Rangkuman Berita Timteng Rabu 26 Juli 2017

iran-alaeddin-boroujerdiJakarta, ICMES:  Ketua komisi kemananan nasional dan hubungan luar negeri parlemen Iran Alaeddin Buroujerdi memastikan bahwa kubu muqawamah (resistensi) kini telah berubah menjadi kubu yang tangguh untuk menghadapi Rezim Zionis Israel.

Menteri Pertahanan Qatar Khalid Bin Mohammad al-Atiyyah menyebut Iran sebagai negara jiran yang telah memberi nafas pertama kali kepada Doha dengan membuka zona udara untuk penerbangan Qatar setelah negara Arab Teluk ini diblokade oleh sejumlah negara Arab jirannya.

Milisi pejuang Hizbullah Lebanon melanjutkan operasi militer untuk membersihkan kawasan Jaroud Arsal di sisi timur Lebanon dari keberadaan kawanan teroris Jabhat al-Nusra.

Humas Regional III Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan pihaknya telah mematahkan provokasi kapal perang Amerika Serikat (AS) terhadap satu kapal patroli IRGC di Teluk Persia.

Berita selengkapnya;

Iran Pastikan Kubu Resistensi Aset Umat Islam Untuk Menghadapi Zionisme

Ketua komisi kemananan nasional dan hubungan luar negeri parlemen Iran Alaeddin Buroujerdi memastikan bahwa kubu muqawamah (resistensi) kini telah berubah menjadi kubu yang tangguh untuk menghadapi Rezim Zionis Israel dan telah mengacaukan perhitungan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara sekutunya di Timteng.

Hal ini dia katakan saat menerima kunjungan ketua fraksi muqawamah parlemen Lebanon, Mohammad Raad, di Teheran, Iran, Selasa (25/7/2017).

Dia menjelaskan bahwa kubu muqamawah anti Zionis ini merupakan aset bagi seluruh umat Islam.

“Kubu muqawamah telah berubah menjadi kubu tangguh dan tak terkalahkan dalam menghadapi rezim yang menduduki al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem) sehingga mengacaukan perimbangan AS dan para sekutu regionalnya dengan seluruh kemampuan militer mereka,” tutur Boroujerdi.

Dia menegaskan bahwa mendukung poros muqawamah dan Hizbullah merupakan kewajiban bagi seluruh umat Islam di dunia.

“Republik Islam Iran memberikan penekanan tersendiri pada upaya peningkatan kedudukan umat Islam dalam hubungan global dan regional serta penjagaan persatuan umat Islam dalam menghadapi musuh,” lanjutnya.

Mengenai kemenangan Hizbullah melawan kelompok teroris Jabhat al-Nusra di kawasan Arsal, Lebanon, dia mengatakan, “Menjaga persatuan kekuatan-kekuatan muqawamah dan memulihkan kemakmuran di berbagai kawasan yang telah dihancurkan oleh kelompok-kelompok takfiri harus diprioritaskan.”

Di pihak lain, Mohammad Raad mengapresiasi dukungan Iran selama ini kepada Lebanon serta kepedulian negeri mullah ini kepada “bangsa-bangsa tertindas di dunia.” Dia juga menegaskan bahwa kejayaan revolusi Islam di Iran telah membangkitkan rasa percaya diri, semangat dan keberanian untuk berjihad dalam artinya yang sejati melawan musuh-musuh umat Islam. (fna/alalam)

Menhan Qatar Sebut Iran Pemberi Bantuan Nafas Pertama

Menteri Pertahanan Qatar Khalid Bin Mohammad al-Atiyyah menyebut Iran sebagai negara jiran yang telah memberi nafas pertama kali kepada Doha dengan membuka zona udara untuk penerbangan Qatar setelah negara Arab Teluk ini diblokade oleh sejumlah negara Arab jirannya.

“Secara statistik kami tidak memiliki kerjasama dengan Iran lebih besar daripada negara-negara pemboikot Qatar, tapi Iran merupakan jiran dan mitra kami di medan gas utara sehingga mendorong kami untuk konsisten bekerjasama dan menciptakan kerukunan hidup bertetangga antara Iran dan Qatar,” ungkap al-Atiyyah dalam wawancara dengan RT milik Rusia, Selasa (25/7/2017).

Dia menambahkan, “Iran adalah negara yang telah membuka zona udaranya untuk aktivitas penerbangan Qatar, sementara negara-negara saudara kami sesama Arab justru memboikot kami. Teheran pada hakikatnya telah memberi bantuan nafas pertama bagi Qatar di tengah sanksi dan blokade, dan Teheran juga telah memenuhi beberapa kebutuhan Qatar kepada bahan pangan. Bukankah kebaikan harus dibalas kebaikan?”

Menhan Qatar mengingatkan bahwa jika Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain tidak menghentikan blokadenya maka Doha akan menempuh jalur hukum internasional. Sedangkan mengenai pernyataan keras Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui Twitter Al-Atiyyah mengatakan bahwa pernyataan itu bukanlah sikap resmi dan permanen Trump.

Dia juga menilai Qatar telah ditikam oleh kubu Saudi karena sebelum itu Qatar turut menghadiri pertemuan puncak dengan Trump di Riyadh, Arab Saudi, dan saat itu Qatar mendapat sambutan baik dari mereka.

Mengenai serangan aliansi pimpinan Saudi ke Yaman dia mengatakan, “Qatar semula mengusulkan solusi politik bagi krisis Yaman, tapi kemudian terpaksa bergabung dengan aliansi Arab anti-Yaman.”

Seperti diketahui Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir serta sejumlah negara penerima bantuan dari Saudi tiba-tiba memutus hubungan dan memboikot Qatar dengan tuduhan bahwa Doha menyokong terorisme. Aksi itu mereka lakukan setelah tersiar rekaman suara yang dikaitkan dengan Emir Qatar Tamim bin Hamad al-Thani dan antara lain berisikan kecaman terhadap sikap negara-negara Teluk terhadap Iran.

Kubu Saudi kemudian memboikot dan menekan Qatar supaya memenuhi beberapa tuntutan mereka, namun Doha bersikeras menolaknya dengan alasan tuntutan itu menyalahi kedaulatan Qatar. (irna)

Hizbullah Jalani Babak Akhir Pembebasan Kawasan Arsal

Milisi pejuang Hizbullah Lebanon melanjutkan operasi militer untuk membersihkan kawasan Jaroud Arsal di sisi timur Lebanon dari keberadaan kawanan teroris Jabhat al-Nusra. Rabu (25/7/2017) mereka bergerak menuju daerah al-Malahi dan Wadi Hamid sembari menyebutnya “operasi tahap akhir pembebasan”  Jaroud Arsal.

Hizbullah mengerahkan artilerinya dan menggempur secara masif semua titik keberadaan Jabhat al-Nusra di Wadi Hamid, sementara jet-jet tempur Suriah juga andil dengan menggempur “area terakhir” yang diduduki Jabhat al-Nusra di kawasan al-Zamrani, Jaroud Arsal, di wilayah perbatasan Lebanon – Suriah setelah negosiasi Jabhat al-Nusra dengan Hizbullah melalui mediator gagal.

Di sisi lain, tentara Lebanon meningkatkan pengawasannya di sekitar Jaroud Arsal untuk mencegah penyusupan para anggota al-Nusra dari sana ke kamp-kamp pengungsi ketika Hizbullah mengejar kawanan teroris cabang al-Qaeda itu dengan gempuran artileri dan roket. Tentara Lebanon juga gencar berpatroli untuk mencegah penyusupan teroris dari wilayah Suriah ke wilayah Lebanon.

Operasi pembasmian teroris di Jaroud Arsal, Lebanon timur, dan Qalamoun, Suriah, dimulai oleh Hizbullah dan tentara Suriah sejak Jumat pagi 21 Juli lalu. (nna)

Tegang, USS Thunderbolt Beri Tembakan Peringatan Kepada Kapal Iran

Humas Regional III Angkatan Laut Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) menyatakan pihaknya telah mematahkan provokasi kapal perang Amerika Serikat (AS) terhadap satu kapal patroli IRGC di Teluk Persia pada Selasa (25/7/2017).

Sebelumnya sejumlah media melaporkan bahwa kapal perang USS Thunderbolt telah melepaskan tembakan peringatan ke angkasa terhadap kapal patroli Iran di perairan Teluk Persia.

IRGC lantas merilis statemen menyebutkan bahwa USS Thunderbolt  di bagian utara Teluk Persia telah bergerak ke arah kapal IRGC yang sedang menjalankan misi patrolinya di perairan internasional, dan kapal perang itu kemudian melepaskan tembakan peringatan dua kali ke angkasa dengan tujuan memprovokasi dan menakut-nakuti.

Stetemen itu menjelaskan bahwa kapal patroli IRGC tidak menggubris peringatan itu sehingga terus menjalankan misinya , dan USS Thunderbolt  kemudian menjauh dari lokasi.

Di pihak lain, mengenai peristiwa ini Armada ke-5 AS menyatakan, “Kapal Iran mendekati kapal patroli pantai USS Thunderbolt (PC-12) pada jarak 150 yard. Kapal Iran itu tidak menanggapi upaya berulang untuk membangun komunikasi radio saat mendekati.”

Armada ke-5 AS menambahkan, “Thunderbolt kemudian melepaskan tembakan peringatan dan membunyikan sinyal bahaya yang diakui secara internasional dari lima ledakan singkat pada peluit kapal, namun kapal Iran tersebut terus masuk. Saat kapal Iran melaju menuju kapal USS Thunderbolt kembali terdengar lima ledakan pendek sebelum menembakkan tembakan peringatan di depan kapal Iran tersebut. “

Pihak AS ini juga menyatakan bahwa  setelah tembakan peringatan dilepaskan kapal Iran itu menghentikan “pendekatannya yang tidak aman “.

Menurut  Armada ke-5 AS, tindakan kapal IRGC itu menimbulkan resiko tabrakan dan tidak sesuai dengan peraturan Organisasi Maritim Internasional (COLREG)  mengenai jalan atau kebiasaan maritim yang diakui secara internasional. (alalam/usninews)