Jakarta, ICMES: Jubir pemerintah Iran Mohammad Baqir Nobakht mengecam perilaku Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menyebutnya mirip dengan gembong bandit dalam film-film Coboy.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Urusan Luar Negeri dan Keamanan Federica Mogherini mengatakan “tidak ada solusi alternatif” untuk kesepakatan nuklir Iran.
Faksi Sadr yang memenangi pemilu di Irak menegaskan bahwa hubungannya dengan Iran solid tidak akan tunduk pada tekanan Amerika Serikat (AS) maupun negara lain.
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar menegaskan bahwa aksi protes di wilayah perbatasan Jalur Gaza-Israel akan terus berlanjut meskipun sebanyak 118 orang Palestina telah gugur diterjang peluru pasukan Zionis sejak Maret lalu sampai sekarang.
Sumber keamanan Irak menyatakan bahwa pasukan Negeri 1001 Malam ini telah meringkus “penanggungjawab ISIS bidang eksekusi” di distrik Huwija di barat daya Kirkuk.
Berita selengkapnya;
Iran Sebut Trump Bajingan Ala Coboy
Jubir pemerintah Iran Mohammad Baqir Nobakht mengecam perilaku Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menyebutnya mirip dengan gembong bandit dalam film-film Coboy.
“Melihat Trump mengingatkan saya pada film-film Coboy dan gembong kawanan bandit di dalamnya,” ujar Nobakht dalam jumpa pers mingguannya, Selasa (22/5/2018).
Dia mengatakan, “Menlu AS kemarin mengancam bahwa jika Iran tidak berbuat seperti apa yang dikehendaki AS maka AS akan menempuh tindakan-tindakan keras terhadap Iran. Sudah ada tanggapan resmi atasnya dari Presiden Republik Islam Iran.”
Nobakth menjelaskan bahwa aksi permusuhan AS terhadap Iran bukanlah cerita baru, melainkan sudah kontinyu dilakukan AS, baik langsung maupun melalui para antek dan ekornya di kawasan, termasuk dengan perang dan blokade.
“Tapi semua itu sia-sia, dan Iran justru semakin kuat meskipun semua itu ditujukan untuk melemahkan dan menghantam Iran,” tegasnya.
Dia juga memastikan bahwa bangsa Iran akan tetap solid melawan segala bentuk tekanan, apalagi sejarah sudah mencatat betapa perlawanan terhadap AS justru membuat Iran menjadi semakin berwibawa dan tangguh. (alalam)
Tanggapi Pernyataan AS, UE Tegaskan Konsistensinya Kepada Perjanjian Nuklir Iran
Perwakilan Tinggi Uni Eropa Urusan Luar Negeri dan Keamanan Federica Mogherini mengatakan “tidak ada solusi alternatif” untuk kesepakatan nuklir Iran.
“Pernyataan Menteri Pompeo sama sekali tidak membuktikan bagaimana keluar dari perjanjian nuklir Iran telah atau akan membuat kawasan menjadi lebih aman di depan ancaman proliferasi nuklir, atau bagaimana itu akan membuat kita berada dalam kondisi yang lebih baik dalam mempengaruhi perilaku Iran di berbagai bidang di luar kerangka perjanjian,” ujar Mogherini, Senin (21/5/2018).
Dia mengatakan “tak ada solusi alternatif bagi perjanjian nuklir” setelah mendengar dengan “baik” pernyataan Mike Pompeo.
Dia kemudian menegaskan, “Uni Eropa akan tetap mendukung kelanjutan implementasi penuh dan aktual perjanjian nuklir selagi Iran memenuhi semua komitmennya terkait dengan nuklir, hal yang masih ia lakukan sampai sekarang.”
Sebelumnya, Menlu AS Mike Pompeo melontarkan ancaman bahwa negaranya akan menerapkan “sanksi terkeras dalam sejarah” jika Iran tidak menerima persyaratan tegas AS untuk membuat “kesepakatan baru” setelah AS keluar secara sepihak dari perjanjian nuklir Iran. (rayalyoum)
Kelompok Sadr Di Irak Nyatakan Hubungannya Dengan Iran Solid
Faksi Sadr yang memenangi pemilu di Irak menegaskan bahwa hubungannya dengan Iran solid tidak akan tunduk pada tekanan Amerika Serikat (AS) maupun negara lain.
Hal ini dinyatakan Diya al-Asadi, kepala kantor Sayyid Moqtada Sadr, pemimpin aliansi “Sairun” yang menang pemilu Irak, dalam wawancara dengan channel al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon, seperti dikutip Fars News, Selasa (22/5/2018).
Al-Asadi memastikan Moqtada Sadr tidak menjalin hubungan rahasia dengan Arab Saudi, dan kunjungannya ke Saudipun dilakukan dengan sepenuhnya terbuka. Dia juga mengatakan bahwa campur tangan Saudi dalam bentuk apapun akan buruk bagi Irak.
Menurutnya, Moqtada Sadr juga tidak akan pernah membiarkan Irak menjadi tempat bagi pihak asing untuk menyerang negara jiran.
“Faksi Sadr dan para sekutunya tidak akan tunduk kepada keinginan AS. Ada hubungan yang solid antara kami dan Iran. Kami tidak tunduk kepada apapun keinginan pihak asing, baik AS maupun yang lain. Keberadaan AS di Irak di Irak tak dapat diterima dan keluar dari konvensi diplomatik,” ujarnya. (farsnews)
Hamas Tegaskan Kelanjutan Aksi Protes Di Jalur Gaza
Pemimpin Hamas di Jalur Gaza Yahya Sinwar menegaskan bahwa aksi protes di wilayah perbatasan Jalur Gaza-Israel akan terus berlanjut meskipun sebanyak 118 orang Palestina telah gugur diterjang peluru pasukan Zionis sejak Maret lalu sampai sekarang.
Dalam wawancara dengan channel al-Mayadeen yang berbasis di Lebanon Senin malam (21/5/2018) Sinwar mengatakan bahwa Hamas menjalin “hubungan istimewa” dengan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon untuk “koordinasi, kerjasama, dan komunikasi yang nyaris sehari-hari”, dan demikian pula hubungannya dengan Iran yang, menurutnya, telah membekali sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, dengan “banyak dana, perlengkapan, dan informasi.”
“Sama sekali tak ada kesepakatan apapun, baik untuk penghentian pergerakan maupun untuk pengendurannya dan pengurangan jumlahnya. Gerakan ini berlanjut sampai tujuan bangsa kami tercapai sepenuhnya, insya Allah, terutama memecah blokade sekaligus dan untuk selamanya,” terang Sinwar.
Dia menambahkan, “Kami berharap kepada saudara-saudara kami para pemimpin Fatah agar berhenti menjalin koordinasi keamanan (dengan Israel), dan menghentikan tekanan keamanan terhadap rakyat di Tepi Barat agar mereka dapat bergabung dengan aksi saudara-saudara yang di Jalur Gaza.”
Dia menegaskan bahwa Poros Resistensi telah kembali dan karena itu dia menegaskan bahwa Hamas menolak segala bentuk permusuhan terhadap Suriah, Iran, dan Hizbullah.
“Hubungan kami sangat istimewa dengan saudara-saudara kami di Hizbullah, dan hubungan ini terus berkembang dengan baik, ada koordinasi, kerjasama, dan komunikasi yang nyaris sehari-hari antara kami dan mereka. Hubungan ini berada di tahapnya yang terbaik,” lanjutnya.
Mengenai Iran dia mengatakan, “Hubungan kami dengan Republik Islam Iran juga istimewa. Sejak perang tahun 2014 Republik Islam Iran tak pernah kendur dalam mendukung resistensi Palestina dengan dana, perlengkapan, dan informasi.”
Dia menambahkan, “Iran membekali brigade al-Qassam dan faksi-faksi resistensi lainnya dengan banyak dana, perlengkapan, dan informasi. Inilah yang membuat Hamas dapat mengembangkan kekuatannya dengan skala besar.”
Yahya Sinwar lantas memastikan bahwa Hamas siap menghadapi segala bentuk serangan Israel.
“Jari-jari para mujahidin kami berada di tombol jika terjadi konfrontasi antara kami dan musuh, dan kami akan memberikan banyak kejutan terhadap lawan maupun kawan,” tegasnya. (alalam)
Pasukan Irak Tangkap Petinggi ISIS Bidang Eksekusi
Sumber keamanan Irak menyatakan bahwa pasukan Negeri 1001 Malam ini telah meringkus “penanggungjawab ISIS bidang eksekusi” di distrik Huwija di barat daya Kirkuk.
“Pasukan keamanan telah menangkap orang yang berjulukan Abu Wahab al-Iraqi dalam sebuah operasi khusus yang juga membuat empat orang pendampingnya tertangkap. Saat itu mereka berada di sebuah rumah di kawasan al-Zab di distrik Hawija,” ujar sumber itu, Selasa (22/5/2018)
Dia menjelaskan, “Teroris Abu Wahab terlibat dalam sejumlah kejahatan pembunuhan, penculikan, dan pengadaan penguasaan palsu di Hawija. Dari tangannya telah disita beberapa peta sasaran-sasaran yang hendak mereka serang.” (alalam)