakil Sekjen Hizbullah Syeikh Naim Qassem, Selasa (2/5/2017) , dalam tanggapannya terhadap dokumen itu menyatakan Hizbullah menentang solusi dua negara untuk Palestina.

“Kami tidak bersama muqawamah (resistensi anti Israel) yang dirancang untuk berkompromi dan membagi Palestina menjadi dua negara (Palestina dan Israel),” ungkapnya dalam pertemuan  dengan delegasi Gerakan Dunia Untuk Kepulangan ke Palestina.

Dia mengatakan, “Jika kita menganggap Israel sebagai agresor dan rezim pendudukan maka penilaian kita terhadap dunia mustakbirin juga demikian tanpa ada perbedaan sama sekali. HAM dunia seperti yang mereka klaim itu tidak ada.  Mereka tidak memperlakukan keadilan insani di tengah pergaulan antarnegara dan antarmasyarakat seperti yang mereka klaim.”

Dia melanjutkan, “Kami menegaskan bahwa kami senantiasa bersama muqawamah Palestina, namun muqawamah di Palestina tidak memiliki satu bentuk yang sama. Kita semua harus mengetahui bahwa rakyat Palestina adalah pokok dan landasan muqawamah. Selagi rakyat ini tangguh, siap berkorban, dan bersedia menanggung segala kesulitan maka harapan untuk meraih sukses akan bertambah.”

Dia mengingatkan bahwa muqawamah tidak akan sukses jika bukan untuk pembebasan Palestina.

“Kami tidak bersama muqawamah yang dirancang untuk berkompromi. Kami tidak bersama muqawamah yang membarter darah dengan tanah.  Kami hanya bersama muqawamah yang puas semata dengan kebebasan tanah Palestina secara total dan tanpa syarat agar rakyat Palestina dapat kembali ke negerinya dengan mulia dan terhormat,” tegas Qassem.

Ketua Biro Politik HAMAS Khaled Mashal Senin (1/5/2017) mendeklarasikan dokumen politik baru faksi pejuang ini, dan kemudian menimbulkan beragam tafsiran.

Dilaporkan bahwa dalam dokumen politik baru HAMAS ini selain telah dihapus pernyataan tegas yang menuntut pemusnahan Rezim Zionis, juga menyatakan dukungannya kepada pendirian negara merdeka Palestina di wilayah perbatasan 1967. (irna)

Soal Tahanan Palestina, Brigade Al-Qassam Beri Israel Tenggat Waktu 24 Jam

Sayap militer HAMAS, Brigade Ezeddin al-Qassam, memberi Israel tenggat waktu 1x 24 jam untuk memenuhi tuntutan tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan dalam penjara-penjara Israel.

Juru bicara al-Qassam, Abu Obeida, dalam rekaman suara yang disiarkan oleh channel al-Aqsa milik HAMAS, Selasa (2/5/2017), menegaskan, “Kami mengingatkan musuh untuk tidak mengabaikan tuntutan adil dan sah para tahanan… Kami menegaskan bahwa kami memberi tenggat waktu 24 jam kepada para pemimpin musuh untuk memenuhi tuntutan para tahanan karena jika tidak maka Brigade al-Qassam memutuskan supaya musuh membayar setiap hari penundaan pemenuhan tuntutan mereka.”

Dia menambahkan, “Jika musuh tidak memenuhinya maka kami akan memperbarui daftar-daftar terkait dengan perjanjian pertukaran tahanan dengan menambah 30 tahanan untuk setiap hari penundaan musuh dalam memenuhi tuntutan sah, adil dan manusiawi para tahanan.”

Brigade al-Qassam menyatakan pihaknya menawan empat orang Israel di Jalur Gaza.

Abu Obeida menyerukan kepada penduduk Tepi Barat agar berunjuk rasa hari ini, Rabu (3/5/2017), untuk “menolong para tahanan yang mogok makan di penjara-penjara Israel.”

“Kami menyerukan kepada segenap bangsa kami di Tepi Barat untuk waspada dan mengerahkan segenap upaya pada Hari Amarah demi menolong para tahanan yang berjiwa merdeka Rabu besokdi Ramallah dan di semua gelanggalang Tepi Barat,” serunya.

Sejak 17 April lalu ribuan tahanan Palestina melancarkan aksi mogok makan demi menuntut Israel agar bersikap manusiawi terhadap mereka. Aksi ini dipimpin oleh Marwan Barghouti, anggota Dewan Pusat Gerakan Fatah  yang ditahan Israel sejak tahun 2002.

Menurut pernyataan resmi pihak Palestina, Israel menahan sekira 6500 orang, termasuk 57 perempuan dan 300 anak kecil, di puluhan penjara Israel.  (rayalyoum)

ISIS Lancarkan Serangan Teror Serempak Di Irak dan Suriah, Puluhan Orang Terbunuh

Kelompok teroris ISIS melancarkan serangan secara bersamaan di Suriah dan Irak, masing-masing di kamp pengungsi di Suriah timur dan sebuah markas pasukan Irak di bagian barat negara ini, hingga menjatuhkan puluhan korban tewas.

Serangan ini terjadi manakala ISIS semakin terdesak hebat dalam pertempuran yang berlangsung di  Raqqah, Suriah utara, maupun di Mosul, Irak utara.

Di Suriah utara ISIS melancarkan serangan bom bunuh diri dekat kamp pengungsi yang menampung 300 keluarga yang mengungsi dari Irak dan atau dari provinsi Deir el-Zor, Suriah, yang banyak bagiannya dikuasai oleh ISIS.

Observatorium Suriah untuk HAM menyebutkan bahwa sedikitnya lima anggota ISIS telah meledakkan diri di kamp pengungsi Rajm al-Salibi di provinsi Hasakah dekat perbatasan Irak. Satu di antara pelaku itu berhasil menyusup masuk ke dalam kamp pengungsi. Serangan ini menewaskan 38 orang, 23 di antaranya warga sipil, dan melukai puluhan lainnya.

Bersamaan dengan ini, ISIS menyerang sebuah markas tentara Irak di bagian barat negara ini. Seorang perwira Irak berpangkat letkol mengatakan, “10 tentara terbunuh dan enam lainnya luka-luka dalam serangan ISIS terhadap sebuah markas tentara Irak di timur kota Rutbah.”

Dia menjelaskan bahwa ISIS menyerang markas di kawasan al-Sakar itu dengan peluru mortir dan roket hingga kemudian terjadi kontak senjata antara kedua pihak selama dua jam, dan setelah itu kawanan ISIS mundur dan kabur ke kawasan gurun. (rayalyoum)

Saudi Tuduh Iran Ingin Kuasai Kaabah

Wakil Putera Mahkota merangkap Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman menyatakan Iran ingin menguasai kiblat umat Islam, Kaabah, dan tak ada titik temu antara Riyadh dan Teheran untuk menjadi bahan perundingan antara keduanya.

Tudingan anti Iran ini dia lontarkan dalam wawancara dengan channel MBC milik Saudi yang bermarkas di Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (2/5/2017).

“Jangan harap perang akan terjadi di Saudi, melainkan kita akan bertindak supaya perang terjadi di Iran sendiri…  Ideologi ekstrem Iran menghalangi dialog dengan Teheran… Tak ada titik temu untuk dapat kami membahasnya dengan Iran,” katanya.

Menteri pertahanan termuda di dunia ini juga mengecam aliansi Ansarullah (Houthi)-Salehi di Yaman, dan  mengklaim Saudi dan sekutunya sebenarnya bisa menumpas aliansi musuhnya ini dalam hitungan hari.

“Pasukan koalisi (pimpinan Saudi) bisa menumpas milisi Houthi dan Saleh dalam hitungan hari, tapi (perpanjangan) waktu adalah demi kepentingan kami,” klaimnya.  (alalam/rayalyoum)