Jakarta, ICMES: Sebuah video dengan judul “Pesan Anak-Anak Palestina Kepada Haji Soleimani” telah beredar luas dan memperlihatkan harapan mereka agar komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran Mayjen Qasem Soleimani dan Poros Resistensi-nya dapat segera berjuang membabaskan Palestina dari cengkraman Zionis.
Dua gelombang serangan udara terbaru pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman telah menjatuhkan korban meninggal dan luka warga sipil sebanyak lebih 130 orang.
Rusia menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan lapangan udara Al-Tanaf milik Suriah di wilayah perbatasan negara ini dengan Irak dan Yordania untuk melatih para teroris ISIS.
AS memperkirakan jumlah anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang tersisa di Suriah dan Irak 1000 orang.
Berita selengkapnya;
Ini Dia Pesan Anak-Anak Palestina Kepada Jenderal Soleimani
Sebuah video dengan judul “Pesan Anak-Anak Palestina Kepada Haji Soleimani” telah beredar sejak Rabu (27/12/2017).
Dalam video propaganda perjuangan pembebasan Al-Quds (Yerussalem) dan Palestina secara umum dari pendudukan Rezim Zionis Israel itu terlihat beberapa anak Palestina laki-laki dan perempuan berdiri di sebuah tempat terbuka yang mereka sebut daerah perbatasan.
Sembari membawa bendera Palestina dan poster komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Mayjen Qasem Soleimani, bocah-bocah Palestina itu menyampaikan pesan masing-masing kepada tokoh pejuang dari Iran yang dijuluki Barat “Jenderal Bayangan” tersebut.
Seperti diposting oleh akun facebook “Moh Musa” Kamis pagi (28/12/2017), bocah-bocah Palestina dalam video yang disertai subtitel bahasa Persia itu menyampaikan pesan-pesan singkat kepada Soleimani sebagai berikut;
“Pembebasan Palestina adalah tanggungjawab para ksatria. Palestina mencintaimu, wahai Haji Qasem.”
“Dari Palestina kepada Republik Islam, terima kasih Iran.”
“Bocah-bocah Palestina mencintaimu, wahai Haji Qasem.”
“Dari perbatasan dan bersama rakyat kami memanggil namamu, wahai Haji Qasim, Palestina adalah tanggungjawab para ksatria.”
“Palestina membanggakanmu, wahai Haji Qasim. Kami merindukan kemenangan Poros Resistensi, wahai Haji Qasim.”
“Selagi masih ada orang sepertimu, wahai Haji Qasim, blokade dan pendudukan tidak akan langgeng.”
“Kami tidak akan membiarkanmu, wahai Haji Qasem, kami anak-anak Palestina berbangga denganmu.”
“Dari Baitul Maqdis dan bumi Isra’ Mikraj, kami semua bersamamu dan bersama Poros Resistensi.”
Setelah satu persatu mengucapkan kalimat tersebut, mereka serempak berseru;
“Anak-anak Palestina mencintaimu, wahai Haji Qasem.”
Videonya ini dapat disaksikan di link ini:
https://www.youtube.com/watch?v=m3S2ze0lZuE
(mm/alalam)
Serangan Saudi Jatuhkan Korban Meninggal Dan Luka 130-an Orang Di Yaman
Dua gelombang serangan udara pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman, masing-masing di provinsi Taiz dan Hudaydah, telah menjatuhkan korban meninggal dan luka warga sipil sebanyak lebih 130 orang.
Di Taiz, Yaman barat, gelombang serangan udara Saudi menyasar pasar tradisional al-Syuhrah yang terletak di kawasan Al-Hamiyah al-Sufla, Selasa (26/12/2017). Serangan ini menjatuhkan korban meninggal dan luka 120 orang dengan kondisi sebagian di antaranya tak dapat diketahui identitasnya karena jenazahnya hangus terbakar dan berserakan.
Sehari sebelumnya, serangan udara Saudi dan sekutunya menerjang sebuah rumah distrik Al-Tahita, Hudaydah, hingga menewaskan 14 orang dalam satu keluarga.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa setelah serangan itu pasukan udara koalisi Arab masih melintas di angkasa setempat untuk menghalangi upaya tim penyelamat korban. Pasukan udara baru meninggalkan angkasa setempat setelah merasa yakin bahwa semua orang yang ada dalam rumah itu terbunuh.
Berbagai pihak di Yaman mengutuk gelombang serangan membabi buta tersebut, tapi masyarakat internasional masih mendiamkannya.
Dilaporkan bahwa dalam 20 hari terakhir jumlah korban meninggal dan luka mencapai sekira 1000 orang, angka yang menyamai 1000 hari peringatan serangan udara Saudi dan sekutunya ke Yaman, dan pada peringatan ini pula kelompok Ansarullah Yaman beberapa waktu lalu melesatkan rudal balistik ke arah Istana Al-Yamamah di Riyadh dari jarak 1000 kilometer. (alalam)
Rusia: AS Latih Para Teroris Di Pangkalan Al-Tanaf Suriah
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov menuding Amerika Serikat (AS) menggunakan lapangan udara Al-Tanaf milik Suriah di wilayah perbatasan negara ini dengan Irak dan Yordania untuk melatih para teroris “berlabel baru” yang sebagian besar adalah anggota ISIS yang lari dari Raqqa, Suriah.
“Data-data yang telah kami himpun melalui pencitraan satelit dan alat pemantau lainnya menunjukkan adanya ratusan kawanan bersenjata dilatih di pangkalan Al-Tanaf yang memiliki posisi strategis dan istimewa di perbatasan Suriah, Yordania, dan Irak, dan menjadi tempat perlindungan bagi para anggota berbagai kelompok ekstrem yang sebagian besar adalah loyalis ISIS,” ungkap Gerasimov.
Dia menjelaskan, “Orang-orang yang dilatih Al-Tanaf umumnya adalah ISIS, tapi mereka sudah berubah warna setelah kami menumpas mereka. Mereka beraktivitas dengan nama-nama baru antara lain “Jaish Al-Suri Al-Hur Al-Jadid” (Pasukan Suriah Merdeka Baru).”
Gerasimov juga mengatakan bahwa pangkalan Al-Tanaf bukan satu-satunya pangkalam di mana AS melatih kawanan bersenjata, sebab AS juga berbuat hal yang sama di provinsi Hasakah di timur laut Suriah.
“Kami tidak akan membiarkan kawanan bersenjata asing keluar dari pertempuran dalam keadaan hidup untuk kemudian pergi ke Afrika, Amerika, Asia, dan Eropa,” tegasnya.
Mengenai kemampuan pasukan pemerintah Suriah mengantisipasi kemungkinan ISIS melancarkan serangan lagi di negara ini, Gerasimov mengatakan, “Di Suriah sudah tidak ada lagi jejak ISIS, dan secara umum kami telah melatih tentara Suriah yang telah pulih kekuatannya dan mampu menghadapi sendiri para teroris serta menjaga integritas dan kedaulatannya. Tapi jika diperlukan maka kami dari pangkalan Hmeimim akan segera menyokong tentara Suriah.” (alalam)
AS Sebutkan Jumlah Teroris ISIS Yang Tersisa Di Suriah Dan Irak
Jubir “Operasi Inherent Resolve (OIR)” pasukan koalisi internasional konta-ISIS pimpinan Amerika Serikat, Kolonel Ryan Dillon, memperkirakan jumlah anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang tersisa di Suriah dan Irak kurang lebih 1000 orang.
“Sesuai perkiraan terbaru kami, masih ada sekira 1000 militan di Irak dan Suriah,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa pasukan koalisi internasional dewasa ini memusatkan upayanya pada pencegahan pelanggaran dari kelompok-kelompok teroris.
Sebelumnya dia mengatakan bahwa sebanyak 98% persen wilayah yang semula diduduki ISIS di Irak dan Suriah telah berhasil dibebaskan dari cengkraman mereka.
Sementara itu, utusan AS untuk pasukan koalisi internasional kontra-ISIS, Brett McGurk, mengatakan bahwa operasi militer pasukan ini di Suriah bisa jadi masih akan berlanjut sampai beberapa bulan lagi, dan karena itu pasukan AS masih akan bertahan di Suriah sampai para ekstremis “benar-benar musnah” di negara pimpinan Presiden Bashar Al-Assad ini.
Dia juga menyebutkan bahwa jumlah kawanan ISIS dua tahun silam mencapai lebih dari 40,000 orang yang berasal dari 110 negara.
Laman Kemhan AS Pentagon melaporkan bahwa dana yang digunakan AS untuk OIR sejak 8 Agustus 2014 sampai dengan akhir Juni 2017 mencapai 14.3 miliar USD, yang berarti 12.6 USD perhari. (alalam)